Surat Ke-22 : 78 Ayat
001. (Hai manusia!) yakni penduduk Mekah dan selainnya
(Bertakwalah kepada Rabb kalian) takutlah kalian akan azab-Nya, yaitu dengan
taat kepada-Nya (sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu) yakni saat gempa
yang amat dahsyat menimpa bumi, lalu disusul dengan terbitnya matahari dari
tempat terbenamnya, itulah pertanda kiamat telah di ambang pintu (adalah suatu
kejadian yang sangat besar) sangat mengejutkan manusia hal ini merupakan
semacam azab.
002. (Pada hari kalian melihat keguncangan itu lalailah)
disebabkannya (semua wanita yang menyusui anaknya) yang sebenarnya (dari anak
yang disusukannya) ia melupakannya (dan gugurlah dari semua wanita yang sedang
mengandung) yakni sedang hamil (kandungannya dan kamu lihat manusia dalam
keadaan mabuk) disebabkan tercekam perasaan takut yang amat hebat (padahal
sebenarnya mereka tidak mabuk) disebabkan minuman keras (akan tetapi azab Allah
itu sangat keras) maka mereka takut kepada azab itu.
003. Ayat berikut ini diturunkan berkenaan dengan Nadhr
bin Harits dan para pengikutnya. (Di antara manusia ada orang yang membantah
tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan) mereka mengatakan, bahwa para Malaikat
itu adalah anak-anak perempuan Allah. Alquran adalah dongengan orang-orang
dahulu dan mereka mengingkari adanya hari berbangkit serta dihidupkan-Nya
kembali manusia yang telah menjadi tanah (dan mengikuti) di dalam bantahannya
itu (setiap setan yang sangat jahat) yaitu sangat membangkang.
004. (Yang telah ditetapkan terhadap setan itu) telah
diputuskan terhadapnya (bahwa barang siapa yang berkawan dengan dia) mengikutinya
(tentu dia akan menyesatkannya dan membawanya) menjerumuskannya (ke azab
neraka) yang apinya berkobar-kobar.
005. (Hai manusia) yakni penduduk Mekah (jika kalian
dalam keraguan) kalian meragukan (tentang hari berbangkit, sesungguhnya Kami
telah menciptakan kalian) bapak moyang kalian, yaitu Adam (dari tanah,
kemudian) Kami ciptakan anak cucunya (dari setetes nuthfah) air mani (kemudian
dari segumpal darah) darah yang kental (kemudian dari segumpal daging) daging
yang besarnya sekepal tangan (yang sempurna kejadiannya) telah diberi bentuk
berupa makhluk yang sempurna (dan yang tidak sempurna) masih belum sempurna
bentuknya (agar Kami jelaskan kepada kalian) kemahasempurnaan kekuasaan Kami,
yaitu supaya kalian dapat mengambil kesimpulan daripadanya, bahwa Allah yang
memulai penciptaan dapat mengembalikan ciptaan itu kepada asalnya. (Dan Kami
tetapkan) kalimat ayat ini merupakan kalimat baru (di dalam rahim, apa yang
Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan) hingga ia keluar (kemudian
Kami keluarkan kalian) dari perut ibu-ibu kalian (sebagai bayi) lafal Thiflan
sekalipun berbentuk tunggal tetapi makna yang dimaksud adalah jamak (kemudian)
Kami memberi kalian umur secara berangsur-angsur (hingga sampailah kalian
kepada kedewasaan) dewasa dan kuat, yaitu di antara umur tiga puluh tahun
sampai empat puluh tahun (dan di antara kalian ada yang diwafatkan) yakni mati
sebelum mencapai usia dewasa (dan ada pula di antara kalian yang dipanjangkan
umurnya sampai pikun) amat tua sehingga menjadi pikun (supaya dia tidak
mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya). Sehubungan
dengan hal ini Ikrimah mengatakan, "Barang siapa yang biasa membaca
Alquran, niscaya ia tidak akan mengalami nasib yang demikian itu, yakni terlalu
tua dan pikun." (Dan kalian lihat bumi ini kering) gersang (kemudian
apabila telah Kami turunkan air atasnya, hiduplah bumi itu) menjadi hidup (dan
suburlah ia) hidup dengan suburnya (serta dapat menumbuhkan) huruf Min adalah
huruf Zaidah (berbagai macam tumbuh-tumbuhan) beraneka ragam tumbuhan (yang
indah) yakni yang baik.
006. (Yang demikian itu) yakni hal-hal yang telah
disebutkan itu mulai dari permulaan kejadian manusia hingga dihidupkannya bumi
menjadi subur (karena sesungguhnya) disebabkan bahwa (Allah Dialah yang hak) Yang
Tetap dan Abadi (dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan
sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu).
007. (Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang,
tak ada keraguan) tidak diragukan lagi (padanya; dan bahwasanya Allah
membangkitkan semua orang di dalam kubur).
008. Ayat berikut ini diturunkan berkenaan dengan Abu
Jahal, yaitu: (Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang
Allah tanpa ilmu pengetahuan dan tanpa petunjuk) yang menjadi pegangannya (dan
tanpa kitab yang bercahaya) kitab yang menjadi pegangannya dan yang dapat
menunjukinya.
009. (Dengan memalingkan lambungnya) Lafal ayat ini
berkedudukan menjadi Hal atau keterangan keadaan, maksudnya orang yang
membantah itu memalingkan lehernya dengan penuh kesombongan karena tidak mau
beriman. Pengertian berpaling di sini adalah baik ke kanan maupun ke kiri sama
saja (untuk menyesatkan) dapat dibaca Liyadhilla dan Liyudhilla, untuk
menyesatkan manusia (dari jalan Allah) yakni dari agama-Nya. (Ia mendapat
kehinaan di dunia) azab di dunia, akhirnya ia terbunuh dalam perang Badar (dan
di hari kiamat Kami merasakan kepadanya azab neraka yang membakar) ia akan
dibakar oleh api neraka, lalu dikatakan kepadanya,
010. ("Yang demikian itu, adalah disebabkan perbuatan
yang dikerjakan oleh kedua tanganmu dahulu) yakni perbuatan kamu dahulu.
Diungkapkan demikian mengingat, bahwa kebanyakan pekerjaan itu dilakukan oleh
kedua tangan (dan sesungguhnya Allah sekali-kali bukanlah penganiaya) suka
menganiaya (hamba-hamba-Nya") dengan mengazab mereka tanpa dosa.
011. (Dan di antara manusia ada orang yang menyembah
Allah dengan berada di tepi) ia ragu di dalam ibadahnya itu. Keadaannya
diserupakan dengan seseorang yang berada di tepi bukit, yakni ia tidak dapat
berdiri dengan tetap dan mantap (maka jika ia memperoleh kebaikan) maksudnya
kesehatan dan kesejahteraan pada diri dan harta bendanya (tetaplah ia dalam
keadaan itu dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana) cobaan pada hartanya dan
penyakit pada dirinya (berbaliklah ia ke belakang) ia kembali menjadi kafir.
(Rugilah ia di dunia) disebabkan terlepasnya semua apa yang ia harapkan dari
dunia (dan di akhirat) disebabkan kekafirannya itu. (Yang demikian itu adalah
kerugian yang nyata) jelas ruginya.
012. (Ia menyeru) menyembah (selain Allah) yakni
berhala-berhala (sesuatu yang tidak dapat memberi mudarat kepada dirinya) jika
ia tidak menyembahnya (dan pula tidak dapat memberi manfaat kepada dirinya)
jika ia menyembahnya. (Yang demikian itu) penyembahan itu (adalah kesesatan
yang jauh) sekali dari kebenaran.
013. (Ia menyeru sesuatu) huruf Lam adalah Zaidah (yang
sebenarnya mudaratnya) jika ia menyembahnya (lebih dekat dari manfaatnya) jika
menurut khayalannya ia dapat memberikan manfaat. (Sesungguhnya sejahat-jahat
penolong) adalah sesembahan itu (dan sejahat-jahat kawan) adalah dia pula.
Sesudah Allah swt. menyebutkan tentang orang-orang yang ragu dengan akibatnya
yaitu kerugian, kemudian Allah mengiringinya dengan kisah mengenai orang-orang
Mukmin dengan akibatnya, yaitu mendapatkan pahala dari-Nya. Untuk itu Allah
swt. berfirman:
014. (Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh) amal fardu dan sunah semuanya (ke dalam
surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Sesungguhnya Allah berbuat
apa saja yang Dia kehendaki) termasuk memuliakan orang yang taat kepada-Nya dan
menghinakan orang yang durhaka kepada-Nya.
015. (Barang siapa yang menyangka bahwa Allah sekali-kali
tiada menolongnya) menolong Nabi Muhammad saw. (di dunia dan akhirat, maka
hendaklah ia merentangkan tali) tambang (ke langit) yang dimaksud adalah atap
rumahnya, kemudian tali itu diikatkan ke atap rumah dan ke lehernya (kemudian
hendaklah ia memutuskan tali itu) yakni mencekik dirinya dengan tali itu,
maksudnya menggantung diri. Demikianlah sebagaimana yang disebutkan di dalam
hadis-hadis sahih (kemudian hendaklah ia pikirkan, apakah tipu dayanya itu
sungguh dapat melenyapkan) dalam hal tidak ditolongnya nabi (apa yang
menyakitkan hatinya) apa yang membuat ia sakit hati. Maksudnya, hendaklah ia
tercekik oleh kejengkelannya, karena sesungguhnya Allah pasti akan menolong
nabi-Nya.
016. (Dan demikianlah) sebagaimana Kami turunkan ayat
tadi (Kami telah menurunkan dia) ayat-ayat Alquran selanjutnya (yang merupakan
ayat-ayat yang nyata) lafal Bayyinatin berkedudukan menjadi Hal, artinya
ayat-ayat yang jelas (dan bahwasanya Allah memberikan petunjuk kepada siapa
yang Dia kehendaki) untuk mendapatkan petunjuk-Nya; bagian ayat ini di'athafkan
kepada dhamir Ha yang terdapat pada lafal Anzalnaahu.
017. (Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang
Yahudi) mereka adalah pemeluk agama Yahudi (orang-orang Shabi'in) salah satu
sekte dari orang-orang Yahudi (orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan
orang-orang Musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari
kiamat) yaitu dengan memasukkan orang-orang yang beriman ke dalam surga dan
mencampakkan orang-orang selain mereka ke dalam neraka. (Sesungguhnya Allah
terhadap segala sesuatu) yang diperbuat mereka (Maha Menyaksikan) mengetahuinya
secara nyata.
018. (Apakah kamu tiada melihat) tiada mengetahui (bahwa
kepada Allah bersujud makhluk yang ada di langit dan makhluk yang ada di bumi
dan matahari, bulan, bintang-bintang, gunung-gunung, pohon-pohon dan hewan-hewan
yang melata) semuanya tunduk dan patuh menuruti apa yang dikehendaki-Nya (dan
sebagian besar daripada manusia?) adalah orang-orang Mukmin, yaitu dengan
bertambah perasaan rendah diri dalam sujud salat mereka. (Dan banyak di antara
manusia yang telah ditetapkan azab atasnya) mereka adalah orang-orang kafir,
karena mereka membangkang tidak mau bersujud, sedangkan sujud itu adalah
pertanda iman. (Dan barang siapa yang dihinakan Allah) disengsarakan-Nya (maka
tidak seorang pun yang memuliakannya) yang akan membahagiakannya. (Sesungguhnya
Allah berbuat apa yang Dia kehendaki) seperti menghinakan dan memuliakan.
019. (Inilah dua golongan yang bertengkar) yaitu golongan
orang-orang Mukmin di satu pihak dan di pihak lain lima golongan orang-orang
kafir yang disebutkan dalam ayat 17. Lafal Khashmun ini dapat diartikan untuk
tunggal dan jamak (mereka saling bertengkar mengenai Rabb mereka) dalam urusan
agama mereka. (Maka orang-orang kafir akan dibuatkan untuk mereka
pakaian-pakaian dari api neraka) yang kemudian mereka pakai, maksudnya mereka
diliputi oleh api neraka. (Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala
mereka) yaitu air yang sangat panas.
020. (Dihancur leburkan) diluluhkan (dengan air itu apa
yang ada dalam perut mereka) yakni lemak dan lain-lainnya (dan) terpangganglah
disebabkan panasnya air itu (kulit) mereka.
021. (Dan untuk mereka palu-palu dari besi) untuk memukul
kepala mereka.
022. (Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka)
tempat mereka diazab (lantaran kesengsaraan mereka) yang menekan diri mereka di
dalam neraka (niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya) mereka dipukuli dengan
palu-palu besi supaya kembali lagi ke neraka. (Dan) dikatakan kepada mereka,
("Rasailah azab yang membakar ini") azab yang sangat membakar ini.
023. Allah swt. berfirman kepada orang-orang Mukmin,
("Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di
surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara)
kalau dibaca Lu-luin maka artinya perhiasan itu terdiri dari emas dan mutiara,
atau emas itu dihiasi dengan mutiara. Jika dibaca Lu-luan berarti ia
di'athafkan secara Mahall kepada lafal Min Asaawira. (Dan pakaian mereka adalah
sutera) yaitu pakaian yang diharamkan bagi kaum lelaki di dunia.
024. (Dan mereka diberi petunjuk) di dunia (kepada
ucapan-ucapan yang baik) yaitu kalimat La Ilaaha Illallaah/ tidak ada Tuhan
selain Allah (dan mereka ditunjuki pula kepada jalan yang terpuji) yakni jalan
Allah yang terpuji dan agama-Nya.
025. (Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi
manusia dari jalan Allah) dari ketaatan kepada-Nya (dan) dari (Masjidilharam
yang telah Kami jadikan ia) sebagai manasik dan tempat beribadah (untuk semua
manusia, baik yang bermukim) yang tinggal (di situ maupun di padang pasir)
yakni pendatang (dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan)
huruf Ba di sini adalah Zaidah (secara zalim) yang menyebabkan orang yang
bersangkutan zalim, seumpamanya ia mengerjakan perbuatan yang terlarang,
sekalipun dalam bentuk mencaci pelayan (niscaya akan Kami rasakan kepadanya
sebagian siksa yang pedih)" yang menyakitkan. Berdasarkan pengertian ini
maka Khabar Inna diambil daripadanya. Maksudnya, sesungguhnya orang-orang yang
kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan dari Masjidilharam, niscaya
Kami akan rasakan kepada mereka sebagian siksa yang pedih.
026. (Dan) ingatlah (ketika Kami jelaskan) Kami terangkan
(kepada Ibrahim tempat Baitullah) supaya ia membangunnya kembali karena
Baitullah itu telah diangkat sejak zaman banjir besar yakni zamannya Nabi Nuh,
kemudian Kami perintahkan kepada Ibrahim, ("Janganlah kamu menyekutukan
Aku dengan sesuatu pun dan sucikanlah rumah-Ku ini) dari berhala-berhala (bagi orang-orang
yang tawaf dan orang-orang yang bermukim) yakni orang-orang yang tinggal di
sekitarnya (dan orang-orang yang rukuk dan sujud") Rukka'is-sujuud adalah
bentuk jamak dari kata Raaki 'iin dan Saajidin, maksudnya adalah orang-orang
yang salat.
027. (Dan berserulah) serukanlah (kepada manusia untuk
mengerjakan haji) kemudian Nabi Ibrahim naik ke puncak bukit Abu Qubais, lalu
ia berseru, "Hai manusia! Sesungguhnya Rabb kalian telah membangun
Baitullah dan Dia telah mewajibkan kalian untuk melakukan haji, maka sambutlah
seruan Rabb kalian ini". Lalu Nabi Ibrahim menolehkan wajahnya ke kanan
dan ke kiri serta ke arah Timur dan ke arah Barat. Maka menjawablah semua orang
yang telah ditentukan baginya dapat berhaji dari tulang-tulang sulbi kaum
lelaki dan rahim-rahim kaum wanita, seraya mengatakan, "Labbaik allaahumma
Labbaika", artinya: Ya Allah, kami penuhi panggilan-Mu, Ya Allah, kami
penuhi panggilan-Mu. Sedangkan Jawab dari Amar yang di muka tadi ialah (niscaya
mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki) lafal Rijaalan adalah bentuk
jamak dari lafal Raajilun, wazannya sama dengan lafal Qaaimun yang bentuk
jamaknya adalah Qiyaamun; artinya berjalan kaki (dan) dengan berkendaraan
(dengan menaiki unta yang kurus) karena lamanya perjalanan; lafal Dhamirin dapat
ditujukan kepada jenis jantan dan betina (mereka datang) yakni unta-unta kurus
itu yang dimaksud adalah orang-orang yang mengendarainya (dari segenap penjuru
yang jauh) dari daerah yang perjalanannya sangat jauh.
028. (Supaya mereka mempersaksikan) yakni mendatangi
(berbagai manfaat untuk mereka) dalam urusan dunia mereka melalui berdagang,
atau urusan akhirat atau untuk keduanya. Sehubungan dengan masalah ini ada
berbagai pendapat mengenainya (dan supaya mereka menyebut nama Allah pada
hari-hari yang telah ditentukan) yakni tanggal sepuluh Zulhijah, atau hari
Arafah, atau hari berkurban hingga akhir hari-hari Tasyriq; mengenai masalah
ini pun ada beberapa pendapat (atas rezeki yang telah Allah berikan kepada
mereka berupa binatang ternak) unta, sapi dan kambing yang disembelih pada hari
raya kurban dan ternak-ternak yang disembelih sesudahnya sebagai kurban. (Maka
makanlah sebagian daripadanya) jika kalian menyukainya (dan berikanlah untuk
dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir) yakni sangat miskin.
029. (Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran
yang ada pada badan mereka) maksudnya hendaklah mereka merapihkan
ketidakrapihan diri mereka seperti memotong rambut dan kuku yang panjang (dan
hendaklah mereka menunaikan) dapat dibaca Walyuufuu dan Walyuwaffuu
(nazar-nazar mereka) dengan menyembelih hewan ternak sebagai hewan kurban (dan
hendaklah mereka melakukan tawaf) tawaf ifadah (sekeliling rumah yang tua itu)
yakni rumah kuno, karena ia adalah rumah pertama yang dibuat untuk ibadah
manusia.
030. (Demikianlah) menjadi Khabar dari Mubtada yang
keberadaannya diperkirakan sebelumnya, yakni perintah Allah itu sebagaimana
yang telah disebutkan (dan barang siapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di
sisi Allah) yaitu hal-hal yang tidak boleh dirusak (maka itu adalah)
mengagungkannya (lebih baik baginya di sisi Rabbnya) di akhirat kelak. (Dan
telah dihalalkan bagi kamu sekalian binatang ternak) untuk memakannya sesudah
disembelih terlebih dahulu (kecuali yang diterangkan kepada kalian)
keharamannya di dalam firman yang lainnya yaitu, "Diharamkan bagi kalian
memakan bangkai..." (Q.S. Al-Maidah, 3). Dengan demikian berarti Istitsna
di sini bersifat Munqathi'. Dan dapat pula dikatakan Muttashil, sedangkan
barang yang diharamkan adalah ditujukan kepada hewan yang mati dengan
sendirinya dan oleh penyebab-penyebab lainnya (maka jauhilah oleh kalian
berhala-berhala yang najis itu) huruf Min di sini menunjukkan arti Bayan atau
keterangan, maksudnya barang yang najis itu adalah berhala-berhala (dan
jauhilah perkataan-perkataan dusta) perkataan yang mengandung kemusyrikan
terhadap Allah di dalam bacaan Talbiyah kalian, atau yang dimaksud adalah
kesaksian palsu.
031. (Dengan ikhlas kepada Allah) yakni berserah diri
kepada-Nya serta berpaling dari semua agama selain dari agama-Nya (tidak
mempersekutukan sesuatu dengan Dia) kalimat ayat ini mengukuhkan makna kalimat
yang sebelumnya dan keduanya itu merupakan Hal atau kata keterangan dari dhamir
Wawu. (Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia
seolah-olah terjungkal) yakni jatuh (dari langit lalu disambar oleh burung)
diambil dengan cepat (atau diterbangkan oleh angin yang melemparkannya) yang
menjatuhkannya (ke tempat yang jauh sekali) sangat jauh sehingga tidak dapat
diharapkan lagi keselamatannya.
032. (Demikianlah) perintah itu (dan barang siapa
mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu) mengagungkan
syiar-syiar Allah, yaitu menyembelih hewan kurban untuk tanah suci, seumpamanya
hewan kurban itu dipilih yang baik dan digemukkan terlebih dahulu (timbul dari
ketakwaan hati) dalam diri mereka. Hewan-hewan kurban itu dinamakan Sya'aair
disebabkan kesyiarannya yakni kesemarakannya, disebabkan hewan-hewan tersebut
telah diberi tanda yang menunjukkan, bahwa mereka untuk dikurbankan, yaitu
seperti dicap dengan besi panas pada punggungnya, sehingga menambah semaraknya
suasana hari raya.
033. (Bagi kalian pada binatang-binatang hadyu itu ada
beberapa manfaat) seperti menjadikannya sebagai hewan kendaraan dan untuk
mengangkut barang-barang selagi hal itu tidak membuatnya bahaya atau cacat
(sampai pada waktu yang ditentukan) yaitu waktu disembelih sebagai hewan kurban
(kemudian tempat wajib serta akhir masa penyembelihannya) tempat diperbolehkan
menyembelihnya (ialah setelah sampai ke Baitul Atiq) yaitu maksudnya di semua
tanah suci.
034. (Dan bagi tiap-tiap umat) golongan orang-orang yang
beriman yang telah mendahului kalian (telah Kami syariatkan penyembelihan
kurban) kalau dibaca Mansakan adalah Mashdar dan kalau dibaca Minsakan berarti
isim makan atau nama tempat. Maksudnya menyembelih kurban atau tempat
penyembelihannya (supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak
yang telah direzekikan Allah kepada mereka) sewaktu mereka menyembelihnya.
(Maka Tuhan kalian adalah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah
kalian kepada-Nya) taat dan patuhlah kalian kepada-Nya. (Dan berilah kabar
gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh kepada Allah) orang-orang yang
taat dan merendahkan diri kepada-Nya.
035. (Yaitu orang-orang yang apabila disebutkan nama
Allah gemetarlah) yakni takutlah (hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap
apa yang menimpa mereka) berupa musibah dan malapetaka (orang-orang yang
mendirikan salat) yang mengerjakan salat pada waktu-waktunya (dan orang-orang
yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka)
mereka menyedekahkannya.
036. (Dan unta-unta itu) al Budna adalah bentuk jamak
dari lafal Badanah, yaitu hewan unta (Kami jadikan untuk kalian sebagian syiar
Allah) pertanda-pertanda bagi agama-Nya (kalian memperoleh kebaikan yang banyak
padanya) kemanfaatan duniawi sebagaimana yang telah disebutkan tadi dan pahala
di akhirat (maka sebutlah oleh kalian nama Allah ketika kalian menyembelihnya)
sewaktu menyembelihnya (dalam keadaan berdiri) dengan kaki yang terikat.
(Kemudian apabila telah roboh) sesudah disembelih, yaitu telah mati dan sudah
waktunya untuk dapat dimakan (maka makanlah sebagiannya) jika kalian suka (dan
beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya) maksudnya
orang-orang yang menerima dengan apa yang diberikan oleh Allah kepadanya dan ia
tidak meminta-minta serta tidak pernah memamerkan dirinya miskin (dan orang
yang meminta) yaitu orang yang meminta-minta dan orang yang menampakkan
kemiskinannya. (Demikianlah) sebagaimana penundukan tadi (Kami telah
menundukkan unta-unta itu kepada kalian) sehingga mereka dapat disembelih dan
dapat dinaiki, jika tidak Kami tundukkan maka niscaya kalian tidak akan mampu
terhadapnya (mudah-mudahan kalian bersyukur) atas nikmat-Ku kepada kalian.
037. (Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali
tidak dapat mencapai keridaan Allah) tidak dapat diterima di sisi-Nya (tetapi
ketakwaan daripada kalianlah yang dapat mencapai keridaan-Nya) yaitu yang dapat
sampai kepada-Nya hanyalah amal saleh yang ikhlas disertai iman. (Demikianlah
Allah telah menundukkannya untuk kalian supaya kalian mengagungkan Allah
terhadap hidayah-Nya) yakni atas petunjuk-Nya yang telah membimbing kalian
sehingga dapat mengetahui pertanda-pertanda agama dan manasik-manasik haji-Nya.
(Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik) yaitu
orang-orang yang mentauhidkan Allah.
038. (Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah
beriman) daripada perbuatan-perbuatan kaum musyrikin. (Sesungguhnya Allah tidak
menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat) di dalam amanat yang dititipkan
kepadanya (lagi mengingkari nikmat) ingkar terhadap nikmat-nikmat-Nya; mereka
adalah orang-orang musyrik. Makna ayat ini ialah bahwa Allah akan mengazab
mereka.
039. (Telah diizinkan bagi orang-orang yang diperangi)
yaitu orang-orang Mukmin untuk berperang. Ayat ini adalah ayat pertama yang
diturunkan sehubungan dengan masalah jihad (karena sesungguhnya mereka) (telah
dianiaya) oleh orang-orang kafir. (Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha
Kuasa menolong mereka).
040. Mereka adalah (orang-orang yang telah diusir dari
kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar) di dalam pengusiran itu; mereka
sekali-kali tidak diusir (melainkan karena mereka berkata) disebabkan perkataan
yang mereka ucapkan yaitu, ("Rabb kami hanyalah Allah") semata.
Perkataan ini adalah perkataan yang hak dan benar, maka mengusir hanya dengan
alasan karena mengucapkan perkataan itu adalah tidak dibenarkan. (Dan sekiranya
Allah tiada menolak keganasan sebagian manusia) lafal Ba'dhahum menjadi Badal
Ba'dh lafal An-Naas (dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan)
dibaca Lahuddimat dengan memakai harakat Tasydid menunjukkan makna banyak,
yakni telah banyak dirobohkan; sebagaimana dapat dibaca Takhfif yaitu Lahudimat
(biara-biara) bagi para rahib (gereja-gereja) bagi orang-orang Nasrani
(rumah-rumah ibadah) bagi orang-orang Yahudi; lafal shalawaat artinya tempat
peribadatan menurut bahasa Ibrani (dan mesjid-mesjid) bagi kaum Muslimin (yang
disebut di dalamnya) maksudnya di dalam tempat-tempat yang telah disebutkan
tadi (nama Allah dengan banyak) sehingga ibadah menjadi terhenti karena
robohnya tempat-tempat tersebut. (Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang
menolong-Nya) menolong agama-Nya. (Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat) di
atas semua makhluk-Nya (lagi Maha Perkasa) pengaruh dan kekuasaan-Nya maha
perkasa.
041. (Yaitu orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan
mereka di muka bumi) dengan memberikan pertolongan kepada mereka sehingga
mereka dapat mengalahkan musuh-musuhnya (niscaya mereka mendirikan salat,
menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang
mungkar) kalimat ayat ini menjadi Jawab Syarat; dan Syarat beserta Jawabnya
menjadi Shilah dari Maushul, kemudian diperkirakan adanya lafal Hum sebelumnya
sebagai Mubtada (dan kepada Allahlah kembali segala urusan) di akhirat, semua
urusan itu kembali kepada-Nya.
042. (Dan jika mereka mendustakan kamu) ayat ini
mengandung makna yang menghibur hati Nabi saw. (maka sesungguhnya telah
mendustakan juga sebelum mereka kaum Nuh) lafal Qaum dimuannatskan karena
memandang dari segi maknanya (Ad) yakni kaum Nabi Hud (dan Tsamud) kaum Nabi
Saleh.
043. (Dan kaum Ibrahim, kaum Luth).
044. (Dan penduduk Madyan) kaum Nabi Syuaib (dan telah
didustakan Musa) didustakan oleh bangsa Koptik bukan oleh kaumnya sendiri yaitu
Bani Israel. Maksudnya mereka semuanya mendustakan rasul-rasul mereka, hal itu
menjadi perumpamaan bagimu (lalu Aku tangguhkan untuk orang-orang kafir)
memberikan tangguh dengan mengakhirkan azab mereka (kemudian Aku balas mereka)
yaitu menimpakan azab kepada mereka (maka lihatlah bagaimana besarnya
kebencian-Ku) kemurkaan-Ku kepada mereka disebabkan kedustaan mereka, maka Aku
binasakan mereka. Istifham di sini mengandung makna Taqrir, maksudnya azab itu
benar-benar ditimpakan kepada orang-orang yang berhak menerimanya.
045. (Berapa banyaknya) sudah berapa banyak (negeri yang
Kami telah membinasakannya) menurut qiraat yang lain dibaca Ahlaktuhaa (yang
penduduknya dalam keadaan zalim) para penghuninya berbuat aniaya, disebabkan
kekafiran mereka (maka runtuhlah) roboh tembok-temboknya (menutupi
atap-atapnya) atap-atap rumah mereka tertutup oleh reruntuhan tembok-temboknya
(dan) berapa banyak pula (sumur yang terlantar) ditinggalkan begitu saja
disebabkan para pemiliknya binasa (dan istana yang tinggi) lagi sepi disebabkan
para pemiliknya telah mati binasa.
046. (Maka apakah mereka tidak berjalan) mereka
orang-orang kafir Mekah itu (di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang
dengan itu mereka dapat memahami) apa yang telah menimpa orang-orang yang
mendustakan sebelum mereka (atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat
mendengar?) berita-berita tentang dibinasakannya mereka dan hancurnya
negeri-negeri tempat tinggal mereka, oleh sebab itu mereka mengambil pelajaran
darinya. (Karena sesungguhnya) kisah yang sesungguhnya (bukanlah mata itu yang
buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada) kalimat ayat ini
berfungsi mengukuhkan makna sebelumnya.
047. (Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu
disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya) untuk
menurunkan azab itu, maka Dia menurunkannya dalam perang Badar. (Sesungguhnya
sehari di sisi Rabbmu) hari-hari di akhirat disebabkan pedihnya azab (adalah
seperti seribu tahun dari tahun-tahun yang kalian hitung) dapat dibaca
Ya'udduuna dan Ta'udduuna, yakni menurut perhitungan tahun-tahun di dunia.
048. (Dan berapa banyaknya kota yang Kami tangguhkan
azab-Ku kepadanya, yang penduduknya berbuat zalim, kemudian Aku azab mereka)
yang dimaksud dengan kota di sini adalah para penduduknya (dan hanya kepada
Akulah kembalinya segala sesuatu).
049. (Katakanlah, "Hai manusia!) yakni penduduk
Mekah (Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada
kalian") dan jelas peringatannya, dan aku adalah pembawa berita gembira
bagi orang-orang yang beriman.
050. (Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh, bagi mereka ampunan) dari dosa-dosa (dan rezeki yang mulia) yaitu surga.
051. (Dan orang-orang yang berusaha terhadap ayat-ayat
Kami) Alquran dengan menentang dan membatalkannya (dengan melemahkan)
orang-orang yang mengikuti Nabi saw., mereka menganggap lemah orang-orang yang
mengikutinya, dan mereka berupaya menghambat kaum Muslimin untuk beriman
kepadanya, atau mereka menganggap lemah Kami untuk dapat mengazab mereka. Dan
menurut qiraat yang lain dibaca Mu'ajjiziina, yakni mereka dapat mendahului
Kami, atau dengan kata lain mereka mengira, bahwa diri mereka yang ingkar
terhadap adanya hari berbangkit dan hari pembalasan mereka mengira akan selamat
dari azab Kami (mereka itu adalah penghuni-penghuni Jahim) yakni neraka.
052. (Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul
pun) rasul adalah seorang nabi yang diperintahkan untuk menyampaikan wahyu (dan
tidak pula seorang nabi) yaitu orang yang diberi wahyu akan tetapi tidak
diperintahkan untuk menyampaikannya (melainkan apabila ia membaca) membacakan
Alquran (setan pun, memasukkan godaan-godaan terhadap bacaannya itu)
membisikkan apa-apa yang bukan Alquran dan disukai oleh orang-orang yang ia
diutus kepada mereka. Sehubungan dengan hal ini Nabi saw. pernah mengatakan
setelah beliau membacakan surah An-Najm, yaitu sesudah firman-Nya, "Maka
apakah patut kalian (hai orang-orang musyrik) menganggap Lata, Uzza dan Manat
yang ketiganya ..." (Q.S. An-Najm, 19-2O) lalu beliau mengatakan,
"Bintang-bintang yang ada di langit yang tinggi itu, sesungguhnya
manfaatnya dapat diharapkan". Orang-orang musyrik yang ada di hadapan Nabi
saw. kala itu merasa gembira mendengarnya. Hal ini dilakukan oleh Nabi saw. di
hadapan mereka, dan sewaktu Nabi saw. membacakan ayat di atas lalu setan
meniupkan godaan kepada lisan Nabi saw. tanpa ia sadari, sehingga keluarlah
perkataan itu dari lisannya. Maka malaikat Jibril memberitahukan kepadanya apa
yang telah ditiupkan oleh setan terhadap lisannya itu, lalu Nabi saw. merasa
berduka cita atas peristiwa itu. Hati Nabi saw. menjadi terhibur kembali
setelah turunnya ayat berikut ini, ("Allah menghilangkan) membatalkan (apa
yang ditiupkan oleh setan itu, dan Dia menguatkan ayat-ayat-Nya)
memantapkannya. (Dan Allah Maha Mengetahui) apa yang telah dilancarkan oleh
setan tadi (lagi Maha Bijaksana) di dalam memberikan kesempatan kepada setan untuk
dapat meniupkan godaannya kepada Nabi saw. Dia berbuat apa saja yang
dikehendaki-Nya.
053. (Agar Dia menjadikan apa yang ditiupkan oleh setan
itu sebagai cobaan) yakni musibah (bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada
penyakit) perselisihan dan kemunafikan (dan yang kasar hatinya) orang-orang
musyrik; hati mereka kasar dan keras tidak mau menerima barang yang hak. (Dan
sesungguhnya orang-orang yang zalim itu) yakni orang-orang kafir (benar-benar
dalam permusuhan yang sangat") mereka berada dalam perselisihan yang
berkepanjangan dengan Nabi saw. dan orang-orang Mukmin, hal ini dapat diketahui
sewaktu terlontar kata-kata dari lisan Nabi saw. yang menyebutkan tuhan-tuhan
mereka dengan sebutan yang membuat mereka suka; hanya saja hal itu dibatalkan
oleh firman Allah selanjutnya.
054. (Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu
meyakini) diberi ilmu tentang ketauhidan dan Alquran (bahwasanya Alquran)
itulah (yang hak dari Rabbmu lalu mereka beriman kepadanya dan tenanglah) yakni
mantaplah (hati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi
petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan) tuntunan (yang lurus)
yaitu agama Islam.
055. (Dan senantiasalah orang-orang kafir itu berada
dalam keragu-raguan) tidak percaya (terhadap Alquran) disebabkan apa-apa yang
diembuskan oleh setan melalui lisan Nabi, kemudian hal itu dibatalkan (hingga
datang kepada mereka saat ajalnya dengan tiba-tiba) saat kematian mereka, atau
yang dimaksud adalah hari kiamat yang datang secara mendadak (atau datang
kepada mereka azab hari kiamat) yaitu perang Badar, yang di dalam perang itu
tiada kebaikan sedikit pun bagi orang-orang kafir; keadaan pada hari itu
diserupakan bagaikan angin kering yang tidak membawa kebaikan sedikit pun. Atau
makna yang dimaksud adalah azab hari kiamat, yaitu hari yang tidak ada malam
hari lagi sesudahnya.
056. (Kekuasaan di hari itu) yaitu hari kiamat (hanyalah
bagi Allah) semata. Makna Istiqrar atau tetap yang terkandung sebelum lafal
Yaumaidzin adalah 'Amil yang menashabkan Zharaf atau lafal Yaumaidzin.
Maksudnya; kekuasaan pada hari kiamat itu hanyalah tetap bagi Allah semata (Dia
memberi keputusan di antara mereka) antara kaum Mukminin dan orang-orang kafir,
pengertian ini dijelaskan oleh firman selanjutnya, yaitu, (Maka orang-orang
yang beriman dan beramal saleh adalah di dalam surga yang penuh kenikmatan)
penuh dengan anugerah dari Allah.
057. (Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan
ayat-ayat Kami, maka bagi mereka azab yang menghinakan) azab yang keras
disebabkan kekafiran mereka.
058. (Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah)
jalan ketaatan kepada-Nya, yaitu berhijrah dari Mekah ke Madinah (kemudian
mereka dibunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka
rezeki yang baik) yakni rezeki di surga. (Dan sesungguhnya Allah adalah
sebaik-baik pemberi rezeki) Pemberi rezeki yang paling utama.
059. (Sesungguhnya Allah akan memasukkan mereka ke dalam
suatu tempat) dapat dibaca Mudkhalan dan Madkhalan, artinya tempat masuk atau
suatu tempat (yang mereka menyukainya) yaitu surga. (Dan sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui) tentang niat mereka (lagi Maha Penyantun) dari menghukum
mereka.
060. Perkaranya (demikianlah) apa yang telah Kami
ceritakan kepadamu (dan barang siapa membalas) melakukan pembalasan, yang
dimaksud adalah orang-orang Mukmin (seimbang dengan penganiayaan yang pernah ia
derita) sesuai dengan penganiayaan yang dialaminya dari orang-orang musyrik
yang berbuat aniaya terhadapnya. Atau dengan kata lain, ia memerangi mereka
sebagaimana mereka memeranginya di bulan Muharam (kemudian ia dianiaya lagi)
dan diusir dari kampung halamannya oleh mereka (pasti Allah akan menolongnya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemaaf) terhadap orang-orang yang beriman
(lagi Maha Pengampun) terhadap mereka yang memerangi orang-orang musyrik,
sekalipun dalam bulan Muharam.
061. (Yang demikian itu) pertolongan atau kemenangan itu
(adalah karena sesungguhnya Allah kuasa memasukkan malam ke dalam siang dan
memasukkan siang ke dalam malam) Dia berkuasa untuk memasukkan masing-masing di
antara keduanya kepada yang lainnya, yaitu dengan mengembalikan waktu pada
salah satu di antaranya. Yang demikian itu merupakan pengaruh daripada
kekuasaan Allah swt. yang dengan kekuasaan-Nya itu kaum Muslimin dapat
kemenangan (dan bahwasanya Allah Maha Mendengar) terhadap doa-doa kaum Mukminin
(lagi Maha Melihat) perihal orang-orang yang beriman, di mana Dia menjadikan
iman dalam diri mereka, kemudian Dia memperkenankan doa mereka.
062. (Demikian itu) yakni kemenangan itu pun (adalah
karena sesungguhnya Allah, Dialah Tuhan yang hak) yang semestinya (dan
sesungguhnya apa saja yang mereka seru) dapat dibaca Yad'uuna dan Tad'uuna,
maksudnya apa saja yang mereka sembah (selain dari Allah) yakni berhala-berhala
(itulah yang batil) yakni yang akan lenyap (dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang
Maha Tinggi) atas segala sesuatu dengan kekuasaan-Nya (lagi Maha Besar) artinya
segala sesuatu selain-Nya adalah kecil.
063. (Apakah kamu tiada melihat) tidak mengetahui
(bahwasanya Allah menurunkan air dari langit) yakni hujan (lalu jadilah bumi
itu hijau?) disebabkan adanya tumbuh-tumbuhan sesudah itu, hal ini merupakan
bukti bagi kekuasaan Allah. (Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Lembut)
terhadap hamba-hamba-Nya, karena itu Dia menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dengan air
hujan itu (lagi Maha Waspada) terhadap apa yang ada dalam hati mereka, di kala
hujan datang terlambat.
064. (Kepunyaan-Nyalah segala yang ada di langit dan
segala yang ada di bumi) sebagai milik-Nya. (Dan sesungguhnya Allah benar-benar
Maha Kaya) tidak membutuhkan hamba-hamba-Nya (lagi Maha Terpuji) terhadap
kekasih-kekasih-Nya.
065. (Apakah kamu tiada melihat) tiada mengetahui
(bahwasanya Allah menundukkan bagi kalian apa yang ada di bumi) berupa
hewan-hewan ternak (dan bahtera) perahu, kapal (yang berlayar di laut) hingga
dapat dinaiki dan dapat membawa muatan (dengan perintah-Nya) dengan seizin-Nya.
(Dan Dia menahan benda-benda langit) (supaya tidak) supaya jangan (jatuh ke
bumi melainkan dengan izin-Nya) oleh sebab itu mereka akan hancur binasa. (Sesungguhnya
Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia) oleh
karenanya Dia menundukkan kesemuanya itu, dan menahan langit supaya tidak jatuh
menimpa mereka.
066. (Dan Dialah Allah yang telah menghidupkan kalian)
menumbuhkan kalian (kemudian mematikan kalian) bilamana ajal atau batas umur
kalian telah habis (kemudian menghidupkan kalian lagi) di waktu hari berbangkit
(sesungguhnya manusia itu) yakni orang yang musyrik (benar-benar sangat
mengingkari) kepada nikmat-nikmat Allah, disebabkan mereka tidak mau
mengesakan-Nya.
067. (Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan manasik
tertentu) dapat dibaca Mansakan dan Minsakan artinya syariat (yang mereka
lakukan) yakni mereka amalkan (maka janganlah sekali-kali mereka membantah
kamu) makna yang dimaksud adalah, janganlah kamu membantah mereka (dalam urusan
ini) masalah penyembelihan, karena mereka mengatakan, bahwa apa yang dimatikan
oleh Allah yakni bangkai lebih berhak untuk kalian makan daripada apa yang
kalian sembelih (dan serulah manusia kepada Rabbmu) agama-Nya. (Sesungguhnya
kamu benar-benar berada pada petunjuk) agama (yang lurus).
068. (Dan jika mereka membantah kamu) dalam masalah agama
(maka katakanlah! "Allah lebih mengetahui tentang apa yang kalian
kerjakan") maka Dia akan membalasnya kepada kalian. Ayat ini diturunkan
sebelum ada perintah untuk berperang.
069. (Allah akan mengadili di antara kalian) hai
orang-orang Mukmin dan orang-orang kafir (pada hari kiamat tentang apa yang
kalian dahulu selalu berselisih padanya) yaitu satu golongan dengan golongan
lainnya berbeda pendapat.
070. (Apakah kamu tidak mengetahui) Istifham di sini
bermakna Taqrir, maksudnya bukankah kamu telah mengetahui (bahwa sesungguhnya
Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi; bahwasanya yang demikian
itu) apa yang telah disebutkan tadi (terdapat dalam Kitab?) yang dimaksud
adalah Lohmahfuz. (Sesungguhnya yang demikian itu) pengetahuan apa yang telah
disebutkan tadi (amat mudah bagi Allah.)
071. (Dan mereka menyembah) yakni orang-orang musyrik (selain
daripada Allah, apa yang Allah tidak menurunkan tentang itu) yang dimaksud
adalah berhala-berhala (suatu keterangan pun) hujah mengenainya (dan apa yang
mereka sendiri tidak mempunyai pengetahuan terhadapnya) bahwasanya hal-hal itu
adalah tuhan-tuhan. (Dan bagi orang-orang yang zalim sekali-kali tidak ada)
zalim karena melakukan kemusyrikan (seorang penolong pun) yang dapat mencegah
azab Allah dari diri mereka.
072. (Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat
Kami) dari Alquran (yang terang) jelas keadaannya (niscaya kamu melihat
tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu) keingkaran mereka
terhadap ayat-ayat Kami, yaitu sebagai pengaruh dari kebencian mereka
terhadapnya, kelihatan muka mereka sangat masam. (Hampir-hampir mereka
menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka) akan
menimpakan kekerasan terhadap mereka. (Katakanlah! "Apakah akan aku
kabarkan kepada kalian yang lebih buruk daripada itu?) perkara yang lebih
kalian tidak sukai daripada Alquran yang dibacakan kepada kalian ini (Yaitu
neraka". Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir)
bahwasanya tempat kembali mereka adalah neraka. (Dan seburuk-buruk tempat
kembali) itu adalah neraka.
073. (Hai manusia,) yakni penduduk Mekah (telah dibuatkan
perumpamaan, maka dengarkanlah oleh kalian perumpamaan itu) yaitu,
(Sesungguhnya segala yang kalian seru) kalian sembah (selain Allah) yaitu
berhala-berhala (sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun) lafal
Dzubaaban adalah isim jenis, yang artinya jamak, sedangkan bentuk tunggalnya
adalah Dzubaabatun; lafal ini dapat dipakai untuk mudzakkar dan muanats
(walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya) untuk membuatnya. (Dan jika
lalat itu merampas sesuatu dari mereka) apa yang ada pada mereka berupa
wewangian dan minyak Za'faron yang dilumurkan kepada berhala-berhala mereka itu
(tiadalah mereka dapat menyelamatkan sesuatu itu) dapat merampas kembali
sesuatu itu (dari lalat itu) karena mereka tidak mampu, mengapa mereka
menyembah selain Allah? Yaitu apa-apa yang mereka anggap sebagai sekutu-sekutu
Allah. Ini adalah hal yang aneh sekali, diungkapkan oleh peribahasa dengan
ungkapan seperti berikut ini, ("Alangkah lemahnya yang menyeru) yakni yang
menyembah (dan alangkah lemahnya pula yang diseru) yakni yang disembah.
074. (Mereka tidak menganggap Allah) tidak
mengagungkan-Nya (dengan sebenar-benarnya) dengan pengagungan yang sebenarnya,
disebabkan mereka menyekutukan-Nya dengan apa-apa yang tidak dapat mencegah
seekor lalat pun dan tidak dapat pula merebut apa yang telah diambilnya.
(Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa") yakni Maha
Menang.
075. (Allah memilih utusan-utusan-Nya dari malaikat dan
dari manusia) sebagai rasul-rasul-Nya. Ayat ini diturunkan ketika orang-orang
musyrik mengatakan, sebagaimana yang telah disitir oleh firman-Nya,
"Mengapa Alquran itu diturunkan kepadanya di antara kita?" (Q.S.
Shad, 8) (sesungguhnya Allah Maha Mendengar) ucapan-ucapan mereka (lagi Maha
Melihat) utusan yang telah diangkat-Nya, seperti malaikat Jibril, malaikat
Mikail, Nabi Ibrahim, Nabi Muhammad dan Rasul-rasul lainnya, semoga selawat dan
salam Allah curahkan kepada mereka semuanya.
076. (Allah mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan
apa yang ada di belakang mereka) apa yang akan mereka lakukan dan apa yang
telah mereka lakukan, dan apa yang sekarang sedang mereka lakukan. (Dan hanya
kepada Allah dikembalikan semua urusan).
077. (Hai orang-orang yang beriman! Rukuk dan sujudlah
kalian) salatlah kalian (dan sembahlah Rabb kalian) tauhidkanlah Dia (dan
perbuatlah kebaikan) seperti menghubungkan silaturahim dan melakukan
akhlak-akhlak yang mulia (supaya kalian mendapat keberuntungan) kalian
beruntung karena dapat hidup abadi di surga.
078. (Dan berjihadlah kalian pada jalan Allah) demi
menegakkan agama-Nya (dengan jihad yang sebenar-benarnya) dengan mengerahkan
segala kemampuan kalian di dalamnya. Lafal Haqqa dinashabkan disebabkan menjadi
Mashdar. (Dia telah memilih kalian) untuk membela agama-Nya (dan Dia
sekali-kali tidak menjadikan untuk kalian dalam agama suatu kesempitan) artinya
hal-hal yang membuat kalian sulit untuk melakukannya, untuk itu Dia memberikan
kemudahan kepada kalian dalam keadaan darurat, antara lain boleh mengkasar
salat, bertayamum, memakan bangkai, dan berbuka puasa bagi orang yang sedang
sakit dan bagi yang sedang melakukan perjalanan (sebagaimana agama orang tua
kalian) kedudukan lafal Millata dinashabkan dengan cara mencabut huruf Jarrnya,
yaitu huruf Kaf (Ibrahim) lafal ini menjadi athaf Bayan. (Dia) yakni Allah
(telah menamai kalian orang-orang Muslim dari dahulu) sebelum diturunkannya
Alquran (dan begitu pula dalam Kitab ini) yakni Alquran (supaya Rasul itu
menjadi saksi atas diri kalian) kelak di hari kiamat, bahwasanya dia telah
menyampaikan kepada kalian (dan kalian) semuanya (menjadi saksi atas segenap
manusia) bahwasanya Rasul-rasul mereka telah menyampaikan risalah-Nya kepada
mereka (maka dirikanlah salat) maksudnya laksanakanlah salat secara
terus-menerus (tunaikanlah zakat dan berpeganglah kalian kepada Allah)
percayalah kalian kepada-Nya (Dia adalah pelindung kalian) yang menolong kalian
dan yang mengurus perkara-perkara kalian (maka sebaik-baik pelindung) adalah
Dia (dan sebaik-baik penolong) kalian adalah Dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar