Surat Ke-90 : 20 Ayat
001. (Sungguh) huruf Laa di sini adalah huruf Zaidah mengandung makna
Taukid (Aku bersumpah dengan kota ini) yakni kota Mekah.
002. (Dan kamu) hai Muhammad (halal) maksudnya dihalalkan bagimu (kota ini)
artinya Dia menghalalkannya untukmu melakukan peperangan di dalamnya untuk
melawan orang-orang musyrik. Allah memenuhi janji-Nya itu pada waktu penaklukan
kota Mekah. Ayat ini merupakan Jumlah Mu'taridhah yang terletak di antara Qasam
yang pertama dengan Qasam yang selanjutnya.
003. (Dan demi bapak) yaitu Nabi Adam (dan anaknya) atau anak cucunya;
huruf Maa di sini bermakna Man.
004. (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia) semuanya (berada dalam
susah payah) yaitu lelah dan susah karena selalu menghadapi musibah-musibah di
dunia dan kesengsaraan-kesengsaraan di akhirat.
005. (Apakah manusia itu menyangka) atau apakah manusia menduga, bahwa dia
itu adalah kuat. Yang dimaksud adalah Asyad dari kalangan kaum Quraisy ia
terkenal kekuatannya (bahwa) huruf An di sini adalah bentuk Takhfif dari Anna,
sedangkan Isimnya tidak disebutkan, lengkapnya Annahuu (sekali-kali tiada
seorang pun yang berkuasa atas dirinya?) Allahlah yang berkuasa atas dirinya.
006. (Dia mengatakan, "Aku telah menghabiskan) untuk memusuhi Muhammad
(harta yang banyak") maksudnya banyak mengeluarkan harta untuk
memusuhinya.
007. (Apakah dia menyangka bahwa) dirinya (tiada seorang pun yang
melihatnya?) artinya melihat apa-apa yang telah dibelanjakannya itu, sehingga
ada orang yang mengetahui berapa jumlah harta yang telah dibelanjakannya.
Allahlah yang mengetahui berapa jumlah yang telah dibelanjakannya itu, dan
jumlah sedemikian itu tidak berarti apa-apa di sisi-Nya, bahkan Dia kelak akan
membalas perbuatannya yang buruk dan keji itu.
008. (Bukankah Kami telah menjadikan) Istifham atau kata tanya di sini
mengandung arti Taqrir (baginya dua buah mata,)
009. (lidah dan dua buah bibir?)
010. (Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan) maksudnya Kami telah
menjelaskan kepadanya jalan kebaikan dan jalan keburukan.
011. (Maka kenapa ia tidak) atau mengapa ia tidak (menempuh jalan yang
sulit?)
012. (Tahukah kamu) maksudnya apakah kamu mengetahui (apakah jalan yang
sulit) yang akan ditempuhnya itu? Ungkapan ini mengagungkan kedudukan jalan
tersebut. Ayat ini merupakan Jumlah Mu'taridhah atau kalimat sisipan; kemudian
dijelaskan oleh ayat berikutnya, yaitu:
013. (Melepaskan budak) dari perbudakan, yaitu dengan cara memerdekakannya.
014. (Atau memberi makan pada hari kelaparan) yakni sewaktu terjadi bencana
kelaparan.
015. (Kepada anak yatim yang ada hubungan kerabat) atau famili.
016. (Atau orang miskin yang sangat fakir) artinya karena amat miskinnya
hanya beralaskan tanah. Menurut suatu qiraat kedua Fi'il tersebut diganti
menjadi dua Mashdar yang kedua-duanya dirafa'kan. Yang pertama dimudhafkan
kepada lafal Raqabatin sedangkan yang kedua ditanwinkan, maka sebelum lafal
Al-'Aqabah diperkirakan adanya lafal Iqtihaam. Qiraat ini merupakan penjelasan
dari makna ayat-ayat tersebut.
017. (Kemudian dia adalah) lafal ayat ini di'athafkan kepada lafal Iqtahama;
dan lafal Tsumma menunjukkan makna urutan penyebutan atau Tartiibudz Dzikr.
Artinya dia sewaktu menempuh jalan yang sulit itu (termasuk orang-orang yang
beriman dan saling berpesan) yakni sebagian di antara mereka berpesan kepada
sebagian yang lain (untuk bersabar) di dalam menjalankan amal ketaatan dan
menjauhi perbuatan kemaksiatan (dan saling berpesan untuk berkasih sayang)
terhadap semua makhluk.
018. (Mereka) yaitu orang-orang yang memiliki sifat-sifat demikian itu
(adalah golongan kanan.)
019. (Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah
golongan kiri)
020. (orang-orang kiri itu berada dalam neraka yang ditutup rapat) dapat
dibaca Mu'shadah dan Muushadah, artinya neraka yang tertutup rapat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar