Surat Ke-26 : 227 Ayat
001. (Thaa Siin Miim) hanya Allah saja yang mengetahui maksudnya.
002. (Inilah) (ayat-ayat Al Kitab) yakni Alquran. Idhafah di sini
mengandung makna Min, maksudnya sebagian daripada Alquran (yang menerangkan)
perkara yang hak atas perkara yang batil.
003. (Boleh jadi kamu) hai Muhammad (akan membinasakan dirimu) bunuh diri
karena sedih, disebabkan (karena mereka tidak) yaitu penduduk Mekah (beriman)
lafal La'alla di sini bermakna Isyfaq atau menunjukkan makna rasa kasihan.
Maksudnya, kasihanilah dirimu itu, ringankanlah dari kesedihannya.
004. (Jika Kami kehendaki niscaya Kami menurunkan kepada mereka mukjizat
dari langit, maka akan senantiasa) lafal Fazhallat dalam bentuknya yang Madhi
ini bermakna Mudhari', artinya: maka akan terus-menerus (kuduk-kuduk mereka
tunduk kepadanya) yakni mereka beriman kepadanya. Karena lafal Al A'naaq
disifati dengan lafal Al Khudhu'. Sifat tersebut merupakan ciri khas makhluk
yang berakal, maka sifat Al A'naaq dijamakkan ke dalam bentuk sebagaimana
makhluk yang berakal.
005. (Dan sekali-kali tidak datang kepada mereka suatu peringatan) yaitu
Alquran (yang baru dari Tuhan Yang Maha Pemurah) yang membeberkan rahasia
mereka (melainkan mereka selalu berpaling daripadanya).
006. (Sungguh mereka telah mendustakan) Alquran (maka kelak akan datang
kepada mereka kenyataan dari berita-berita) akibat dari apa (yang selalu mereka
perolok-olokkan).
007. (Dan apakah mereka tidak memperhatikan) maksudnya tidak memikirkan
tentang (bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu) alangkah
banyaknya (dari bermacam-macam tumbuh-tumbuhan yang baik) jenisnya?
008. (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda)
yang menunjukkan akan kesempurnaan kekuasaan Allah swt. (Dan kebanyakan mereka
tidak beriman), menurut ilmu Allah. Imam Sibawaih berpendapat bahwa lafal Kaana
di sini adalah Zaidah.
009. (Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar Dia-iah Yang Maha Perkasa)
memiliki keperkasaan untuk membalas orang-orang kafir (lagi Maha Penyayang)
terhadap orang-orang yang beriman.
010. (Dan) ceritakanlah, hai Muhammad!, kepada kaummu (ketika Rabbmu
menyeru Musa) melalui firman-Nya pada malam ketika ia melihat api dan pohon
("Bahwasanya) hendaknya (datangilah kaum yang zalim itu), datanglah kamu
kepada mereka sebagai seorang Rasul.
011. (Yaitu kaum Firaun) terutama Firaun sendiri, mereka telah berbuat
aniaya terhadap diri mereka sendiri dengan kekafiran mereka kepada Allah dan
penindasan mereka kepada kaum Bani Israel (mengapa mereka tidak) Istifham di
sini bermakna sanggahan (bertakwa?") kepada Allah dengan menaati-Nya,
012. (Berkata) Musa, ("Ya Rabbku! Sesungguhnya aku takut bahwa mereka
akan mendustakan aku).
013. (Dan akan terasa sempit dadaku) karena mereka mendustakan aku
(sedangkan lidahku tidak lancar) untuk menyampaikan risalah yang dibebankan
kepadaku, karena lisanku pelat (maka utuslah) saudaraku (Harun) bersamaku.
014. (Dan aku berdosa terhadap mereka) disebabkan aku telah membunuh
seorang bangsa Kobtik (maka aku takut mereka akan membunuhku") disebabkan
aku telah membunuh salah seorang dari mereka.
015. (Berfirman) Allah swt., ("Jangan takut!) mereka tidak akan dapat
membunuhmu (Pergilah kamu berdua) yakni kamu dan saudaramu itu; ungkapan ayat
ini lebih diprioritaskan kepada Mukhathab, karena pada kenyataannya Nabi Harun
pada waktu itu sedang tidak bersamanya (dengan membawa ayat-ayat Kami,
sesungguhnya Kami bersamamu mendengarkan.") apa yang kalian katakan dan
apa yang dikatakan oleh mereka tentang kalian. Keduanya dianggap seakan-akan
orang banyak (bentuk jamak).
016. (Maka datanglah kamu berdua kepada Firaun dan katakanlah olehmu,
"Sesungguhnya kami) yakni kamu berdua ini (adalah Rasul Rabb semesta alam)
kepadamu.
017. (Hendaklah) hendaknya (lepaskanlah untuk pergi bersama kami) ke negeri
Syam (kaum Bani Israel") maka Nabi Musa dan Nabi Harun datang kepada
Firaun lalu keduanya mengatakan apa yang telah disebutkan tadi.
018. (Berkatalah) Firaun kepada Nabi Musa, ("Bukankah kami telah
mengasuhmu di dalam keluarga kami) yakni dalam rumah kami (waktu kamu masih
kanak-kanak) semasa kecil, baru saja dilahirkan, tetapi sudah disapih (dan kamu
tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu), selama tiga puluh tahun, pada
masa itu Musa berpakaian seperti Firaun dan berkendaraan sebagaimana Firaun, ia
dikenal sebagai anak angkat Firaun.
019. (Dan kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah kamu lakukan itu)
yaitu membunuh seorang bangsa Kobtik (dan kamu termasuk orang-orang yang tidak
tahu membalas budi") yakni termasuk orang-orang yang ingkar terhadap
nikmat yang telah kuberikan kepadamu, yaitu dididik dan tidak dijadikan budak.
020. (Berkatalah) Musa, ("Aku telah melakukannya, sedangkan di waktu
itu) pada masa itu (aku termasuk orang-orang yang khilaf) dari apa yang akan
diberikan oleh Allah kepadaku sesudahnya, yaitu ilmu dan risalah.
021. (Lalu aku lari meninggalkan kalian ketika aku takut kepada kalian,
kemudian Rabbku memberikan kepadaku hikmah) yakni ilmu (serta Dia menjadikanku
salah seorang di antara Rasul-rasul).
022. (Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu) asal lafal Tamunnuhaa adalah
Tamunnu Bihaa, maksudnya, yang telah kamu limpahkan kepadaku itu (adalah
disebabkan kamu telah memperbudak Bani Israel") kalimat ayat ini merupakan
keterangan dari ayat yang sebelumnya, maksudnya, kamu telah menjadikan mereka
sebagai budak-budak dan sebagai gantinya kamu tidak memperbudak aku,
sesungguhnya kamu tidak memberikan nikmat apa pun dengan perlakuanmu yang
demikian itu, karena kamu memperbudak mereka, hal ini adalah perbuatan aniaya.
Sebagian Mufassirin ada yang memperkirakan adanya Hamzah Istifham bermakna
sanggahan, pada awal perkataan Nabi Musa ini, sehingga lafal Fa'altuha asalnya
Afa'altuha.
023. (Berkata Firaun) kepada Nabi Musa, ("Siapakah Rabb semesta alam
itu?") sebagaimana yang telah kamu katakan itu, bahwa kamu adalah
Rasul-Nya? Maksudnya, siapakah Dia itu? Karena mengingat bahwa tiada jalan bagi
makhluk untuk mengetahui hakikat Allah swt. melainkan hanya melalui
sifat-sifat-Nya. Nabi Musa a.s. mengemukakan jawabannya kepada Firaun dengan
ungkapan berikut.
024. (Musa menjawab, "Rabb Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang
ada di antara keduanya) yakni Dialah yang menciptakan kesemuanya itu (jika kamu
sekalian orang-orang yang mempercayai.") bahwa Dia adalah yang menciptakan
semuanya, maka berimanlah kalian kepada-Nya dan esakanlah Dia.
025. (Berkata) Firaun (kepada orang-orang sekelilingnya,) dari kalangan
orang-orang terpandang kaumnya ("Apakah kaian tidak mendengarkan?")
jawabannya yang tidak sesuai dengan pertanyaannya itu.
026. (Berkata pula) Musa, ("Rabb kalian dan Rabb nenek moyang kalian
yang dahulu") jawaban Nabi Musa kali ini sekali pun isinya telah
terkandung pada jawaban yang pertama tadi tetapi membuat Firaun naik pitam.
Oleh sebab itu,
027. (Firaun berkata, "Sesungguhnya Rasul kalian yang diutus kepada
kamu sekalian benar-benar orang gila").
028. (Berkata) Musa, ("Rabb yang menguasai Timur dan Barat dan apa
yang di antara keduanya -itulah Rabb kalian, jika kalian mempergunakan
akal") maka berimanlah kepada-Nya, dan esakanlah Dia.
029. (Berkatalah) Firaun kepada Nabi Musa, ("Sungguh jika kamu
menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang
yang dipenjarakan") penjara di masa Firaun sangat mengerikan keadaannya,
karena seseorang ditahan di suatu tempat di bawah tanah dalam keadaan
menyendiri, sehingga tidak dapat melihat apa-apa dan tidak dapat mendengar
suara seorang manusia pun.
030. (Musa berkata) kepada Firaun, ("Dan apakah kamu akan melakukan
itu kendati pun) maksudnya apakah sungguh kamu akan melakukannya sekalipun (aku
datang kepadamu dengan membawa sesuatu keterangan yang nyata) berupa bukti yang
jelas yang menunjukkan kerasulanku."
031. (Firaun berkata) kepada Nabi Musa, ("Datangkanlah sesuatu
keterangan yang nyata itu, jika kamu termasuk orang-orang yang benar") di
dalam pengakuanmu itu.
032. (Maka Musa melemparkan tongkatnya, lalu tiba-tiba tongkat itu menjadi
ular yang nyata) ular raksasa.
033. (Dan ia menarik tangannya) mengeluarkannya dari kantong bajunya (maka
tiba-tiba tangan itu jadi putih) memancarkan sinar (bagi orang-orang yang
melihatnya) berbeda dengan keadaan warna kulit tangan sebelumnya.
034. (Berkata) Firaun (kepada pembesar-pembesar yang ada di sekelilingnya,
"Sesungguhnya Musa ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai) yakni
orang yang unggul di dalam ilmu sihir.
035. (Ia hendak mengusir kalian dari negeri kalian dengan sihirnya; maka
karena itu apakah yang kalian anjurkan?").
036. (Mereka menjawab, "Tundalah urusan dia dan saudaranya)
tangguhkanlah urusan keduanya (dan kirimkanlah ke seluruh negeri orang-orang
yang akan mengumpulkan) menghimpun para ahli sihir.
037. (Niscaya mereka akan mendatangkan semua ahli sihir yang pandai
kepadamu") yang kepandaiannya melebihi Musa dalam ilmu sihir.
038. (Lalu dikumpulkanlah ahli-ahli sihir pada waktu yang ditetapkan di
hari yang maklum) yaitu pada waktu matahari mencapai sepenggalah atau waktu
dhuha di hari raya mereka.
039. (Dan dikatakan kepada orang banyak, "Berkumpullah kamu sekalian).
040. (Semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang
menang") Istifham pada ayat sebelumnya mengandung makna anjuran untuk
berkumpul; sedangkan pengertian Tarajji atau harapan di sini bergantung kepada
kemenangan para ahli sihir, dimaksud supaya mereka tetap menjalankan tradisi
agama mereka dan tidak mengikuti ajaran Nabi Musa.
041. (Maka tatkala ahIi-ahli sihir datang, mereka pun bertanya kepada
Firaun, "Apakah sungguh-sungguh) lafal A-inna dapat dibaca secara Tahqiq
dan Tas-hil; kalau dibaca Tahqiq bacaannya menjadi A-inna dan kalau dibaca
Tas-hil menjadi Ayinna (kami mendapat upah yang besar jika kami adalah
orang-orang yang menang?").
042. (Firaun menjawab, "Ya, kalau demikian, sesungguhnya kamu
sekalian) pada saat kalian menang (benar-benar akan menjadi orang yang
didekatkan kepadaku").
043. (Berkatalah Musa kepada mereka) sesudah mereka berkata kepadanya,
sebagaimana yang disitir oleh firman-Nya yang lain, yaitu, "Kamukah yang
akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan?" (Q.S.7
Al A'raf, 115). ("Jatuhkanlah apa yang hendak kalian jatuhkan")
perintah ini merupakan izin dari Nabi Musa kepada mereka supaya mereka lebih
dahulu melemparkan apa yang hendak mereka lemparkan, dimaksudkan supaya lebih
menonjolkan perkara yang hak.
044. (Lalu mereka menjatuhkan tali-temali dan tongkat-tongkat mereka, dan
mengatakan, "Demi kekuasaan Firaun, sesungguhnya kami benar-benar akan
menang").
045. (Kemudian Musa menjatuhkan tongkatnya, tiba-tiba ia menelan) lafal
Talqafu ini bentuk asalnya adalah Taltaqafu, kemudian salah satu dari huruf Ta
dibuang sehingga menjadi Talqafu, artinya menelan bulat-bulat (benda-benda
palsu yang mereka ada-adakan itu) yang mereka sulap dengan ilmu sihir mereka,
sehingga tampak seolah-olah tali-temali dan tongkat-tongkat mereka itu berupa
ular-ular yang merayap.
046. (Maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil bersujud) kepada Allah.
047. (Mereka berkata, "Kami beriman kepada Rabb semesta alam).
048. (Yaitu Rabb Musa dan Harun") karena mereka mengetahui, bahwa apa
yang mereka saksikan dari tongkat Nabi Musa itu bukanlah sihir sebagaimana
perbuatan mereka.
049. (Berkata) Firaun, ("Apakah kamu sekalian beriman) lafal A-amantum
dapat pula dibaca Tas-hil sehingga bacaannya menjadi Amantum (kepadanya) yakni
kepada Nabi Musa (sebelum aku memberi izin) secara langsung dariku (kepada
kalian? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpin kalian yang mengajarkan sihir
kepada kalian) berarti ilmu kalian itu adalah sebagian daripada ilmunya, dan
ini berarti pertarungan dan kemenangan di antara sesama perguruan (maka kalian
nanti pasti benar-benar mengetahui) akibat perbuatan kalian itu dariku.
(Sesungguhnya aku akan memotong tangan kalian dan kaki kalian dengan bersilang)
yaitu tangan kanan mereka akan dipotong berikut kaki kirinya (dan aku akan
menyalib kalian semuanya").
050. (Mereka berkata, "Tidak ada kemudaratan) tidak mengapa bagi kami
jika hal tersebut ditimpakan kepada kami (sesungguhnya kami kepada Rabb kami)
sesudah kami mati dengan cara apa pun (akan kembali) yakni kembali kepada-Nya
di akhirat nanti.
051. (Sesungguhnya kami sangat menginginkan) sangat mengharapkan (bahwa
Rabb kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami adalah orang- orang yang
pertama-tama beriman") di masa kami ini.
052. (Dan Kami wahyukan kepada Musa) sesudah beberapa tahun ia tinggal
bersama dengan kaum Firaun, yang di masa-masa itu ia menyeru mereka kepada
jalan yang benar dengan membawa ayat-ayat Allah, akan tetapi hal itu tidak
menambah mereka melainkan hanya kesombongan belaka, ("Pergilah di malam
hari dengan membawa hamba-hamba-Ku) yakni bangsa Bani Israel. Menurut suatu
qiraat lafal An Asri dibaca An-isri. Asal katanya adalah berakar dari lafal
Asra; maksudnya, pergilah dengan mereka menuju ke arah laut Merah di malam hari
(karena sesungguhnya kamu sekalian akan dikejar") oleh Firaun dan bala tentaranya,
maka mereka pun ikut masuk ke dalam laut di belakang kalian, lalu Aku
menyelamatkan kalian dan menenggelamkan mereka.
053. (Kemudian Firaun mengirimkan) sesudah ia mendengar berita tentang
keberangkatan Nabi Musa dan kaum Bani Israel (orangnya ke kota-kota) menurut
suatu kisah diceritakan bahwa Firaun memiliki seribu buah kota dan dua belas
ribu kampung (mengumpulkan tentaranya) untuk mengumpulkan pasukan. Firaun
menginstruksikan demikian seraya mengatakan,
054. ("Sesungguhnya mereka itu benar-benar golongan) yang dimaksud
adalah kaum Bani Israel (yang kecil) menurut suatu pendapat dikatakan, bahwa
jumlah kaum Bani Israel yang dibawa Nabi Musa berjumlah enam ratus tujuh puluh
ribu orang, sedangkan barisan terdepan dari Firaun berjumlah tujuh ratus ribu
tentara, belum lagi yang ada di belakangnya, maka oleh karena itu Firaun
menganggap kecil jumlah Bani Israel dibandingkan dengan jumlah tentaranya itu.
055. (Dan sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan amarah
kita,) yakni telah melakukan apa yang membuat kita murka.
056. (Dan sesungghnya kita benar-benar golongan yang selalu
berjaga-jaga") Kaum yang selalu bersiap-siap. Menurut Suatu qiraat
Haadziruuna dibaca Hadziruuna artinya selalu waspada.
057. Allah berfirman, ("Maka Kami keluarkan mereka) Firaun dan kaumnya
dari Mesir untuk mengejar Nabi Musa dan kaumnya (dari taman-taman) yakni
kebun-kebun yang ada di sepanjang kedua tepi sungai Nil (mata air) yaitu
kolam-kolam yang mengalir di rumah-rumah mereka yang bersumber dari sungai Nil.
058. (Dan dari perbendaharaan) harta yang berharga berupa emas dan perak;
dinamakan Kunuz karena para pemiliknya tidak menunaikan hak Allah yang ada
padanya (dan kedudukan yang mulia) yakni majelis-majelis yang indah bagi para
penguasa dan para wazir, tempat mereka dikelilingi oleh para pengikutnya
masing-masing.
059. (Demikianlah halnya) Kami telah mengeluarkan mereka sebagaimana yang
telah disebutkan tadi (dan Kami anugerahkan semuanya itu kepada Bani
Israel.") sesudah Firaun dan kaumnya ditenggelamkan.
060. (Maka Firaun dan bala tentaranya mengejar mereka di waktu matahari
terbit) yakni di waktu pagi.
061. (Maka setelah kedua golongan itu saling melihat) masing-masing pihak
telah melihat pihak yang lainnya (berkatalah pengikut-pengikut Musa,
"Sesungguhnya kita benar-benar akan terkejar") oleh pasukan Firaun,
kita tidak akan mampu menghadapi mereka, karena kita tidak mempunyai kekuatan.
062. (Berkatalah) Nabi Musa, ("Sekali-kali tidak akan tersusul) kita
tidak akan tersusul oleh mereka (sesungguhnya Rabbku besertaku) pertolongan-Nya
selalu menyertaiku (kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku") jalan yang
menuju keselamatan.
063. Allah berfirman, ("Lalu Kami wahyukan kepada Musa, 'Pukullah
lautan itu dengan tongkatmu') maka Nabi Musa memukul laut itu dengan
tongkatnya. (Maka terbelahlah lautan itu) membentuk dua belas jalan (tiap-tiap
belahan adalah seperti gunung yang besar) di antara dua gunung terdapat jalan
yang akan dilalui oleh mereka; sehingga disebutkan bahwa pelana hewan-hewan
kendaraan mereka sedikit pun tidak terkena basah, dan tidak pula kecipratan
air.
064. (Dan Kami dekatkan) Kami jadikan (di sana) di tempat itu (golongan
yang lain) Firaun dan kaumnya, sehingga mereka melalui jalan yang dilalui oleh
Nabi Musa dan kaumnya.
065. (Dan Kami selamatkan Musa dan semua orang-orang yang besertanya)
dengan mengeluarkan mereka dari laut, sebagaimana gambaran yang telah
disebutkan tadi.
066. (Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu) yakni Firaun dan
kaumnya, dengan menutup kembali lautan ketika mereka telah masuk ke dalamnya,
sedangkan Bani Israel telah selamat keluar semuanya dari laut.
067. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) yaitu ditenggelamkannya Firaun
dan kaumnya (benar-benar merupakan tanda) yaitu pelajaran bagi orang-orang yang
sesudah mereka. (Akan tetapi kebanyakan mereka tidak beriman) kepada Allah.Yang
beriman kepada Allah dari kalangan kaum Firaun hanyalah Asiah istri Firaun
sendiri, Hezqil dari kalangan keluarga Firaun dan Maryam binti Namushi yang
menunjukkan tempat kuburan Nabi Yusuf a.s.
068. (Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa) maka
Dia membalas kelakuan orang-orang kafir itu dengan menenggelamkan mereka (lagi
Maha Penyayang.") terhadap orang-orang Mukmin, Dia menyelamatkan mereka
dari tenggelam.
069. (Dan bacakanlah kepada mereka) yakni orang-orang kafir Mekah (kisah)
berita (Ibrahim) kemudian dijelaskan oleh Badalnya, yaitu:
070. (Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya, "Apakah yang
kalian sembah?")
071. (Mereka menjawab, "Kami menyembah berhala-berhala) mereka
menjelaskan perbuatannya secara terang-terangan supaya berhala-berhala itu
disukai olehnya (dan kami senantiasa tekun menyembahnya") maksudnya kami
selalu menyembahnya; sepanjang siang dengan tekun, mereka menambahkan jawabannya
dengan maksud membanggakan diri mereka terhadap Nabi Ibrahim.
072. (Berkata Ibrahim, "Apakah berhala-berhala itu mendengar seruan
kalian di waktu) ketika (kalian berdoa kepadanya?).
073. (Atau dapatkah mereka memberi manfaat ke pada kalian) jika kalian menyembahnya
(atau memberi mudarat?") kepada diri kalian, jika kalian tidak
menyembahnya.
074. (Mereka menjawab, "Sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami
berbuat demikian") yakni mereka melakukan sebagaimana apa yang kami
lakukan sekarang ini.
075. (Ibrahim berkata, "Maka apakah kalian telah memperhatikan apa
yang selalu kalian sembah).
076. (Kalian dan nenek moyang kalian yang dahulu?)
077. (Karena sesungguhnya apa yang kalian sembah itu adalah musuhku) aku
tidak menyembah mereka (melainkan) aku hanya menyembah (Rabb semesta alam).
078. (Yaitu Tuhan yang telah menciptakan aku, maka Dia-lah yang menunjuki
aku) kepada agama yang benar.
079. (Dan Tuhanku, yang memberi makan dan minum kepadaku).
080. (Dan apabila aku sakit. Dialah yang menyembuhkan aku).
081. (Dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku kembali).
082. (Dan Yang amat kuinginkan) amat kuharapkan (akan mengampuni
kesalahanku pada hari kiamat") yaitu hari pembalasan.
083. (Ya Rabbku! Berikanlah kepadaku hikmah) yakni ilmu (dan masukkanlah
aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh) golongan para nabi.
084. (Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik) pujian yang baik (bagi
orang-orang yang datang kemudian) maksudnya orang-orang yang datang sesudahku
hingga hari kiamat.
085. (Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mewarisi surga yang
penuh kenikmatan) yakni di antara orang-orang yang memperolehnya.
086. (Dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk
orang-orang yang sesat) umpamanya, Engkau memberikan jalan bertobat kepadanya,
lalu Engkau mengampuninya. Doa ini diucapkan oleh Nabi Ibrahim sebelum jelas
baginya, bahwa dia adalah musuh Allah, sebagaimana yang telah diterangkan dalam
surah Al Bara'ah atau surah At Taubah.
087. (Dan janganlah Engkau hinakan aku) janganlah Engkau jelek-jelekkan aku
(pada hari mereka dibangkithan) di hari semua manusia dibangkitkan.
088. Yang pada hari itu Allah berfirman, ("Di hari ini harta dan
anak-anak laki-laki tidak berguna) bagi seorang pun.
089. (Kecuali) lain halnya dengan (orang-orang yang menghadap Allah dengan
hati yang bersih") dari syirik dan munafik, yang dimaksud adalah hati
orang Mukmin, maka sesungguhnya imannya itu dapat memberi manfaat kepada
dirinya.
090. (Dan didekatkanlah surga) yakni dijadikan dekat- (kepada orang-orang
yang bertakwa) hingga mereka dapat melihatnya dengan jelas.
091. (Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim) yakni ditampakkan
(kepada orang-orang yang Sesat) yakni orang-orang kafir.
092. (Dan dikatakan kepada mereka, "Di manakah berhala-berhala yang
dahulu kalian menyembahnya).
093. (Selain dari Allah?) selain dari-Nya, yang dimaksud adalah
berhala-berhala. (Dapatkah mereka menolong kalian) menolak azab yang akan
menimpa diri kalian (atau menolong diri mereka sendiri?") yaitu menyelamatkan
diri mereka sendiri dari azab?, tentu saja tidak bisa.
094. (Maka sesembahan-sesembahan itu dijungkirkan) dicampakkan (ke dalam
neraka bersama-sama orang-orang yang sesat).
095. (Dan bala tentara iblis) yakni pengikut-pengikutnya dan orang-orang
yang menaatinya dari jenis jin dan manusia (semuanya).
096. (Mereka berkata,) orang-orang yang sesat itu (sedangkan mereka
bertengkar di dalam neraka itu) bersama dengan sesembahan-sesembahan mereka.
097. ("Demi Allah; sungguh) lafal In di sini merupakan bentuk takhfif
daripada Inna, sedangkan isimnya tidak disebutkan, pada asalnya adalah Innahuu
(kita dahulu dalam kesesatan yang nyata) yakni jelas sesatnya.
098. (Karena) sebab (kita mempersamakan kalian dengan Rabb semesta alam)
dalam hal menyembah.
099. (Dan tiadalah yang menyesatkan kita) dari petunjuk (kecuali
orang-orang yang berdosa) yakni setan atau para pendahulu kita yang kita tiru
perbuatan mereka.
100. (Maka kami tidak mempunyai pemberi syafaat seorang pun) tidak
sebagaimana orang-orang Mukmin; mereka memiliki para Malaikat, para Nabi dan
orang-orang Mukmin lainnya yang dapat memberi syafaat kepada mereka.
101. (Dan tidak pula mempunyai teman yang akrab) yaitu teman yang
memperhatikan perkara kita.
102. (Maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi) ke alam dunia (niscaya
kami menjadi orang-orang yang beriman") makna Lau di sini menunjukkan arti
Tamanni atau mengharapkan sesuatu yang mustahil dapat dicapai, dan lafal
Nakuunu adalah Jawab dari Lau.
103. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) yaitu apa yang telah disebutkan
tadi menyangkut kisah Nabi Ibrahim bersama dengan kaumnya (benar-benar terdapat
tanda-tanda kekuasaan Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak beriman).
104. (Dan sesungguhnya Rabbmu benar- benar Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Penyayang).
105. (Kaum Nuh telah mendustakan para Rasul) disebabkan mereka mendustakan
Nabi Nuh, maka mereka dikatakan telah mendustakan para Rasul yang lain; karena
sesungguhnya semua ajaran yang dibawa para Rasul itu adalah sama, yaitu menyeru
kepada ajaran tauhid. Atau makna yang dimaksud karena mengingat Nabi Nuh
tinggal bersama kaumnya dalam kurun waktu yang sangat lama sehingga kedudukan
Nabi Nuh sama saja dengan kedudukan Rasul-rasul yang banyak. Di-ta'nits-kannya
dhamir yang kembali kepada lafal Qaum karena memandang dari segi makna lafal
Qaum, sedangkan jika dhamir yang kembali kepadanya itu berbentuk mudzakkar,
karena memandang dari segi lafalnya.
106. (Ketika Saudara mereka berkata kepada mereka,) yang dimaksud adalah
Nabi Nuh sendiri, pengertian saudara di sini adalah dari segi nasab atau
keturunan ("Mengapa kalian tidak bertakwa?") kepada Allah.
107. (Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan yang diutus kepada
kalian) guna menyampaikan apa yang aku diutus untuk menyampaikannya.
108. (Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku) di dalam semua
apa yang kuperintahkan kalian mengerjakannya, yaitu mentauhidkan Allah dan taat
kepada-Nya.
109. (Dan aku sekali-kali tidak meminta kepada kalian atas ajakan-ajakan
itu) imbalan dari menyampaikannya (suatu upah pun, tidak lain) (upahku)
pahalaku (hanyalah dari Rabb semesta alam).
110. (Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku) Nabi Nuh
mengulang-ulang kalimat ini untuk menegaskan perintahnya.
111. (Mereka berkata, "Apakah kami akan beriman) percaya (kepadamu)
dengan perkataan itu (padahal yang mengikuti kamu) menurut suatu qiraat dibaca
Atbaa'uka, jamak dari lafal Taabi'un yang berkedudukan menjadi Mubtada (ialah
orang-orang yang hina?") yakni orang-orang yang rendah.
112. (Nuh menjawab, "Bagaimana aku mengetahui) mana mungkin aku
mengetahui (apa yang telah mereka kerjakan?).
113. (Tidak lain) (perhitungan amal perbuatan mereka hanyalah kepada
Rabbku) maka Dia akan membalasnya kepada mereka (kalau kalian menyadari) jika
kalian mengetahui hal tersebut niscaya kalian tidak akan mencelanya.
114. (Dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang beriman.)
115. (Tiada lain) (aku ini hanyalah pemberi peringatan yang jelas")
jelas peringatannya.
116. (Mereka berkata, "Sungguh jika kamu tidak mau berhenti hai Nuh,)
dari apa yang kamu katakan kepada kami itu (niscaya benar-benar kamu akan
termasuk orang-orang yang dirajam") dengan batu atau dengan makian.
117. (Berkata) Nuh ("Ya Rabbku! Sesungguhnya kaumku telah mendustakan
aku).
118. (Karena itu adakanlah keputusan antaraku dan mereka) putuskanlah (dan
selamatkanlah aku dan orang-orang yang mukmin besertaku").
119. Allah berfirman, ("Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang
besertanya di dalam kapal yang penuh muatan) yang penuh dengan manusia, hewan
dan burung-burung.
120. (Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan) sesudah Nabi Nuh dan
orang-orang yang besertanya diselamatkan (orang-orang yang tertinggal) di
antara kaumnya.
121. (Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda -kekuasaan
Allah- tetapi kebanyakan mereka tidak beriman).
122. (Dan sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Penyayang").
123. (Kaum Ad telah mendustakan para Rasul).
124. (Ketika saudara mereka Hud berkata kepada mereka, "Mengapa kalian
tidak bertakwa?).
125. (Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan yang diutus kepada
kalian).
126. (Maka bertakwalah kalian kepada Allah dan taatlah kepadaku).
127. (Dan sekali-kali aku tidak meminta upah kepada kalian atas ajakan itu,
tiada lain upahku hanyalah dari Rabb semesta alam).
128. (Apakah kalian mendirikan pada tiap-tiap tanah yang tinggi) tempat
yang tinggi (bangunan) yang berfungsi sebagai pertanda bagi orang-orang yang
lewat (untuk bermain-main) di tempat-tempat tersebut kalian memperolok-olok
orang-orang yang melewatinya. Kalimat ini berkedudukan menjadi Hal atau kata
keterangan keadaan bagi dhamir yang terkandung di dalam lafal Tabnuuna.
129. (Dan kalian membuat benteng-benteng) yakni penampungan-penampungan air
di bawah tanah (dengan maksud supaya kalian) seolah-olah kalian akan (hidup
kekal) di dunia ini dan tidak akan mati.
130. (Dan apabila kalian menyiksa) dengan pukulan atau membunuh (maka
kalian menyiksa sebagai orang-orang yang kejam dan bengis) tanpa belas kasihan
sedikit pun.
131. (Maka bertakwalah kalian kepada Allah) dalam hal itu (dan taatlah
kalian kepadaku) di dalam semua apa yang aku perintahkan kalian untuk
melakukannya.
132. (Dan bertakwalah kalian kepada Allah yang telah menganugerahkan kepada
kalian) yakni yang telah melimpahkan nikmat kepada kalian (apa yang kalian
ketahui).
133. (Dia telah menganugerahkan kepada kalian binatang-binatang ternak dan
anak-anak).
134. (Dan kebun-kebun) ladang-ladang (dan mata air) sungai-sungai.
135. (Sesungguhnya aku takut kalian akan ditimpa azab hari yang
besar") di dunia dan di akhirat jika kalian durhaka kepadaku.
136. (Mereka menjawab, "Adalah sama saja bagi kami apakah kamu memberi
nasihat atau tidak memberi nasihat) pada prinsipnya sama saja, yaitu kami tidak
akan mengindahkan lagi nasihatmu.
137. (Tiada lain) (hal ini) apa yang kamu takut-takuti kami dengannya
(hanyalah adat kebiasaan dahulu,) kebiasaan dan kedustaan mereka. Menurut
qiraat yang lain dibaca Khalqul Awwaliina; maksudnya: Tiada lain apa yang kami
lakukan ini, yaitu ingkar kepada adanya hari berbangkit, melainkan kebiasaan
dan tradisi orang-orang dahulu.
138. (Dan kami sekali-kali tidak akan diazab").
139. (Maka mereka mendustakannya) mendustakan adanya azab itu (lalu Kami binasakan
mereka) di dunia dengan angin. (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda, kekuasaan Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak beriman).
140. (Dan sesungguhnya Rabbmu, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Penyayang).
141. (Kaum Tsamud telah mendustakan Rasul-Rasul).
142. (Ketika saudara mereka Saleh, berkata kepada mereka, "Mengapa
kalian tidak bertakwa?).
143. (Sesungguhnya aku adalah seorang Rasu1 kepercayaan yang diutus kepada
kalian).
144. (Maka bertakwalah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepadaku).
145. (Dan aku sekali-kali tidak meminta upah atas ajakan itu, tiada lain)
(upahku hanyalah dari Rabb semesta alam).
146. (Adakah kalian akan dibiarkan tinggal di sini bergelimangan) dengan
kebaikan-kebaikan (dengan aman).
147. (Di dalam kebun-kebun serta mata air).
148. (Dan tanaman-tanaman dan pohon-pohon kurma yang mayangnya lembut)
yakni lemah lembut
149. (Dan kalian pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan
rumah-rumah dengan rajin) dengan penuh semangat; menurut suatu qiraat dibaca
Farihina, artinya, dengan penuh keangkuhan.
150. (Maka bertakwalah kalian kepada Allah dan taatlah kepadaku) dengan
mengerjakan apa yang telah kuperintahkan kepada kalian untuk melakukannya.
151. (Dan janganlah kalian menaati perintah orang-orang yang melewati
batas).
152. (Yang membuat kerusakan di muka bumi) dengan melakukan
perbuatan-perbuatan durhaka (dan tidak mengadakan perbaikan.") yakni
menjalankan ketaatan kepada Allah.
153. (Mereka berkata, "Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari
orang-orang yang kena sihir) termasuk orang-orang yang banyak kena sihir,
sehingga akalnya tidak waras lagi.
154. (Kamu tidak lain hanyalah seorang manusia seperti kami, maka
datangkanlah suatu mukjizat, jika kamu memang termasuk orang-orang yang
benar") di dalam pengakuanmu sebagai seorang Rasul.
155. (Saleh menjawab, "Ini seekor unta betina, ia mempunyai giliran
untuk mendapatkan air) maksudnya air minum (dan kalian mempunyai giliran pula
untuk mendapatkan air di hari yang tertentu).
156. (Dan janganlah kalian sentuh unta betina itu dengan sesuatu kejahatan,
yang menyebabkan kalian akan ditimpa azab hari yang besar") yakni azab
yang besar-besar.
157. (Kemudian mereka membunuhnya) yakni disembelih oleh sebagian dari
mereka dengan persetujuan mereka semua (lalu mereka menjadi menyesal) karena
telah membunuhnya.
158. (Maka mereka ditimpa azab) yang telah diancamkan itu, sehingga
binasalah mereka semuanya (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar
terdapat bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman)
159. (Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Penyayang).
160. (Kaum Luth telah mendustakan Rasul-rasul).
161. (Ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka, "Mengapa
kalian tidak bertakwa?).
162. (Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan yang diutus kepada
kalian).
163. (Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku).
164. (Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepada kalian atas ajakan itu,
tidak lain) (upahku hanyalah dari Rabb semesta alam).
165. (Mengapa kalian mendatangi jenis laki-laki di antara manusia?)
melakukan homosex.
166. (Dan kalian tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Rabb kalian
untuk kalian) yakni farji-farji mereka (bahkan kalian adalah orang-orang yang
melampaui batas").
167. (Mereka menjawab, "Hai Luth! Sesungguhnya jika kamu tidak
berhenti) dari mengingkari perbuatan kami ini (benar-benar kamu termasuk
orang-orang yang diusir") dari negeri kami ini.
168. (Berkata) Nabi Luth, ("Sesungguhnya aku sangat benci kepada
perbuatan kalian) sangat membencinya.
169. (Ya Rabbku! Selamatkanlah aku beserta keluargaku dari akibat perbuatan
yang mereka kerjakan") yakni dari azab yang akan menimpa mereka disebabkan
perbuatan itu.
170. (Lalu Kami selamatkan ia beserta keluarganya semua).
171. (Kecuali seorang perempuan tua) yakni istri Nabi Luth sendiri (yang
termasuk dalam golongan yang tinggal)
orang-orang yang dibinasakan.
172. (Kemudian Kami binasakan yang lain) yaitu mereka yang tinggal
semuanya.
173. (Dan Kami hujani mereka dengan hujan) batu sebagai alat untuk
membinasakan mereka (maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang
telah diberi peringatan itu) sejelek-jelek hujan adalah hujan yang menimpa
mereka itu
174. (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti
yang nyata, kebanyakan manusia tidak beriman).
175. (Dan sesungguhnya Rabbmu, benar-benar Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Penyayang).
176. (Penduduk Aikah telah mendustakan) dalam satu qiraat Aikati dibaca
Laikata; adalah nama sebuah sumber air yang banyak pepohonan di sekitarnya di
dekat kota Madyan (Rasul-rasul).
177. (Ketika Syuaib berkata kepada mereka,) tidak dikatakan saudara mereka,
karena Nabi Syuaib bukan berasal dari kalangan mereka ("Mengapa kalian
tidak bertakwa?).
178. (Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan yang diutus kepada
kalian).
179. (Maka bertakwalah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepadaku).
180. (Dan aku sekali-kali tidak meminta upah kepada kalian atas ajakan itu;
tiada lain upahku hanyalah dari Rabb semesta alam).
181. (Sempurnakanlah takaran) genapkanlah (dan janganlah kalian termasuk
orang-orang yang merugikan) yakni mengurangi hak-hak orang lain.
182. (Dan timbanglah dengan timbangan yang lurus) timbangan yang baik dan
tidak berat sebelah.
183. (Dan janganlah kalian merugikan manusia pada hak-haknya) janganlah
kalian mengurangi hak mereka barang sedikit pun (dan janganlah kalian
merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan) melakukan pembunuhan dan kerusakan-kerusakan
lainnya. Lafal Ta'tsau ini berasal dari 'Atsiya yang artinya membuat kerusakan;
dan lafal Mufsidiina merupakan Hal atau kata keterangan keadaan daripada
'Amilnya, yaitu lafal Ta'tsau.
184. (Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kalian dan
makhluk) yakni umat-umat (yang dahulu").
185. (Mereka berkata, "Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari
orang-orang yang kena sihir).
186. (Dan kamu tidak lain hanyalah seorang manusia seperti kami, dan
sesungguhnya) lafal In di sini adalah bentuk Takhfif daripada Inna, sedangkan
isimnya tidak disebutkan, lengkapnya berasal dari Innahuu (kami yakin bahwa
kamu benar-benar termasuk orang-orang yang berdusta).
187. (Maka jatuhkanlah atas kami gumpalan) dapat dibaca Kasafan dan Kisfan,
artinya gumpalan-gumpalan (dari langit, jika kamu termasuk orang-orang yang
benar") dalam pengakuan risalahmu itu.
188. (Syuaib berkata, "Rabbku lebih mengetahui apa yang kalian
kerjakan") maka Dia kelak akan membalasnya kepada kalian.
189. (Kemudian mereka mendustakan Syuaib, lalu mereka ditimpa azab pada
hari mereka dinaungi awan) yakni awan yang menaungi mereka sesudah hari yang
panas sekali, kemudian awan itu menurunkan hujan api kepada mereka sehingga
terbakarlah mereka semuanya (sesungguhnya azab itu adalah azab hari yang
besar).
190. (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
kekuasaan Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak beriman).
191. (Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Penyayang).
192. (Dan sesungguhnya ia) yakni Alquran ini (benar-benar diturunkan oleh
Rabb semesta alam).
193. (Dan dibawa turun oleh Ruhul Amin) yakni malaikat Jibril.
194. (Ke dalam kalbumu agar kamu menjadi salah seorang di antara
orang-orang yang memberi peringatan).
195. (Dengan bahasa Arab yang jelas) yang terang. Dan menurut qiraat yang
lain lafal Nazala dibaca Nazzala dan lafal Ar Ruuhu dibaca Ar Ruuha, sedangkan
yang menjadi Fa'ilnya adalah Allah. Maksudnya, Alquran itu diturunkan oleh
Allah melalui Ruhul Amin.
196. (Dan sesungguhnya) mengenai Alquran yang diturunkan kepada Muhammad
itu (benar-benar tersebut dalam kitab-kitab) yakni kitab-kitab suci
(orang-orang dahulu) seperti kitab Taurat dan kitab Injil.
197. (Dan apakah tidak cukup bagi mereka) orang-orang kafir Mekah (sebagai
suatu bukti) yang menunjukkan hal tersebut (bahwa para ulama Bani Israel
mengetahuinya?) seperti Abdullah ibnu Salam dan pengikut-pengikutnya yang
beriman kepada Muhammad, maka sesungguhnya mereka memberitakan hal tersebut.
Kalau dibaca Yakun maka dibaca Ayatan; dan kalau dibaca Takun maka dibaca
Ayatun.
198. (Dan kalau Alquran itu Kami turunkan kepada salah seorang dari
golongan bukan Arab) lafal A'jamiina adalah bentuk jamak dari lafal A'jam.
199. (Lalu ia membacakannya kepada mereka) yakni kepada orang-orang kafir
Mekah (niscaya mereka tidak akan beriman kepadanya) karena enggan untuk
mengikutinya.
200. (Demikianlah), sebagaimana Kami masukkan dusta ke dalam hati mereka
jika Alquran diturunkan dengan bahasa Ajam (Kami masukkan Alquran) maksudnya,
Kami masukkan dusta pula terhadap Alquran (ke dalam hati orang-orang yang
durhaka) maksudnya orang-orang kafir Mekah tidak mempercayainya bila Nabi saw.
membacakannya.
201. (Mereka tidak beriman kepadanya, hingga mereka melihat azab yang pedih).
202. (Maka datanglah azab kepada mereka dengan mendadak, sedangkan mereka
tidak menyadarinya).
203. (Lalu mereka berkata, "Apakah kami dapat diberi tangguh?")
supaya kami mempunyai kesempatan untuk beriman. Maka dikatakan kepada mereka,
"Tidak". Mereka berkata: "Kapankah datangnya azab itu?"
Maka Allah swt. berfirman,
204. ("Maka apakah mereka meminta supaya disegerakan azab Kami?).
205. (Maka bagaimana pendapatmu) bagaimana menurutmu (jika Kami berikan
kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun).
206. (Kemudian datang kepada mereka azab yang telah diancamkan kepada
mereka).
207. (Apakah) huruf Maa di sini bermakna Istifham yakni kata tanya,
maksudnya, apakah (dapat menjamin mereka apa yang mereka selalu
menikmatinya?") untuk menolak azab dari diri mereka atau meringankannya;
maksudnya tidak berguna.
208. (Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeri pun, melainkan sesudah ada
baginya orang-orang yang memberi peringatan) yakni para Rasul yang memberi
peringatan kepada para penduduknya.
209. (Peringatan-Ku) sebagai pelajaran untuk mereka. (Dan Kami sekali-kali
tidak berlaku zalim) di dalam membinasakan mereka melainkan setelah terlebih
dahulu mereka mendapat peringatan. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan jawaban
terhadap perkataan orang-orang musyrik, yaitu firman Allah berikut:
210. (Dan dia itu tidak dibawa turun) yakni Alquran itu tidak dibawa turun
oleh (setan-setan) .
211. (Dan tidaklah patut) tidak pantas (bagi setan-setan itu) untuk membawa
turun Alquran (dan mereka pun tidak akan kuasa) melakukannya.
212. (Sesungguhnya mereka dari pada mendengarkan) percakapan para Malaikat
(benar-benar dijauhkan) dengan dilempar oleh batu-batu meteor.
213. (Maka janganlah kamu menyeru tuhan yang lain di samping Allah, yang
menyebabkan kalian termasuk orang-orang yang diazab) jika kamu melakukan hal
tersebut, sebagaimana yang dimintakan oleh orang-orang musyrik itu.
214. (Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat) mereka
adalah Bani Hasyim dan Bani Mutalib, lalu Nabi saw. memberikan peringatan
kepada mereka secara terang-terangan; demikianlah menurut keterangan hadis yang
telah dikemukakan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
215. (Dan rendahkanlah dirimu) berlaku lemah lembutlah kamu (terhadap
orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman) .
216. (Jika mereka mendurhakaimu) yakni kerabat-kerabat terdekatmu itu (maka
katakanlah) kepada mereka; ("Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab
terhadap apa yang kalian kerjakan") tentang penyembahan kalian kepada
selain Allah itu.
217. (Dan bertawakallah) dapat dibaca Watawakkal dan Fatawakkal, jika
dibaca Fatawakkal artinya, maka bertawakallah (kepada Allah Yang Maha Perkasa
lagi Maha Penyayang) maksudnya, serahkanlah semua perkaramu kepada-Nya.
218. (Yang melihat kamu ketika kamu berdiri) untuk melakukan salat.
219. (Dan melihat pula perubahan gerakmu) ketika kamu menjalankan
rukun-rukun salat; mulai dari berdiri, duduk, rukuk dan sujud (di antara
orang-orang yang sujud) .
220. (Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) .
221. (Apakah akan Aku beritakan kepada kalian) hai orang-orang kafir Mekah
(kepada siapa setan-setan itu turun?) Tanazzalu pada asalnya dibaca Tatanazzalu
kemudian salah satu huruf Ta dibuang sehingga menjadi Tanazzalu.
222. (Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta) yakni orang yang banyak
berdusta (lagi yang banyak dosa) durhaka, seperti Musailamah dan lain-lainnya
dari kalangan orang-orang ahli peramal.
223. (Mereka menghadapkan) yakni setan-setan itu (pendengaran) apa yang
telah mereka curi dengar dari para malaikat, kemudian mereka menyampaikannya
kepada para ahli ramal (dan kebanyakan mereka itu adalah orang-orang pendusta)
mereka menambahi kedustaan kepada apa yang telah mereka dengar itu dengan
kedustaan yang banyak; hal ini berlangsung sebelum setan-setan itu dihalangi
untuk mencapai langit.
224. (Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat) di dalam
syair-syair mereka, lalu mereka mengatakannya dan meriwayatkannya dari
orang-orang yang sesat itu, maka mereka adalah orang-orang yang tercela.
225. (Tidakkah kamu melihat) apakah kamu tidak memperhatikan (bahwasanya
mereka di tiap-tiap lembah) yaitu di majelis-majelis pembicaraan dan
sastra-sastranya, yakni majelis kesusasteraan (mengembara) yakni mereka mendatanginya,
kemudian mereka melampaui batas di dalam pujian dan hinaan mereka melalui
syair-syairnya.
226. (Dan bahwasanya mereka suka mengatakan) kami telah mengerjakan (apa
yang mereka sendiri tidak mengerjakannya) artinya, mereka suka berdusta.
227. (Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh) dari kalangan
para penyair itu (dan banyak menyebut Allah) maksudnya syair tidaklah melupakan
mereka untuk berzikir kepada Allah (dan mendapat kemenangan) melalui syairnya
atas orang-orang kafir (sesudah menderita' kelaliman) artinya sesudah
orang-orang kafir menghina mereka melalui syair-syairnya yang ditujukan kepada
kaum Mukminin semuanya. Mereka tidak tercela dengan syair mereka itu, karena
dalam firman yang lain Allah swt. telah berfirman, "Allah tidak menyukai
ucapan buruk yang diucapkan dengan terus terang kecuali orang-orang yang
dianiaya." (Q.S. An Nisa 148) . Allah telah berfirman pula dalam ayat yang
lain, yaitu, "Oleh karena itu barang siapa yang menyerang kalian, maka
seranglah ia seimbang dengan serangannya terhadap kalian." (Q.S. 2 Al
Baqarah, 194) ("Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui)
yaitu mereka yang zalim dari kalangan para penyair dan lain-lainnya (ke tempat
mana) yakni tempat kembali yang mana (mereka akan kembali") sesudah mereka
mati nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar