Surat Ke-93 : 11 Ayat
001. (Demi waktu Dhuha) yakni waktu matahari sepenggalah naik, yaitu di
awal siang hari; atau makna yang dimaksud ialah siang hari seluruhnya.
002. (Dan demi malam apabila telah sunyi) telah tenang, atau telah menutupi
dengan kegelapannya.
003. (Tiada meninggalkan kamu) tiada membiarkan kamu sendirian, hai
Muhammad (Rabbmu, dan tiada pula Dia benci kepadamu) atau tidak senang
kepadamu. Ayat ini diturunkan setelah selang beberapa waktu yaitu lima belas
hari wahyu tidak turun-turun kepadanya, kemudian orang-orang kafir mengatakan,
sesungguhnya Rabb Muhammad telah meninggalkannya dan membencinya.
004. (Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu) maksudnya kehidupan di
akhirat itu lebih baik bagimu, karena di dalamnya terdapat kemuliaan-kemuliaan
bagimu (dari permulaan) dari kehidupan duniawi.
005. (Dan kelak Rabbmu pasti memberimu) di akhirat berupa kebaikan-kebaikan
yang berlimpah ruah (lalu kamu menjadi puas) dengan pemberian itu. Maka
Rasulullah saw. bersabda, "Kalau begitu mana mungkin aku puas, sedangkan
seseorang di antara umatku masih berada di neraka." Sampai di sini
selesailah Jawab Qasam, yaitu dengan kedua kalimat yang dinisbatkan sesudah dua
kalimat yang dinafikan.
006. (Bukankah Dia mendapatimu) Istifham atau kata tanya di sini mengandung
makna Taqrir atau menetapkan (sebagai seorang yatim) karena ayahmu telah mati
meninggalkan kamu sebelum kamu dilahirkan, atau sesudahnya (lalu Dia
melindungimu) yaitu dengan cara menyerahkan dirimu ke asuhan pamanmu Abu
Thalib.
007. (Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung) mengenai syariat
yang harus kamu jalankan (lalu Dia memberi petunjuk) Dia menunjukimu kepadanya.
008. (Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan) atau orang yang
fakir (lalu Dia memberikan kecukupan) kepadamu dengan pemberian yang kamu
merasa puas dengannya, yaitu dari ganimah dan dari lain-lainnya. Di dalam
sebuah hadis disebutkan, "Tiadalah kaya itu karena banyaknya harta, tetapi
kaya itu adalah kaya jiwa."
009. (Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku
sewenang-wenang) dengan cara mengambil hartanya atau lain-lainnya yang menjadi
milik anak yatim.
010. (Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu
menghardiknya) membentaknya karena dia miskin.
011. (Dan terhadap nikmat Rabbmu) yang dilimpahkan kepadamu, yaitu berupa
kenabian dan nikmat-nikmat lainnya (maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya)
yakni mengungkapkannya dengan cara mensyukurinya. Di dalam beberapa Fi'il pada
surah ini Dhamir yang kembali kepada Rasulullah saw. tidak disebutkan karena
demi memelihara Fawashil atau bunyi huruf di akhir ayat. Seperti lafal Qalaa
asalnya Qalaaka; lafal Fa-aawaa asalnya Fa-aawaaka; lafal Fahadaa asalnya
Fahadaaka; dan lafal Fa-aghnaa asalnya Fa-aghnaaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar