Surat Ke-104 : 9 Ayat
001. (Kecelakaanlah) lafal Al-Wail ini adalah kalimat kutukan, atau nama
sebuah lembah di neraka Jahanam (bagi setiap pengumpat lagi pencela) artinya
yang banyak mengumpat dan banyak mencela. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan
orang-orang yang suka mengumpat Nabi saw. dan orang-orang mukmin, seperti
Umaiyah bin Khalaf, Walid bin Mughirah dan lain-lainnya.
002. (Yang mengumpulkan) dapat dibaca Jama'a dan Jamma'a (harta dan
menghitung-hitungnya) dan menjadikannya sebagai bekal untuk menghadapi bencana
dan malapetaka.
003. (Dia menduga) karena kebodohannya (bahwa hartanya itu dapat
mengekalkannya) dapat menjadikannya hidup kekal dan tidak mati.
004. (Sekali-kali tidak!) kalimat ini mengandung makna sanggahan.
(Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan) menjadi Jawab Qasam dari lafal
yang tidak disebutkan; artinya sesungguhnya dia benar-benar akan dicampakkan
(ke dalam Huthamah) dan segala sesuatu yang dimasukkan ke dalamnya pasti hancur
berkeping-keping.
005. (Dan tahukah kamu) atau apakah kamu mengetahui (apa Huthamah itu?)
006. (Yaitu api -yang disediakan- Allah yang dinyalakan) yang dinyalakan
dengan besarnya.
007. (Yang naik) maksudnya panasnya naik membakar (sampai ke hati) lalu
membakarnya; rasa sakit yang diakibatkan api neraka jauh lebih memedihkan daripada
api lainnya, karena api neraka sangat lembut dan dapat memasuki pori-pori, lalu
membakar hati.
008. (Sesungguhnya api itu atas mereka) di dalam ayat ini Dhamir dijamakkan
karena memandang dari segi makna (ditutup rapat-rapat) dapat dibaca Mu`shadah dan
Muushadah; artinya mereka dibakar dengan api itu dalam keadaan ditutup rapat.
009. (Pada tiang-tiang) dapat dibaca 'Amadin dan 'Umudin (yang panjang)
lafal ini menjadi sifat dari lafal sebelumnya; dengan demikian maka api itu
berada dalam tiang-tiang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar