Surat Ke-29 : 69 Ayat
001. (Alif Lam Mim) hanya Allah yang lebih mengetahui
maksudnya.
002. (Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan
saja mengatakan) mengenai ucapan mereka yang mengatakan, ("Kami telah
beriman", sedangkan mereka tidak diuji lagi?) diuji lebih dulu dengan
hal-hal yang akan menampakkan hakikat keimanan mereka. Ayat ini diturunkan
berkenaan dengan orang-orang yang masuk Islam, kemudian mereka disiksa oleh
orang-orang musyrik.
003. (Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang
yang sebelum mereka. Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar) di
dalam keimanan mereka dengan pengetahuan yang menyaksikan (dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta) di dalam keimanannya.
004. (Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu
mengira) berupa perbuatan musyrik dan perbuatan maksiat (bahwa mereka akan
luput dari Kami) maksudnya mereka dapat selamat sehingga Kami tidak membalas
mereka (Amat buruklah) alangkah jeleknya (apa) yang (mereka putuskan) itu;
seburuk-buruk keputusan adalah keputusan mereka.
005. Barang siapa yang mengharap) merasa takut (bertemu
dengan Allah, maka sesungguhnya waktu Allah itu) yang dijanjikan-Nya (pasti
datang) maka hendaknya dia bersiap sedia untuk itu. (Dan Dialah Yang Maha
Mendengar) perkataan hamba-hamba-Nya (lagi Maha Mengetahui) perbuatan-perbuatan
mereka.
006. (Dan barang siapa yang berjihad) maksudnya jihad
fisik atau jihad nafsi (maka sesungghnya jihadnya itu adalah untuk dirinya
sendiri) karena manfaat atau pahala dari jihadnya itu kembali kepada dirinya
sendiri, bukan kepada Allah. (Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya dari
semesta alam) yaitu dari manusia, jin dan Malaikat, dalam arti kata Dia tidak
memerlukan sesuatu pun dari mereka, juga Dia tidak membutuhkan ibadah mereka
kepada-Nya.
007. (Orang-orang yang beriman dan beramal saleh,
benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka) melalui amal-amal
saleh yang mereka lakukan (dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang
lebih baik) di-nashab-kannya lafal Ahsana karena huruf Jar-nya dibuang, makna
yang dimaksud daripadanya ialah pahala yang baik (dari apa yang mereka
kerjakan) yakni, dari amal-amal saleh mereka.
008. (Dan Kami perintahkan manusia berbuat kebaikan
kepada dua orang ibu-bapaknya) artinya perintah untuk berbuat baik, antara lain
berbakti kepada kedua ibu-bapak. (Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tentang hal itu kamu) yakni terhadap
perbuatan musyrik itu (tidak mempunyai pengetahuan) untuk menyetujui dan
menentangnya, dan hal itu tidak dapat dimengerti olehmu (maka janganlah kamu
mengikuti keduanya) dalam kemusyrikannya. (Hanya kepada-Ku-lah kembali kalian
lalu Aku kabarkan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan) maka Aku akan
membalasnya kepada kalian.
009. (orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh, benar-benar Kami masukkan mereka ke dalam golongan orang-orang yang
saleh) maksudnya para nabi dan kekasih-kekasih Allah, umpamanya Kami akan
menghimpun mereka bersama-sama dengan para nabi dan para wali.
010. (Di antara manusia ada orang yang berkata, "Kami
beriman kepada Allah", maka apabila ia disakiti, -karena beriman- kepada
Allah, ia menganggap fitnah manusia itu) yakni perlakuan mereka yang
menyakitkan kepada dirinya (sebagai azab Allah) yaitu ketakutannya terhadap
siksaan mereka disamakan seperti takut kepada azab Allah. Sehingga akhirnya dia
mau menuruti kemauan mereka, lalu ia menjadi orang yang munafik. (Dan sungguh
jika) huruf Lam pada lafal la in menunjukkan makna sumpah (datang pertolongan)
kepada orang-orang Mukmin (dari Rabbmu) lalu orang-orang Mukmin memperoleh
banyak ganimah (mereka pasti akan berkata) Lafal Layaqulunna dibuang
daripadanya Nun alamat Rafa', karena jika dibiarkan, maka akan
berturut-turutlah huruf Nun, sehingga jadilah Layaqulunna yang pada asalnya
adalah Layaqulunanna, dan dibuang daripadanya Wawu Dhamir jamak bukan karena
sebab bertemunya dua huruf yang disukunkan. ("Sesungguhnya kami adalah
beserta kalian") dalam hal iman, karena itu maka ajaklah kami bersama-sama
mendapat bagian ganimah itu. Maka Allah swt. berfirman (Bukankah Allah lebih
mengetahui) yakni mengetahui (apa yang ada dalam dada semua manusia?) yakni apa
yang ada di dalam hati mereka, apakah keimanan ataukah kemunafikan? Memang
benar Allah lebih mengetahui.
011. (Dan sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang
yang beriman) maksudnya mengenai hati mereka (dan sesungguhnya Dia mengetahui
orang-orang yang munafik) maka kelak Dia akan membalas masing-masing golongan
itu. Lam yang terdapat pada kedua Fi'il ayat ini menunjukkan makna Qasam.
012. (Dan berkatalah orang-orang kafir kepada orang-orang
yang beriman, "Ikutilah jalan kami) maksudnya cara mereka dalam beragama
(dan nanti kami akan memikul dosa-dosa kalian") karena kalian menuruti
kami jika memang kalian berdosa. Lafal Amar sekali pun sebagai kalimat Insya'
akan tetapi menunjukkan makna Khabar atau kalimat berita. Maka Allah berfirman
(dan mereka sendiri sedikit pun tidak sanggup memikul dosa-dosa mereka.
Sesungguhnya mereka adalah benar-benar pendusta) dalam perkataannya itu.
013. (Dan sesungguhnya mereka akan memikul beban mereka)
dosa-dosa mereka (dan beban-beban dosa yang lain di samping beban-beban dasa
mereka sendiri) disebabkan perkataan mereka kepada orang-orang yang beriman,
sebagaimana yang diungkapkan oleh firman-Nya tadi, yaitu, "Ikutilah jalan
kami", dan juga disebabkan penyesatan yang mereka lakukan kepada
orang-orang yang mengikuti mereka (dan sesungguhnya mereka akan ditanya pada
hari kiamat tentang apa-apa yang selalu mereka ada-adakan) yakni kedustaan
mereka terhadap Allah. Pertanyaan ini menunjukkan nada celaan, dan huruf Lam
yang terdapat pada kedua Fi'il tadi menunjukkan makna Qasam, sedangkan Fa'il
masing-masing yaitu berupa Wau Dhamir Jamak dibuang, dan demikian pula huruf
Nun alamat Rafa'nya.
014. (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada
kaumnya) sewaktu Nabi Nuh diangkat menjadi Rasul ia berumur empat puluh tahun
atau lebih dari itu (maka ia tinggal di antara mereka selama sembilan ratus
lima puluh tahun) seraya menyeru mereka untuk mentauhidkan Allah, tetapi mereka
yakni kaumnya, tetap mendustakannya. (Maka mereka ditimpa banjir besar) yaitu,
air bah yang sangat tinggi sehingga tenggelamlah mereka semuanya (dan mereka
adalah orang-orang yang zalim) maksudnya adalah orang-orang yang menyekutukan
Allah.
015. (Maka Kami selamatkan dia) Nabi Nuh (dan
penumpang-penumpang bahtera itu) yang bersama Nabi Nuh di dalam bahtera (dan
Kami jadikan peristiwa itu tanda) pelajaran (bagi semua umat manusia) yang
datang sesudah mereka, jika mereka berbuat durhaka kepada Rasul-rasul mereka.
Setelah peristiwa banjir besar itu Nabi Nuh hidup selama enam puluh tahun atau
lebih, sehingga jumlah manusia menjadi banyak.
016. (Dan) ingatlah (Ibrahim ketika ia berkata kepada
kaumnya, "Sembahlah Allah dan bertakwalah kalian kepada-Nya!) takutlah
kalian akan azab dan hukuman-Nya. (Demikian itu lebih baik bagi kalian)
daripada apa yang sekarang kalian kerjakan yaitu menyembah berhala (jika kalian
mengetahui) mana yang baik dan mana yang tidak baik.
017. (Sesungguhnya apa yang kalian sembah selain Allah
itu) (adalah berhala-berhala, dan kalian membuat dusta) kalian mengatakan
kebohongan, bahwa berhala-berhala itu adalah sekutu-sekutu Allah. (Sesungguhnya
yang kalian .sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepada
kalian) maksudnya mereka tidak akan mampu memberi rezeki kepada kalian (maka
mintalah rezeki di sisi Allah) yakni mintalah rezeki itu kepada-Nya (dan
sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya-lah kalian akan
dikembalikan) .
018. (Dan jika kalian mendustakan) aku, hai penduduk
Mekah (maka umat sebelum kalian juga telah mendustakan) umat-umat sebelumku.
(Dan kewajiban Rasul itu tidak lain hanyalah menyampaikan agama Allah dengan
seterang-terangnya") dengan penyampaian yang sejelas-jelasnya. Pada kedua
kisah ini terkandung makna yang dapat menghibur hati Nabi saw. dan Allah
berfirman kepada kaumnya,
019. (Dan apakah mereka tidak memperhatikan) dapat dibaca
Yarau dan Tarau, artinya memikirkan (bagaimana Allah menciptakan manusia dari
permulaannya) lafal Yubdi-u menurut suatu qiraat dibaca Yabda-u berasal dari
Bada-a, makna yang dimaksud bagaimana Allah menciptakan mereka dari permulaan
(kemudian) Dia (mengulanginya kembali) maksudnya mengulangi penciptaan-Nya
kembali sebagaimana permulaan Dia menciptakan mereka. (Sesungguhnya yang
demikian itu) yaitu hal yang telah disebutkan mengenai penciptaan pertama dan
penciptaan kedua (adalah mudah bagi Allah) dan kenapa mereka mengingkari adanya
penciptaan yang kedua itu; yang dimaksud adalah hari berbangkit.
020. (Katakanlah, "Berjalanlah kalian di muka bumi,
maka perhatikanlah bagaimana Allah memulai penciptaan-Nya) yakni menciptakan
orang-orang yang sebelum kalian, kemudian Dia mematikan mereka (lalu Allah
menjadikannya sekali lagi) dapat dibaca An Nasy-atal akhirata dan An Nasy-atal
ukhra. (Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu) antara lain ialah
memulai dan mengulanginya.
021. (Allah mengazab siapa yang dikehendaki-Nya) menerima
azab-Nya (dan memberi rahmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya) untuk menerima
rahmat-Nya (dan hanya kepada-Nya-lah kalian akan dikembalikan) yakni, hanya
kepada-Nya-lah kalian kembali.
022. (Dan kalian sekali-kali tidak dapat melepaskan diri)
dari jangkauan kekuasaan Rabb kalian (di bumi dan tidak pula di langit) jika
kalian berada padanya; makna yang dimaksud ialah bahwa kalian tidak akan dapat
terlepas daripada-Nya di mana pun kalian berada (dan sekali-kali tiadalah bagi
kalian seorang pelindung pun selain dari Allah) yang dapat mencegah azab-Nya
atas kalian (dan tidak pula seorang penolong) yang dapat menolong kalian dari
azab-Nya.
023. (Orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan
pertemuan dengan Dia) tidak percaya pada Alquran dan adanya hari berbangkit
(mereka putus asa dari rahmat-Ku) surga-Ku (dan mereka itu mendapat azab yang
pedih) yakni azab yang menyakitkan.
024. Allah berfirman sehubungan dengan kisah Nabi Ibrahim
a.s.: (Maka tiadalah jawaban kaumnya selain mengatakan, "Bunuhlah atau
bakarlah dia," lalu Allah menyelamatkannya dari api) mereka melemparkannya
ke dalam api, sedangkan Allah menjadikan api itu dingin dan keselamatan bagi
Ibrahim. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) yakni diselamatkannya Nabi
Ibrahim dari api (benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah) yaitu tidak
berpengaruhnya api terhadap diri Nabi Ibrahim, padahal api itu sangat besar
nyalanya, kemudian dalam waktu yang sangat singkat Allah menjadikan bekas api
itu sebuah taman (bagi orang-orang yang beriman) yakni bagi orang-orang yang
percaya kepada keesaan Allah dan kekuasaan-Nya, karena hanya mereka saja yang
dapat mengambil manfaat dari kisah ini.
025. (Dan berkatalah dia) Nabi Ibrahim
("Sesungguhnya berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah) huruf ma
adalah mashdariyyah (adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara
kalian) lafal ayat ini adalah khabar dari inna. Tetapi menurut qiraat yang lain
dibaca nashab sehingga menjadi mawaddatan sebagai maf`ul lah, sedangkan huruf
maa tadi dianggap sebagai maa kaffah, yakni yang mencegah beramalnya inna.
Maksudnya, kalian menjadikan penyembahan kepada berhala-berhala itu sebagai
sarana untuk memelihara kasih sayang di antara kalian (dalam kehidupan dunia
ini, kemudian di hari kiamat sebagian kalian mengingkari sebagian yang lain)
yakni para pemimpin penyembah berhala itu cuci tangan dari apa yang dilakukan
oleh para pengikutnya (dan sebagian kalian mengutuk sebagian yang lain) yakni
para pengikut mengutuk para pemimpin mereka (dan tempat kembali kalian)
semuanya (ialah neraka, dan sekali-kali tak ada bagi kalian para penolong pun.")
yang dapat mencegah kalian dari masuk neraka.
026. (Maka berimanlah kepadanya) percayalah kepada Nabi
Ibrahim (Luth) ia adalah anak saudara lelaki Nabi Ibrahim bernama Haran. (Dan
berkatalah dia) Nabi Ibrahim: ("Sesungguhnya aku akan berpindah")
dari kaumku (kepada Rabbku) yaitu akan berpindah ke tempat yang diperintahkan
oleh Rabbku, kemudian Nabi Ibrahim meninggalkan kaumnya dari pedalaman negeri
Irak menuju ke negeri Syam. (Sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa) di dalam
kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) dalam perbuatan-Nya.
027. (Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim) setelah
berputra Ismail (Ishak dan Yakub) Yakub lahir sesudah Ishak (dan Kami jadikan
pada keturunannya kenabian) semua nabi sesudah Nabi Ibrahim terdiri dari
keturunannya (dan Alkitab) sekalipun lafal Alkitab bentuknya mufrad atau
tunggal, tetapi makna yang dimaksud adalah jamak yaitu kitab Taurat, Injil,
Zabur dan Alquran (dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia) yaitu dia
menjadi buah tutur yang baik di kalangan para pemeluk setiap agama (dan
sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh) yakni
orang-orang yang mempunyai kedudukan yang tinggi di akhirat.
028. (Dan) ingatlah (ketika Luth berkata kepada kaumnya,
"Sesungguhnya kalian) inna dapat dibaca tahqiq dan tashil (benar-benar
mengerjakan perbuatan yang amat keji) yakni mendatangi dubur laki-laki/homosex
(yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum
kalian.") baik oleh manusia maupun jin.
029. (Apakah sesungguhnya kalian patut mendatangi
laki-laki, menyamun) orang-orang yang lewat di tempat kalian, kemudian kalian
melakukan perbuatan keji terhadapnya di tempat kalian, sehingga orang-orang
tidak mau lagi lewat di jalan kalian (dan kalian mengerjakan di tempat-tempat
pertemuan kalian) yakni tempat kalian berkumpul (perbuatan kemungkaran) yakni
sebagian kalian melakukan perbuatan keji dengan sebagian yang lain. (Maka
jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan, "Datangkanlah kepada kami
azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.") menganggap keji
perbuatan ini, dan bahwasanya azab akan menimpa atas para pelakunya.
030. (Luth berdoa, "Ya Rabbku, tolonglah aku) dengan
membuktikan apa yang telah aku katakan kepada mereka, yaitu menurunkan azab
(atas kaum yang berbuat kerusakan itu.") Maksudnya mereka yang durhaka
karena melakukan homosex, Allah memperkenankan doa Nabi Luth.
031. (Dan tatkala utusan Kami/para malaikat datang kepada
Ibrahim membawa kabar gembira) mengenai akan lahirnya Ishak dan Yakub
sesudahnya (mereka mengatakan, "Sesungguhnya kami akan menghancurkan
penduduk negeri ini) yang ditempati oleh kaum Nabi Luth (sesungguhnya
penduduknya adalah orang-orang yang lalim.") yakni orang-orang yang kafir.
032. (Berkata dia) Ibrahim ("Sesungguhnya di kota
itu ada Luth." Mereka berkata) para Malaikat itu berkata: ("Kami
lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu, Kami sungguh-sungguh akan
menyelamatkan dia) lanunajjiyannahu dapat dibaca secara takhfif yaitu
lanunjiyannahu, dapat pula dibaca tasydid, yaitu lanunajjiyannahu (beserta
pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia adalah termasuk orang-orang yang
tertinggal.") termasuk orang-orang yang dibinasakan.
033. (Dan tatkala datang utusan-utusan Kami itu kepada
Luth, dia merasa susah karena kedatangan mereka) dia merasa susah disebabkan
adanya mereka (dan merasa tidak mempunyai kekuatan untuk melindungi mereka)
karena mereka memiliki wajah-wajah tampan, mereka menyamar sebagai tamu Nabi
Luth. Nabi Luth merasa takut kaumnya akan melakukan hal-hal yang tidak
diinginkan terhadap tamu-tamunya, maka para utusan itu memberitahukan
kepadanya, bahwa mereka adalah utusan dari Rabbnya (dan mereka berkata,
"Janganlah kamu takut dan jangan pula susah. Sesungguhnya kami akan
menyelamatkan kamu) dapat dibaca munajjuuka dan munjuuka (dan pengikut-pengikutmu
kecuali istrimu, dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal")
dinashabkannya lafal ahlaka karena diathafkan secara mahal kepada huruf kaf
yang ada pada lafal munajjuuka.
034. (Sesungguhnya Kami akan menurunkan) dapat dibaca
munziluuna dan munazziluuna (azab atas penduduk kota ini) yakni siksaan (dari
langit karena) perbuatan (kefasikan yang mereka kerjakan) disebabkan kefasikan
mereka.
035. (Dan sesungguhnya Kami tinggalkan daripadanya satu
tanda yang nyata) yang jelas, yaitu berupa bekas-bekas kehancuran mereka (bagi
orang-orang yang berakal) bagi mereka yang mau berpikir.
036. (Dan) Kami utus (kepada penduduk Madyan saudara
mereka Syuaib, maka ia berkata, "Hai kaumku! Sembahlah oleh kalian Allah,
harapkanlah pahala hari akhir) maksudnya takutlah kalian akan hari itu, yaitu
hari kiamat (dan janganlah kalian berkeliaran di muka bumi berbuat
kerusakan.") Lafal mufsidiina berkedudukan sebagai hal atau kata
keterangan keadaan yang mengukuhkan makna 'amilnya. Lafal ta'tsau berasal dari
lafal 'atsiya yang artinya membuat kerusakan.
037. (Maka mereka mendustakan Syuaib, lalu mereka ditimpa
gempa yang dahsyat) gempa yang sangat kuat goncangannya (dan jadilah mereka
mayit-mayit yang bergelimpangan di rumah-rumah mereka) yakni mereka mati dalam
keadaan terduduk di atas lutut mereka di tempat tinggal masing-masing.
038. (Dan) Kami binasakan (kaum Ad dan Tsamud) lafal
tsamuuda dapat pula dibaca tsamuudan dengan memakai harakat tanwin, maksudnya
adalah nama kabilah (dan sungguh telah nyata bagi kalian) kebinasaan mereka
(dari puing-puing tempat tinggal mereka) di daerah Al-Hijr dan negeri Yaman.
(Dan setan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka) seperti
kekafiran dan kemaksiatan (lalu ia menghalangi mereka dari jalan) yang benar
(sedangkan mereka adalah orang-orang yang berpandangan tajam) yakni memiliki
pandangan tentang perkara hak itu tetapi mereka tidak mau mengikutinya.
039. (Dan) telah Kami binasakan pula (Qarun, Firaun dan
Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka) sebelumnya (Musa dengan
membawa keterangan-keterangan yang nyata) hujah-hujah yang jelas dan gamblang.
(Akan tetapi mereka berlaku sombong di muka bumi dan tiadalah mereka
orang-orang yang luput) dari azab Kami.
040. (Maka masing-masing) dari orang-orang yang telah
disebutkan di atas tadi (Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka
ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil) yaitu angin topan yang
dibarengi dengan batu-batu kerikil, sebagaimana azab yang telah menimpa kaum
Nabi Luth (dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur)
seperti azab yang menimpa kaum Tsamud (dan di antara mereka ada yang Kami
benamkan ke dalam bumi) sebagaimana yang dialami oleh Qarun (dan di antara
mereka ada yang Kami tenggelamkan) seperti yang menimpa kaum Nabi Nuh dan
Firaun beserta kaumnya (dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka)
maksudnya tidak akan mengazab mereka dengan tanpa dosa (akan tetapi merekalah
yang menganiaya diri mereka sendiri) disebabkan mereka telah melakukan dosa.
041. (Perumpamaan orang-orang yang mengambil
pelindung-pelindung selain Allah) yakni berhala-berhala yang mereka harapkan
dapat memberi manfaat kepada diri mereka (adalah seperti laba-laba yang membuat
rumah) untuk tempat tinggalnya. (Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah) yang
paling rapuh (ialah rumah laba-laba) karena tidak dapat melindungi diri dari
panas matahari dan dari dinginnya udara, demikian pula berhala-berhala itu,
mereka tidak dapat memberikan manfaat apa pun kepada para penyembahnya (kalau
mereka mengetahui) hal tersebut, tentu mereka tidak akan menyembahnya.
042. (Sesungguhnya Allah mengetahui yang) arti huruf maa
di sini bermakna alladzii, yakni apa yang (mereka seru) mereka sembah; lafal
yad'uuna dapat pula dibaca tad'uuna (selain Allah) yakni selain daripada-Nya
(yakni apa saja dan Dia Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha
Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya.
043. (Dan perumpamaan-perumpamaan ini) yang ada dalam
Alquran (Kami buatkan) Kami jadikan (untuk manusia; dan tiada yang memahaminya)
yang mengerti akan perumpamaan-perumpamaan ini (kecuali orang-orang yang
berilmu) yakni, orang-orang yang berpikir.
044. (Allah menciptakan langit dan bumi dengan hak)
dengan benar. (Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda) yang
menunjukkan akan kekuasaan Allah swt. (bagi orang-orang mukmin) orang-orang
mukmin disebutkan secara khusus karena hanya mereka sajalah yang dapat
mengambil manfaat dari hal tersebut untuk memperkuat keimanannya, berbeda
dengan orang-orang kafir.
045. (Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu
Alkitab) kitab Alquran (dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah
dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar) menurut syariat seharusnya salat
menjadi benteng bagi seseorang dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar,
selagi ia benar-benar mengerjakannya. (Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah
lebih besar keutamaannya) daripada ibadah-ibadah dan amal-amal ketaatan
lainnya. (Dan Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan) maka Dia
membalasnya
kepada kalian.
046. (Dan janganlah kalian berdebat dengan ahli kitab,
melainkan dengan cara) dengan perdebatan yang (paling baik) seperti menyeru
mereka kepada Allah dengan mengemukakan ayat-ayat-Nya dan mengingatkan mereka
pada bukti-bukti-Nya (kecuali dengan orang-orang yang lalim di antara mereka)
misalnya mereka memerangi kalian dan membangkang tidak mau membayar jizyah,
maka debatlah mereka dengan pedang hingga mereka masuk Islam atau tetap pada
agamanya dengan membayar jizyah (dan katakanlah) kepada orang-orang ahli kitab
yang berikrar untuk membayar jizyah, yaitu bilamana mereka menceritakan kepada
kalian tentang sesuatu hal yang terdapat di dalam kitab-kitab mereka:
("Kami telah beriman kepada kitab yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan
kepada kalian) janganlah kalian mempercayai mereka dan jangan pula kalian
mendustakannya dalam hal ini. (Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah satu; dan
kami hanya kepada-Nya berserah diri.") Yakni, hanya kepada-Nya kami taat.
047. (Dan demikian pulalah Kami turunkan kepadamu
Alkitab) Alquran sebagaimana telah diturunkan kepada mereka kitab Taurat dan
kitab-kitab lainnya. (Maka orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka
Alkitab) yakni kitab Taurat, seperti Abdullah bin Salam dan lain-lainnya (mereka
beriman kepadanya) kepada Alquran (dan di antara mereka) penduduk Mekah (ada
yang beriman kepadanya. Dan tiadalah yang mengingkari ayat-ayat Kami) sesudah
ayat-ayat itu jelas (selain orang-orang kafir) maksudnya adalah orang-orang
Yahudi, telah jelas di mata mereka bahwa Alquran itu adalah hak, dan orang yang
mendatangkannya pun adalah benar,
akan tetapi mereka tetap mengingkarinya.
048. (Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya) yaitu
sebelum diturunkannya Alquran kepadamu (sesuatu kitab pun dan kamu tidak pernah
menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; andaikata kamu pernah membaca dan
menulis) maksudnya, seandainya kamu orang yang pandai membaca dan menulis
(benar-benar ragulah) pasti akan merasa ragu (orang-orang yang mengingkarimu)
yakni orang-orang Yahudi terhadap dirimu, lalu mereka pasti akan mengatakan
bahwa nabi yang disebutkan dalam kitab Taurat adalah nabi yang ummi, tidak
dapat membaca dan tidak pula dapat menulis.
049. (Sebenarnya Alquran itu) Alquran yang kamu datang
dengan membawanya (adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang
diberi ilmu) orang-orang mukmin yang menghafalnya. (Dan tidak ada yang
mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang lalim) yakni orang-orang Yahudi;
mereka mengingkarinya, padahal Alquran telah jelas bagi mereka.
050. (Dan mereka berkata) yaitu orang-orang kafir Mekah
("Mengapa tidak) kenapa tidak (diturunkan kepadanya) kepada Nabi Muhammad
(mukjizat-mukjizat dari Rabbnya?") Dan menurut suatu qiraat aayaatun
dibaca aayatun dalam bentuk tunggal, maksudnya mukjizat yang seperti unta Nabi
Saleh, tongkat Nabi Musa dan hidangan Nabi Isa. (Katakanlah) kepada mereka:
("Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah) Dialah yang
menurunkannya dalam bentuk apa yang dikehendaki-Nya. (Dan sesungguhnya aku
hanya seorang pemberi peringatan yang nyata.") Yakni sebagai orang yang
menjelaskan peringatanku kepada orang-orang yang berbuat maksiat, bahwa mereka
akan dimasukkan ke dalam neraka.
051. (Dan apakah tidak cukup bagi mereka) apa yang mereka
minta itu (bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Alkitab) Alquran
(sedangkan dia dibacakan kepada mereka?) Alquran adalah mukjizat yang
terus-menerus dan tiada habis-habisnya, berbeda dengan mukjizat-mukjizat
lainnya yang telah disebutkan tadi. (Sesungguhnya dalam hal ini) yakni Alquran
(terdapat rahmat dan pelajaran) nasihat (bagi orang-orang yang beriman).
052. (Katakanlah, "Cukuplah Allah menjadi saksi
antaraku dan antara kalian) yang menyaksikan kebenaranku (Dia mengetahui apa
yang di langit dan di bumi) antara lain Dia mengetahui tentang keadaanku dan
keadaan kalian. (Dan orang-orang yang percaya kepada yang batil) yaitu yang
menyembah kepada selain Allah (dan ingkar kepada Allah) sebagaimana yang kalian
lakukan (mereka itulah orang-orang yang merugi.") dalam transaksi mereka,
karena mereka telah membeli kekafiran dengan keimanan.
053. (Dan mereka meminta kepadamu supaya segera
diturunkan azab. Kalau tidak karena waktu yang telah ditetapkan) bagi turunnya
azab itu (benar-benar telah datang azab kepada mereka) dengan segera (dan azab
itu benar-benar akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba sedangkan mereka
tidak menyadarinya) tentang waktu datangnya azab itu.
054. (Mereka meminta kepadamu supaya segera diturunkan
azab) di dunia. (Dan sesungguhnya Jahanam benar-benar meliputi orang-orang
kafir).
055. (Pada hari mereka ditutup oleh azab dari atas mereka
dan dari bawah kaki mereka dan Allah berkata) dapat dibaca naquulu, artinya
Kami berkata, yaquulu artinya berkatalah malaikat yang diserahi tugas mengazab:
("Rasakanlah apa yang telah kalian kerjakan.") Yakni pembalasan dari
apa yang telah kalian kerjakan, kalian tidak akan dapat meloloskan diri
daripadanya.
056. (Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, sesungguhnya
bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku saja) di mana saja kalian dapat melakukannya
dengan mudah, umpamanya kalian berhijrah dari suatu tempat yang kalian mendapat
kesukaran untuk melakukannya, ke tempat yang kalian akan mendapat kemudahan
untuk melakukannya. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan kaum Muslimin Mekah
yang lemah, karena mereka mendapat tekanan dari orang-orang kafir Mekah yang
tidak menghendaki Islam berkembang di negerinya.
057. (Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Kemudian hanyalah kepada Kami kalian dikembalikan) sesudah kalian dibangkitkan,
lafal turja'uuna dapat pula dibaca yurja'uuna.
058. (Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal
yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka) akan diberi tempat
tinggal. Menurut qiraat yang lain lafal lanubawwiannahum dibaca lanutsawwiannahum
dengan memakai huruf tsa sebagai ganti huruf ba, karena berasal dari kata
ats-tsawa yang artinya tempat bermukim, yang menjadi maf`ulnya adalah lafal
ghurafan dengan membuang huruf fi (pada tempat-tempat yang tinggi di dalam
surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal) mereka
ditakdirkan hidup kekal (di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi
orang-orang yang beramal) imbalan yang terbaik.
059. Mereka adalah (orang-orang yang bersabar) mengalami
perlakuan yang menyakitkan dari pihak kaum musyrikin dan bersabar di dalam
hijrah meninggalkan tanah kelahiran mereka demi membela agama (dan mereka
bertawakal hanya kepada Rabbnya) karenanya Dia memberi rezeki kepada mereka
dari jalan yang tidak mereka duga.
060. (Dan berapa banyak) alangkah banyaknya (binatang
yang tidak dapat membawa rezekinya sendiri) karena lemah. (Allahlah yang
memberi rezeki kepadanya dan kepada kalian) hai orang-orang Muhajirin,
sekalipun kalian tidak membawa bekal dan pula tidak membawa nafkah (dan Dia
Maha Mendengar) perkataan-perkataan kalian (lagi Maha Mengetahui) apa yang
terpendam di dalam hati kalian.
061. (Dan sesungguhnya jika) huruf lam menunjukkan makna
qasam (kamu tanyakan kepada mereka) yakni kepada orang-orang kafir:
("Siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan
bulan?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah," maka betapakah
mereka dapat dipalingkan dari jalan yang benar?) Maksudnya dipalingkan dari
mentauhidkan Allah, padahal sebelumnya mereka telah mengakui hal tersebut.
062. (Allah melapangkan rezeki) meluaskannya (bagi siapa
yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya) sebagai ujian dari-Nya (dan Dia
pula yang membatasinya) yakni, menyempitkan rezeki (baginya) sesudah rezeki itu
dilapangkan bagi siapa yang dikehendaki-Nya sebagai cobaan dari-Nya.
(Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu) antara lain melapangkan dan
menyempitkan rezeki.
063. (Dan sesungguhnya jika) huruf lam pada lafal la-in
adalah bermakna qasam (kamu menanyakan kepada mereka, "Siapakah yang
menurunkan air dari langit, lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah
matinya?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah.") Maka kenapa
mereka menyekutukan-Nya. (Katakanlah) kepada mereka: ("Segala puji bagi
Allah) atas tetapnya hujah terhadap kalian (tetapi kebanyakan mereka tidak
memahaminya.") artinya tidak memahami kontradiksi mereka dalam hal ini.
064. (Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda
gurau dan main-main) sedangkan amal-amal takarrub termasuk perkara akhirat
karena buahnya akan dipetik di akhirat nanti. (Dan sesungguhnya akhirat itulah
yang sebenarnya kehidupan) lafal al-hayawan artinya kehidupan (kalau mereka
mengetahui) hal tersebut, niscaya mereka tidak akan memilih perkara duniawi dan
meninggalkan perkara akhirat.
065. (Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa
kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.) Yakni mereka tidak menyeru
selain-Nya, karena mereka dalam keadaan kritis dan bahaya, tiada seorang pun
yang dapat melenyapkannya melainkan hanya Dia (maka tatkala Allah menyelamatkan
mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka kembali mempersekutukan) Allah.
066. (Agar mereka mengingkari apa yang telah Kami berikan
kepada mereka) berupa nikmat-nikmat (dan agar mereka hidup bersenang-senang)
dengan berkumpulnya mereka untuk menyembah berhala-berhala. Menurut qiraat yang
lain dibaca walyatamatta'uu dalam bentuk kata perintah, yang dimaksud adalah
makna tahdid/ancaman, yakni bersenang-senanglah mereka. (Kelak mereka akan
mengetahui) akibat perbuatannya itu.
067. (Dan apakah mereka tidak memperhatikan) tidak
mengetahui (bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan) negeri mereka yakni Mekah
(tanah suci yang aman, sedangkan manusia sekitarnya rampok-merampok) saling
bunuh-membunuh dan saling rampok-merampok di antara sesama mereka, berbeda
halnya dengan penduduk Mekah. (Maka mengapa kepada yang batil) kepada berhala
(mereka percaya dan ingkar kepada nikmat Allah?) Karena kemusyrikan mereka itu.
068. (Dan siapakah) tiada seorang pun (yang lebih lalim
daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah) dengan cara
menyekutukan-Nya (atau mendustakan yang hak) maksudnya, Nabi saw. atau Alquran
(tatkala yang hak itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahanam itu ada
tempat) tempat tinggal (bagi orang-orang yang kafir) maksudnya, di dalam neraka
itu ada tempat tinggal bagi orang-orang kafir, dan orang yang mengada-adakan
kedustaan terhadap Allah itu adalah satu di antara mereka yang kafir.
069. (Dan orang-orang yang berjihad untuk Kami) demi untuk mencari
keridaan Kami (benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan Kami) jalan
yang menuju kepada Kami. (Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta
orang-orang yang berbuat baik) yakni orang-orang mukmin dengan memberikan
pertolongan dan bantuan-Nya kepada mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar