Ade Humaidi
Setiap dari kita akan mengalami mandi wajib tetapi belum tentu setiap muslim tahu cara mandi wajib atau mandi junub yang benar. Hal ini riskan sekali sebab kalau kita mendirikan shalat dalam
keadaan hadast besar kita belum terangkat /hilang tentunya shalat kita
tidak sah hanya dengan hilangnya hadas kecil saja dengan wudlu dan
bagaimana kita nanti mempertanggungjawabkan shalat kita dikarenakan
ketidak tahuan kita cara menghilangkan hadas besar dengan mandi wajib ?
Kemudian kalau kita bertanya kepada diri kita sendiri : sudah pantaskah kita menyandang predikat seorang muslim kalau urusan mandi wajib saja kita tidak tahu yang sebenarnya ?
Inilah rahasianya kenapa pelajaran mandi wajib di madrasah-madrasah dan pondok pesantren lebih dini diberikan kepada para murid untuk mengantisipasi gugurnya beberapa amal/ibadah dikarenakan hadast besar yang belum terangkat dengan sempurna disebabkan kekurangpahaman mengenai syarat dan rukun mandi wajib ini. Karena pentingnya hal ini kami menulis cara mandi wajib yang benar beserta rukun-rukunnya untuk kaum muslimin sebagai salah satu penggugur kewajiban dari mencari ilmu.
Kemudian kalau kita bertanya kepada diri kita sendiri : sudah pantaskah kita menyandang predikat seorang muslim kalau urusan mandi wajib saja kita tidak tahu yang sebenarnya ?
Inilah rahasianya kenapa pelajaran mandi wajib di madrasah-madrasah dan pondok pesantren lebih dini diberikan kepada para murid untuk mengantisipasi gugurnya beberapa amal/ibadah dikarenakan hadast besar yang belum terangkat dengan sempurna disebabkan kekurangpahaman mengenai syarat dan rukun mandi wajib ini. Karena pentingnya hal ini kami menulis cara mandi wajib yang benar beserta rukun-rukunnya untuk kaum muslimin sebagai salah satu penggugur kewajiban dari mencari ilmu.
Rukun Mandi Wajib, Sunnah dan Makruhnya
Rukun-rukun mandi wajib ada dua, yaitu :
1. Niat
Yaitu dengan hati pada saat pertama kali membasuh anggota badan.
Macam-macam niat mandi antara lain :
a. saya niat mandi untuk menghilangkan janabat
b. saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar
c. saya niat mandi wajib
d. saya niat bersuci untuk shalat
2. Meratakan air ke seluruh anggota badan (kulit dan bulu yang tumbuh padanya).
Dengan memperhatikan tempat-tempat yang sulit dilalui air, seperti ketiak, lipatan perut, telinga dan lain-lain.
Hal-hal yang disunnahkan ketika mandi wajib :
Segala yang disunnahkan ketika wudlu’, disunnahkan pula ketika mandi
seperti membaca basmalah, bersiwak, menghadap kiblat, membasuh kedua
telapak tangan, berkumur, istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung),
menggosok badan, mendahulukan yang kanan, muwalah (berkesinambungan) dan
lain lain.
Selain itu disunnahkan pula kencing sebelum mandi, berdiri,
menghilangkan kotoran tubuh, berwudlu’, menyela-nyelai rambut, tiga kali
dalam basuhan, mandi dengan menutup aurat (jika mandi sendirian, namun jika dihadapan orang lain hukumnya wajib) dan lain-lain.
Hal-hal yang dimakruhkan ketika mandi wajib :
1. Isrof dalam menggunakan air (lebih dari kebutuhan).
2. Mandi di air yang menggenang.
3. Basuhan lebih dari tiga kali.
4. Meninggalkan kesunahan seperti berkumur, istinsyaq (memasukkan air ke lubang hidung), dll.
Tata cara mandi dengan sempurna :
1. Menghilangkan kotoran terlebih dahulu, seperti mani, kencing dan lain-lain.
2. Kemudian menghadap qiblat, membaca basmalah , bersiwak, membasuh
kedua telapak tangan, berkumur
dan istinsyaq, masing masing tiga kali dengan niat mengerjakan sunnah-sunnah mandi.
dan istinsyaq, masing masing tiga kali dengan niat mengerjakan sunnah-sunnah mandi.
3. Membasuh dua kemaluan dengan niat menghilangkan janabat pada keduanya.
4. Berwudlu’ sebagaimana biasanya.
5. Mengguyur kepala sambil niat seperti niat-niat di atas.
6. Menyiramkan air pada bagian depan dan belakang tubuh sebelah
kanan, kemudian bagian depan dan belakang tubuh sebelah kiri, sambil
memperhatikan anggota badan yang sulit dilalui air.
Masalah wudhu’ bagi orang yang mandi janabah ada dua pendapat.
Pertama : dicukupkan dengan mengangkat hadats besar (mandi) karena dengan sendirinya hadats kecil terangkat pula dengan syarat di waktu melaksanakan mandi tidak melakukan perkara yang membatalkan wudhu’ seperti menyentuh kemaluan dengan telapak tangan. Dan ini adalah pendapat yang mu’tamad.
Kedua : tidak cukup dengan mandi (diharuskan wudhu’) karena hadats
kecil terangkat dengan wudhu’ dan hadats besar terangkat dengan mandi,
permasalahan berbeda dan hukumnya tentunya berbeda.
Demikianlah penjelasan mandi wajib yang kami rasa cukup memadai untuk dipelajari dan dilakukan. Semoga bermanfaat
sumber:
http://adehumaidi.com/islam/hukum-islam/bagaimana-cara-mandi-wajib-yang-benar
sumber:
http://adehumaidi.com/islam/hukum-islam/bagaimana-cara-mandi-wajib-yang-benar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar