Surat Ke-67 : 30
Ayat
001. (Maha Suci Allah) Maha Suci dari sifat-sifat semua makhluk (Yang di tangan kekuasaan-Nyalah) yang berada dalam pengaturan-Nyalah (segala kerajaan) segala kekuasaan dan pengaruh (dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).
001. (Maha Suci Allah) Maha Suci dari sifat-sifat semua makhluk (Yang di tangan kekuasaan-Nyalah) yang berada dalam pengaturan-Nyalah (segala kerajaan) segala kekuasaan dan pengaruh (dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).
002. (Yang menjadikan mati) di dunia (dan hidup) di akhirat, atau yang
menjadikan mati dan hidup di dunia. Nuthfah pada asalnya sebagai barang mati,
kemudian jadilah ia hidup; pengertian hidup ialah karena ia mempunyai perasaan.
Pengertian mati adalah kebalikannya. Pengertian lafal al-khalqu berdasarkan
makna yang kedua ini berarti memastikan (supaya Dia menguji kalian) atau mencoba
kalian di dalam kehidupan ini (siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya)
maksudnya yang paling taat kepada Allah. (Dan Dia Maha Perkasa) di dalam
melakukan pembalasan terhadap orang yang durhaka kepada-Nya (lagi Maha
Pengampun) kepada orang yang bertobat kepada-Nya.
003. (Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis) yakni sebagian
di antaranya berada di atas sebagian yang lain tanpa bersentuhan. (Kamu
sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Yang Maha Pemurah) pada tujuh langit yang
berlapis-lapis itu atau pada makhluk yang lain (sesuatu yang tidak seimbang)
yang berbeda dan tidak seimbang. (Maka lihatlah berulang-ulang) artinya lihatlah
kembali ke langit (adakah kamu lihat) padanya (keretakan?) maksudnya retak dan
berbelah-belah.
004. (Kemudian pandanglah sekali lagi) ulangilah kembali penglihatanmu
berkali-kali (niscaya akan berbalik) akan kembali (penglihatanmu itu kepadamu
dalam keadaan hina) karena tidak menemukan sesuatu cacat (dan penglihatanmu itu
pun dalam keadaan payah) yakni tidak melihat sama sekali adanya cacat.
005. (Dan sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat) yang
dekat dengan bumi (dengan lampu-lampu) dengan bintang-bintang (dan Kami jadikan
bintang-bintang itu alat-alat pelempar) alat untuk melempar dan merajam
(setan-setan) bilamana mereka mencuri pembicaraan para malaikat dengan telinga
mereka; umpamanya terpisah batu meteor dari bintang-bintang itu yang bentuknya
bagaikan segumpal api, lalu mengejar setan dan membunuhnya atau membuatnya
cacat. Pengertian ini bukan berarti bahwa bintang-bintang itu lenyap dari
tempatnya (dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala) yang
besar apinya.
006. (Dan orang-orang yang kafir kepada Rabb mereka, memperoleh azab
Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali) yakni neraka Jahanam.
007. (Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara
neraka yang mengerikan) yaitu suara yang tidak enak didengar sebagaimana suara
keledai (sedang neraka itu menggelegar) yakni mendidih.
008. (Hampir-hampir neraka itu terpecah-pecah) menurut suatu qiraat
lafal tamayyazu dibaca tatamayyazu sesuai dengan asalnya, artinya terbelah-belah
(lantaran marah) karena murka kepada orang kafir. (Setiap kali dilemparkan ke
dalamnya sekumpulan orang) segolongan di antara orang-orang kafir
(penjaga-penjaga neraka itu bertanya kepada mereka) dengan pertanyaan yang
mengandung nada celaan, ("Apakah belum pernah datang kepada kalian seorang
pemberi peringatan?") maksudnya seorang rasul yang memberikan peringatan kepada
kalian akan azab Allah swt.
009. (Mereka menjawab, "Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami
seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakannya dan kami katakan, Allah
tidak menurunkan sesuatu pun; tidak lain) tiadalah (kamu hanyalah di dalam
kesesatan yang besar.") Kalimat in antum illaa fii dhalaalin kabiir dapat
dianggap sebagai perkataan para malaikat penjaga neraka kepada orang-orang kafir
sewaktu mereka dijelaskan sebagai orang-orang yang mendustakan rasul-rasul.
Kalimat ini pun dapat pula dianggap sebagai perkataan orang-orang kafir sebagai
alasan mereka tidak percaya kepada rasul-rasul.
010. (Dan mereka berkata, "Sekiranya kami mendengarkan) maksudnya
mendengar yang disertai pemahaman (atau memikirkan) memikirkan apa yang
didengarnya, yaitu peringatan rasul-rasul kepada mereka (niscaya tidaklah kami
termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala").
011. (Mereka mengakui) orang-orang kafir itu mengaku di saat tiada
gunanya lagi pengakuan (dosa mereka) yaitu dosa mendustakan
peringatan-peringatan. (Maka kebinasaanlah) dapat dibaca fasuhqan dan fasuhuqan
(bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala) mereka dijauhkan dari rahmat
Allah swt.
012. (Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Rabbnya) mereka yang
takut kepada-Nya (dalam sendirian) sewaktu mereka tidak kelihatan oleh orang
lain, mereka tetap taat kepada-Nya. Dengan demikian berarti bila mereka berada
secara terang-terangan maka lebih takut lagi (mereka akan memperoleh ampunan dan
pahala yang besar) yang dimaksud adalah surga.
013. (Dan rahasiakanlah) hai manusia (perkataan kalian atau lahirkanlah
ia; sesungguhnya Dia) yakni Allah swt. (Maha Mengetahui segala isi hati) Maha
Mengetahui apa yang tersimpan di dalam kalbu dan apa yang kalian ucapkan.
Asbabun nuzul ayat ini ialah karena orang-orang musyrik mengatakan, sebagian di
antara mereka kepada sebagian yang lain, "Rahasiakanlah pembicaraan kalian,
niscaya Tuhannya Muhammad tidak akan dapat mendengarkannya."
014. (Apakah Tuhan yang telah menciptakan tidak mengetahui) apa yang
kalian rahasiakan itu, yakni apakah ilmu-Nya tidak dapat menjangkau hal tersebut
(sedangkan Dia Maha Halus) ilmu-Nya (lagi Maha Waspada).
015. (Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kalian) mudah untuk
dipakai berjalan di atas permukaannya (maka berjalanlah di segala penjurunya)
pada semua arahnya (dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya) yang sengaja
diciptakan buat kalian. (Dan hanya kepada-Nyalah kalian dibangkitkan) dari kubur
untuk mendapatkan pembalasan.
016. (Apakah kalian merasa aman) dapat dibaca secara tahqiq dan dapat
pula dibaca secara tashil (terhadap kekuasaan Allah yang di langit) yakni
pengaruh dan kekuasaan-Nya yang di langit (bahwa Dia akan menjungkir balikkan)
berkedudukan menjadi badal dari lafal man (bumi bersama kalian, sehingga dengan
tiba-tiba bumi itu berguncang) menjadi gempa dan menindih kalian.
017. (Atau apakah kalian merasa aman terhadap kekuasaan Allah yang di
langit bahwa Dia akan mengirimkan) lafal an yursila menjadi badal dari lafal man
(kepada kalian badai yang berbatu) yakni angin dahsyat yang menghujani kalian
dengan batu. (Maka kelak kalian akan mengetahui) di saat kalian menyaksikan
azab-Nya (bagaimana peringatan-Ku) yakni azab-Ku; maksudnya bahwa azab-Ku itu
adalah benar.
018. (Dan sesungguhnya orang-orang sebelum mereka telah mendustakan)
umat-umat sebelum mereka. (Maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku) keingkaran-Ku
terhadap mereka disebabkan kedustaan mereka, yaitu sewaktu mereka dibinasakan,
bahwasanya pembinasaan-Ku itu adalah benar.
019. (Apakah mereka tidak melihat) tidak memperhatikan (burung-burung
yang berada di atas mereka) yakni di udara (yang mengembangkan sayapnya)
melebarkan sayapnya (dan mengatupkannya?) menutupkannya sesudah dikembangkan.
(Tidak ada yang menahan mereka) agar jangan jatuh ke bumi sewaktu mengembangkan
dan mengatupkan sayapnya (selain Yang Maha Penyayang) yakni dengan
kekuasaan-Nya. (Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu) makna yang
dimaksud, apakah mereka tidak menyimpulkan dengan tetapnya burung-burung di
udara tentang kekuasaan Kami, bahwa Kami dapat menimpakan kepada mereka azab
yang telah disebutkan di atas tadi dan azab lainnya.
020. (Atau siapakah) berkedudukan menjadi mubtada (dia) menjadi khabar
dari mubtada (yang) menjadi badal dari lafal haadza (menjadi tentara) yakni
penolong-penolong (kalian) berkedudukan menjadi shilah dari lafal alladzii (yang
akan menolong kalian) menjadi sifat dari lafal jundun (selain daripada Allah
Yang Maha Penyayang) yang dapat menolak datangnya azab bagi kalian; yakni tiada
seseorang pun yang dapat menolong kalian (tidak lain) tiadalah (orang-orang
kafir itu hanyalah dalam keadaan tertipu) mereka tertipu oleh setan, bahwasanya
azab tidak akan turun atas mereka.
021. (Atau siapakah dia yang memberi kalian rezeki jika Dia menahan)
yakni Allah Yang Maha Penyayang menahan (rezeki-Nya) yakni hujan-Nya terhadap
kalian. Jawab syaratnya tidak disebutkan, karena dapat disimpulkan dari kalimat
sebelumnya. Lengkapnya, siapakah yang dapat memberi kalian rezeki? Tentu tiada
seorang pun yang dapat memberikan rezeki kepada kalian selain-Nya. (Tetapi
mereka terus-menerus) berkelanjutan (di dalam kesombongan) dalam kesombongannya
(dan menjauhkan diri) dari kebenaran.
022. (Maka apakah orang yang berjalan terjungkal) yakni terbalik (di
atas mukanya itu lebih banyak mendapat petunjuk, ataukah orang yang berjalan
tegap) yakni secara wajar dengan kakinya (di atas jalan) tuntunan (yang lurus)
khabar dari mubtada yang kedua tidak disebutkan karena cukup hanya ditunjukkan
oleh makna yang terkandung di dalam khabar yang pertama, yakni lebih banyak
mendapat petunjuk. Perumpamaan ini menggambarkan tentang keadaan orang yang
kafir pada permintaan yang pertama, dan orang yang beriman pada perumpamaan yang
kedua, yakni manakah di antara keduanya yang lebih banyak mendapat
petunjuk?
023. (Katakanlah! "Dialah Yang menjadikan kalian) yakni yang telah
menciptakan kalian (dan menjadikan bagi kalian pendengaran, penglihatan dan
hati") atau kalbu. (Tetapi amat sedikit kalian bersyukur) huruf maa adalah huruf
zaidah, dan jumlah kalimat ini merupakan jumlah isti'naf atau kalimat baru yang
memberitakan tentang syukur mereka yang amat sedikit terhadap nikmat-nikmat
tersebut.
024. (Katakanlah! "Dialah Yang menjadikan kalian berkembang biak)
artinya menciptakan kalian dapat berkembang biak (di muka bumi, dan hanya
kepada-Nyalah kalian kelak dikumpulkan") untuk menjalani hisab.
025. (Dan mereka berkata) kepada orang-orang yang beriman, ("Kapankah
datangnya Janji itu) yakni janji datangnya hari semua makhluk dihimpun (jika
kalian adalah orang-orang yang benar?") dalam hal ini.
026. (Katakanlah!, "Sesungguhnya ilmu) tentang kedatangan hari tersebut
(hanya pada sisi Allah, dan sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan
yang menjelaskan.") Yakni yang jelas peringatannya.
027. (Ketika mereka melihat azab itu) sesudah mereka dihimpunkan (sudah
dekat) artinya, dekat sekali (menjadi muramlah) menjadi hitam muramlah (muka
orang-orang kafir itu. Dan dikatakan) kepada mereka, yakni para malaikat penjaga
neraka berkata kepada mereka ("Inilah) azab (yang dahulu kalian terhadapnya)
yakni sewaktu kalian diancam dengan azab ini (selalu menganggapnya sebagai yang
diada-adakan.") Yakni kalian menduga, bahwasanya kalian tidak akan dibangkitkan
menjadi hidup kembali. Hal ini menceritakan keadaan di masa mendatang, akan
tetapi ungkapannya memberikan pengertian sudah terjadi. Ini tiada lain karena
subjeknya pasti benar-benar terjadi.
028. (Katakanlah!, "Terangkanlah kepadaku jika Allah mematikan aku dan
orang-orang yang bersama dengan aku) yakni orang-orang mukmin, kami binasa
karena azab-Nya, sebagaimana yang kalian maksudkan (atau memberi rahmat kepada
kami) maksudnya, Dia tidak mengazab kami (tetapi siapakah yang dapat melindungi
orang-orang yang kafir dari siksa yang pedih?") Tentu saja tiada seorang pun
yang dapat melindungi mereka dari azab-Nya.
029. (Katakanlah!, "Dialah Allah Yang Maha Penyayang kami beriman
kepada-Nya dan kepada-Nyalah kami bertawakal. Kelak kalian akan mengetahui)
bilamana mereka menyaksikan azab itu. Lafal fasata`lamuuna dapat pula dibaca
fasaya`lamuuna, artinya kelak mereka akan mengetahui di saat mereka menyaksikan
azab (siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata.") Kami-kah atau
mereka?
030. (Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kalian menjadi
kering;) yakni airnya masuk jauh ke dalam bumi (maka siapakah yang akan
mendatangkan air yang mengalir bagi kalian?") Sehingga air itu menyumber dan
dapat dicapai oleh tangan atau oleh timba-timba, sebagaimana air yang kalian
miliki sekarang? Tiada seorang pun yang dapat mendatangkannya selain Allah swt.
Maka, mengapa kalian mengingkari adanya hari berbangkit, yaitu hari di mana Dia
membangkitkan kalian menjadi hidup kembali. Disunahkan bagi pembaca surah ini,
bila bacaannya sampai kepada lafal ma`iin, hendaknya ia mengucapkan kalimat
jawabannya, yaitu "allaahu rabbul 'aalamiina/Allah Rabb semesta alam yang dapat
mengeluarkannya. Demikianlah menurut keterangan yang dikemukakan di dalam hadis.
Dan ayat ini dibacakan terhadap sebagian orang-orang yang bersifat angkara
murka, maka menurut perawinya, bahwa cangkul dan sekop penggali tanah terus
menghunjam ke tanah, akan tetapi sumber air tidak muncul-muncul juga; ia telah
pergi jauh meresap ke dalam bumi yang tidak dapat dicapainya. Kami berlindung
kepada Allah dari perbuatan berani melawan Allah dan
ayat-ayat-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar