Surat Ke-57 :
29 Ayat
001. (Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih
kepada Allah) memahasucikan-Nya dari semua yang tidak layak bagi-Nya. Huruf Lam
adalah Zaidah, dan dipakai lafal Ma bukannya Man karena memandang dari segi
mayoritasnya. (Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha
Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya.
002. (Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan)
melalui penciptaan (dan mematikan) sesudah itu (dan Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu).
003. (Dialah Yang Awal) sebelum segala sesuatu ada, keawalan Dia tidak
ada permulaannya (dan Yang Akhir) sesudah segala sesuatu berakhir, keakhiran-Nya
tanpa batas (dan Yang Maha Zahir) melalui bukti-bukti yang menunjukkan kezahiran
Nya (dan Yang Batin) yakni tidak dapat dilihat dan ditemukan oleh panca indra
(dan Dia Maha Mengetahui atas segala sesuatu).
004. (Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari) yakni
sebagaimana hari-hari di dunia; dimulai dari hari Ahad dan berakhir pada hari
Jumat. (Kemudian Dia bersemayam/berkuasa di atas Arasy) di atas Al Kursiy sesuai
dengan keagungan dan kebesaran-Nya (Dia mengetahui apa yang masuk) semua yang
masuk (ke dalam bumi) seperti air hujan dan orang-orang yang mati (dan apa yang
keluar daripadanya) seperti tumbuh-tumbuhan dan mineral (dan apa yang turun dari
langit) seperti rahmat/hujan dan azab (dan apa yang naik kepada-Nya) seperti
amal-amal saleh dan amal-amal yang buruk. (Dan Dia bersama kalian) melalui
ilmu-Nya (di mana saja kalian berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kalian
kerjakan).
005. (Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah
dikembalikan segala sesuatu) yakni semua yang ada ini.
006. (Dialah Yang memasukkan malam) yang memasukkannya (ke dalam siang)
sehingga bertambah panjanglah waktu siang dan berkuranglah waktu malam (dan
memasukkan siang ke dalam malam) sehingga waktu malam bertambah panjang
sedangkan waktu siang semakin berkurang. (Dan Dia Maha Mengetahui segala isi
hati) maksudnya, Dia Maha Mengetahui akan rahasia-rahasia dan
keyakinan-keyakinan yang terkandung di dalam kalbu.
007. (Berimanlah kalian) artinya, tetaplah kalian beriman (kepada Allah
dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah) di jalan Allah (sebagian dari harta kalian yang
Allah telah menjadikan kalian menguasainya) yakni dari harta orang-orang yang
sebelum kalian dan kelak Dia akan menguasakannya kepada orang-orang yang sesudah
kalian. Ayat ini diturunkan sewaktu perang 'Ursah atau dikenal dengan nama
perang Tabuk. (Maka orang-orang yang beriman di antara kalian dan menafkahkan
hartanya) ayat ini mengisyaratkan kepada apa yang telah dilakukan oleh sahabat
Usman r.a. (mereka akan memperoleh pahala yang besar).
008. (Dan mengapa kalian tidak beriman) khitab pada ayat ini ditujukan
kepada orang-orang kafir, yakni tidak ada halangan bagi kalian untuk beriman
(kepada Allah padahal Rasul menyeru kalian supaya kalian beriman kepada Rabb
kalian. Dan sesungguhnya Dia telah mengambil) ia dapat dibaca Ukhidza dan
Akhadza, kalau dibaca Akhadza maka lafal sesudahnya dibaca Nashab (perjanjian
kalian) terhadap-Nya; yakni Allah telah mengambil janji itu di alam arwah, yaitu
ketika Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka, Allah adalah Rabb mereka,
sebagaimana yang diungkapkan di dalam ayat lain, yaitu firman-Nya, "Bukankah Aku
ini Rabb kalian?" Mereka menjawab, "Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi
saksi". (Q.S. Al A'raf,172) (Jika kalian adalah orang-orang yang beriman)
maksudnya, jika kalian hendak beriman kepada-Nya maka bersegeralah iman
kepada-Nya.
009. (Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang)
ayat-ayat Alquran yang jelas (supaya Dia mengeluarkan kalian dari kegelapan)
dari kekafiran (kepada cahaya) kepada keimanan. (Dan sesungguhnya Allah
benar-benar terhadap kalian) karena Dia telah mengeluarkan kalian dari kekafiran
kepada iman (Maha Penyantun lagi Maha Penyayang).
010. (Dan mengapa kalian) sesudah beriman (tidak) lafal Allaa pada
asalnya terdiri dari An dan Laa kemudian keduanya diidgamkan menjadi satu
sehingga jadilah Allaa (menafkahkan sebagian harta kalian di jalan Allah,
padahal Allah-lah yang mempusakai mempunyai langit dan bumi) berikut semua yang
ada pada keduanya; maka sampailah kepada-Nya harta kalian tanpa membawa sedikit
pun pahala infak kalian, berbeda halnya seandainya kalian menafkahkannya di
jalan Allah, maka kalian akan mendapatkan pahala di sisi-Nya. (Tidak sama di
antara kalian orang yang menafkahkan hartanya sebelum penaklukan) kota Mekah
(dan ikut berperang sebelumnya -. Mereka lebih tinggi derajatnya daripada
orang-orang yang menafkahkan hartanya dan berperang sesudah itu. Kepada
masing-masing) dari dua golongan itu. Menurut suatu qiraat ia dibaca Kullun
karena dianggap sebagai Mubtada (Allah telah menjanjikan balasan yang lebih
baik) yaitu surga (Dan Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan) maka kelak Dia
akan membalasnya untuk kalian.
011. (Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah) dengan cara
menafkahkan hartanya di jalan Allah (pinjaman yang baik) seumpamanya hartanya
itu dinafkahkan demi karena Allah (maka Allah akan melipatgandakan balasan
pinjaman itu) menurut suatu qiraat dibaca Fayudha' 'ifahu (untuknya) mulai dari
sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat, sebagaimana keterangan yang
telah disebutkan di dalam surah Al Baqarah (dan baginya) di samping pahala yang
dilipatgandakan itu (pahala yang banyak) juga disertai mendapat keridaan dari
Allah dan disambut dengan baik.
012. Ingatlah (pada hari ketika kamu melihat orang-orang mukmin
laki-laki dan perempuan, sedangkan cahaya mereka bersinar di hadapan mereka)
artinya bersinar menerangi bagian depan mereka (dan) cahaya itu pun (bersinar di
sebelah kanan mereka) kemudian dikatakan kepada mereka, ("Pada hari ini ada
berita gembira untuk kalian, yaitu surga-surga) masuklah kalian ke dalam
surga-surga itu (yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, yang kalian kekal di
dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar").
013. (Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan
berkata kepada orang-orang yang beriman, "Perhatikanlah kami) lihatlah kami.
Menurut suatu qiraat dibaca Anzhiruunaa, tunggulah kami (supaya kami dapat
mengambil) maksudnya supaya kami kebagian cahaya dan sinar (sebagian dari cahaya
kalian." Dikatakan) kepada mereka dengan nada yang memperolok-olokkan mereka,
("Kembalilah kalian ke belakang dan carilah sendiri cahaya untuk kalian") mereka
mundur. (Lalu diadakan di antara mereka) dan antara orang-orang yang beriman
(dinding) menurut suatu pendapat dinding itu dinamakan Al A'raaf (yang mempunyai
pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat) ada bagian yang menghadap orang-orang
yang beriman (dan di sebelah luarnya) ada bagian yang menghadap orang-orang
munafik (dari situ ada azab).
014. (Orang-orang munafik itu memanggil mereka orang-orang mukmin,
"Bukankah kami dahulu bersama-sama kalian?") dalam ketaatan kepada Allah.
(mereka menjawab, "Benar, tetapi kalian mencelakakan diri kalian sendiri)
disebabkan kemunafikan kalian (dan kalian selalu mengincar) kehancuran
orang-orang mukmin (dan kalian ragu-ragu) masih ragu terhadap agama Islam (serta
kalian ditipu oleh angan-angan kosong) yakni ketamakan (sehingga datanglah
ketetapan Allah) yaitu kematian (dan kalian telah ditipu terhadap Allah oleh
yang amat penipu) yakni oleh setan.
015. (Maka pada hari ini tidak diterima) dapat dibaca Yu`khadzu dan
Tu`khadzu (tebusan dari kalian dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat
kalian ialah neraka. Neraka itulah tempat yang layak buat kalian) tempat yang
utama bagi kalian. (Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali") tempat
kembali yang paling buruk adalah neraka.
016. (Belumkah datang) maksudnya apakah belum tiba saatnya (bagi
orang-orang yang beriman) ayat ini diturunkan berkenaan dengan kelakuan para
sahabat, yaitu sewaktu mereka banyak bergurau (untuk tunduk hati mereka
mengingat Allah dan mengingat apa yang telah diturunkan kepada mereka) dapat
dibaca Nazzala dan Nazala (berupa kebenaran) yakni Alquran (dan janganlah
mereka) di'athafkan kepada lafal Takhsya'a (seperti orang-orang yang sebelumnya
telah diturunkan Alkitab kepadanya) mereka adalah orang-orang Yahudi dan
orang-orang Nasrani (kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka) yaitu
zaman antara mereka dan nabi-nabi mereka telah berlalu sangat lama (lalu hati
mereka menjadi keras) tidak lunak lagi untuk mengingat Allah. (Dan kebanyakan di
antara mereka adalah orang-orang fasik).
017. (Ketahuilah oleh kalian) khithab ayat ini ditujukan kepada
orang-orang mukmin yang telah disebutkan di atas tadi (bahwa sesungguhnya Allah
menghidupkan bumi sesudah matinya) dengan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan padanya,
demikianlah Allah menjadikan hati kalian untuk taat dan khusuk kembali dalam
mengingat Allah. (Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepada kalian tanda-tanda)
yang menunjukkan akan kekuasaan Kami terhadap hal ini dan hal-hal lainnya
(supaya kalian memikirkannya).
018. (Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan, baik laki-laki)
mushshaddiqiina berasal dari mashdar tashadduq, kemudian huruf ta diidghamkan
kepada huruf shad sehingga jadilah mushshaddiqiina, bentuk asalnya adalah
mutashaddiqiina (maupun perempuan) yang percaya kepada Allah dan Rasul-Nya.
Menurut qiraat lain kedua lafal tersebut dibaca tanpa tasydid, sehingga
bacaannya menjadi innal mushaddiqiina wal mushaddiqaati, karena dianggap berasal
dari tashdiq, sehingga artinya menjadi: Sesungguhnya orang-orang yang beriman,
baik laki-laki maupun perempuan (dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang
baik) dhamir yang ada pada lafal `aqradhuu kembali pada laki-laki dan perempuan,
karena memprioritaskan kaum laki-laki. Fi'il atau kata kerja di sini diathafkan
kepada isim, yaitu kepada shilah alif dan lam, karena sesungguhnya lafal
al-mushshaddiqiina wal mushshaddiqaati yang dimasuki alif dan lam sama
kedudukannya dengan fi'il yang berada sesudah shilah. Disebutkannya lafal
al-qardhu berikut sifatnya sesudah pengertian tashadduq, hal ini memberikan
pengertian adanya ikatan di antara lafal-lafal tersebut. Atau dengan kata lain,
bahwa orang-orang yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya itu adalah orang-orang
yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik (maka Allah akan
melipatgandakan) menurut suatu qiraat dibaca yudha`'af dengan memakai tasydid
pada huruf 'ainnya, artinya balasan pinjaman mereka itu akan dilipatgandakan
pahalanya (kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak).
019. (Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka
itu adalah orang-orang shiddiqin) orang-orang yang sangat beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya (dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Rabb mereka) atas
kedustaan umat-umat yang terdahulu terhadap nabi-nabi mereka. (Bagi mereka
pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat
Kami) yang menunjukkan kepada keesaan Kami (mereka itulah penghuni-penghuni
Jahim) yakni neraka.
020. (Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah
permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan) sebagai perhiasan (dan
bermegah-megahan antara kalian serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta
dan anak) artinya, menyibukkan diri di dalamnya. Adapun mengenai ketaatan dan
hal-hal yang membantu menuju kepadanya termasuk perkara-perkara akhirat
(seperti) kehidupan dunia yang menyilaukan kalian dan kepunahannya sesudah itu
bagaikan (hujan) bagaikan air hujan (yang membuat orang-orang yang bertani
merasa kagum) merasa takjub (akan tanam-tanamannya) yang tumbuh disebabkan
turunnya hujan itu (kemudian tanaman itu menjadi kering) lapuk dan kering (dan
kamu lihat warnanya yang kuning itu kemudian menjadi hancur) menjadi keropos dan
berjatuhan ditiup angin. (Dan di akhirat ada azab yang keras) bagi orang-orang
yang lebih memilih keduniaan (dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya) bagi
orang-orang yang lebih memilih akhirat daripada dunia. (Dan kehidupan dunia ini
tidak lain) maksudnya bersenang-senang dalam dunia ini tiada lain (hanyalah
kesenangan yang menipu).
021. (Berlomba-lombalah kalian kepada ampunan dari Rabb kalian dan surga
yang luasnya seluas langit dan bumi) seandainya jarak di antara keduanya dapat
diukur; lafal al-'ardh artinya luas (yang disediakan bagi orang-orang yang
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada
siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar).
022. (Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi) seperti kekeringan
(dan tidak pula pada diri kalian sendiri) seperti sakit dan kematian anak
(melainkan telah tertulis dalam Kitab) di Lohmahfuz (sebelum Kami
menciptakannya) sebelum Kami menciptakan semuanya. Demikian pula mengenai hal
yang menyangkut nikmat dikatakan seperti itu. (Sesungguhnya yang demikian itu
adalah mudah bagi Allah).
023. (Supaya janganlah) lafal kay di sini menashabkan fi'il yang jatuh
sesudahnya, maknanya sama dengan lafal an. Allah swt. menjelaskan yang demikian
itu supaya janganlah (kalian berduka cita) bersedih hati (terhadap apa yang
luput dari kalian, dan supaya kalian jangan terlalu gembira) artinya gembira
yang dibarengi dengan rasa takabur, berbeda halnya dengan gembira yang dibarengi
dengan rasa syukur atas nikmat (terhadap apa yang diberikan-Nya kepada kalian)
jika lafal aataakum dibaca panjang berarti maknanya sama dengan lafal a`thaakum,
artinya apa yang diberikan-Nya kepada kalian. Jika dibaca pendek, yaitu ataakum
artinya, apa yang didatangkan-Nya kepada kalian. (Dan Allah tidak menyukai
setiap orang yang sombong) dengan apa yang telah diberikan oleh Allah kepadanya
(lagi membanggakan diri) membangga-banggakannya terhadap orang lain.
024. (Orang-orang yang kikir) tidak mau menunaikan apa yang telah
diwajibkan atas mereka (dan menyuruh manusia berbuat kikir) supaya jangan
menunaikan kewajiban itu, maka bagi mereka ancaman yang keras dari Allah. (Dan
barang siapa yang berpaling) dari menunaikan apa yang telah diwajibkan atasnya
(maka sesungguhnya Allah Dialah) lafal huwa adalah dhamir fashl, sedangkan
menurut suatu qiraat tanpa memakainya (Yang Maha Kaya) artinya tidak membutuhkan
orang lain (lagi Maha Terpuji) terhadap kekasih-kekasih-Nya.
025. (Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami) yaitu
malaikat-malaikat-Nya kepada nabi-nabi (dengan membawa bukti-bukti yang nyata)
hujah-hujah yang jelas dan akurat (dan telah Kami turunkan bersama mereka
Alkitab) lafal Alkitab ini sekalipun bentuknya mufrad tetapi makna yang dimaksud
adalah jamak, yakni al-kutub (dan neraca) yakni keadilan (supaya manusia dapat
melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi) maksudnya Kami keluarkan besi
dari tempat-tempat penambangannya (yang padanya terdapat kekuatan yang hebat)
yakni dapat dipakai sebagai alat untuk berperang (dan berbagai manfaat bagi
manusia, dan supaya Allah mengetahui) supaya Allah menampilkan; lafal
waliya'lamallaahu diathafkan pada lafal liyaquman-naaasu (siapa yang
menolong-Nya) maksudnya siapakah yang menolong agama-Nya dengan memakai
alat-alat perang yang terbuat dari besi dan lain-lainnya itu (dan
rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya) lafal bil-ghaibi menjadi hal
atau kata keterangan keadaan dari dhamir ha yang terdapat pada lafal yanshuruhu.
Yakni sekalipun Allah tidak terlihat oleh mereka di dunia ini. Ibnu Abbas r.a.
memberikan penakwilannya, mereka menolong agama-Nya padahal mereka tidak
melihat-Nya. (Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa) artinya Dia tidak
memerlukan pertolongan siapa pun, akan tetapi perbuatan itu manfaatnya akan
dirasakan sendiri oleh orang yang mengerjakannya.
026. (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami
jadikan pada keturunan keduanya kenabian dan Alkitab) yaitu kitab yang empat;
Taurat, Injil, Zabur dan Al-Furqan. Kitab-kitab tersebut diturunkan kepada anak
cucu Nabi Ibrahim (maka di antara mereka ada yang menerima petunjuk dan
kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang fasik).
027. (Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami
dan Kami iringi pula dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil
dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih
sayang. Dan kerahbaniyahan) yakni tidak mau kawin dan hidup membaktikan diri di
dalam gereja-gereja (yang mereka ada-adakan) oleh diri mereka sendiri (padahal
Kami tidak mewajibkannya kepada mereka) Kami tidak memerintahkan hal itu kepada
mereka (tetapi) melainkan mereka mengerjakannya (untuk mencari keridaan) demi
mencari kerelaan (Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan
yang semestinya) karena kebanyakan di antara mereka meninggalkannya dan kafir
kepada agama Nabi Isa, lalu mereka memasuki agama raja mereka. Akan tetapi masih
banyak pula di antara mereka yang berpegang teguh kepada ajaran Nabi Isa, lalu
mereka beriman kepada Nabi Muhammad. (Maka Kami berikan kepada orang-orang yang
beriman) kepada Nabi Isa (di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka
orang-orang fasik).
028. (Hai orang-orang yang beriman) kepada Nabi Isa (bertakwalah kepada
Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya) kepada Nabi Muhammad saw. dan Nabi Isa
(niscaya Allah memberikan kepada kalian dua bagian) dua kali bagian (dari
rahmat-Nya) karena kalian telah beriman kepada dua nabi (dan menjadikan untuk
kalian cahaya yang dengan cahaya itu kalian dapat berjalan) di atas
shirath/jembatan (dan Dia mengampuni kalian. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang).
029. (Supaya diketahui) maksudnya Allah menerangkan hal tersebut kepada
kalian, supaya diketahui (oleh ahli kitab) Taurat yang tidak beriman kepada Nabi
Muhammad (bahwa) an di sini adalah bentuk takhfif dari anna yang ditasydidkan,
artinya bahwasanya mereka (mereka tiada mendapat sedikit pun akan karunia Allah)
berbeda dengan apa yang mereka duga, yaitu bahwasanya mereka adalah
kekasih-kekasih Allah dan orang-orang yang mendapat keridaan-Nya (dan bahwasanya
karunia itu berada di tangan kekuasaan Allah. Dia berikan karunia itu) yakni Dia
memberikannya (kepada siapa yang dikehendaki-Nya) maka Dia memberikan
karunia-Nya kepada orang-orang yang beriman di antara mereka, berupa pahala yang
mereka terima sebanyak dua kali lipat, sebagaimana keterangan yang telah lalu.
Yaitu karena beriman kepada dua nabi. (Dan Allah mempunyai karunia yang
besar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar