Surat Ke-30 : 60 Ayat
001. (Alif lam mim) hanya Allah yang mengetahui
maksudnya.
002. (Telah dikalahkan bangsa Romawi) mereka adalah ahli
kitab yang dikalahkan oleh kerajaan Persia yang bukan ahli kitab, bahkan
orang-orang Persia itu penyembah berhala. Dengan adanya berita ini
bergembiralah orang-orang kafir Mekah, kemudian mereka mengatakan kepada kaum
Muslimin, "Kami pasti akan mengalahkan kalian, sebagaimana kerajaan Persia
telah mengalahkan kerajaan Romawi."
003. (Di negeri yang terdekat) yakni di kawasan Romawi
yang paling dekat dengan wilayah kerajaan Persia, yaitu di jazirah Arabia;
kedua pasukan yang besar itu bertemu di tempat tersebut, pihak yang mulai
menyerang adalah pihak Persia, lalu bangsa Romawi berbalik menyerang (dan
mereka) yakni bangsa Romawi (sesudah dikalahkan itu) di sini mashdar dimudhafkan
pada isim maf'ul, maksudnya sesudah orang-orang Persia mengalahkan mereka,
akhirnya mereka (akan menang) atas orang-orang Persia.
004. (Dalam beberapa tahun lagi) pengertian lafal bidh'u
siniina adalah mulai dari tiga tahun sampai dengan sembilan atau sepuluh tahun.
Kedua pasukan itu bertemu kembali pada tahun yang ketujuh sesudah pertempuran
yang pertama tadi. Akhirnya dalam pertempuran ini pasukan Romawi berhasil
mengalahkan pasukan kerajaan Persia. (Bagi Allah-lah urusan sebelum dan
sesudahnya) yakni sebelum bangsa Romawi menang dan sesudahnya. Maksudnya, pada
permulaannya pasukan Persia dapat mengalahkan pasukan Romawi, kemudian pasukan
Romawi menang atas mereka dengan kehendak Allah. (Dan di hari itu) yakni di
hari kemenangan bangsa Romawi (bergembiralah orang-orang yang beriman).
005. (Karena pertolongan Allah) kepada mereka atas
pasukan Persia; orang-orang Mukmin merasa gembira mendengar berita ini, dan
mereka mengetahui berita ini melalui malaikat Jibril yang turun
memberitahukannya ketika mereka sedang dalam perang Badar. Kegembiraan mereka
menjadi bertambah setelah mereka mendapat kemenangan atas orang-orang musyrik
di dalam perang Badar (Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang
Maha Perkasa) Maha Menang (lagi Maha Penyayang) kepada orang-orang Mukmin.
006. (Sebagai janji yang sebenar-benarnya dari Allah)
lafal ayat ini merupakan mashdar sebagai badal atau pengganti dari lafal
berikut fi'ilnya; asalnya adalah wa'adahumullaahun-nashra; artinya Allah
menjanjikan pertolongan kepada mereka (Allah tidak akan menyalahi janji-Nya)
yakni pertolongan itu (tetapi kebanyakan manusia) orang-orang kafir Mekah
(tidak mengetahui) janji-Nya yang akan menolong orang-orang beriman.
007. (Mereka hanya mengetahui yang lahir saja dari
kehidupan dunia) maksudnya urusan penghidupan dunia seperti berdagang, bercocok
tanam, membangun rumah, bertanam dan kesibukan-kesibukan duniawi lainnya.
(Sedangkan mereka terhadap kehidupan akhirat adalah lalai) diulanginya lafal
hum mengandung makna taukid atau untuk mengukuhkan makna kelalaian mereka.
008. (Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang diri
mereka sendiri?) supaya mereka sadar dari kelalaiannya. (Allah tidak menjadikan
langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan tujuan yang
benar dan waktu yang ditentukan) artinya akan lenyap setelah waktunya habis,
sesudah itu tibalah saatnya hari berbangkit. (Dan sesungguhnya kebanyakan di
antara manusia) yaitu orang-orang kafir Mekah (benar-benar ingkar akan
pertemuan dengan Rabbnya) yakni mereka tidak percaya kepada adanya hari
berbangkit sesudah mati.
009. (Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di
muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat orang-orang yang sebelum mereka?)
maksudnya umat-umat sebelum mereka, mereka dibinasakan karena mendustakan
rasul-rasulnya. (Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka sendiri) seperti
kaum Ad dan kaum Tsamud (dan telah mengolah bumi) mereka telah mencangkul dan
membajaknya untuk lahan pertanian dan perkebunan (serta memakmurkannya lebih
banyak dari apa yang telah mereka makmurkan) artinya lebih banyak dari apa yang
telah dimakmurkan oleh orang-orang kafir Mekah (dan telah datang kepada mereka
rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata) hujah-hujah yang
jelas. (Maka Allah sekali-kali tidak berlaku lalim kepada mereka) dengan
membinasakan mereka tanpa dosa (akan tetapi merekalah yang berlaku lalim kepada
diri sendiri) karena mereka mendustakan rasul-rasul mereka.
010. (Kemudian akibat orang-orang yang mengerjakan
kejahatan adalah azab yang lebih buruk) lafal as-suu-a adalah bentuk muannats
dari lafal al-aswa' artinya yang paling buruk, berkedudukan sebagai khabar dari
lafal kaana bila lafal 'aqibah dibaca rafa', tapi bila dibaca nashab berarti
menjadi isim kaana. Makna yang dimaksud berupa azab neraka Jahanam dan mereka
dijelek-jelekkan di dalamnya (disebabkan) (mereka mendustakan ayat-ayat Allah)
yakni Alquran (dan mereka selalu memperolok-oloknya) .
011. (Allah menciptakan dari permulaan) Dia menciptakan
manusia dari permulaan (kemudian mengembalikannya kembali) Dia menghidupkan
mereka kembali sesudah mereka mati (kemudian kepada-Nyalah kalian dikembalikan)
lafal ini dapat dibaca turja'uuna dan yurja'uuna.
012. (Dan pada hari terjadinya kiamat, orang-orang yang
zalim terdiam berputus asa) orang-orang musyrik diam karena mereka sudah tidak
mempunyai alasan lagi.
013. (Dan sekali-kali tidak ada) (bagi mereka dari
sekutu-sekutu mereka) yang mereka sekutukan dengan Allah, yaitu berhala-berhala
yang mereka harapkan untuk dapat memberi syafaat kepada mereka (yang memberi
syafaat dan adalah mereka) yakni mereka bakal (mengingkari sekutu-sekutu mereka
itu) berlepas diri daripada berhala-berhala mereka.
014. (Dan pada hari terjadinya kiamat, di hari itu) lafal
yaumaidzin berfungsi sebagai taukid atau mengukuhkan makna yauma (mereka
bergolong-golongan) yakni golongan orang-orang Mukmin dan golongan orang-orang
kafir.
015. (Adapun orang-orang yang beriman mengerjakan amal
saleh, maka mereka di dalam taman) surga (bergembira) merasa bahagia.
016. (Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan
ayat-ayat Kami) yaitu Alquran (serta mendustakan menemui hari akhirat) yaitu
hari berbangkit dan lain-lainnya (maka mereka tetap berada di dalam siksaan).
017. (Maka bertasbihlah kepada Allah) maksudnya salatlah
kalian (di waktu kalian berada di petang hari) di kala kalian memasuki petang
hari; di dalam waktu ini terdapat dua salat, yaitu salat Magrib dan salat Isyak
(dan di waktu kalian berada di waktu subuh) sewaktu kalian memasuki pagi hari di
dalam waktu ini terdapat salat subuh.
018. (Dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi)
kalimat ayat ini merupakan jumlah i'tiradh, maksudnya Dia dipuji oleh penduduk
langit dan bumi (dan di waktu kalian berada pada petang hari) diathafkan kepada
lafal hiina yang ada pada ayat sebelumnya; di dalam waktu ini terdapat salat
Isyak (dan sewaktu kalian berada di waktu Zuhur) yakni di waktu kalian memasuki
tengah hari, yang pada waktu itu terdapat salat Zuhur.
019. (Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati)
sebagaimana manusia, Dia menciptakan manusia dari air mani dan sebagaimana
burung yang Dia ciptakan dari telur (dan mengeluarkan yang mati) yaitu air mani
dan telur (dari yang hidup dan menghidupkan bumi) dengan menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan (sesudah matinya) sesudah kering. (Dan seperti itulah) dengan
cara itulah (kalian akan dikeluarkan) dari kubur.
020. (Dan di antara tanda-tanda-Nya) yang menunjukkan
akan kekuasaan-Nya (ialah Dia menciptakan kalian dari tanah) asal kalian yaitu
Nabi Adam (kemudian tiba-tiba kalian menjadi manusia) yang terdiri dari darah
dan daging (yang berkembang biak) di muka bumi.
021. (Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri) Siti Hawa
tercipta dari tulang rusuk Nabi Adam sedangkan manusia yang lainnya tercipta
dari air mani laki-laki dan perempuan (supaya kalian cenderung dan merasa
tenteram kepadanya) supaya kalian merasa betah dengannya (dan dijadikan-Nya di
antara kamu sekalian) semuanya (rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu) hal yang telah disebutkan itu (benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berpikir) yakni yang memikirkan tentang ciptaan Allah swt.
022. (Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasa kalian) maksudnya dengan
bahasa yang berlainan, ada yang berbahasa Arab dan ada yang berbahasa Ajam
serta berbagai bahasa lainnya (dan berlain-lainan pula warna kulit kalian) di
antara kalian ada yang berkulit putih, ada yang hitam dan lain sebagainya,
padahal kalian berasal dari seorang lelaki dan seorang perempuan, yaitu Nabi
Adam dan Siti Hawa. (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda) yang menunjukkan kekuasaan Allah swt. (bagi orang-orang yang
mengetahui) yaitu bagi orang-orang yang berakal dan berilmu. Dapat dibaca
lil'aalamiina dan lil'aalimiina.
023. (Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidur
kalian di waktu malam dan siang hari) dengan kehendak-Nya sebagai waktu
istirahat buat kalian (dan usaha kalian) di siang hari (mencari sebagian dari
karunia-Nya) mencari rezeki dan penghidupan berkat kehendak-Nya. (Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
mendengarkan) dengan pendengaran yang dibarengi pemikiran dan mengambil
pelajaran.
024. (Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia
memperlihatkan kepada kalian) Dia mempersaksikan kepada kalian (kilat untuk
menimbulkan ketakutan) bagi orang yang melakukan perjalanan karena takut
disambar petir (dan harapan) bagi orang yang bermukim akan turunnya hujan (dan
Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu
sesudah matinya) Dia mengembangkannya dengan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan
padanya. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) hal yang telah disebutkan tadi
(benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya) yaitu
bagi mereka yang berpikir.
025. (Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
berdirinya langit dan bumi dengan perintah-Nya) dengan kehendak-Nya tanpa tiang
penyangga. (Kemudian apabila Dia memanggil kalian sekali panggil dari bumi)
melalui tiupan sangkakala malaikat Israfil untuk membangunkan orang-orang yang
telah mati dari kuburnya (seketika itu juga kalian keluar) dari kubur, kalian
keluar dari dalam kubur melalui sekali seruan itu, merupakan tanda-tanda
kekuasaan Allah swt.
026. (Dan kepunyaan-Nyalah siapa saja yang ada di langit
dan di bumi) sebagai miliknya, makhluk dan hamba-hamba-Nya. (Semuanya hanya
kepada-Nya tunduk) yakni taat.
027. (Dan Dialah yang menciptakan dari permulaan)
menciptakan manusia (kemudian mengembalikannya) menjadi hidup kembali setelah
mereka mati (dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya) daripada
memulai penciptaan; hal ini dikaitkan dengan realita yang berlaku di kalangan
makhluk-Nya, yaitu bahwasanya mengulangi sesuatu itu lebih mudah daripada
memulainya. Padahal kedua kondisi itu bagi Allah swt. sama saja mudahnya. (Dan
bagi-Nyalah teladan yang maha tinggi di langit dan di bumi) yakni sifat yang
maha tinggi, yaitu bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah (dan
Dialah Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam
ciptaan-Nya.
028. (Dia membuat) menjadikan (bagi kalian) hai
orang-orang musyrik (perumpamaan) yang terdapat (di dalam diri kalian sendiri)
yaitu (apakah ada di antara hamba-hamba sahaya yang dimiliki oleh tangan kanan
kalian) semua hamba sahaya kalian (sekutu) bagi kalian (dalam memiliki rezeki
yang telah Kami berikan kepada kalian) yaitu berupa harta benda dan
lain-lainnya (maka kalian) dan mereka (sama dalam hak mempergunakan rezeki itu,
kalian takut kepada mereka sebagaimana kalian takut kepada diri kalian
sendiri?) yakni takut terhadap sesama orang-orang merdeka kalian. Kata istifham
atau kata tanya mengandung arti nafi atau kata negatif. Makna yang dimaksud
ialah, bukanlah hamba sahaya kalian itu adalah sekutu-sekutu bagi kalian di
dalam memiliki rezeki dan harta benda yang ada pada sisi kalian, maka mengapa
kalian menjadikan hamba-hamba Allah sebagai sekutu-sekutu-Nya? (Demikianlah
Kami jelaskan ayat-ayat) Kami menerangkannya dengan cara penjelasan dan rincian
seperti itu (bagi kaum yang berakal) bagi orang-orang yang menggunakan akal
pikirannya.
029. (Tetapi orang-orang yang lalim, mengikuti) pengertian
lalim di sini adalah menyekutukan Allah (hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan;
maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah?) maksudnya
tidak ada seorang pun yang dapat menunjukinya. (Dan tiadalah bagi mereka
seorang penolong pun) yang mencegah azab Allah atas mereka.
030. (Maka hadapkanlah) hai Muhammad (wajahmu dengan
lurus kepada agama Allah) maksudnya cenderungkanlah dirimu kepada agama Allah,
yaitu dengan cara mengikhlaskan dirimu dan orang-orang yang mengikutimu di dalam
menjalankan agama-Nya (fitrah Allah) ciptaan-Nya (yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu) yakni agama-Nya. Makna yang dimaksud ialah,
tetaplah atas fitrah atau agama Allah. (Tidak ada perubahan pada fitrah Allah)
pada agama-Nya. Maksudnya janganlah kalian menggantinya, misalnya
menyekutukan-Nya. (Itulah agama yang lurus) agama tauhid itulah agama yang
lurus (tetapi kebanyakan manusia) yakni orang-orang kafir Mekah (tidak
mengetahui) ketauhidan atau keesaan Allah.
031. (Dengan kembali) bertobat (kepada-Nya) kepada Allah
swt., yaitu melaksanakan apa-apa yang diperintahkan oleh-Nya dan menjauhi
hal-hal yang dilarang oleh-Nya. Lafal ayat ini merupakan hal atau kata
keterangan keadaan bagi fa'il atau subjek yang terkandung di dalam lafal aqim
beserta makna yang dimaksud daripadanya, yaitu hadapkanlah wajah kalian (dan
bertakwalah kalian kepada-Nya) takutlah kalian kepada-Nya (serta dirikanlah
salat dan janganlah kalian termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah).
032. (Yaitu orang-orang) lafal ayat ini merupakan badal
dari lafal minal musyrikiin berikut pengulangan huruf jarnya (yang memecah
belah agamanya) disebabkan perselisihan mereka dalam apa yang mereka sembah
(dan mereka menjadi beberapa golongan) menjadi bersekte-sekte dalam beragama. (Tiap-tiap
golongan) dari kalangan mereka (dengan apa yang ada pada golongan mereka)
maksudnya apa yang ada pada diri mereka (merasa bangga) yakni membanggakannya.
Menurut qiraat yang lain lafal farraquu itu dibaca faraquu artinya mereka
meninggalkan agama yang mereka diperintahkan untuk menjalankannya.
033. (Dan apabila manusia disentuh) orang-orang kafir
Mekah (oleh suatu bahaya) oleh suatu marabahaya (mereka menyeru Tuhannya dengan
kembali) yakni bertobat (kepada-Nya) bukan kepada selain-Nya (kemudian apabila
Tuhan merasakan kepada mereka hanya sedikit saja rahmat) umpamanya dengan
diturunkan hujan kepada mereka (tiba-tiba sebagian daripada mereka
mempersekutukan Tuhannya).
034. (Sehingga mereka mengingkari akan rahmat yang telah
Kami berikan kepada mereka) makna yang terkandung di dalam ayat ini adalah
ancaman yang ditujukan kepada mereka yang ingkar itu. (Maka bersenang-senanglah
kamu sekalian, kelak kalian akan mengetahui) akibat daripada bersenang-senang
kalian itu; di dalam ungkapan ayat ini terkandung makna sindiran bagi
orang-orang yang ketiga atau dhamir gaib.
035. (Atau pernahkah) lafal am menunjukkan arti yang sama
dengan hamzah yang menunjukkan makna ingkar, yaitu bukankah (Kami menurunkan
kepada mereka keterangan) yakni hujah dan Kitab (lalu keterangan itu
menunjukkan) mengungkapkan dengan jelas (tentang apa yang mereka selalu
mempersekutukannya dengan Tuhan?) Apakah kitab dan hujah tersebut memerintahkan
mereka untuk berbuat musyrik, tentu saja tidak dan tidak akan ada.
036. (Dan apabila Kami rasakan kepada manusia) yakni
orang-orang kafir Mekah dan orang-orang kafir lainnya (suatu rahmat) yakni
suatu nikmat (niscaya mereka gembira dengan rahmat itu) mereka merasa bangga
dengannya. (Dan apabila mereka ditimpa musibah) yaitu marabahaya (disebabkan
kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka
itu berputus asa) mereka putus harapan dari rahmat Allah. Orang beriman harus
bersyukur bila diberi rahmat dan bila ditimpa marabahaya harus berdoa kepada
Rabbnya.
037. (Dan apakah mereka tidak memperhatikan) tidak
mengetahui (bahwa sesungguhnya Allah melapangkan rezeki) meluaskannya (bagi
siapa yang dikehendaki-Nya) sebagai ujian (dan Dia pula yang membatasinya) yang
menyempitkannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya sebagai cobaan buatnya.
(Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan
Allah bagi orang-orang yang percaya) pada tanda-tanda kekuasaan Allah itu.
038. (Maka berikanlah kepada kerabat) kepada famili yang
terdekat (akan haknya) yaitu dengan menyantuninya dan menghubungkan silaturahmi
dengannya (demikian pula kepada fakir miskin dan ibnu sabil) orang yang sedang
musafir, yaitu dengan memberikan sedekah kepada mereka, perintah ini ditujukan
kepada Nabi saw. dan sebagai umatnya diharuskan mengikuti jejaknya. (Itulah
yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridaan Allah) yakni pahala-Nya
sebagai imbalan dari apa yang telah mereka kerjakan (dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung) yaitu orang-orang yang memperoleh keberuntungan.
039. (Dan sesuatu riba atau tambahan yang kalian berikan)
umpamanya sesuatu yang diberikan atau dihadiahkan kepada orang lain supaya
orang lain memberi kepadanya balasan yang lebih banyak dari apa yang telah ia
berikan; pengertian sesuatu dalam ayat ini dinamakan tambahan yang dimaksud
dalam masalah muamalah (agar dia menambah pada harta manusia) yakni orang-orang
yang memberi itu, lafal yarbuu artinya bertambah banyak (maka riba itu tidak
menambah) tidak menambah banyak (di sisi Allah) yakni tidak ada pahalanya bagi
orang-orang yang memberikannya. (Dan apa yang kalian berikan berupa zakat)
yakni sedekah (untuk mencapai) melalui sedekah itu (keridaan Allah, maka itulah
orang-orang yang melipatgandakan) pahalanya sesuai dengan apa yang mereka
kehendaki. Di dalam ungkapan ini terkandung makna sindiran bagi orang-orang
yang diajak bicara atau mukhathabin.
040. (Allah-lah yang menciptakan kalian, kemudian memberi
kalian rezeki, kemudian mematikan kalian, kemudian menghidupkan kalian kembali.
Adakah di antara sekutu-sekutu kalian itu) yakni apa yang kalian sekutukan
dengan Allah itu (yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu?) Tentu
saja tidak ada. (Maha Sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka
persekutukan) dengan-Nya.
041. (Telah tampak kerusakan di darat) disebabkan
terhentinya hujan dan menipisnya tumbuh-tumbuhan (dan di laut) maksudnya di
negeri-negeri yang banyak sungainya menjadi kering (disebabkan perbuatan tangan
manusia) berupa perbuatan-perbuatan maksiat (supaya Allah merasakan kepada
mereka) dapat dibaca liyudziiqahum dan linudziiqahum; kalau dibaca
linudziiqahum artinya supaya Kami merasakan kepada mereka (sebagian dari akibat
perbuatan mereka) sebagai hukumannya (agar mereka kembali) supaya mereka
bertobat dari perbuatan-perbuatan maksiat.
042. (Katakanlah) kepada orang-orang kafir Mekah:
("Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan
orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang
mempersekutukan Allah.") Yaitu mereka dibinasakan disebabkan kemusyrikan
mereka, rumah-rumah dan tempat-tempat mereka kini kosong tak berpenghuni lagi
karena penghuninya telah binasa.
043. (Oleh karena itu maka hadapkanlah wajahmu kepada
agama yang lurus) agama Islam (sebelum datang dari Allah suatu hari yang tak
dapat ditolak kedatangannya) yaitu hari kiamat (pada hari itu mereka
terpisah-pisah) pada asalnya lafal yashshadda'uuna adalah yatashadda'uuna
kemudian huruf ta diganti menjadi shad yang selanjutnya diidghamkan atau
dimasukkan kepada huruf shad lainnya sehingga jadilah yashshadda'uuna, yakni
mereka berpisah-pisah sesudah mereka menjalani hisab; sebagian dari mereka ada
yang masuk ke surga dan sebagian yang lainnya ada yang masuk ke neraka.
044. (Barang siapa yang kafir maka dia sendirilah yang
menanggung akibat kekafirannya) yaitu neraka sebagai imbalan dan akibat dari
kekafirannya itu (dan barang siapa yang beramal saleh maka untuk diri mereka
sendirilah mereka menyiapkan) menyiapkan tempat tinggal mereka di surga yang
penuh dengan kesenangan itu.
045. (Agar Allah memberi pahala) lafal ayat ini
berta'alluq kepada lafal yashshadda'uuna pada ayat sebelumnya (kepada
orang-orang yang beriman dan beramal saleh dari karunia-Nya) Dia memberi mereka
pahala. (Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang kafir) Dia akan
mengazab mereka.
046. (Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya) yang
menunjukkan akan kekuasaan Allah swt. (ialah bahwa Dia mengirimkan angin
sebagai pembawa berita gembira) membawa berita gembira buat kalian mengenai
akan turunnya hujan (dan untuk merasakan kepada kalian) melalui angin itu
(sebagian dari rahmat-Nya) berupa hujan dan kesuburan sesudahnya (dan supaya
kapal dapat berlayar) berkat adanya angin itu (dengan perintah-Nya) berdasarkan
kehendak-Nya (dan juga supaya kalian dapat mencari) berupaya mencari
(karunia-Nya) rezeki dari-Nya dengan cara berdagang melalui jalan laut
(mudah-mudahan kalian bersyukur) atas adanya nikmat ini, hai penduduk Mekah,
oleh karenanya kalian mengesakan-Nya.
047. (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu
beberapa orang rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa
keterangan-keterangan yang jelas) hujah-hujah yang jelas yang membenarkan
kerasulan mereka terhadap kaumnya, akan tetapi mereka mendustakannya (lalu Kami
melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa.) Kami binasakan
orang-orang yang mendustakan para rasul-Nya. (Dan Kami selalu berkewajiban
menolong orang-orang yang beriman) atas orang-orang kafir, yaitu dengan
membinasakan orang-orang kafir dan menyelamatkan orang-orang yang beriman.
048. (Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu
menggerakkan awan) mengaraknya (dan Allah membentangkannya di langit menurut
yang dikehendaki-Nya) makanya awan itu ada yang tipis dan ada yang tebal (dan
menjadikannya bergumpal-gumpal) berkelompok-kelompok dan berpencar-pencar;
dapat dibaca kisafan atau kisfan (lalu kamu lihat air) hujan (keluar dari
celah-celahnya) dari celah-celah awan yang tebal itu (maka apabila hujan itu
turun) (mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi
gembira) mereka bergembira dengan turunnya hujan itu.
049. (Dan sesungguhnya) sungguh (sebelum hujan diturunkan
kepada mereka) lafal min qablihi yang kedua ini berfungsi mengukuhkan makna
lafal yang sama dengan sebelumnya (benar-benar telah berputus asa) putus
harapan akan turunnya hujan.
050. (Maka perhatikanlah bekas-bekas) menurut suatu
qiraat dibaca dalam bentuk mufrad yakni atsari (rahmat Allah) nikmat yang
dilimpahkan-Nya, yaitu berbentuk air hujan (bagaimana Allah menghidupkan bumi
yang sudah mati) sesudah bumi itu kering dan tidak dapat menumbuhkan tetumbuhan
lagi. (Sesungguhnya Dia yang berkuasa melakukan hal itu benar-benar berkuasa
menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu).
051. (Dan sungguh jika) lam menunjukkan makna qasam (Kami
mengirimkan angin) yang membahayakan tumbuh-tumbuhan (lalu mereka melihat
tumbuh-tumbuhan itu menjadi kuning/kering, benar-benar tetaplah mereka)
benar-benar mereka menjadi; lafal ayat ini menjadi jawab dari qasam pada awal
ayat tadi (sesudah itu) sesudah mengeringnya tumbuh-tumbuhan (orang-orang yang
ingkar) mereka menjadi orang-orang yang mengingkari nikmat Allah, yaitu berupa
hujan.
052. (Maka sesungguhnya kamu tidak akan sanggup
menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan
orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila) lafal ad-du'aa idzaa
dapat dibaca tahqiq dan tashil (mereka itu berpaling membelakangi).
053. (Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat memberi petunjuk
kepada orang-orang yang buta mata hatinya dari kesesatan, tidak lain) (kamu
hanya dapat memperdengarkan) dengan pendengaran yang dibarengi dengan pemahaman
dan mau menerima apa yang didengarnya (kepada orang-orang yang beriman dengan
ayat-ayat Kami) yakni Alquran (mereka itulah orang-orang yang berserah diri)
yaitu orang-orang yang ikhlas di dalam mentauhidkan Allah swt.
054. (Allah, Dialah yang menciptakan kalian dari keadaan
lemah) yaitu dari air mani yang hina lagi lemah itu (kemudian Dia menjadikan
kalian sesudah keadaan lemah) yang lain yaitu masa kanak-kanak (menjadi kuat)
masa muda yang penuh dengan semangat dan kekuatan (kemudian Dia menjadikan
kalian sesudah kuat itu lemah kembali dan beruban) lemah karena sudah tua dan
rambut pun sudah putih. Lafal dha'fan pada ketiga tempat tadi dapat dibaca
dhu'fan. (Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya) ada yang lemah, yang kuat,
yang muda, dan yang tua (dan Dialah Yang Maha Mengetahui) mengatur makhluk-Nya
(lagi Maha Kuasa) atas semua yang dikehendaki-Nya.
055. (Dan pada hari terjadinya kiamat bersumpahlah)
mengatakan sumpah (orang-orang yang berdosa) orang-orang kafir (mereka tidak
berdiam) mereka tidak tinggal di dalam kubur (melainkan sesaat saja) maka Allah
berfirman: (Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan) dari kebenaran atau
dari perkara yang hak, yang dimaksud adalah tentang hari berbangkit. Maksudnya
sebagaimana mereka dipalingkan dari kebenaran maka mereka pun dipalingkan pula
dari masa yang sebenarnya mereka tinggal di dalam kubur.
056. (Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan dan keimanan) para malaikat dan lain-lainnya: ("Sesungguhnya
kalian telah berdiam menurut ketetapan Allah) sesuai dengan apa yang telah
dipastikan oleh-Nya menurut ilmu Allah yang terdahulu (sampai hari berbangkit;
maka inilah hari berbangkit itu) yang kalian ingkari itu (akan tetapi kalian
selalu tidak meyakini") kejadiannya.
057. (Maka pada hari itu tidak bermanfaat lagi) lafal
yanfa'u dapat dibaca tanfa'u (bagi orang-orang yang lalim permintaan uzur
mereka) alasan ingkar mereka kepada adanya hari berbangkit (dan tidak pula
mereka diberi kesempatan bertobat) mereka tidak diperintahkan lagi untuk
kembali bertobat kepada Allah swt. dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang
diridai-Nya.
058. (Dan sesungguhnya telah Kami buatkan) telah Kami
jadikan (di dalam Alquran ini segala macam perumpamaan untuk manusia) sebagai
peringatan buat mereka. (Dan sesungguhnya jika) lam di sini bermakna qasam
(kamu mendatangi mereka) hai Muhammad (dengan membawa suatu ayat) mukjizat
seperti tongkat dan tangan Nabi Musa (pastilah akan berkata) dari lafal
layaqulunna terbuang nun rafa', alasannya, karena berturut-turutnya beberapa
nun, sedangkan wau-nya ikut dibuang pula, yaitu wau dhamir jamak, dengan alasan
bukan karena bertemu dua huruf yang disukunkan (orang-orang yang kafir itu)
sebagian dari mereka pasti mengatakan: ("Tidak lain) (kalian) yakni Nabi
Muhammad dan para sahabatnya (hanyalah orang-orang yang membuat kepalsuan
belaka") orang-orang yang mendatangkan kebatilan-kebatilan.
059. (Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang
yang tidak mau memahami) ketauhidan, sebagaimana Dia mengunci mati hati
orang-orang itu, maka Dia pun mengunci mati hati mereka yang mengatakan hal
demikian terhadap Nabi Muhammad dan para sahabatnya.
060. (Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah)
yang akan menolongmu atas mereka (adalah benar dan sekali-kali janganlah
orang-orang yang tidak meyakini itu membuat kamu gelisah) yakni orang-orang
yang tidak meyakini adanya hari berbangkit. Janganlah kamu menjadi gelisah dan
membabi buta melihat tingkah mereka itu, tetaplah pada kesabaranmu, jangan
hiraukan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar