Surat Ke-83 : 36 Ayat
001. (Kecelakaan besarlah) lafal Wailun merupakan kalimat yang mengandung
makna azab; atau merupakan nama sebuah lembah di dalam neraka Jahanam (bagi
orang-orang yang curang.)
002. (Yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari) atau mereka
menerimanya dari (orang lain, mereka minta dipenuhi) minta supaya takaran itu
dipenuhi.
003. (Dan apabila mereka menakar untuk orang lain) atau menakarkan buat
orang lainnya (atau menimbang buat orang lain) artinya mereka menimbang buat
orang lain (mereka mengurangi) takaran atau timbangan.
004. (Tidakkah) Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna celaan
(mempunyai sangkaan) artinya merasa yakin (mereka itu, bahwa sesungguhnya
mereka akan dibangkitkan.)
005. (Pada suatu hari yang besar) maksudnya pada hari itu mereka
dibangkitkan, yaitu pada hari kiamat.
006. (Yaitu hari) lafal Yauma menjadi Badal dari lafal Yaumin secara
Mahall, yang dinashabkannya adalah lafal Mab'uutsuuna. Lengkapnya pada hari
mereka dibangkitkan (manusia berdiri) dari kuburan mereka (menghadap Rabb
semesta alam) artinya, semua makhluk dihidupkan kembali untuk memenuhi
perintah, hisab dan pembalasan-Nya.
007. (sekali-kali tidak) maksudnya, benarlah (karena sesungguhnya kitab
orang-orang yang durhaka) yakni kitab catatan amal perbuatan orang-orang kafir
(tersimpan dalam sijjiin) menurut suatu pendapat; sijjiin itu adalah nama
sebuah kitab yang mencatat semua amal perbuatan setan dan orang kafir. Menurut
suatu pendapat lagi sijjiin itu adalah nama tempat yang berada di lapisan bumi
yang ketujuh; tempat itu merupakan pangkalan iblis dan bala tentaranya.
008. (Tahukah kamu apakah sijjiin itu?) maksudnya apakah kitab sijjiin itu?
009. (Ialah kitab yang bertulis) yakni yang mempunyai catatan.
010. (Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang
mendustakan.)
011. (Yaitu-orang-orang yang mendustakan hari pembalasan) lafal ayat ini
berkedudukan sebagai Badal atau Bayan dari lafal Al-Mukadzdzibiin pada ayat
sebelumnya.
012. (Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap
orang yang melampaui batas) atau melanggar batas (lagi berdosa) maksudnya
banyak dosanya; lafal Atsiim adalah bentuk Mubalaghah dari lafal Aatsim.
013. (Yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami) yakni Alquran (ia
berkata, "Itu adalah dongengan-dongengan orang-orang yang dahulu")
atau cerita-cerita yang dibuat di masa silam. Lafal Asaathiir bentuk jamak dari
lafal Usthuurah atau Isthaarah.
014. (Sekali-kali tidak demikian) lafal ini mengandung makna hardikan dan
cegahan terhadap perkataan mereka yang demikian itu (sebenarnya telah menodai)
telah menutupi (atas hati mereka) sehingga hati mereka tertutup oleh noda itu
(apa yang selalu mereka usahakan itu) yakni kedurhakaan-kedurhakaan yang selalu
mereka kerjakan, sehingga mirip dengan karat yang menutupi hati mereka.
015. (Sekali-kali tidak) artinya benarlah (sesungguhnya mereka pada hari
itu terhadap Rabb mereka) pada hari kiamat (benar-benar tertutup) sehingga
mereka tidak dapat melihat-Nya.
016. (Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk Jahim) yakni mereka
memasuki neraka yang membakar.
017. (Kemudian dikatakan) kepada mereka ("Inilah) maksudnya azab ini
(yang dahulu selalu kalian dustakan.")
018. (Sekali-kali tidak) artinya benarlah (sesungguhnya kitab orang-orang berbakti
itu) yaitu kitab catatan amal perbuatan orang-orang mukmin yang imannya
benar-benar ikhlas (berada dalam 'Illiyyiin) menurut suatu pendapat 'Illiyyiin
adalah nama kitab yang mencatat semua amal kebaikan para malaikat dan
orang-orang yang beriman dari kalangan manusia dan jin. Menurut pendapat lain
'Illiyyiin adalah nama sebuah tempat yang terletak di langit yang ketujuh, di
bawah Arasy.
019. (Tahukah kamu) atau apakah kamu mengetahui (apakah 'Illiyyiin itu?)
apakah kitab 'Illiyyiin itu?
020. Yaitu (kitab yang bertulis) kitab yang ada catatannya.
021. (Yang disaksikan oleh yang didekatkan) yakni malaikat-malaikat yang
didekatkan.
022. (Sesungguhnya orang-orang yang berbakti itu berada dalam kenikmatan
yang berlimpah) yakni surga.
023. (Di atas dipan-dipan) atau di atas ranjang-ranjang yang berkelambu
(mereka memandang) kenikmatan-kenikmatan yang diberikan kepada mereka.
024. (Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup mereka yang
penuh kenikmatan) yakni wajah-wajah yang cerah penuh dengan kenikmatan hidup.
025. (Mereka diberi minum dari khamar murni) atau khamar yang bersih dari
kotoran (yang dilak) tempat-tempatnya dan tidak pernah dibuka selain oleh
mereka.
026. (Laknya adalah kesturi) setelah diminum keluar daripadanya bau minyak
kesturi (dan untuk meraih yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba)
artinya hendaklah mereka menginginkannya dengan cara bersegera taat kepada
Allah swt.
027. (Dan campuran khamar murni itu) yaitu barang yang dicampurkan ke
dalamnya (adalah tasnim) makna tasnim ditafsirkan atau dijelaskan oleh firman
berikutnya:
028. (Yaitu mata air) dinashabkan oleh lafal Amdaha yang tidak disebutkan
(yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah) atau makna
lafal Yasyrabu ini mengandung pengertian Yaltadzdzu; artinya yang minum dengan
lezatnya adalah orang-orang yang didekatkan kepada Allah dari mata air itu.
029. (Sesungguhnya orang-orang yang berdosa) seperti Abu Jahal dan
lain-lainnya (adalah mereka terhadap orang-orang yang beriman) seperti Ammar
bin Yasir, Bilal bin Rabbah dan lain-lainnya (mereka selalu menertawakannya)
dan memperolok-olokkannya.
030. (Dan apabila mereka berlalu) yakni orang-orang yang beriman itu (di
hadapan orang-orang yang berdosa, maka orang-orang yang berdosa itu saling
mengedipkan matanya) di antara sesama mereka mengisyaratkan dengan kedipan dan
picingan alis mereka kepada orang-orang mukmin yang lewat di hadapan mereka.
Isyarat ini untuk memperolok-olokkan mereka yang lewat itu.
031. (Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali) pulang (kepada
kaumnya, mereka kembali dengan gembira) menurut suatu qiraat dibaca Faakihiina
bukan Fakihiina; artinya mereka merasa puas karena telah memperolok-olokkan
kaum mukmin.
032. (Dan apabila mereka melihatnya) yakni melihat orang-orang yang beriman
(mereka mengatakan, "Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang
sesat") karena mereka telah beriman kepada Muhammad.
033. Allah swt. berfirman (padahal orang-orang yang berdosa itu tidak
dikirim) maksudnya orang-orang kafir itu tidak disuruh (kepada orang-orang yang
beriman) atau kaum mukmin (sebagai penjaga) bagi mereka, atau bagi amal
perbuatan mereka, sehingga berhak untuk membenarkan mereka.
034. (Maka pada hari ini) yakni hari kiamat (orang-orang yang beriman menertawakan
orang-orang kafir.)
035. (Mereka duduk di atas dipan-dipan) di surga (sambil memandang) dari
tempat tinggal mereka kepada orang-orang kafir yang sedang diazab; maka
orang-orang yang beriman itu menertawakan mereka sebagaimana mereka
menertawakannya ketika mereka berada di dunia.
036. (Apakah telah diberi ganjaran) atau telah diberi pembalasan
(orang-orang kafir itu sesuai dengan apa yang dahulu mereka kerjakan?)
jawabnya, "Ya", atau, "Tentu saja."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar