Surat Ke-40 :
85 Ayat
001. (Haa Miim) hanya Allah saja yang mengetahui arti dan
maksudnya.
002. (Diturunkan Kitab ini) yakni Alquran, menjadi
Mubtada (dari Allah) Khabar Mubtada (Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya
(lagi Maha Mengetahui) tentang makhluk-Nya.
003. (Yang mengampuni dosa) orang-orang mukmin (dan
menerima tobat) mereka (lagi keras hukuman-Nya) terhadap orang-orang kafir,
yaitu Dia mengeraskan azab-Nya terhadap mereka (Yang mempunyai karunia) yakni
Pemberi nikmat yang lapang; Dia bersifat demikian selama-lamanya.
Dimudhafkannya lafal Ghaafir kepada Adz-Dzanbi, lafal Qaabil kepada At-Taubi,
dan lafal Syadiid kepada Al-Iqaabi mengandung makna Takrif sebagaimana lafal
terakhir yaitu Dzith Thauli. (Tiada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nyalah
kembali) semua makhluk pasti kembali kepada-Nya.
004. (Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat
Allah) yakni Alquran (kecuali orang-orang yang kafir) dari kalangan penduduk
kota Mekah. (Karena itu janganlah mereka pulang-balik dengan bebas dari suatu
kota ke kota yang lain memperdayakan kamu) mereka pulang balik untuk mencari
penghidupan dalam keadaan selamat, janganlah hal itu membuatmu teperdaya,
karena sesungguhnya akibat dan tempat kembali mereka adalah neraka.
005. (Sebelum mereka, kaum Nuh dan golongan-golongan yang
bersekutu telah mendustakan) rasul-rasulnya, seperti Ad dan Tsamud serta
kaum-kaum lainnya (sesudah mereka, dan tiap-tiap umat telah merencanakan makar
terhadap rasul mereka untuk menawannya) untuk membunuhnya (dan mereka membantah
dengan alasan yang batil untuk melenyapkan) untuk menghapuskan (kebenaran
dengan yang batil itu; karena itu Aku azab mereka) dengan siksaan. (Maka betapa
pedihnya azab-Ku) terhadap mereka; hal itu sesuai dengan imbalan yang harus
mereka terima.
006. (Dan demikianlah telah pasti berlaku ketetapan azab
Rabbmu) sebagaimana yang telah diungkapkan-Nya dalam firman yang lain, yaitu,
"Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka Jahanam itu..." (Q.S. As-Sajdah,
13) (terhadap orang-orang kafir, karena sesungguhnya mereka adalah penghuni
neraka) lafal Annahum Ashhaabun Naari merupakan Badal dari lafal Kalimatu
Rabbika.
007. (Malaikat-malaikat yang memikul Arasy) berkedudukan
menjadi Mubtada (dan malaikat yang berada di sekelilingnya) diathafkan kepada
ayat sebelumnya (bertasbih) menjadi Khabar dari Mubtada (memuji Rabb mereka)
artinya, seraya memuji-Nya yaitu mengucapkan kalimat, "Subhaanallaah Wa
Bihamdihi" (dan mereka beriman kepada-Nya) kepada Allah swt. dengan kalbu
mereka, maksudnya, mereka percaya kepada keesaan-Nya (serta memintakan ampun
bagi orang-orang yang beriman) seraya mengucapkan, ("Ya Rabb kami! Rahmat
dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu) maksudnya, rahmat-Mu meliputi segala
sesuatu, dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu. (Maka berilah ampun kepada
orang-orang yang bertobat) dari kemusyrikan (dan mengikuti jalan Engkau) yakni
agama Islam (dan peliharalah mereka dari siksa neraka Jahim) yang apinya
menyala-nyala.
008. (Ya Rabb kami! Masukkanlah mereka ke dalam surga
Adn) sebagai tempat tinggal mereka (yang telah Engkau janjikan kepada mereka
dan orang-orang yang saleh) lafal Man shalaha diathafkan kepada lafal Hum yang
terdapat di dalam lafal Wa-adkhilhum atau yang terdapat pada lafal Wa'adtahum (dari
bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka. Sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya.
009. (Dan peliharalah mereka dari kejahatan) dari balasan
azabnya (Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari balasan kejahatan pada hari
itu) pada hari kiamat (maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat
kepadanya dan itulah kemenangan yang besar.")
010. (Sesungguhnya orang-orang yang kafir diserukan
kepada mereka) oleh para malaikat, sedangkan mereka membenci diri mereka
sendiri sewaktu mereka dimasukkan ke dalam neraka ("Sesungguhnya kebencian
Allah) kepada kalian (lebih besar daripada kebencian kalian kepada diri kalian
sendiri karena kalian diseru) sewaktu di dunia (untuk beriman, lalu kalian
kafir.")
011. (Mereka menjawab, "Ya Rabb kami, Engkau telah
mematikan kami dua kali) yakni dua kali mati (dan telah menghidupkan kami dua
kali pula) yakni dua kali hidup. Karena sesungguhnya sebelum itu mereka berupa
mani, dalam keadaan mati, kemudian mereka dijadikan hidup, lalu mereka
dimatikan lagi, lalu mereka dihidupkan lagi pada hari berbangkit (lalu kami
mengakui dosa-dosa kami) yaitu dosa keingkaran kami terhadap adanya hari
berbangkit. (Maka adakah untuk keluar) dari neraka lalu kembali lagi ke dunia,
supaya kami dapat menjalani ketaatan kepada Rabb kami (sesuatu jalan")
yakni jalan keluar, maka jawaban mereka adalah tidak ada.
012. (Yang demikian itu) maksudnya, azab yang kalian
sedang jalani itu (adalah karena) ketika di dunia (kalian kafir apabila Allah
saja disembah) artinya, kalian kafir bilamana Dia diesakan. (Dan apabila Allah
dipersekutukan) menjadikan sekutu bagi-Nya (kalian percaya) kalian percaya
kepada kemusyrikan itu. (Maka putusan) untuk mengazab kalian (adalah pada Allah
Yang Maha Tinggi) atas semua makhluk-Nya (lagi Maha Besar) Maha Agung.
013. (Dialah yang memperlihatkan kepada kalian
tanda-tanda-Nya) yang menunjukkan akan keesaan-Nya (dan menurunkan untuk kalian
rezeki dari langit) berupa hujan. (Dan tiadalah mendapat pelajaran) yakni
mengambil nasihat (kecuali orang-orang yang kembali kepada Allah) dari
kemusyrikan.
014. (Maka serulah Allah) sembahlah Dia (dengan
memurnikan ibadah kepada-Nya) artinya, memurnikan agama dari kemusyrikan
(meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya) sekalipun mereka tidak menyukai
keikhlasan kalian kepada-Nya.
015. (Dialah Yang Maha Tinggi derajat-Nya) maksudnya,
Allah Maha Agung sifat-sifat-Nya, atau Dialah Yang mengangkat derajat
orang-orang yang beriman di surga (Yang mempunyai Arasy) Yang menciptakannya
(Yang menurunkan Ar-Ruuh) yakni wahyu (dari perintah-Nya) atau firman-nya
(kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia
memperingatkan) maksudnya, orang yang menerima wahyu itu diperintahkan untuk
menyampaikan wahyu-Nya kepada manusia (tentang hari pertemuan) dapat dibaca
At-Talaaqi atau At-Talaaqiy dengan memakai huruf Ya. Yakni hari kiamat, karena
pada hari itu penduduk langit dan penduduk bumi bertemu, dan bertemu pula
antara Yang Disembah dan yang menyembah, sebagaimana dipertemukan pula antara
orang yang aniaya dan orang yang dianiaya.
016. (Yaitu hari ketika mereka keluar) dari kuburnya
masing-masing (tiada suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah
berfirman, "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?") Allah
sendiri yang mengatakannya, kemudian Dia sendiri pula yang menjawabnya, yaitu,
("Hanya kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan") atas
semua makhluk-Nya.
017. (Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan
apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya
Allah amat cepat hisab-Nya) Dia menghisab semua makhluk hanya dalam waktu
setengah hari dunia, demikianlah menurut keterangan hadis.
018. (Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat)
yakni hari kiamat. Berasal dari kata Azifar Rahiilu, artinya, Waktu berangkat
telah dekat (yaitu ketika kalbu) menyesak karena dicekam rasa takut (sampai)
artinya hingga sesaknya terasa sampai (di kerongkongan dengan menahan kedukaan)
penuh dengan kesedihan. Lafal Kaazhimiina ini adalah Hal atau kata keterangan
keadaan bagi lafal Al-Quluubu, kemudian dianggap sebagai jamak dengan memakai
huruf Ya dan Nun karena diibaratkan kepada para pemiliknya. (Tiada teman-teman
yang setia bagi orang-orang yang zalim) maksudnya tiada teman sejawat dan dekat
(dan tidak pula mempunyai seorang pemberi syafaat yang diterima syafaatnya)
yang dapat diterima syafaatnya; lafal Yuthaa'u sebagai sifat, tidak mengandung
pengertian apa-apa, karena pada asalnya tiada syafaat bagi mereka, sebagaimana
yang telah diungkapkan oleh firman-Nya yang lain, yaitu, "Maka kami tidak
mempunyai pemberi syafaat seorang pun." (Q.S. Asy-Syu'ara, 100). Tetapi
kalau lafal Syafii'in, memang mengandung makna, karena ditinjau dari segi dugaan
mereka yaitu, bahwasanya mereka memiliki pemberi-pemberi syafaat. Maksudnya,
seandainya mereka memberi syafaat, niscaya syafaat mereka tidak akan diterima.
019. (Dia mengetahui) Allah mengetahui (mata yang
khianat) ketika mencuri pandang melihat hal-hal yang diharamkan (dan apa yang
disembunyikan oleh hati) yang tersimpan di dalam kalbu.
020. (Dan Allah menghukum dengan keadilan. Dan
sesembahan-sesembahan yang mereka seru) yang mereka sembah (selain Allah) yakni
berhala-berhala (tiada dapat menghukum dengan sesuatu apa pun) mana mungkin
mereka menjadi sekutu-sekutu Allah? (Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha
Mendengar) semua perkataan mereka (lagi Maha Melihat) semua perbuatan mereka.
021. (Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di
muka bumi, lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka.
Mereka itu adalah lebih hebat daripada mereka) menurut suatu qiraat lafal
Minhum dibaca Minkum, artinya lebih hebat daripada kalian (kekuatannya dan
lebih banyak bekas-bekas mereka di muka bumi) seperti bangunan-bangunan dan
gedung-gedungnya (maka Allah mengazab mereka) membinasakan mereka (disebabkan
dosa-dosa mereka. Dan sekali-kali mereka tidak mempunyai seorang pelindung dari
azab Allah) dari siksaan-Nya.
022. (Yang demikian itu adalah karena telah datang kepada
mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti) yakni mukjizat-mukjizat
yang tampak (lalu mereka kafir; maka Allah mengazab mereka. Sesungguhnya Dia
Maha Kuat lagi Maha Keras hukuman-Nya.)
023. (Dan sesungguhnya telah Kami utus Musa dengan
membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata) bukti yang jelas dan tampak.
024. (Kepada Firaun, Haman dan Qarun; maka mereka
berkata,) "Dia (adalah seorang ahli sihir yang pendusta.")
025. (Maka tatkala Musa datang kepada mereka membawa kebenaran)
yakni dengan membawa perkara yang hak (dari sisi Kami, mereka berkata,
"Bunuhlah anak-anak orang-orang yang beriman bersama dengan dia dan
biarkanlah hidup) yakni biarkanlah tetap hidup (wanita-wanita mereka." Dan
tipu daya orang-orang kafir itu tak lain hanyalah sia-sia belaka) yakni
menjerumuskan mereka sendiri dalam kebinasaan.
026. (Dan berkata Firaun kepada pembesar-pembesarnya,
"Biarkanlah aku membunuh Musa) karena mereka mencegahnya melakukan
pembunuhan terhadap Musa (dan hendaklah ia memohon kepada Rabbnya) supaya Dia
mencegah niatku yang akan membunuhnya (karena sesungguhnya aku khawatir dia
akan menukar agama kalian) mencegah kalian menyembahku, lalu kalian
mengikutinya (atau menimbulkan kerusakan di muka bumi") seperti melakukan
pembunuhan dan lain sebagainya. Menurut suatu qiraat lafal Au dibaca Wa. Dan
menurut qiraat lainnya dibaca Ay Yazhhara Fil Ardhil Fasaadu.
027. (Dan Musa berkata,) kepada kaumnya sedangkan dia
telah mendengar ancaman Firaun tadi ("Sesungguhnya aku berlindung kepada
Rabbku dan Rabb kalian dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak
beriman kepada hari berhisab.")
028. (Dan berkatalah seorang laki-laki yang beriman di
antara keluarga Firaun) menurut suatu pendapat disebutkan, bahwa ia adalah anak
paman Firaun atau saudara sepupunya (yang menyembunyikan imannya, "Apakah
kalian akan membunuh seorang laki-laki karena) sebab (dia menyatakan, 'Rabbku
ialah Allah' padahal dia telah datang kepada kalian dengan membawa
keterangan-keterangan) yakni mukjizat-mukjizat yang jelas (dari Rabb kalian.
Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung dosa-dustanya itu)
yakni dia sendirilah yang menanggung akibat dari kedustaannya (dan jika ia
seorang yang benar niscaya sebagian bencana yang diancamkannya kepada kalian
akan menimpa kalian") yakni sebagian azab yang diancamkannya kepada kalian
akan segera menimpa diri kalian. (Sesungguhnya Allah tidak menunjuki
orang-orang yang melampaui batas) yakni orang yang musyrik (lagi pendusta) yang
banyak dustanya.
029. (Hai kaumku! Untuk kalianlah kerajaan pada hari ini
dengan berkuasa) artinya, dengan mengalami kemenangan; lafal Zhaahiriina
berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan (di muka bumi) di negeri
Mesir. (Siapakah yang akan menolong kita dari azab Allah) dari azab-Nya bila
kalian membunuh kekasih-kekasih-Nya (jika azab itu menimpa kita) tiada seorang
pun yang dapat menolong kita (Firaun berkata, "Aku tidak mengemukakan
kepada kalian, melainkan apa yang aku pandang baik;) maksudnya, aku tidak memberikan
isyarat kepada kalian melainkan apa yang telah aku putuskan itu, yaitu membunuh
Musa (dan aku tiada menunjukkan kepada kalian, selain jalan yang benar")
jalan yang mengandung kebenaran.
030. (Dan orang yang beriman itu berkata, "Hai
kaumku! Sesungguhnya aku khawatir kalian akan ditimpa -bencana- seperti
peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu) yakni azab yang telah menimpa
umat-umat terdahulu, golongan demi golongan.
031. (-Yakni- seperti keadaan kaum Nuh, Ad, Tsamud dan
orang-orang yang datang sesudah mereka) lafal Mitsli dalam ayat ini merupakan
Badal atau pengganti keterangan dari lafal Mitsli yang sebelumnya, yang ada
pada ayat di atas. Yakni, seperti pembalasan yang biasa menimpa orang-orang
kafir sebelum kalian; mereka ditimpa azab di dunia. (Dan Allah tidak
menghendaki berbuat kelaliman terhadap hamba-hamba-Nya.)
032. (Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir terhadap
kalian akan siksa hari panggil-memanggil) dapat dibaca At-Tanaadi atau
At-Tanaadiy dengan memakai huruf Ya pada akhirnya. Artinya ialah hari kiamat,
yang pada hari itu banyak sekali panggil-memanggil antara ahli surga dan ahli
neraka; setiap panggilan sesuai dengan apa yang dialami oleh pemanggilnya. Maka
panggilan yang mengandung kebahagiaan adalah bagi ahli surga dan panggilan yang
mengandung kecelakaan adalah bagi ahli neraka; selain itu masih banyak pula
jenis panggilan atau seruan lainnya.
033. (Yaitu hari ketika kalian lari berpaling ke
belakang) dari tempat hisab untuk dibawa ke neraka (tidak ada bagi kalian dari
Allah) yakni dari azab-Nya (seorang pun yang dapat menyelamatkan kalian) yakni
yang dapat mencegah azab dari diri kalian (dan siapa yang disesatkan Allah,
niscaya tidak ada baginya seorang pun yang akan memberi petunjuk.")
034. (Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepada kalian
sebelumnya) yakni sebelum Nabi Musa; menurut suatu pendapat ia adalah Yusuf bin
Yakub yang usianya dipanjangkan sampai zaman Nabi Musa; atau menurut pendapat
yang lain dia adalah Yusuf bin Ibrahim bin Yusuf bin Nabi Yakub (dengan membawa
keterangan-keterangan) mukjizat-mukjizat yang tampak jelas (tetapi kalian
senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepada kalian, sehingga
ketika dia meninggal, kalian berkata,) tanpa memakai bukti yang benar lagi
("Allah tidak akan mengirim seorang rasul pun sesudahnya.") selagi
kalian masih tetap dalam keadaan kafir atau ingkar kepada Nabi Yusuf dan
rasul-rasul lainnya. (Demikianlah) maksudnya sebagaimana kalian disesatkan
(Allah menyesatkan orang yang melampaui batas) yakni orang yang musyrik (lagi
ragu-ragu) artinya, tidak percaya kepada mukjizat-mukjizat yang telah
disaksikannya sendiri.
035. (Orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah)
yaitu mukjizat-mukjizatnya; kalimat ayat ini menjadi Mubtada (tanpa alasan)
tanpa argumentasi (yang datang kepada mereka. Amat besar) dosa perdebatan
mereka itu, lafal Kabura ini menjadi Khabar dari Mubtada (kemurkaan -bagi
mereka- di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman. Demikianlah)
sebagaimana disesatkan-Nya mereka (Allah mengunci mati) artinya, menyesatkan
(hati setiap orang yang sombong lagi sewenang-wenang) dapat dibaca Qalbin
Mutakabbirin atau Qalbi Mutakabbirin. Manakala kalbu seseorang merasa sombong,
maka takaburlah pemiliknya, dan demikian pula sebaliknya. Lafal Kullun menurut
dua qiraat di atas menunjukkan makna tiap-tiap orang yang memiliki kalbu yang
sesat, jadi bukan ditujukan kepada semua orang.
036. (Dan berkatalah Firaun, "Hai Haman! Buatkanlah
bagiku sebuah bangunan yang tinggi) bangunan pencakar langit (supaya aku sampai
ke pintu-pintu.)
037. (Yaitu pintu-pintu langit) maksudnya, jalan-jalan
yang menuju ke arahnya (supaya aku dapat melihat) kalau dibaca Rafa', yaitu
Fa-aththali'u berarti di'athafkan pada lafal Ablughu, apabila dibaca
Fa-aththali'a berarti menjadi Jawab daripada Fi'il Amar, yaitu lafal Ibni
(Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya) menganggap Musa (seorang
pendusta") karena ia mengatakan, bahwa ia mempunyai Tuhan selain aku.
Firaun mengatakan demikian untuk mengelabui pengikut-pengikutnya. (Demikianlah
dijadikan Firaun memandang baik perbuatan yang buruk itu, dan dia dihalangi
dari jalan) petunjuk; dapat dibaca Shadda sehingga artinya menjadi, Dan Firaun
menghalangi jalan petunjuk dapat pula dibaca Shudda yang artinya telah tertera
di atas (dan tipu daya Firaun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian)
mengakibatkan kerugian.
038. (Orang yang beriman itu berkata, "Hai kaumku!
Ikutilah aku) dapat dibaca Ittabi'uuni atau Ittabi'uuniy tanpa atau dengan Ya
Mutakallim (aku akan menunjukkan kepada kalian jalan yang benar) penafsirannya
sebagaimana yang telah lalu.
039. (Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini
hanyalah kesenangan -sementara-) kesenangan yang bersifat sementara lenyap (dan
sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.)
040. (Barang siapa yang mengerjakan perbuatan jahat, maka
dia tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barang
siapa mengerjakan amal yang saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang ia
dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga) dapat dibaca Yudkhaluuna
atau Yadkhuluuna (mereka diberi rezeki di dalamnya tanpa hisab) diberi rezeki
yang banyak tanpa perhitungan.
041. (Hai kaumku bagaimanakah kalian, aku menyeru kalian
kepada keselamatan, tetapi kalian menyeru aku ke neraka.)
042. (-Kenapa- kalian menyeruku supaya kafir kepada Allah
dan mempersekutukan-Nya dengan apa yang tidak kuketahui padahal aku menyeru
kalian -beriman- kepada Yang Maha Perkasa) Yang Maha Menang atas semua
perkara-Nya (lagi Maha Pengampun?) kepada orang yang bertobat kepada-Nya.
043. (Sudah pasti) yakni pastilah (bahwa apa yang kalian
seru supaya aku -beriman- kepadanya) artinya, supaya aku menyembahnya (tidak
dapat memperkenankan seruan apa pun) maksudnya, tidak dapat memperkenankan
suatu doa pun (baik di dunia maupun di akhirat. Dan sesungguhnya kita kembali)
atau kembali kita (kepada Allah dan sesungguhnya orang-orang yang melampaui
batas) yakni orang-orang kafir (mereka itulah penghuni neraka.)
044. (Kelak kalian akan ingat) bila kalian menyaksikan
azab dengan mata kalian sendiri (kepada apa yang kukatakan kepada kalian. Dan
aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha melihat akan
hamba-hamba-Nya") Ia mengatakan demikian ketika mereka mengancamnya jika
ia menentang agama mereka.
045. (Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya
mereka) terhadap dirinya, yaitu mereka merencanakan akan membunuhnya (dan
turunlah) menimpa (kepada keluarga Firaun) maksudnya, kepada kaumnya yang
mengikutinya (azab yang buruk) yaitu ditenggelamkan.
046. Kemudian (neraka ditampakkan kepada mereka)
maksudnya, mereka dibakar oleh api neraka (pada pagi dan petang) di setiap pagi
dan petang (dan pada hari terjadinya kiamat) dikatakan kepada mereka,
("Masuklah kalian) hai (Firaun dan kaumnya) menurut suatu qiraat dibaca
Adkhiluu yang artinya, Masukkanlah Firaun dan kaumnya. Ini merupakan perintah
Allah kepada malaikat-malaikat-Nya (ke dalam azab yang sangat keras")
yakni azab neraka
047. (Dan) ingatlah (ketika mereka berbantah) yaitu
ketika orang-orang kafir saling berbantah-bantahan (dalam neraka, maka
orang-orang yang lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri,
"Sesungguhnya kami adalah pengikut-pengikut kalian) lafal Taba'an adalah
bentuk jamak dari lafal Taabi'un (maka dapatkah kalian menghindarkan) artinya
menolak (dari kami sebagian) yakni suatu bagian dari (azab api neraka?")
048. (Orang-orang yang menyombongkan diri menjawab,
"Sesungguhnya kita semua sama-sama dalam neraka karena sesungguhnya Allah
telah menetapkan keputusan antara hamba-hamba-Nya") oleh karena itu maka
Dia memasukkan orang-orang yang beriman ke dalam surga, dan orang-orang kafir
ke dalam neraka.
049. (Dan orang-orang yang berada di dalam neraka berkata
kepada penjaga-penjaga neraka Jahanam, "Mohonkanlah kepada Rabb kalian
supaya Dia meringankan daripada kami barang sehari) atau selama sehari (dari
azab ini.")
050. (Para penjaga neraka Jahanam berkata) dengan nada
sinis, ("Dan apakah belum datang kepada kalian rasul-rasul kalian dengan
membawa keterangan-keterangan?") yakni mukjizat-mukjizat yang tampak.
(Mereka menjawab, "Benar, sudah datang") tetapi mereka kafir kepada
rasul-rasul mereka itu. (Penjaga-penjaga Jahanam berkata, "Berdoalah
kalian") karena sesungguhnya kami tidak akan memberikan syafaat/pertolongan
kepada orang-orang kafir. Lalu Allah berfirman, (Tiadalah doa orang-orang kafir
itu melainkan sia-sia belaka) yakni tiada gunanya, karena pasti tidak akan
diperkenankan.
051. (Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan
orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya
saksi-saksi) yaitu hari kiamat. Lafal Al-Asyhaad adalah bentuk jamak dari lafal
Syaahidun; para saksi tersebut adalah malaikat-malaikat yang memberikan
kesaksian bagi para rasul, bahwasanya rasul-rasul itu telah menyampaikan
risalah-Nya dan mereka mendustakan orang-orang kafir.
052. (Yaitu hari yang tidak berguna) dapat dibaca Yanfa'u
atau Tanfa'u (bagi orang-orang zalim permintaan maafnya) yakni permintaan maaf
mereka seandainya mereka meminta maaf (dan bagi merekalah laknat) yaitu
dijauhkan dari rahmat Allah (dan bagi mereka tempat tinggal yang buruk) di
akhirat, yaitu mendapat azab yang sangat pedih.
053. (Dan sesungguhnya telah Kami berikan petunjuk kepada
Musa) berupa kitab Taurat dan mukjizat-mukjizat (dan Kami wariskan kepada Bani
Israel) sesudah Musa tiada (kitab) yakni Taurat.
054. (Untuk menjadi petunjuk) sebagai petunjuk (dan
peringatan bagi orang-orang yang berpikir) sebagai peringatan buat orang-orang
yang berakal.
055. (Maka bersabarlah kamu) hai Muhammad (karena
sesungguhnya janji Allah itu) untuk menolong kekasih-kekasih-Nya (benar) dan
kamu beserta orang-orang yang mengikutimu adalah termasuk kekasih-kekasih-Nya
(dan mohonlah ampun untuk dosamu) supaya hal ini dijadikan teladan bagi umatmu
(dan bertasbihlah) yakni, salatlah seraya (memuji Rabbmu pada waktu petang)
yaitu sesudah matahari tergelincir (dan pagi) yang dimaksud adalah salat lima
waktu.
056. (Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan
tentang ayat-ayat Allah) yakni Alquran (tanpa alasan) tanpa argumentasi (yang
sampai kepada mereka, tidak ada) (dalam dada mereka melainkan hanyalah
keinginan akan kebesaran) yakni tinggi diri dan tamak ingin mengatasi kamu
(yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya maka mintalah perlindungan)
dari kejahatan mereka (kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar) akan
semua perkataan mereka (lagi Maha Melihat) keadaan mereka; ayat ini diturunkan
berkenaan dengan orang-orang yang ingkar kepada hari berbangkit.
057. (Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi) yakni
permulaannya (lebih besar daripada penciptaan manusia) untuk yang kedua
kalinya, yaitu mengulanginya (tetapi kebanyakan manusia) yakni orang-orang
kafir Mekah (tidak mengetahui) hal tersebut, perihal mereka sama dengan orang
buta, sedangkan orang yang mengetahui hal tersebut perumpamaannya sama dengan
orang yang melihat.
058. (Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang
melihat, dan) tidak sama pula (orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal
saleh) yaitu orang yang selalu berbuat kebaikan (dengan orang-orang yang
durhaka) di dalam lafal ayat ini terdapat tambahan huruf Laa (Sedikit sekali
kalian mengambil pelajaran) mengambil nasihat; dapat dibaca Yatadzakkaruuna
atau Tatadzakkaruuna, yakni kesadaran mereka terhadap hal ini sangat sedikit.
059. (Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak
ada keraguan) artinya, tidak diragukan lagi (tentangnya, akan tetapi kebanyakan
manusia tidak beriman) kepadanya.
060. (Dan Rabb kalian berfirman, "Berdoalah
kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagi kalian) maksudnya, sembahlah Aku,
niscaya Aku akan memberi pahala kepada kalian. Pengertian ini disimpulkan dari
ayat selanjutnya, yaitu, (Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk) dapat dibaca Sayadkhuluuna atau Sayudkhaluuna, menurut
bacaan yang kedua artinya, mereka akan dimasukkan ke dalam (neraka Jahanam
dalam keadaan hina dina") dalam keadaan terhina.
061. (Allahlah yang menjadikan malam untuk kalian supaya
kalian beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang-benderang)
dikaitkannya pengertian melihat kepada siang hanyalah majaz atau kata kiasan
belaka, karena pada siang hari manusia dapat melihat. (Sesungguhnya Allah
benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan
manusia tidak bersyukur) kepada Allah, malahan mereka tidak beriman kepada-Nya.
062. (Yang demikian itu adalah Allah, Rabb kalian,
Pencipta segala sesuatu, tiada Tuhan melainkan Dia, maka bagaimanakah kalian
dapat dipalingkan?) maksudnya, bagaimanakah kalian dipalingkan dari iman
kepada-Nya, padahal bukti-bukti-Nya sudah jelas.
063. (Seperti demikianlah dipalingkan) artinya
sebagaimana mereka dipalingkan, maka dipalingkan pula (orang-orang yang
terhadap ayat-ayat Allah) yakni mukjizat-mukjizat-Nya (mereka ingkar.)
064. (Allahlah yang menjadikan bumi bagi kalian sebagai
tempat menetap dan langit sebagai atap) maksudnya, yang menaungi (dan membentuk
kalian lalu membaguskan rupa kalian serta memberi kalian rezeki dengan sebagian
yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Rabb kalian, Maha Agung Allah,
Rabb semesta Alam.)
065. (Dialah Yang hidup kekal tiada Tuhan melainkan Dia,
maka serulah Dia) sembahlah Dia (dengan memurnikan ibadah kepada-Nya) dari
kemusyrikan. (Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.)
066. (Katakanlah, "Sesungguhnya aku dilarang
menyembah sesembahan yang kalian seru) yang kalian sembah (selain Allah setelah
datang kepadaku keterangan-keterangan) yakni bukti-bukti tauhid (dari Rabbku,
dan aku diperintahkan supaya tunduk patuh kepada Rabb semesta alam.)
067. (Dialah Yang menciptakan kalian dari tanah) yang
menciptakan bapak moyang kalian yaitu Nabi Adam dari tanah liat (kemudian dari
setetes nuthfah) yakni air mani (sesudah itu dari segumpal darah) yakni dari
kental (kemudian dikeluarkan-Nya kalian sebagai seorang anak) lafal Thiflan
sekalipun bentuknya mufrad atau tunggal, bermakna jamak (kemudian)
dibiarkan-Nya kalian hidup (supaya kalian sampai kepada masa dewasa) masa
sempurnanya kekuatan kalian, yaitu di antara umur tiga puluh sampai dengan
empat puluh tahun (kemudian -dibiarkan-Nya kalian hidup- sampai tua) dapat
dibaca Syuyuukhan atau Syiyuukhan (di antara kalian ada yang diwafatkan sebelum
itu) sebelum dewasa dan sebelum mencapai usia tua. Dia melakukan hal tersebut kepada
kalian supaya kalian hidup (dan supaya kalian sampai pada ajal yang ditentukan)
yakni waktu yang telah dibataskan bagi hidup kalian (dan supaya kalian
memahami) bukti-bukti yang menunjukkan keesaan-Nya, kemudian kalian beriman
kepada-Nya.
068. (Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, maka
apabila Dia menetapkan sesuatu urusan) artinya, Dia berkehendak mewujudkan
sesuatu (Dia hanya berkata kepadanya, 'Jadilah!' maka jadilah ia.") lafal
Fayakuunu dapat pula dibaca Fayakuuna akan tetapi dengan memperkirakan adanya
huruf An sebelumnya. Yakni, sesuatu yang dikehendaki itu langsung ada sesudah
ada kehendak-Nya, sebagaimana yang telah digambarkan oleh makna firman yang
tadi itu.
069. (Apakah kamu tidak melihat kepada orang-orang yang
membantah ayat-ayat Allah?) membantah Alquran. (Bagaimanakah) (mereka dapat
dipalingkan) dari iman?
070. (Orang-orang yang mendustakan Alkitab) yakni Alquran
(dan wahyu yang dibawa oleh rasul-rasul Kami yang telah Kami utus) dengan
membawa ajaran tauhid dan berita tentang adanya hari berbangkit; mereka adalah
orang-orang kafir Mekah. (Kelak mereka akan mengetahui) akibat dari kedustaan
mereka.
071. (Ketika belenggu dipasang di leher mereka) lafal Idz
di sini bermakna Idzaa yakni ketika (dan rantai-rantai) pun dipasang pula di
leher mereka. Lafal As-Salaasilu ini diathafkan kepada lafal Al-Aghlaalu. Atau
berkedudukan menjadi Mubtada sedangkan Khabarnya tidak disebutkan, yaitu lafal
Fii Arjulihim. Dengan demikian maka artinya ialah, Dan rantai-rantai pun
dipasang pada kaki mereka Atau Khabar lafal As-Salaasilu ini ialah ayat
berikutnya, yaitu (seraya mereka diseret) dengannya.
072. (Ke dalam air yang sangat panas) yakni neraka
Jahanam (kemudian mereka dibakar dalam api) maksudnya, mereka dibakar oleh api
neraka.
073. (Kemudian dikatakan kepada mereka) sebagai celaan
dan penelanjangan, ("Manakah berhala-berhala yang selalu kalian
persekutukan?)
074. (Selain Allah?") yang kalian sembah selain-Nya;
yang dimaksud adalah berhala-berhala. (Mereka menjawab, "Mereka telah hilang
lenyap) artinya, telah tiada (dari kami) maka kami tidak melihat mereka (bahkan
kami dahulu tiada pernah menyembah sesuatu") mereka mengingkari
penyembahan mereka kepada berhala-berhala itu. Kemudian berhala-berhala
sesembahan mereka itu didatangkan, selanjutnya dikatakan kepada mereka,
sebagaimana yang disebutkan dalam ayat yang lain, yaitu firman-Nya,
"Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah, adalah
makanan Jahanam." (Q.S. Al-Anbiya, 98). (Seperti demikianlah) yakni sebagaimana
disesatkan-Nya orang-orang yang mendustakan Alquran (Allah menyesatkan
orang-orang kafir.)
075. Dikatakan pula kepada mereka, ("Yang demikian
itu) yakni azab itu (disebabkan kalian bersuka ria di muka bumi dengan tidak
benar) yaitu melakukan perbuatan syirik dan ingkar kepada adanya hari
berbangkit (dan karena kalian selalu bersuka ria) artinya, terlalu
berlebih-lebihan di dalam bersuka ria.
076. (Masuklah kalian ke pintu-pintu neraka Jahanam,
sedangkan kalian kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat) yakni
tempat tinggal (bagi orang-orang yang sombong.")
077. (Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah)
yang akan mengazab mereka (adalah benar; maka jika Kami perlihatkan kepadamu)
lafal Immaa adalah berasal dari In Syarthiyah yang diidgamkan kepada Maa Zaidah
yang berfungsi mengukuhkan makna Syarat di awal Fi'il, kemudian menyusul Nun
Taukid sesudahnya yang juga mengukuhkan makna syarath tadi (sebagian siksa yang
Kami ancamkan kepada mereka) yakni semasa kamu masih hidup Kami menurunkan sebagian
azab kepada mereka. Jawab Syarathnya tidak disebutkan, yaitu lafal Fadzaaka,
yakni maka itulah sebagian dari azab Kami (atau pun Kami wafatkan kamu) yaitu
sebelum mereka diazab (namun kepada Kami sajalah mereka dikembalikan) lalu Kami
akan mengazab mereka dengan siksaan yang sangat keras. Jawab Syarath yang telah
disebutkan di atas tadi hanyalah untuk Ma'thuf saja, yakni hanya untuk kalimah,
Fa-immaa Nuriyannaka Ba'dhal Ladzii Na'iduhum, Fadzaaka.
078. (Dan sesungguhnya telah Kami utus rasul-rasul sebelum
kamu; di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka
ada -pula- yang tidak Kami ceritakan kepadamu) menurut suatu riwayat
diceritakan, bahwa Allah swt. telah mengutus delapan ribu orang nabi untuk
menjadi rasul; yang empat ribu orang di antaranya dari kaum Bani Israel,
sedangkan yang empat ribu orang lagi dari kalangan umat-umat selain Bani
Israel. (Tidak dapat bagi seorang rasul) di antara rasul-rasul itu (membawa
suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah) karena mereka juga hamba-hamba
Allah yang diperintah oleh-Nya (maka apabila telah datang perintah Allah) yang
memerintahkan supaya azab diturunkan atas orang-orang kafir (diputuskan) semua
perkara di antara rasul-rasul dan orang-orang yang mendustakannya (dengan adil.
Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil) yakni,
keputusan itu merupakan kemenangan bagi rasul-rasul dan kerugian bagi
orang-orang yang mendustakannya; pada hakikatnya sebelum itu pun orang-orang
yang mendustakan para rasul sudah merugi.
079. (Allahlah yang menjadikan binatang ternak untuk
kalian) menurut suatu pendapat dikatakan, bahwa yang dimaksud hanyalah unta
saja. Tetapi menurut pendapat yang kuat, ternak yang dimaksud mencakup pula
sapi dan kambing (sebagiannya untuk kalian kendarai dan sebagiannya untuk
kalian makan.)
080. (Dan -ada lagi- manfaat-manfaat lain pada binatang
ternak itu untuk kalian) yaitu berupa air susu, keturunan binatang ternak itu
dan juga dari bulu-bulunya (dan supaya kalian mencapai suatu keperluan yang
tersimpan dalam hati) maksudnya, dapat kalian gunakan untuk mengangkut
barang-barang ke berbagai negeri (dengan mengendarainya) di daratan (dan dengan
menaiki bahtera) yakni perahu melalui jalan laut (kalian dapat menaiki
semuanya.)
081. (Dan Dia memperlihatkan kepada kalian
tanda-tanda-Nya; maka tanda-tanda Allah yang manakah) yakni tanda-tanda yang
menunjukkan kepada keesaan-Nya (yang kalian ingkari?) Istifham atau kata tanya
di sini mengandung makna cemoohan. Disebutkan lafal Ayyun dalam bentuk Mudzakkar
adalah lebih terkenal daripada bentuk Ta'nitsnya.
082. (Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di
muka bumi lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka.
Adalah orang-orang yang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan -lebih
banyak- bekas-bekas mereka di muka bumi) seperti gedung-gedung dan
bangunan-bangunan lainnya sebagai peninggalan mereka (maka apa yang mereka
usahakan itu tidak dapat menolong mereka.)
083. (Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul mereka
dengan membawa keterangan-keterangan) yakni mukjizat-mukjizat yang nyata
(mereka merasa senang) orang-orang kafir itu (dengan apa yang ada pada mereka)
yakni rasul-rasul itu (yaitu pengetahuan mereka) pengertian gembira di sini
mengandung makna ejekan dan olok-olokan seraya ingkar kepada apa yang
didatangkan oleh para rasul itu (dan menimpalah) maksudnya, turunlah (kepada
mereka apa yang selalu mereka perolok-olokkan itu) yaitu, azab Allah yang
selalu mereka ejek itu.
084. (Maka tatkala mereka melihat azab Kami) yakni betapa
kerasnya azab Kami (mereka berkata, "Kami beriman hanya kepada Allah saja,
dan kami kafir kepada sesembahan-sesembahan yang telah kami mempersekutukannya
dengan Allah.")
085. (Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka
telah melihat siksa Kami. Itulah sunah Allah) dinashabkannya lafal
Sunnatallaahi karena menjadi Mashdar dari Fi'il yang diperkirakan
keberadaannya, dan Fi'il tersebut diambil dari lafalnya (yang telah berlaku
terhadap hamba-hamba-Nya) yaitu pada semua umat, bahwasanya iman tiada gunanya
apabila timbul di kala azab turun. (Dan di waktu itu merugilah orang-orang
kafir) yakni jelaslah kerugian mereka; masing-masing di antara mereka mengalami
kerugian yang nyata; dan memang sebelum itu pun mereka adalah orang-orang yang
merugi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar