Surat Ke-68 : 52 Ayat
001. (Nun) adalah salah satu dari huruf hijaiah, hanya Allahlah yang mengetahui arti dan maksudnya (demi qalam) yang dipakai untuk menulis nasib semua makhluk di Lohmahfuz (dan apa yang mereka tulis) apa yang ditulis oleh para malaikat berupa kebaikan dan kesalehan.
001. (Nun) adalah salah satu dari huruf hijaiah, hanya Allahlah yang mengetahui arti dan maksudnya (demi qalam) yang dipakai untuk menulis nasib semua makhluk di Lohmahfuz (dan apa yang mereka tulis) apa yang ditulis oleh para malaikat berupa kebaikan dan kesalehan.
002. (Kamu sekali-kali bukanlah) hai Muhammad (orang gila, berkat nikmat
Rabbmu) yang telah mengaruniakan kenabian kepadamu, dan juga nikmat-nikmat-Nya
yang lain. Ayat ini merupakan jawaban terhadap perkataan orang-orang kafir, yang
mengatakan bahwa Muhammad adalah orang gila.
003. (Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang
tidak putus-putusnya) tiada pernah terputus.
004. (Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti) beragama (yang
agung.)
005. (Maka kelak kamu akan melihat dan mereka pun akan melihat.)
006. (Siapakah di antara kalian yang gila) yang tidak waras akalnya,
kamukah atau mereka. Lafal al-maftuun ini wazannya sama dengan lafal al-ma`quul,
berasal dari mashdar al-futuun, artinya gila.
007. (Sesungguhnya Rabbmu, Dialah Yang Paling Mengetahui siapa yang
sesat dari jalan-Nya dan Dialah Yang Paling mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk) lafal a`lamu di sini bermakna 'aalimun, yakni Dia mengetahui siapa
yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah Yang mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.
008. (Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Allah.)
009. (Mereka menginginkan) mengharapkan (supaya) merupakan mashdariyah
(kamu bersikap lunak) bersikap lembut terhadap mereka (lalu mereka bersikap
lunak) pula terhadapmu; diathafkan kepada lafal tudhinu. Seandainya dijadikan
sebagai jawab dari tamanni yang tersimpulkan dari lafal wadduu, maka sebelum
huruf fa diperkirakan adanya lafal hum. Yakni, seandainya kamu bersikap lunak
terhadap mereka, maka mereka pun akan bersikap lunak pula terhadapmu.
010. (Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah)
dengan cara yang batil (lagi hina) yakni rendah.
011. (Yang banyak mencela) atau sering mengumpat (yang kian ke mari
menghambur fitnah) yakni berjalan ke sana dan ke mari di antara orang-orang
dengan maksud merusak mereka, yakni menghasut mereka.
012. (Yang banyak menghalangi perbuatan baik) artinya sangat kikir tidak
mau membelanjakan hartanya kepada hak-hak yang diwajibkan atas dirinya (yang
melampaui batas) sangat aniaya (lagi banyak dosa) banyak melakukan perbuatan
dosa.
013. (Yang kaku kasar) wataknya kaku lagi kasar (selain dari itu, yang
terkenal kejahatannya) dia adalah seseorang yang dianggap sebagai orang Quraisy,
padahal dia bukan dari kalangan mereka, yaitu Walid bin Mughirah. Ayahnya
menjulukinya sebagai orang Quraisy setelah ia berumur delapan belas tahun. Ibnu
Abbas r.a. mengatakan, bahwa kami belum pernah mengetahui, bahwa Allah swt.
menyifati seseorang dengan sifat-sifat yang tercela sebagaimana yang telah
dilakukan-Nya terhadap Walid, sehingga keaiban itu tetap menempel pada diri
Walid untuk selama-lamanya. Dan bertaalluq kepada lafal zaniim, zharaf yang
terdapat pada sebelumnya.
014. (Karena dia mempunyai banyak harta dan anak) bentuk asalnya adalah
lian, dan bertaalluq kepada makna yang menunjukkan terhadap
pengertiannya.
015. (Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami) yakni Alquran (ia
berkata) bahwa Alquran itu (dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala.") Yaitu
hanyalah kedustaan yang sengaja dibuat-buat guna menyenangkan hati kami sewaktu
ia disebutkan atau diceritakan. Menurut suatu qiraat ada lafal a-an dengan
memakai dua huruf Hamzah yang kedua-duanya difathahkan.
016. (Kelak akan Kami beri tanda dia di belalainya) Kami akan menjadikan
tanda pada hidungnya, yang menyebabkannya cacat seumur hidup. Maka dia
terpotong-potong hidungnya ketika perang Badar.
017. (Sesungguhnya Kami telah mencoba mereka) Kami telah menguji
orang-orang musyrik Mekah dengan paceklik dan kelaparan (sebagaimana Kami telah
mencoba pemilik-pemilik kebun) atau ladang (ketika mereka bersumpah bahwa mereka
sungguh-sungguh akan memetik hasilnya) akan memetik buahnya (di pagi hari) di
pagi buta, supaya orang-orang miskin tidak mengetahuinya. Maka orang-orang yang
memiliki kebun itu mempunyai alasan bila mereka tidak memberikan sedekah kepada
mereka; tidak sebagaimana bapak-bapak mereka yang selalu memberikan sebagian
dari hasilnya buat orang-orang miskin sebagai sedekahnya.
018. (Dan mereka tidak mengecualikan) di dalam sumpah mereka itu kepada
kehendak Allah swt. Ayat ini merupakan jumlah isti'naf atau kalimat permulaan;
yakni, kelakuan mereka seperti itu; mereka tidak pernah menggantungkan sumpahnya
itu kepada kehendak Allah swt.
019. (Lalu kebun itu diliputi malapetaka dari Rabbmu) berupa api yang
melahap kesemuanya di waktu malam (ketika mereka sedang tidur.)
020. (Maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita)
yakni menjadi hangus terbakar semuanya, sehingga tampak
hitam.
| ||
041. (Atau apakah mereka mempunyai) di sisi mereka (sekutu-sekutu?) yang
sepakat dengan mereka tentang ucapan itu, yaitu mereka akan menjamin bagi mereka
dalam hal ini. Maka apabila memang demikian keadaannya (maka hendaklah mereka
mendatangkan sekutu-sekutu mereka) yang akan memberikan jaminan tentang hal itu
bagi mereka (jika mereka adalah orang-orang yang benar.)
042. Ingatlah (pada hari betis disingkapkan) ungkapan ini menggambarkan
tentang dahsyatnya keadaan pada hari kiamat, yaitu sewaktu hisab dan pembalasan
dilaksanakan. Dikatakan "kasyafatil harbu 'an saaqin", artinya perang itu
berkobar dengan sengitnya (dan mereka dipanggil untuk bersujud) sebagai ujian
buat keimanan mereka (maka mereka tidak kuasa) karena punggung mereka lekat
bertumpuk menjadi satu, sehingga mereka tidak dapat bersujud.
043. (Seraya tunduk ke bawah) lafal khaasyi`atan ini merupakan hal dari
dhamir yang terkandung pada lafal yad`uuna, artinya, dalam keadaan terhina
(pandangan mereka) maksudnya, mereka tidak dapat mengangkat pandangan matanya
(lagi mereka diliputi) mereka diselimuti (kehinaan. Dan sesungguhnya mereka
dahulu diseru) sewaktu di dunia (untuk bersujud sedang mereka dalam keadaan
sejahtera) akan tetapi mereka tidak mau melakukannya, yakni tidak mau
salat.
044. (Maka serahkanlah kepada-Ku) berikanlah kepada Aku (orang-orang
yang mendustakan perkataan ini) yang mendustakan Alquran. (Nanti Kami akan
menarik mereka dengan berangsur-angsur) Kami akan mengambil mereka secara
berangsur-angsur (dari arah yang tidak mereka ketahui.)
045. (Dan Aku memberi tangguh kepada mereka) Aku menangguhkan mereka.
(Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh) amat kuat dan tak dapat
ditinggalkan.
046. (Ataukah) yakni apakah (kamu meminta kepada mereka) atas
penyampaian risalahmu (upah dengan utang, lalu mereka karena utang itu) karena
apa yang harus mereka bayarkan kepadamu (merasa keberatan) karena itu lalu
mereka tidak mau beriman kepada Alquran.
047. (Ataukah ada pada mereka ilmu tentang yang gaib) yaitu mengenai apa
yang tertulis di Lohmahfuz (lalu mereka menulis) daripadanya apa yang mereka
katakan itu.
048. (Maka bersabarlah kamu terhadap ketetapan Rabbmu) terhadap mereka,
sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya (dan janganlah kamu seperti orang yang
berada dalam perut ikan paus) dalam hal ketergesa-gesaannya dan
ketidaksabarannya, yaitu sebagaimana Nabi Yunus a.s. (ketika ia berdoa) kepada
Rabbnya (sedangkan ia dalam keadaan marah) terhadap kaumnya, hatinya penuh
dengan kemarahan sewaktu ia berada di dalam perut ikan besar itu.
049. (Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat) tidak segera disusul
oleh (nikmat) yakni rahmat (dari Rabbnya, benar-benar ia dicampakkan) dari perut
ikan besar itu (ke tanah yang tandus) tanah yang tidak ada tumbuh-tumbuhannya
(dalam keadaan tercela) akan tetapi Allah mengasihaninya sehingga ia dicampakkan
tidak dalam keadaan tercela.
050. (Lalu Rabbnya memilihnya) memberinya kenabian (dan menjadikannya
termasuk orang-orang yang saleh) yakni sebagian dari para nabi.
051. (Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir
menggelincirkan kamu) dapat dibaca layuzliquunaka dan layazliquunaka (dengan
pandangan mereka) mereka memandangmu dengan pandangan yang sangat tajam,
sehingga pandangannya hampir-hampir membuatmu pingsan dan menjatuhkanmu dari
tempat atau kedudukanmu (tatkala mereka mendengar peringatan) yakni Alquran (dan
mereka berkata) karena dengki, ("Sesungguhnya ia benar-benar orang gila.")
Mereka dengki karena Alquran yang diturunkan kepadanya itu.
052. (Dan tidak lain dia) yakni Alquran itu (hanyalah peringatan)
pelajaran (bagi seluruh umat) yaitu jin dan manusia, dan tiada menimbulkan
kegilaan disebabkannya.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar