Surat Ke-62 : 11 Ayat
001. (Telah bertasbih kepada Allah) telah memahasucikan-Nya; huruf lam
yang terdapat pada lafal lillaahi adalah huruf zaidah (apa yang ada di langit
dan apa yang ada di bumi) pemakaian lafal maa di sini karena memprioritaskan
yang mayoritas (Raja, Yang Maha Suci) yakni Maha Suci dari sifat-sifat yang
tidak layak bagi-Nya (Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) di dalam kerajaan
dan dalam perbuatan-Nya.
002. (Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf) yaitu bangsa
Arab; lafal ummiy artinya orang yang tidak dapat menulis dan membaca kitab
(seorang rasul di antara mereka) yaitu Nabi Muhammad saw. (yang membacakan
kepada mereka ayat-ayat-Nya) yakni Alquran (menyucikan mereka) membersihkan
mereka dari kemusyrikan (dan mengajarkan kepada mereka Kitab) Alquran (dan
hikmah) yaitu hukum-hukum yang terkandung di dalamnya, atau hadis. (Dan
sesungguhnya) lafal in di sini adalah bentuk takhfif dari inna, sedangkan
isimnya tidak disebutkan selengkapnya; dan sesungguhnya (mereka adalah
sebelumnya) sebelum kedatangan Nabi Muhammad saw. (benar-benar dalam kesesatan
yang nyata) artinya jelas sesatnya.
003. (Dan juga kepada kaum yang lain) lafal ini diathafkan kepada lafal
al-ummiyyiina, yakni orang-orang yang ada (dari mereka) yaitu orang-orang yang
datang kemudian dari mereka, artinya sesudah mereka (tiadalah) (dapat menyusul
para pendahulunya) yakni dalam hal kepeloporan dan keutamaannya. (Dan Dialah
Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) di dalam kerajaan-Nya dan dalam
perbuatan-Nya. Yang dimaksud dengan kaum yang lain ini adalah para tabiin;
disebutkannya para sahabat secara khusus pada ayat sebelumnya merupakan dalil
yang cukup untuk membuktikan keutamaan para sahabat karena mereka dapat bertemu
langsung dengan Nabi saw. yang diutus kepada mereka. Keutamaan mereka jauh lebih
besar daripada orang-orang yang datang kemudian sesudah mereka di antara
orang-orang yang Nabi pun diutus kepada mereka, dan mereka beriman kepadanya
baik dari jenis manusia maupun dari jenis jin hingga hari kiamat. Karena
sesungguhnya setiap generasi itu jauh lebih baik daripada generasi
penerusnya.
004. (Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya) yaitu kepada Nabi dan orang-orang yang disebutkan bersamanya
(dan Allah mempunyai karunia yang besar).
005. (Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya kitab Taurat)
mereka yang dibebani untuk mengamalkannya (kemudian mereka tidak memikulnya)
tidak mengamalkannya, antara lain, mereka tidak beriman kepada perkara yang
menyangkut sifat-sifat Nabi saw. sebagai nabi yang akan datang padahal telah
terkandung di dalamnya. Mereka itu (adalah seperti keledai yang membawa
kitab-kitab) yang dimaksud dengan sifir-sifir adalah kitab-kitab, dalam arti
kata keledai itu tidak dapat memanfaatkannya. (Amatlah buruknya perumpamaan kaum
yang mendustakan ayat-ayat Allah) yang membenarkan Nabi saw. Sedangkan subjek
yang dicelanya tidak disebutkan, lengkapnya, seburuk-buruk perumpamaan kaum yang
mendustakan ayat-ayat Allah adalah perumpamaan ini. (Dan Allah tiada memberi
petunjuk kepada kaum yang lalim) yaitu kaum yang kafir.
006. (Katakanlah, "Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi! Jika
kalian mendakwakan bahwa sesungguhnya kalian sajalah kekasih-kekasih Allah bukan
manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematian kalian, jika kalian adalah
orang-orang yang benar") kedua Syarat yang ada pada ayat ini, yakni lafal in
za'amtum dan lafal in kuntum bertaalluq atau bergantung kepada lafal tamannau
dalam arti kata bahwa syarat yang pertama menjadi qaid atau pengertian yang
mengikat bagi syarat yang kedua. Artinya, jika kalian benar-benar di dalam
dugaan kalian yang menganggap bahwa kalian adalah kekasih-kekasih Allah. Dan
merupakan suatu kelaziman bagi kekasih Allah itu selalu mementingkan kehidupan
di akhirat, dan permulaan jalan untuk menuju ke akhirat itu adalah mati; karena
itu harapkanlah kematian itu.
007. (Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya
disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan-tangan mereka
sendiri) yaitu berupa kekafiran mereka kepada Nabi saw. yang hal ini menunjukkan
kepada kedustaan mereka terhadap ayat-ayat Allah. (Dan Allah Mengetahui
orang-orang yang lalim) yakni orang-orang yang kafir.
008. (Katakanlah!, "Sesungguhnya kematian yang kalian lari daripadanya,
sesungguhnya kematian itu) huruf fa pada lafal fa-innahu adalah huruf zaidah
(akan menemui kalian, kemudian kalian akan dikembalikan kepada Allah Yang Maha
Mengetahui yang gaib dan yang nyata) artinya mengetahui pada yang rahasia dan
terang-terangan (lalu Dia beritakan kepada kalian apa yang telah kalian
kerjakan.") maka Dia akan membalasnya kepada kalian.
009. (Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan
salat pada) huruf min di sini bermakna fi, yakni pada (hari Jumat maka
bersegeralah kalian) yakni cepat-cepatlah kalian berangkat (untuk mengingat
Allah) yakni salat (dan tinggalkanlah jual beli) tinggalkanlah transaksi jual
beli itu. (Yang demikian itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui)
bahwasanya hal ini lebih baik, maka kerjakanlah ia.
010. (Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kalian di muka
bumi) perintah ini menunjukkan pengertian ibahah atau boleh (dan carilah)
carilah rezeki (karunia Allah, dan ingatlah Allah) dengan ingatan
(sebanyak-banyaknya supaya kalian beruntung) yakni memperoleh keberuntungan.
Pada hari Jumat, Nabi saw. berkhutbah akan tetapi tiba-tiba datanglah rombongan
kafilah membawa barang-barang dagangan, lalu dipukullah genderang menyambut
kedatangannya sebagaimana biasanya. Maka orang-orang pun berhamburan keluar dari
mesjid untuk menemui rombongan itu, kecuali hanya dua belas orang saja yang
masih tetap bersama Nabi saw. lalu turunlah ayat ini.
011. (Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar
untuk menuju kepadanya) yakni kepada barang dagangan, karena barang dagangan itu
merupakan kebutuhan yang mereka perlukan, berbeda dengan permainan (dan mereka
tinggalkan kamu) dalam khotbahmu (dalam keadaan berdiri. Katakanlah, "Apa yang
di sisi Allah) berupa pahala (lebih baik) bagi orang-orang yang beriman (dari
permainan dan perniagaan," dan Allah sebaik-baik pemberi rezeki) bila dikatakan,
setiap orang itu memberi rezeki kepada keluarganya, maka pengertian yang
dimaksud ialah dari rezeki Allah swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar