Istilah "ROH KUDUS" dalam injil

Tanya

Pertanyaan muncul ketika terjemahan dalam bahasa Indonesia maupun Inggeris (the Holyghost) menerjemahkan sama terhadap sumber yang berbeda dalam bahasa Yunani : TO AGIOU PNEUMATOV (Mat 28:19), AGION PNEUMA (Lukas 12:12), PNEUMA TO AGION (Yoh 14:26), semuanya diterjemahkan menjadi ‘Roh Kudus’. Mengapa bisa bermacam-macam kalimat tersebut bisa diterjemahkan menjadi hanya satu istilah yaitu : Roh Kudus..??
Masalahnya adalah istilah ‘Roh Kudus’ merupakan doktrin Kristen yang terbentuk melalui proses yang panjang setelah kepergian Yesus, dan ‘diresmikan’ pada Konsili Konstantinopel thn 381 (seperti halnya doktrin ketuhanan Yesus yang juga terbentuk dengan proses panjang dan diresmikan oleh Konsili Nicea Thn 325)
Kita sama sekali tidak mendapat gambaran jelas apa yang ada dalam pikiran Yesus dan para muridnya ketika mereka menyebut tentang ‘ruh’ dan tentang ‘qudus’. Kelihatannya ketiadaan sumber dalam bahasa aslinya menjadikan ini sesuatu hal yang ‘menguntungkan’ dunia Kristen untuk memasukkan doktrin mereka. Doktrin Roh Kudus yang dibentuk dan diresmikan hampir 400 tahun setelah Yesus pergi lalu ‘ditarik mundur’ untuk dijadikan makna terjemahan setiap kata Yunani yang memuat ‘Pneuma’ dan ‘Agion’, dan siapapun tidak bisa melakukan rujukan kepada bahasa aslinya karena tidak tersedia, lalu pihak gereja (termasuk anda) bisa ‘berlagak’ memonopoli penafsiran tersebut dan menyematkan pihak yang berbeda sebagai kelompok yang ‘berada diluar jalur’. Tidak ada rujukan ke sumber aslinya membuat si penguasa menjadi pemegang kebenaran, dan anda yang kebetulan punya pemahaman yang sejalan dalam soal parakletos ini memakai hal tersebut untuk membenarkan penafsiran anda.

Jawab
Pertanyaan anda kental diwarnai kesalahpahaman terhadap iman Al Masih. Kesalahpahaman anda tersebut lantas memunculkan tuduhan.
Baiklah pertama-tama kita bahas pertanyaan anda pada alinea satu, baru kemudian diikuti pembahasan mengenai bagian-bagian mana saja dari pertanyaan anda yang kental dengan kesalahpahaman itu.
1. Menjawab pertanyaan
Pertanyaan anda pada alinea pertama dapat disingkat jadi:
Mengapa  TO AGIOU PNEUMATOV (Mat 28:19) dan AGION PNEUMA (Lukas 12:12), PNEUMA TO AGION (Yoh 14:26) diterjemahkan dengan satu kata “Roh Kudus”?
Mengenai alasan yang sebenarnya, seharusnya anda bertanya kepada penterjemah Alkitab di Lembaga Alkitab Indonesia. Kami bukan penterjemah Alkitab dalam lembaga penterjemahan Alkitab apapun, sehingga kami tidak tahu persis alasan mereka menterjemahkan ketiga kata tersebut dengan satu kata “Roh Kudus”.
TO AGIOU PNEUMATO – seharusnya dibaca “tuu hagiuu pneumatos” – berarti RohNya Sang Kudus (istilah Theologi Barat) atau DzatNya Sang Kudus (istilah Theologi Timur). Sang Kudus adalah Allah swt itu sendiri. Maka RohNya Sang Kudus (istilah Theologi Barat) berarti RohNya Allah, sedangkan DzatNya Sang Kudus (istilah Theologi Timur) berarti DzatNya Allah. Istilah TOU AGIOU PNEUMATOS merujuk kepada substansi Allah.
AGION PNEUMA – seharusnya dibaca “hagion pneuma” – berarti Roh Yang Kudus (istilah Theologi Barat) atau Dzat Yang Kudus (istilah Theologi Timur). Kata “Yang Kudus” di sini menunjukkan bahwa sifat PNEUMA. Satu-satunya Pneuma yang maha layak disebut bersifat kudus hanyalah PNEUMA-nya Allah. Maka istilah “HAGION PNEUMA” merujuk kepada substansi Allah.
PNEUMA TO AGION – seharusnya dibaca “pneuma to hagion” – berarti Roh Sang Kudus (istilah Theologi Barat) atau Dzat Sang Kudus” (istilah Theologi Timur). Kata “Sang Kudus” di sini merujuk sebagai gelar kepada Pneuma. Satu-satunya PNEUMA yang layak digelari Sang Kudus hanyalah PNEUMA-Nya Allah. Maka, istilah PNEUMA TO HAGION merujuk kepada substansi Allah.
Baik istilah “TOU HAGIOU PNEUMATOS”, “HAGION PNEUMA”, maupun “PNEUMA TO HAGION”, sama-sama merujuk kepada substansiNya Allah. Kami menduga kesamaan reference ketiga istilah ini menyebabkan para penterjemah Alkitab yang menganut mahzab Theologi Barat menerjemahkannya dengan satu istilah saja, yaitu Roh Kudus. Kami yang menganut Theologi Timur juga sering sekali menterjemahkan ketiga istilah itu dengan menggunakan satu istilah yang sama, yaitu Dzat Allah atau Dzat Sang Kudus, meskipun bila ditelisik secara detil, terdapat perbedaan makna sebagai berikut:
  • TOU HAGIOU PNEUMATOS: DzatNya Sang Kudus. Artinya bahwa Dzat (pneuma) adalah substasiNya Sang Kudus.
  • HAGION PNEUMA: Dzat Yang [bersifat] Kudus. Artinya bahwa Dzat (pneuma) itu mempunyai sifat kudus.
  • PNEUMA TO HAGION: Dzat Sang Kudus. Artinya bahwa Dzat (pneuma) itu bergelar Sang Kudus

2. Menjawab kesalahpahaman
Kesalahpahaman 1
Kesalahan yang terbesar dan terpenting adalah kesalahpahaman mengenai iman Al Masih. Apa yang anda pahami mengenai iman Al Masih bukanlah apa yang diimani oleh kami. Untuk jelasnya, silahkan anda isi kuisioner pada http://studycycle.org/quiz-berapa-persen-pengetahuan-anda-mengenai-iman-al-masihi/. Dengan mengisi kuisioner ini, insya Allah, anda dapat mengetahui berapa persen yang anda ketahui mengenai pokok iman Al Masih.
Akar dari seluruh pertanyaan anda berikutnya didasarkan pada kesalahpahaman tersebut.
Kesalahpahaman 2
Anda mengira bahwa kami adalah Kristen. Anda salah. Kami memang pengikut Isa Al Masih namun bukan Kristen. Silahkan baca http://studycycle.org/2010/09/beda-dengan-kristen/.
Kesalahpahaman 3
Penyebab kesalahpahaman 2 adalah anda mengira Nasrani sama dengan Kristen. Padahal sebenarnya Nasrani tidak sama dengan Kristen. Nasrani adalah sebutan untuk umat Al Masih yang mengikuti mahzab theology Timur, sedangkan Kristen adalah sebutan untuk umat Al Masih yang mengikuti mahzab Theologi Barat. Silahkan baca http://studycycle.org/2011/01/apa-beda-kristen-dengan-nasrani/.
Kesalahpahaman 4
Anda mengira Kristen dan Nasrani adalah nama agama. Padahal Kristen dan Nasrani adalah sebutan untuk orang-orang. Kata “Kristen” dan “Nasrani” dapat diperbandingkan dengan kata “Muslim”. Silahkan baca http://studycycle.org/2010/09/kristen-tak-sama-dengan-nasrani/.
Kesalahpahaman 5
Anda mengira naskah Injil dalam bahasa asli dari awal abad Masehi sudah tidak ada. Padahal, naskah-naskah Injil dari abad awal Masehi, yaitu dari abad 1 Masehi hingga abad 4 Masehi, masih ada hingga saat ini. Silahkan baca http://studycycle.org/2010/06/alkitab-pb-pra-konsili-nicea-tinjauan-historis/. Anda secara implisit sepertinya mengira Injil mempunyai nasib yang sama seperti monograf Al Qur’an yang dibakar oleh Khalifah Utsman (http://studycycle.org/2010/10/kitab-asli-al-quran-habis-dibakar-utsman/). Monograf Injil tidak pernah dibakar siapapun atau pun dimusnahkan siapapun. Sejarah kanonisasi Injil tidak analog dengan sejarah kanonisasi Al Qur’an (http://studycycle.org/2011/01/asal-usul-anggapan-keliru-kanonisasi-alkitab-dilakukan-konstanin-di-konsili-nicea/).
Anda menulis:
siapapun tidak bisa melakukan rujukan kepada bahasa aslinya karena tidak tersedia
Prasangka keliru bahwa Injil berbahasa asli sudah tidak ada mengakibatkan anda mengambil kesimpulan yang keliru pula. Dalam posting http://studycycle.org/2011/06/makna-istilah-roh-kudus/, kami membahas dengan merujuk kepada Injil dari bahasa asli.
Ratusan posting dalam blog kami ini merujuk kepada Injil bahasa asli dan mencantumkan ayat Injil dalam bahasa asli. Bahasa asli kami cantumkan bila kami memandang bahwa persoalan yang diajukan kepada kami tidak bisa dijawab bila tidak mencantumkan bahasa asli.
Kesalahpahaman 5
Anda mengira konsili Nicea adalah segalanya, termasuk penentu doktrin tentang Dzat Allah (istilah Theologi Timur) atau Roh Kudus (istilah Theologi Barat). Padahal, sebagaimana yang ditemukan dalam buku-buku para murid Hawariyyun dari tahun 100-an Masehi hingga sebelum Konsili Nicea, umat Al Masih sudah mempercayai tentang Dzat Allah (istilah Theologi Timur) atau Roh Kudus (istilah Theologi Barat), selain juga mengenai hakikat Isa Al Masih sebagai Kalam Ilahi Allah yang nuzul menjadi manusia.
Anggapan keliru anda tersebut mengabaikan tulisan-tulisan umat Al Masih dari tahun 100-an Masehi hingga sebelum 300-an Masehi. Bukti sejarah ini memang sering diabaikan oleh para penuduh, sebab melemahkan tuduhan.
Sebenarnya, anggapan keliru anda bahwa Konsili Nicea adalah penentu keilahian Isa dan Dzat Allah adalah berasal dari Theologi Kristen Liberal (Krislib). Krislib dapat diperbandingkan dengan Islam Liberal (Islib). Kami anti theologi liberal, jadi wajar bila kami tidak memegang doktrin liberal yang anda pegang itu. Anda memegang doktrin Kristen liberal dan mengira seluruh umat Al Masih menganut theology Kristen Liberal itu. Kenapa bisa salah kira begitu? Satu hal yang kami harus tegaskan adalah bahwa doktrin Kristen Liberal itu bid’ah. Apa yang anda “serang” itu bukan iman kami dan bukan pula iman umumnya umat Al Masih sedunia, melainkan iman theologi Kristen Liberal yang dianut golongan Kristen liberal atau golong yang terpengaruh Kristen Liberal.

Kesalahpahaman 6
Anda terlihat jelas sekali salah paham atau malah sama sekali tidak paham mengenai alur logika kodrat keilahian Isa Al Masih. Padahal, kami paham mengenai kodrat keilahian Isa Al Masih itu antara lain disebabkan petunjuk dari Al Qur’an.  Mengenai alur logika kodrat keilahian hakikat Isa Al Masih, silahkan baca posting berseri “Alur logika kodrat keilahian Isa Al Masih seri seri 1, 2, 3, 4, 5,6” (klik angka-angka yang menunjukkan serial ini).
Kesalahpahaman 7
Anda secara implisit mengira Konstantin telah mengubah iman Al Masihi. Padahal, bila kita lacak sejarahnya dan logikanya, hal itu tidak mungkin dilakukannya, sebab andai benar konsili Nicea adalah buah rekayasa Kaisar Constantine, maka mahzab-mahzab yang berasal dari luar daerah Romawi pasti akan menolak konsili Nicea dengan keras. Silahkan bacahttp://studycycle.org/2011/08/konstantin-tak-reformasi-iman-al-masihi/ agar lebih jelas.
Penutup
Masih ada kesalahpahaman-kesalahpahaman lain dalam pertanyaan anda. Semuanya sudah dijawab dalam berbagai posting dalam blog ini. Apa yang kami jawab di atas hanya pada bagian pokoknya saja.
Banyaknya kesalahpahaman anda terhadap iman Al Masih tidak berarti Al Qur’an salah, melainkan berarti interpretasi yang anda ikuti mengenai iman Al Masih itu salah. Al Qur’an benar, tapi interpretasi terhadap Al Qur’an terkait aqidah Al Masih adalah salah. Kami mengakui kebenaran Al Qur’annya, tapi tidak mengakui kebenaran interpretasinya.
Mungkin anda sulit paham apa yang kami katakan ini. Insya Allah, setelah mengisi kuisionerhttp://studycycle.org/quiz-berapa-persen-pengetahuan-anda-mengenai-iman-al-masihi/, anda bisa paham apa yang kami maksud interpretasi terhadap Al Qur’an mengenai aqidah Al Masihi itu salah. Interpretasinya yang salah, bukan Al Qur’annya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar