Surat Ke-74 :
56 Ayat
001. (Hai orang yang berselimut!) yakni Nabi saw. Bentuk asal lafal al-muddatstsir ialah al-mutadatstsir, kemudian huruf ta diidgamkan kepada huruf dal sehingga jadilah al-Muddatstsir, artinya orang yang menyelimuti dirinya dengan pakaiannya sewaktu wahyu turun kepadanya.
001. (Hai orang yang berselimut!) yakni Nabi saw. Bentuk asal lafal al-muddatstsir ialah al-mutadatstsir, kemudian huruf ta diidgamkan kepada huruf dal sehingga jadilah al-Muddatstsir, artinya orang yang menyelimuti dirinya dengan pakaiannya sewaktu wahyu turun kepadanya.
002. (Bangunlah, lalu berilah peringatan) maksudnya pertakutilah
penduduk Mekah dengan neraka jika mereka tidak mau beriman.
003. (Dan Rabbmu agungkanlah) agungkanlah Dia dari persekutuan yang
diada-adakan oleh orang-orang musyrik.
004. (Dan pakaianmu bersihkanlah) dari najis, atau pendekkanlah
pakaianmu sehingga berbeda dengan kebiasaan orang-orang Arab yang selalu
menguntaikan pakaian mereka hingga menyentuh tanah di kala mereka menyombongkan
diri, karena dikhawatirkan akan terkena barang yang najis.
005. (Dan perbuatan dosa) lafal Ar-Rujza ditafsirkan oleh Nabi saw.
berhala-berhala (tinggalkanlah) hal itu untuk selama-lamanya.
006. (Dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang
lebih banyak) lafal Tastaktsiru dibaca Rafa' berkedudukan sebagai Haal atau kata
keterangan keadaan. Maksudnya, janganlah kamu memberi sesuatu dengan tujuan
untuk memperoleh balasan yang lebih banyak dari apa yang telah kamu berikan. Hal
ini khusus berlaku hanya bagi Nabi saw. karena sesungguhnya dia diperintahkan
untuk mengerjakan akhlak-akhlak yang paling mulia dan pekerti yang paling
baik.
007. (Dan kepada Rabbmu bersabarlah) di dalam melaksanakan
perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
008. (Apabila ditiup sangkakala) untuk tiupan yang kedua, guna
membangkitkan manusia.
009. (Maka waktu itu) waktu peniupan sangkakala yang kedua (adalah
waktu) lafal Yaumaidzin berkedudukan menjadi Badal dari lafal yang sebelumnya,
dan sekaligus menjadi Mubtada. Lafal Yaumaidzin dimabnikan karena mengingat
dimudhafkan kepada Isim yang Ghairu Mutamakkin. Kemudian yang menjadi Khabarnya
ialah (datangnya hari yang sulit) Amil yang mempengaruhi lafal Idza adalah
kalimat yang disimpulkan dari pengertian keseluruhannya. Yakni pada hari itu
perkara dirasakan amat berat.
010. (Bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah) di dalam ungkapan ini
terkandung pengertian, bahwa keadaan pada hari itu dirasakan amat ringan oleh
orang-orang yang beriman di balik kesulitan yang dirasakan oleh orang-orang
kafir.
011. (Biarkanlah Aku) artinya, serahkanlah kepada-Ku (untuk menindak
orang yang Aku ciptakan) lafal Waman di'athafkan kepada Maf'ul atau kepada
Maf'ul Ma'ah (dalam keadaan sendirian) menjadi Haal atau kata keterangan keadaan
bagi lafal Man, atau bagi Dhamirnya yang tidak disebutkan. Maksudnya, orang yang
diciptakan-Nya hanya dia sendiri, tanpa keluarga, tanpa harta benda, dia adalah
Walid bin Mughirah Al-Makhzumi.
012. (Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak) harta yang luas
dan berlimpah, berupa tanam-tanaman, susu perahan, dan perniagaan.
013. (Dan anak-anak) yang jumlahnya sepuluh orang atau lebih (yang
selalu bersama dia) di kala menyaksikan perayaan-perayaan dan kamu pun mendengar
tentang persaksian mereka itu.
014. (Dan Kulapangkan) Kuluaskan (baginya) kehidupan, umurnya dan
anak-anak yang dimilikinya (dengan selapang-lapangnya.)
015. (Kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahkannya.)
016. (Sekali-kali tidak) Aku tidak akan memberikan tambahan lagi
kepadanya selain dari hal tersebut (karena sesungguhnya dia terhadap ayat-ayat
Kami) yakni terhadap Alquran (selalu menentang) selalu melawan dan
ingkar.
017. (Aku akan membebaninya) Aku akan memberatinya (mendaki pendakian
yang memayahkan) yaitu kepayahan karena azab; atau gunung api yang dia daki,
kemudian dia jatuh, demikianlah untuk selama-lamanya.
018. (Sesungguhnya dia telah memikirkan) tentang apa yang dikatakannya
mengenai Alquran yang ia dengar dari Nabi saw. (dan menetapkan) di dalam dirinya
hal tersebut.
019. (Maka celakalah dia) dikutuk dan diazablah dia. (Bagaimanakah dia
menetapkan?) maksudnya, keadaan apakah yang telah ditetapkannya itu?
020. (Kemudian celakalah dia. Bagaimanakah dia menetapkan?)
021. (Kemudian ia memikirkan) rencana yang ditekuninya itu, atau dia
melayangkan pandangannya ke muka kaumnya.
022. (Sesudah itu dia bermasam muka) mukanya cemberut dan suram karena
merasa sempit dengan apa yang dikatakannya (dan merengut) makin bertambah masam
mukanya.
023. (Kemudian dia berpaling) dari iman (dan menyombongkan diri) sombong
tidak mau mengikut Nabi saw.
024. (Lalu dia berkata) di dalam menanggapi apa yang didatangkan oleh
Nabi saw. yakni Alquran ("Tiada lain) (Alquran ini hanyalah sihir yang
dipelajari") maksudnya, yang diambil dari tukang-tukang sihir.
025. ("Tiada lain) (ini hanyalah perkataan manusia") sama dengan apa
yang dikatakan oleh orang-orang musyrik lainnya, yaitu bahwasanya Alquran ini
diajarkan kepadanya oleh manusia.
026. (Aku akan memasukkannya) akan menjerumuskannya (ke dalam Saqar)
yakni neraka Jahanam.
027. (Tahukah kamu, apakah Saqar itu?) ungkapan ini menggambarkan
tentang kedahsyatannya.
028. (Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan) sedikit pun
dari daging dan otot melainkan dia melahapnya habis-habisan, kemudian daging dan
otot itu kembali seperti semula, lalu dilahapnya lagi, demikianlah
seterusnya.
029. (Lagi sangat membakar kulit manusia) membakar permukaan kulit
dengan cepat.
030. (Di atasnya ada sembilan belas) malaikat yang bertugas menjaganya.
Seorang di antara orang-orang kafir yang terkenal dengan kekuatan dan kekerasan
tubuhnya mengatakan, "Aku menjamin kalian untuk dapat mengalahkan tujuh belas
malaikat itu, dan kalian harus menjamin aku untuk dapat mengalahkan dua malaikat
lainnya." Maka Allah berfirman:
031. (Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan malaikat)
yakni mereka tidak akan dapat dilawan, tidak sebagaimana yang diduga oleh
orang-orang kafir (dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka) yang sembilan
belas itu (melainkan untuk jadi cobaan) atau membawa kepada kesesatan (bagi
orang-orang kafir) seumpamanya mereka mengatakan, mengapa jumlah
malaikat-malaikat penjaga neraka itu hanya sembilan belas? (supaya menjadi
yakin) menjadi tambah jelas (orang-orang yang diberi Alkitab) artinya, supaya
orang-orang Yahudi yakin akan kebenaran Nabi saw. yang telah menyatakan bahwa
jumlah mereka sembilan belas malaikat, dan ini sesuai dengan keterangan yang
terdapat di dalam kitab mereka (dan supaya orang-orang yang beriman bertambah)
yaitu, orang-orang yang beriman dari kalangan ahli kitab (imannya)
kepercayaannya, karena apa yang dijelaskan oleh Nabi saw. itu sesuai dan cocok
dengan keterangan yang terdapat di dalam Kitab mereka (dan supaya orang-orang
yang diberi Alkitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu) yaitu
orang-orang yang beriman bukan dari kalangan mereka; tentang bilangan
malaikat-malaikat penjaga neraka itu (dan supaya orang-orang yang di dalam
hatinya ada penyakit) berupa keragu-raguan; mereka berada di Madinah (dan
orang-orang kafir mengatakan) yaitu orang-orang kafir Mekah: ("Apakah yang
dikehendaki Allah dengan hal ini) yakni bilangan ini (sebagai suatu
perumpamaan?") mereka menamakannya sebagai perumpamaan, karena hal itu amat aneh
didengar oleh mereka. Lafal Matsalan berkedudukan sebagai Haal atau kata
keterangan keadaan. (Demikianlah) sebagaimana disesatkan-Nya orang yang tidak
mempercayai bilangan ini, dan diberi-Nya petunjuk orang yang percaya kepada-Nya
(Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk
kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabbmu)
yaitu malaikat-malaikat tentang kekuatan dan kemampuan mereka (melainkan Dia
sendiri. Dan Saqar itu tiada lain) neraka itu (hanyalah peringatan bagi
manusia.)
032. (Ingatlah) lafal Kallaa pada ayat ini merupakan lafal yang
mengandung makna Istiftah atau kata pembuka, artinya, ingatlah (demi
bulan.)
033. (Dan malam ketika) dibaca Idzaa bukan Idz (datang) sesudah siang
hari habis. Akan tetapi menurut suatu qiraat dibaca Adbara, yakni telah
berlalu.
034. (Dan subuh apabila mulai terang) mulai menampakkan sinarnya.
035. (Sesungguhnya Saqar itu) neraka Saqar itu (adalah salah satu
bencana yang amat besar) malapetaka yang paling besar.
036. (Sebagai ancaman) berkedudukan menjadi Haal dari lafal Ihdaa,
disebutkan karena mengingat di dalamnya terkandung makna azab (bagi
manusia.)
037. (Yaitu bagi siapa di antara kalian) lafal ayat ini berkedudukan
sebagai Badal dari lafal Al-Basyar (yang berkehendak akan maju) kepada kebaikan
atau surga dengan beriman (atau mundur) menuju kepada perbuatan dosa, atau
neraka dengan melakukan kekafiran.
038. (Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya)
dia tergadaikan, yaitu diazab di dalam neraka disebabkan amal perbuatannya
sendiri.
039. (Kecuali golongan kanan) mereka adalah orang-orang yang beriman,
mereka selamat dari siksa neraka, di mana mereka berada.
040. (Di dalam surga saling tanya-menanya) di antara sesama mereka.
041. (Tentang orang-orang yang berdosa) tentang keadaan orang-orang yang
berdosa, lalu mereka berkata kepada ahli neraka sesudah orang-orang yang
bertauhid dikeluarkan daripadanya:
042. ("Apakah yang memasukkan kalian) yang menjerumuskan kalian (ke
dalam Saqar?")
043. (Mereka menjawab, "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang
mengerjakan salat)
044. (dan Kami tidak pula memberi makan orang miskin.)
045. (Dan adalah Kami tenggelam ke dalam pembicaraan) yang batil
(bersama dengan orang-orang yang membicarakannya.)
046. (Dan adalah Kami mendustakan hari pembalasan) yakni hari berbangkit
dan hari pembalasan.
047. (Hingga datang kepada kami kematian") ajal kami.
048. (Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat dari orang-orang yang
memberi syafaat) baik dari kalangan malaikat, para nabi atau pun orang-orang
saleh. Makna yang dimaksud ialah bahwa tiada syafaat bagi mereka.
049. (Maka mengapa) berkedudukan menjadi Mubtada (mereka) menjadi Khabar
dari Mubtada, berta'alluq kepada lafal yang tidak disebutkan yang Dhamirnya
dipindahkan kepadanya (berpaling dari peringatan?) lafal Mu'ridhiina menjadi
Haal atau kata keterangan keadaan dari Dhamir Lahum. Makna yang dimaksud, apakah
gerangan sesuatu yang terjadi pada diri mereka sehingga mereka berpaling dari
peringatan?
050. (Seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut)
keledai-keledai liar yang larat.
051. (Lari dari singa) lari sekencang-kencangnya karena menghindar dan
menyelamatkan diri dari singa.
052. (Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan
kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka) dari Allah swt. disebabkan mengikuti
Nabi saw. Sebagaimana yang telah mereka katakan, bahwa tidak sekali-kali kami
beriman kepadamu sebelum kamu menurunkan kepada kami sebuah kitab yang kami
baca.
053. (Sekali-kali tidak) lafal ini merupakan sanggahan terhadap apa yang
mereka kehendaki itu. (Sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat)
kepada azabnya.
054. (Ingatlah) Kallaa di sini menunjukkan makna Istiftah atau kata
pembukaan (sesungguhnya dia itu) Alquran itu (adalah peringatan) nasihat dan
pelajaran.
055. (Maka barang siapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran
daripadanya) niscaya dia membacanya kemudian mengambil pelajaran
daripadanya.
056. (Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran daripadanya) dapat
dibaca Yadzkuruuna dan Tadzkuruuna (kecuali bila Allah menghendakinya. Dia
adalah Tuhan Yang patut kita bertakwa kepada-Nya) Dia adalah yang harus ditakwai
(dan berhak memberi ampun) seumpamanya Dia memberikan ampunan-Nya kepada
orang-orang yang bertakwa kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar