Surat Ke-91 : 15 Ayat
001. (Demi matahari dan cahayanya di pagi hari) yaitu sewaktu memancarkan
sinarnya di pagi hari.
002. (Dan bulan apabila mengiringinya) apabila muncul mengiringi
terbenamnya matahari.
003. (Dan siang apabila menampilkannya) yaitu menampakkan matahari yang
semakin meninggi.
004. (Dan malam apabila menutupinya) artinya menyelimuti siang dengan
kegelapannya. Lafal Idzaa yang ada pada tiga tempat di atas hanya menunjukkan
makna Zharaf, sedangkan yang menjadi Amilnya adalah Fi'il dari Qasam.
005. (Dan langit serta pembinaannya.)
006. (Dan bumi serta penghamparannya) yang menghampar.
007. (Dan jiwa) sekalipun bentuk lafalnya Mufrad tetapi makna yang dimaksud
adalah Jamak (serta penyempurnaannya) maksudnya kesempurnaan ciptaannya; lafal
Maa pada tiga tempat di atas adalah Maa Mashdariyah, atau bermakna Man.
008. (Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan ketakwaannya)
maksudnya Allah menjelaskan kepadanya jalan kebaikan dan jalan keburukan. Lafal
At-Taqwaa letaknya diakhirkan karena demi memelihara keserasian bunyi akhir
ayat, sedangkan sebagai Jawab dari Qasam di atas ialah:
009. (Sesungguhnya beruntunglah) pada lafal Qad Aflaha ini sengaja tidak
disebutkan huruf Lam Taukidnya karena mengingat panjangnya pembicaraan (orang
yang menyucikannya) yakni menyucikan jiwanya dari dosa-dosa.
010. (Dan sesungguhnya merugilah) atau rugilah (orang yang mengotorinya)
yang menodainya dengan perbuatan maksiat. Asalnya lafal Dassaahaa ialah
Dassasahaa, kemudian huruf Sin yang kedua diganti menjadi Alif demi untuk
meringankan pengucapannya, akhirnya jadilah Dassaahaa.
011. (Kaum Tsamud telah mendustakan) rasulnya, yaitu Nabi Saleh (karena
mereka melampaui batas) disebabkan tindakan mereka yang melampaui batas.
012. (Ketika bangkit) artinya bersegera (orang yang paling celaka di antara
mereka) orang tersebut dikenal dengan nama julukan si pendekar, lalu ia
bersegera menyembelih unta Nabi Saleh atas izin mereka.
013. (Lalu Rasul Allah berkata kepada mereka) yakni Nabi Saleh ("Unta
betina Allah) maksudnya biarkanlah unta betina Allah ini (dan minumannya")
dan hari bagian minumnya; sesungguhnya bagian minum itu digilirkan antara
mereka dan unta; untuk unta sehari dan untuk mereka sehari.
014. (Lalu mereka mendustakannya) mendustakan ucapan Nabi Saleh yang
mengatakan, bahwa unta itu adalah milik Allah, dan bila mereka melanggarnya
niscaya hal itu akan berakibat turunnya azab atas mereka (dan menyembelih unta
itu) atau mereka membunuhnya itu, dengan maksud supaya bagian minum itu
diperoleh seluruhnya oleh mereka (maka menimpakanlah) atau menurunkanlah
(kepada mereka Rabb mereka) azab (disebabkan dosa mereka, lalu Allah meratakan
azab) atas mereka, sehingga tidak ada seorang pun dari mereka yang dapat lolos
atau menyelamatkan diri dari azab-Nya.
015. (Dan tiadalah) dapat dibaca Walaa dan Falaa (Allah takut terhadap
akibat tindakan-Nya itu) maksudnya akibat azab yang akan terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar