Surat Ke-84 : 25 Ayat
001. (Apabila langit terbelah)
002. (Dan patuh) artinya mendengar dan tunduk mau membelah dirinya (kepada
Rabbnya, dan sudah semestinya langit itu patuh) langit itu harus patuh dan taat
kepada-Nya.
003. (Dan apabila bumi diperlebar) diperluas sebagaimana kulit yang
direntangkan, sehingga lenyaplah semua bangunan dan gunung yang ada pada
permukaannya. Dengan kata lain, apabila bumi diratakan.
004. (Dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya) yakni orang-orang mati yang
berada di dalam perutnya dicampakkan ke permukaannya (dan menjadi kosong)
artinya tiada sesuatu pun yang tertinggal di dalamnya.
005. (Dan patuh) tunduk dan taat dalam hal tersebut (kepada Rabbnya dan
sudah semestinya bumi itu patuh) hal tersebut terjadi pada hari kiamat. Jawab
dari lafal Idzaa dan lafal-lafal yang di'athafkan kepadanya tidak disebutkan,
tetapi pengertiannya diisyaratkan oleh firman selanjutnya, yaitu, "Semua
manusia akan menjumpai amal perbuatannya masing-masing."
006. (Hai manusia! Sesungguhnya kamu telah bekerja) telah beramal dengan
sekuat tenagamu (hingga) menemui (Rabbmu) yakni mati (dengan sungguh-sungguh,
maka pasti kalian akan menemuinya) yakni, menemui amal perbuatanmu yang telah
disebutkan tadi pada hari kiamat nanti, baik amal kebaikan atau pun amal
keburukan, semuanya pasti kamu jumpai.
007. (Adapun orang yang diberikan kitabnya) yakni kitab catatan amalnya
(dari sebelah kanannya) dia adalah orang yang beriman.
008. (Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah) yaitu pada
hari ditampakkan kepadanya amal perbuatannya, sebagaimana yang telah disebutkan
di dalam salah satu hadis sahih yang antara lain dikatakan, "Barang siapa
yang diinterogasi di dalam penghisabannya, niscaya dia bakal binasa atau
celaka." Kemudian setelah kepada orang mukmin itu ditampakkan amal perbuatannya,
lalu Allah memaafkannya.
009. (Dan dia akan kembali kepada kaumnya) di dalam surga (dengan gembira)
karena mendapatkan ampunan-Nya.
010. (Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang punggungnya) dia
adalah orang kafir; tangan kanannya diikat dengan belenggu dijadikan satu
dengan kepala, kemudian tangan kirinya ditekuk ke belakang berada di
punggungnya, maka dengan tangan kirinya itulah ia mengambil kitab catatan
amalnya.
011. (Maka dia akan berteriak) yakni sewaktu dia melihat apa yang tercatat
di dalam kitab amalnya ("Celakalah aku") ia berseru meratapi
kebinasaannya, dengan ucapannya, "Celakalah aku."
012. (Dan dia akan masuk ke dalam neraka Sa'iir) yakni neraka yang apinya
sangat besar. Menurut suatu qiraat lafal Yashlaa dibaca Yushallaa.
013. (Sesungguhnya dia dahulu di kalangan kaumnya) maksudnya kaum
kerabatnya sewaktu di dunia (selalu bergembira) yakni sombong karena selalu
mengikuti hawa nafsunya.
014. (Sesungguhnya dia menyangka bahwa dia) lafal An di sini adalah bentuk
Takhfif dari Anna, sedangkan Isimnya tidak disebutkan, lengkapnya Annahuu;
artinya bahwasanya dia (sekali-kali tidak akan kembali) tidak akan kembali
kepada Rabbnya.
015. (Yang benar) dia akan dikembalikan kepada-Nya (sesungguhnya Rabbnya
selalu melihatnya) artinya mengetahui bahwa dia akan kembali kepada-Nya.
016. (Maka sesungguhnya aku bersumpah) huruf Laa di sini adalah huruf
Zaidah (dengan cahaya merah di waktu senja) yakni dengan nama mega merah yang
berada di ufuk barat sesudah matahari terbenam.
017. (Dan dengan malam dan apa yang diselubunginya) yakni semua yang
ditutupinya termasuk segala jenis binatang dan makhluk lainnya.
018. (Dan dengan bulan apabila jadi purnama) bila bentuknya membulat dan
sinarnya tampak penuh, yang demikian itu terjadi di malam-malam yang cerah tak
berawan.
019. (Sesungguhnya kalian melalui) hai manusia. Bentuk asal lafal
Latarkabunna adalah Latarkabuunanna, kemudian huruf Nun alamat Rafa'nya dibuang
karena berturut-turutnya Nun, demikian pula huruf Wau alamat jamaknya, tetapi
bukan karena 'illat bertemunya kedua huruf yang disukunkan, sehingga jadilah
Latarkabunna (tingkat demi tingkat) fase demi fase; yaitu mulai dari mati lalu
dihidupkan kembali, kemudian menyaksikan keadaan-keadaan di hari kiamat.
020. (Mengapa mereka) yakni orang-orang kafir itu (tidak mau beriman?)
artinya apakah gerangan yang mencegah mereka hingga tidak mau beriman. Atau
apakah yang menjadi alasan mereka sehingga tidak mau beriman, padahal
bukti-bukti yang membimbing mereka untuk beriman sudah ada dan cukup?
021. (Dan) mengapakah mereka (apabila dibacakan kepada mereka Alquran,
mereka tidak mau bersujud?) atau mengapa mereka tidak mau tunduk, seumpamanya
mereka beriman kepada Alquran, karena mengingat kemukjizatan yang terkandung di
dalamnya.
022. (Bahkan orang-orang kafir itu mendustakan) adanya hari berbangkit dan
lain-lainnya.
023. (Padahal Allah mengetahui apa yang mereka kumpulkan) di dalam catatan
amal perbuatan mereka; yaitu berupa kekafiran, kedustaan dan amal-amal buruk
lainnya.
024. (Maka beri kabar gembiralah mereka) beritakanlah kepada mereka (dengan
azab yang pedih) atau siksaan yang menyakitkan.
025. (Kecuali) tetapi (orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal
yang saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya) yakni pahala mereka
tidak akan terputus dan tidak akan dikurangi serta tidak akan disebut-sebutkan
sekalipun sangat banyak dan berlimpah ruah untuk selama-lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar