Surat Ke-42 :
53 Ayat
001. (Haa Miim)
002. ('Ain Siin Qaaf) kedua ayat ini hanya Allahlah yang
mengetahui arti dan maksudnya.
003. (Demikianlah) artinya seperti penurunan wahyu ini
(telah mewahyukannya kepadamu dan) telah mewahyukan pula (kepada orang-orang
yang sebelum kamu, yaitu Allah) lafal Allah menjadi Fa'il dari lafal Yuuhii
(Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam
perbuatan-Nya.
004. (Kepunyaan-Nyalah apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi) sebagai milik-Nya semua makhluk dan hamba-hamba-Nya. (Dan
Dialah Yang Maha Tinggi) di atas semua makhluk-Nya (lagi Maha Besar) atau Maha
Agung.
005. (Hampir saja) dapat dibaca Takaadu atau Yakaadu
(langit itu pecah) dibaca Yatafath-tharna dengan huruf tha yang ditasydidkan
menurut qiraat lain dibaca Yanfathirna dengan memakai huruf Nun (dari sebelah
atasnya) hampir setiap langit itu pecah menimpa yang lainnya karena kebesaran
Allah swt. (dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Rabbnya) disertai
dengan mengucapkan puji-pujian (dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada
di bumi) yakni bagi orang-orang yang beriman. (Ingatlah! Bahwa sesungguhnya
Allah Dialah Yang Maha Pengampun) kepada kekasih-kekasih-Nya (lagi Maha
Penyayang) kepada mereka.
006. (Dan orang-orang yang mengambil selain Allah)
mengambil berhala-berhala (sebagai pelindung-pelindung, Allah mengawasi)
mencatat (perbuatan mereka) untuk membalas mereka kelak (dan kamu bukanlah
orang yang diserahi mengawasi mereka) untuk memperoleh apa yang diminta dari
mereka, tugasmu tiada lain hanya menyampaikan.
007. (Demikianlah) sebagaimana penurunan wahyu ini (Kami
wahyukan kepadamu Alquran dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan)
dengannya, (kepada Umulquraa dan penduduk negeri-negeri sekelilingnya) yaitu
penduduk kota Mekah dan semua manusia (serta memberi peringatan pula) kepada
manusia (tentang hari berkumpul) yakni hari kiamat, yang pada hari itu semua
makhluk dikumpulkan (yang tidak ada keraguan) atau keragu-raguan (padanya.
Segolongan) dari mereka (masuk surga dan segolongan yang lain masuk Sa'ir) yakni
neraka.
008. (Dan kalau Allah menghendaki niscaya Allah
menjadikan mereka satu umat) artinya memeluk satu agama, yaitu agama Islam
(tetapi Dia memasukkan orang-orang yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya.
Dan orang-orang yang lalim) yaitu orang-orang kafir (tidak ada bagi mereka
seorang pelindung pun dan tidak pula seorang penolong) yang dapat menolak azab
Allah dari diri mereka.
009. (Atau patutkah mereka mengambil selain-Nya)
mengambil berhala-berhala (sebagai pelindung-pelindung) lafal Am adalah Munqathi'ah
yang maknanya sama dengan lafal Bal yang menunjukkan makna Intiqal; Hamzahnya
atau makna Istifhamnya menunjukkan pengertian ingkar. Maksudnya yang diambil
oleh mereka itu bukanlah pelindung-pelindung mereka. (Maka Allah, Dialah
Pelindung) Penolong bagi orang-orang Mukmin, huruf Fa di sini hanya untuk Athaf
saja (dan Dia menghidupkan orang-orang yang mati dan Dia adalah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.)
010. (Dan apa yang kalian perselisihkan) dengan
orang-orang kafir (tentang sesuatu perkara) yang menyangkut masalah agama dan
masalah-masalah lainnya (maka putusannya) dikembalikan (kepada Allah) kelak di
hari kiamat yaitu Dia akan memutuskan perkara itu di antara kalian. Katakanlah
kepada mereka, ("Itulah Allah, Rabbku, kepada-Nyalah aku bertawakal dan
kepada-Nyalah aku kembali) yakni dikembalikan.
011. (Pencipta langit dan bumi) Dialah Yang mengadakan
langit dan bumi (Dia menjadikan bagi kalian dari jenis kalian sendiri
pasangan-pasangan) sewaktu Dia menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam (dan dari
jenis binatang ternak pasangan-pasangan) ada jenis jantan dan ada jenis betina
(dijadikan-Nya kalian berkembang biak) maksudnya, mengembangbiakkan kalian
(dengan jalan itu) yaitu melalui proses perjodohan. Dengan kata lain, Dia
memperbanyak kalian melalui anak beranak. Dhamir yang ada kembali kepada
manusia dan binatang ternak dengan ungkapan yang lebih memprioritaskan manusia.
(Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia) huruf Kaf adalah Zaidah, karena
sesungguhnya Allah swt. tiada sesuatu pun yang semisal dengan-Nya (dan Dialah
Yang Maha Mendengar) semua apa yang dikatakan (lagi Maha Melihat) semua apa
yang dikerjakan.
012. (Kepunyaan-Nyalah khazanah langit dan bumi) yakni
kunci-kunci khazanahnya, yaitu berupa hujan, tumbuh-tumbuhan dan lain sebagainya.
(Dia melapangkan rezeki) meluaskannya (bagi siapa yang dikehendaki-Nya) sebagai
ujian baginya (dan membatasinya) menyempitkannya bagi siapa yang
dikehendaki-Nya sebagai cobaan baginya (Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu.)
013. (Dia telah mensyariatkan bagi kalian tentang agama
apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh) dia adalah nabi pertama yang membawa
syariat (yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan
kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu, "Tegakkanlah agama dan janganlah
kalian berpecah-belah tentangnya.") inilah ajaran yang telah disyariatkan
dan yang telah diwasiatkan serta yang telah diwahyukan kepada Nabi Muhammad
saw. yaitu ajaran Tauhid. (Amat berat) amat besarlah (bagi orang-orang musyrik
agama yang kamu seru mereka kepadanya) yakni ajaran tauhid (Allah menarik
kepada agama itu) kepada ajaran tauhid (orang yang dikehendaki-Nya dan memberi
petunjuk kepada agama-Nya orang yang kembali kepada-Nya) orang yang mau
menerima untuk berbuat taat kepada-Nya.
014. (Dan mereka tidak berpecah-belah) yaitu para pemeluk
agama-agama tentang agamanya, umpamanya sebagian dari mereka berpegang kepada
ajaran tauhid dan sebagian lainnya kafir (melainkan sesudah datangnya
pengetahuan kepada mereka) yakni pengetahuan tentang ajaran tauhid (karena
kedengkian) yang dimaksud adalah orang-orang kafir (di antara mereka. Kalau
tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari Rabbmu dahulunya) untuk
menangguhkan pembalasan (sampai kepada waktu yang ditentukan) yakni hari kiamat
(pastilah telah diputuskan di antara mereka) yaitu diazab-Nya orang-orang kafir
di dunia. (Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan kepada mereka Alkitab
sesudah mereka) mereka adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani
(benar-benar dalam keraguan terhadapnya) terhadap Nabi saw. (yang
mengguncangkan) yang menyebabkan keragu-raguan.
015. (Maka karena itu) karena ajaran tauhid itu (serulah)
manusia, hai Muhammad (dan tetaplah) berpegang teguh kepada ajaran tauhid
(sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka)
yang membujukmu untuk meninggalkan ajaran tauhid (dan katakanlah, "Aku
beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya
berlaku adil) bersikap adil (di antara kalian) dalam masalah memutuskan hukum
(Allahlah Rabb kami dan Rabb kalian. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kalian
amal-amal kalian) masing-masing akan mendapatkan balasan amalnya
sendiri-sendiri. (Tidak ada pertengkaran) persengketaan (antara kami dan
kalian) ayat ini diturunkan sebelum nabi diperintahkan untuk berjihad melawan
mereka (Allah mengumpulkan antara kita) pada hari semua manusia dikembalikan
kepada-Nya untuk menjalani peradilan di hadapan-Nya (dan kepada-Nyalah kembali
kita") kita akan dikembalikan.
016. (Dan orang-orang yang membantah) agama (Allah)
maksudnya, membantah Nabi-Nya (sesudah agama itu diterima) sesudah diimani dan
nyatanya mukjizat yang dibawanya, yang dimaksud dengan mereka adalah
orang-orang Yahudi (maka bantahan mereka itu sia-sia saja) atau batil (di sisi
Rabb mereka. Mereka mendapat kemurkaan Allah dan bagi mereka azab yang sangat
keras.)
017. (Allahlah yang menurunkan Kitab) Alquran (dengan
membawa kebenaran) lafal Bil Haqqi berta'alluq kepada lafal Anzala (dan
neraca), keadilan. (Dan tahukah kamu) apakah kamu tahu (boleh jadi kiamat itu)
yakni kedatangannya (sudah dekat?) lafal La'alla amalnya di-ta'alluq-kan kepada
Fi'il dan lafal-lafal sesudahnya berkedudukan sebagai dua Maf'ul.
018. (Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat
meminta supaya hari itu segera didatangkan) mereka mengatakan, "Kapan hari
kiamat itu akan datang," demikian itu karena mereka menduga bahwa hari
kiamat tidak akan datang (dan orang-orang yang beriman, merasa takut) merasa
khawatir (kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalah benar akan terjadi
Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah) mendebat (tentang
terjadinya hari kiamat itu benar-benar dalam kesesatan yang jauh.)
019. (Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya) baik
terhadap mereka yang berbakti maupun terhadap mereka yang durhaka, karena Dia
tidak membinasakan mereka melalui kelaparan sebab kemaksiatan mereka (Dia
memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya) artinya, Dia memberikan
kepada masing-masingnya apa yang Dia kehendaki (dan Dialah Yang Maha Kuat) atas
semua kehendak-Nya (lagi Maha Perkasa) Maha Menang atas semua perkara-Nya.
020. (Barang siapa yang menghendaki) dengan amalnya
(keuntungan akhirat) pahala akhirat (Kami tambahkan keuntungan itu baginya)
dilipatgandakan pahalanya yaitu satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan
dan bahkan lebih dari itu (dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di
dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia) tanpa
dilipatgandakan (dan tidak ada baginya suatu bagian pun di akhirat.)
021. (Apakah) sebenarnya (mereka mempunyai) yang dimaksud
adalah orang-orang kafir Mekah (sesembahan-sesembahan) yaitu setan-setan mereka
(yang mensyariatkan) maksudnya, sesembahan-sesembahan mereka itu mensyariatkan
(untuk mereka) untuk orang-orang kafir (agama) yang rusak (yang tidak diizinkan
oleh Allah?) seperti ajaran menyekutukan Allah dan mengingkari adanya hari
berbangkit. (Sekiranya tidak ada ketetapan yang menentukan dari Allah)
ketentuan yang telah terdahulu yang menetapkan bahwa pembalasan itu pada hari
kiamat (tentulah telah diputuskan di antara mereka) dan orang-orang yang
beriman, yaitu orang-orang kafir akan langsung diazab di dunia. (Dan
sesungguhnya orang-orang yang zalim itu) yakni orang-orang kafir (akan
memperoleh azab yang amat pedih) yang amat menyakitkan.
022. (Kamu lihat orang-orang yang zalim) kelak di hari
kiamat (sangat ketakutan) sangat ngeri (karena kejahatan-kejahatan yang telah
mereka kerjakan) di dunia, mereka takut akan menerima pembalasannya (sedangkan
pembalasan itu) yakni pembalasan perbuatan jahat mereka itu (menimpa mereka)
pasti menimpa mereka kelak di hari kiamat. (Dan orang-orang yang beriman serta
mengerjakan amal yang saleh berada di dalam taman-taman surga) berada di surga
yang paling indah bila dibandingkan dengan orang-orang yang derajatnya di bawah
mereka (mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Rabb mereka. Yang
demikian itu adalah karunia yang besar.)
023. (Itulah karunia yang dengan itu Allah
menggembirakan) berasal dari lafal Al-Bisyarah (hamba-hamba-Nya yang beriman
dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah, "Aku tidak meminta kepada
kalian atas seruanku ini) atas penyampaian risalah ini (sesuatu upah pun
kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan) Istitsna di sini bersifat Munqathi' maksudnya,
tetapi aku meminta kepada kalian hendaknya kalian mencintai kekerabatan
denganku yang memang pada kenyataannya telah ada hubungan kerabat antara kalian
dan aku. Karena sesungguhnya bagi Nabi saw. mempunyai hubungan kekerabatan
dengan setiap puak yang berakar dari kabilah Quraisy. (Dan siapa yang
mengerjakan kebaikan) yakni ketaatan (akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada
kebaikannya itu) yaitu dengan melipatgandakan pahala kebaikannya. (Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun) terhadap dosa-dosa (lagi Maha Mensyukuri) bagi orang yang
sedikit beramal kebaikan, karenanya Dia melipatgandakan pahalanya.
024. (Bahkan) tetapi (mereka mengatakan, "Dia telah
mengada-adakan dusta terhadap Allah") yaitu dengan menisbatkan Alquran,
bahwasanya diturunkan dari sisi Allah. (Maka jika Allah menghendaki niscaya Dia
mengunci mati) maksudnya, mengikat (hatimu) dengan kesabaran, sehingga kamu
sabar di dalam menghadapi perlakuan mereka yang menyakitkan melalui perkataan
dan perbuatan-perbuatan lainnya; memang Allah swt. telah melaksanakan apa yang
dikehendaki-Nya itu (dan Allah menghapuskan yang batil) yakni perkara yang
telah mereka katakan itu (dan membenarkan yang hak) menetapkannya (dengan
kalimat-kalimat-Nya) yang diturunkan kepada Nabi-Nya. (Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui
segala isi hati) mengetahui apa yang terkandung di dalam kalbu.
025. (Dan Dialah yang menerima tobat dari
hamba-hamba-Nya) dari sebagian di antara mereka (dan memaafkan
kesalahan-kesalahan) yang para pelakunya telah bertobat daripadanya (dan mengetahui
apa yang kalian kerjakan) dapat dibaca Taf'aluuna atau Yaf'aluuna; kalau dibaca
Yaf'aluuna artinya, mengetahui apa yang mereka kerjakan.
026. (Dan Dia memperkenankan doa orang-orang yang beriman
serta mengerjakan amal yang saleh) maksudnya, Dia mengabulkan apa yang mereka
minta (dan menambah kepada mereka) maksudnya, Allah menambah kepada mereka
(dari karunia-Nya. Dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang sangat
keras.)
027. (Dan jika Allah melapangkan rezeki kepada
hamba-hamba-Nya) semuanya (tentulah mereka akan melampaui batas) semuanya akan
melampaui batas; tentulah mereka akan berlaku sewenang-wenang (di muka bumi,
tetapi Allah menurunkan) dapat dibaca Yunazzilu atau Yunzilu, yakni menurunkan
rezeki-Nya (apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran) maka Dia melapangkan rezeki
itu kepada sebagian hamba-hamba-Nya, sedangkan yang lainnya tidak; dan
timbulnya sikap melampaui batas ini dari melimpahnya rezeki. (Sesungguhnya Dia
Maha Mengetahui keadaan hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.)
028. (Dan Dialah Yang menurunkan hujan) yakni air hujan
(sesudah mereka berputus asa) putus harapan dari turunnya hujan (dan
menyebarkan rahmat-Nya) maksudnya, menyebarkan hujan yang diturunkan-Nya. (Dan
Dialah Yang Maha Pelindung) yang berbuat baik kepada orang-orang Mukmin (lagi
Maha Terpuji) di kalangan orang-orang beriman.
029. (Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
menciptakan langit dan bumi dan) menciptakan (apa yang Dia sebarkan) Dia sebar
ratakan (pada keduanya, yaitu berupa makhluk yang melata) pengertian Ad-Dabbah
ialah makhluk yang menempati bumi, yaitu manusia dan lain-lainnya. (Dan Dia
untuk mengumpulkan semuanya) mengumpulkan semua makhluk untuk dihadapkan
kepada-Nya (Maha Kuasa jika dikehendaki-Nya) Dhamir Hum yang terdapat pada
lafal Jam'ihim lebih memprioritaskan makhluk yang berakal daripada makhluk
lainnya.
030. (Dan apa saja yang telah menimpa kalian) khithab
ayat ini ditujukan kepada orang-orang mukmin (berupa musibah) berupa malapetaka
dan kesengsaraan (maka adalah karena perbuatan tangan kalian sendiri) artinya,
sebab dosa-dosa yang telah kalian lakukan sendiri. Diungkapkan bahwa dosa-dosa
tersebut dikerjakan oleh tangan mereka, hal ini mengingat, bahwa kebanyakan
pekerjaan manusia itu dilakukan oleh tangan (dan Allah memaafkan sebagian besar)
dari dosa-dosa tersebut, karena itu Dia tidak membalasnya. Dia Maha Mulia dari
menduakalikan pembalasan-Nya di akhirat. Adapun mengenai musibah yang menimpa
kepada orang-orang yang tidak berdosa di dunia, dimaksudkan untuk mengangkat
derajatnya di akhirat kelak.
031. (Dan kalian tidak dapat) hai orang-orang musyrik
(melepaskan diri) melarikan diri dari azab Allah (di muka bumi) maksudnya,
kalian tidak akan dapat meloloskan diri dan menghindar dari azab-Nya itu (dan
kalian tidak memperoleh selain Allah) (seorang pelindung pun dan tidak pula
seorang penolong) yang dapat menolak azab Allah dari kalian.
032. (Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
kapal-kapal) atau perahu-perahu yang dapat berlayar (di laut seperti
gunung-gunung) artinya, mirip seperti bukit-bukit dalam besarnya.
033. (Jika Dia menghendaki Dia akan menenangkan angin,
maka jadilah kapal-kapal itu) sehingga jadilah kapal-kapal itu (terhenti) diam
tidak dapat melaju (di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi setiap orang yang banyak bersabar dan
banyak bersyukur) yang dimaksud adalah orang mukmin, dia dapat bersabar di kala
tertimpa musibah dan bersyukur di kala hidup senang.
034. (Atau kapal-kapal itu dibinasakan-Nya) lafal ayat ini
di'athafkan kepada Yuskin artinya, atau Dia menenggelamkan kapal-kapal itu
berikut para penumpang dan apa yang dimuatnya, yaitu dengan menimbulkan angin
badai (karena perbuatan mereka) disebabkan dosa-dosa yang dilakukan oleh para
penumpangnya (atau Dia memberi maaf sebagian besar) dari dosa-dosa itu, yang
karenanya Dia tidak menenggelamkan para pelakunya.
035. (Dan supaya mengetahui) lafal ayat ini kalau dibaca
Rafa' berarti merupakan jumlah Isti'naf atau kalimat baru, kalau dibaca Nashab
berarti di'athafkan kepada Ta'lil yang diperkirakan keberadaannya, yaitu; Dia
menenggelamkan mereka sebagai pembalasan dari-Nya kepada mereka, dan supaya
mengetahui (orang-orang yang membantah ayat-ayat Kami, bahwa mereka sekali-kali
tidak akan memperoleh jalan keluar) maksudnya, tempat untuk melarikan diri dari
azab Kami. Jumlah Nafi atau lafal Ma Lahum Min Mahiish menduduki tempat dua
Maf'ul bagi lafal Ya'lama. Sedangkan Nafinya sendiri di-mu'allaqkan dari
amalnya.
036. (Maka apa yang diberikan kepada kalian) khithab ayat
ini ditujukan kepada orang-orang mukmin dan lain-lainnya (berupa sesuatu) dari
perhiasan duniawi (itu adalah kenikmatan hidup di dunia) untuk dinikmati
kemudian lenyap sesudah itu (dan yang ada pada sisi Allah) berupa pahala (lebih
baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman dan hanya kepada Rabb
mereka, mereka bertawakal) kemudian di'athafkan kepadanya ayat berikut ini,
yaitu:
037. (Dan bagi orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar
dan perbuatan-perbuatan keji) yang mengharuskan pelakunya menjalani hukuman
Hadd; lafal ayat ini merupakan 'Athful Ba'dh 'Alal Kull (dan apabila mereka
marah mereka memberi maaf) maksudnya, mereka selalu bersikap maaf.
038. (Dan bagi orang-orang yang menerima seruan Rabbnya)
yang mematuhi apa yang diserukan Rabbnya yaitu, mentauhidkan-Nya dan
menyembah-Nya (dan mendirikan salat) memeliharanya (sedangkan urusan mereka)
yang berkenaan dengan diri mereka (mereka putuskan di antara mereka dengan
musyawarah) memutuskannya secara musyawarah dan tidak tergesa-gesa dalam memutuskannya
(dan sebagian dari apa yang Kami rezekikan kepada mereka) atau sebagian dari
apa yang Kami berikan kepada mereka (mereka menafkahkannya) untuk jalan
ketaatan kepada Allah. Dan orang-orang yang telah disebutkan tadi merupakan
suatu golongan kemudian golongan yang lainnya ialah;
039. (Dan bagi orang-orang yang apabila mereka
diperlakukan dengan lalim) dizalimi (mereka membela diri) maksudnya membalas
perlakuan zalim itu sesuai dengan kelaliman yang diterimanya, sebagaimana yang
diungkapkan oleh firman-Nya:
040. (Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang
serupa) kejahatan yang kedua ini dinamakan pula sebagai kejahatan bukan
pembalasan, karena jenis dan gambarannya sama dengan yang pertama. Hal ini
tampak jelas di dalam masalah yang menyangkut kisas luka. Sebagian di antara
para ahli fikih mengatakan, bahwa jika ada seseorang mengatakan kepadamu,
"Semoga Allah menghinakan kamu," maka pembalasan yang setimpal ialah
harus dikatakan pula kepadanya, "Semoga Allah menghinakan kamu pula (maka
barang siapa memaafkan) orang yang berbuat lalim kepadanya (dan berbuat baik)
yakni tetap berlaku baik kepada orang yang telah ia maafkan (maka pahalanya
atas tanggungan Allah) artinya, Allah pasti akan membalas pahalanya.
(Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang lalim) maksudnya Dia tidak
menyukai orang-orang yang memulai berbuat lalim, maka barang siapa yang memulai
berbuat lalim dia akan menanggung akibatnya, yaitu siksaan dari-Nya.
041. (Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri
sesudah teraniaya) sesudah ia menerima penganiayaan dari orang lain (tidak ada
suatu dosa pun atas mereka) maksudnya, mereka tidak berdosa bila menuntut.
042. (Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat
lalim kepada manusia dan melampaui batas) yaitu mereka mengerjakan hal-hal (di
muka bumi tanpa hak) mereka mengerjakan perbuatan-perbuatan maksiat. (Mereka
itu mendapat azab yang pedih) yaitu azab yang menyakitkan.
043. (Tetapi orang yang bersabar) dan ia tidak membela
dirinya atau tidak menuntut balas (dan memaafkan) memaafkan kelaliman orang
lain terhadap dirinya (sesungguhnya yang demikian itu) yaitu sabar dan pemaaf
(termasuk hal-hal yang diutamakan) yang dianjurkan oleh syariat.
044. (Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada
baginya seorang pemimpin pun sesudah itu) artinya tiada seorang pun yang dapat
memberikan petunjuk kepadanya sesudah ia disesatkan oleh Allah (Dan kamu akan
melihat orang-orang yang lalim ketika mereka melihat azab berkata, "Adakah
kiranya jalan untuk kembali) ke dunia bagi kami."
045. (Dan kamu akan melihat mereka dihadapkan kepadanya)
yakni ke neraka (dalam keadaan tunduk) takut dan merasa rendah diri (karena
merasa hina, mereka melihat) ke neraka (dengan pandangan yang lesu) atau dengan
pandangan yang malas. Huruf Min di sini bermakna Ibtidaiyah atau bermakna sama
dengan huruf Ba. (Dan orang-orang yang beriman berkata, "Sesungguhnya
orang-orang yang merugi ialah orang-orang yang kehilangan diri mereka sendiri
dan kehilangan keluarga mereka pada hari kiamat") karena mereka kekal
menjadi penghuni neraka dan tidak memperoleh bidadari-bidadari yang telah
disediakan buat mereka seandainya mereka beriman. Isim Maushul atau lafal Al
Ladziina Khasiruu Anfusahum merupakan Khabar dari lafal Inna. (Ingatlah,
sesungguhnya orang-orang yang zalim itu) yakni orang-orang yang kafir itu
(berada dalam azab yang kekal) azab yang abadi; ini adalah firman Allah swt.
046. (Dan mereka sekali-kali tidak mempunyai
pelindung-pelindung yang dapat menolong mereka selain Allah) yang dapat menolak
azab-Nya dari diri mereka (Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidaklah ada
baginya sesuatu jalan pun) yaitu jalan yang benar baginya di dunia dan jalan
yang dapat mengantarkannya ke surga, di akhirat kelak.
047. (Patuhilah seruan Rabb kalian) perkenankanlah seruan-Nya,
yaitu dengan mentauhidkan-Nya dan menyembah-Nya (sebelum datang suatu hari)
yakni hari kiamat (dari Allah yang tidak dapat ditolak kedatangannya) apabila
hari itu datang tidak dapat ditolak. (Kalian tidak memperoleh tempat
berlindung) yang kalian dapat berlindung di dalamnya (pada hari itu dan tidak
pula dapat mengingkari) dosa-dosa kalian.
048. (Jika mereka berpaling) tidak mau mematuhi
seruan-Nya itu (maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pemelihara bagi mereka)
sebagai orang yang memelihara amal perbuatan mereka, umpamanya kamu menjadi
orang yang memperturutkan apa yang dikehendaki oleh mereka. (Tidak lain) tiada
lain (kewajibanmu hanyalah menyampaikan risalah) hal ini sebelum ada perintah
untuk berjihad. (Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu
rahmat dari Kami) berupa nikmat seperti kekayaan atau kecukupan dan kesehatan
(dia bergembira ria karena rahmat itu. Dan jika mereka ditimpa) Dhamir yang
kembali kepada lafal Al-Insaan memandang kepada segi maknanya atau jenisnya (kesusahan)
malapetaka atau musibah (disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri) disebabkan
yang mereka lakukan; dalam ayat ini diungkapkan kata 'tangan mereka sendiri'
karena kebanyakan pekerjaan manusia itu dilakukan oleh tangannya (karena
sesungguhnya
manusia itu amat ingkar) kepada nikmat yang telah diberikan
kepadanya.
049. (Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi. Dia
menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan kepada siapa yang Dia
kehendaki) yakni berupa anak-anak (yaitu anak-anak perempuan dan Dia memberikan
anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki.)
050. (Atau Dia menganugerahkan kedua jenis) atau Dia
menjadikan buat mereka (laki-laki dan perempuan, dan Dia menjadikan mandul
siapa yang Dia kehendaki) sehingga tidak mempunyai anak dan tidak dapat
membuahi. (Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui) apa yang diciptakan-Nya (lagi Maha
Kuasa) atas semua apa yang dikehendaki-Nya.
051. (Dan tidak mungkin bagi seorang manusia pun bahwa
Allah berkata-kata dengan dia kecuali) dengan perantaraan (wahyu) yang Dia
wahyukan kepadanya di dalam tidurnya atau melalui ilham (atau) melainkan (di
belakang tabir) seumpamanya Allah memperdengarkan kalam-Nya kepadanya, tetapi
dia tidak dapat melihat-Nya, sebagaimana yang telah terjadi pada Nabi Musa a.s.
(atau) kecuali (dengan mengutus seorang utusan) yakni malaikat, seperti Jibril
(lalu diwahyukan kepadanya) maksudnya, utusan itu menyampaikan wahyu-Nya kepada
rasul yang dituju (dengan seizin-Nya) dengan seizin Allah (apa yang Dia
kehendaki) apa yang Allah kehendaki. (Sesungguhnya Dia Maha Tinggi) dari
sifat-sifat yang dimiliki oleh semua makhluk (lagi Maha Bijaksana) di dalam
perbuatan-Nya.
052. (Dan demikianlah) maksudnya, sebagaimana Kami
wahyukan kepada rasul-rasul selain kamu (Kami wahyukan kepadamu) hai Muhammad
(wahyu) yakni Alquran, yang karenanya kalbu manusia dapat hidup (dengan
perintah Kami) yang Kami wahyukan kepadamu. (Sebelumnya kamu tidaklah
mengetahui) sebelum Kami mewahyukan kepadamu (apakah Alkitab) yakni Alquran itu
(dan tidak pula mengetahui apakah iman itu) yakni syariat-syariat dan
tanda-tanda-Nya Nafi dalam ayat ini amalnya di-ta'alluqkan kepada Fi'il dan
lafal-lafal sesudah Fi'il menempati kedudukan dua Maf'ulnya (tetapi Kami
menjadikan Alquran itu) wahyu atau Alquran itu (cahaya, yang Kami tunjuki
dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan
sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk) maksudnya kamu menyeru dengan
wahyu yang diturunkan kepadamu (kepada jalan) tuntunan (yang lurus) yakni agama
Islam.
053. (Yaitu jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa
yang ada di langit dan apa yang ada di bumi) sebagai milik-Nya, makhluk-Nya dan
hamba-hamba-Nya. (Ingatlah, bahwa kepada Allahlah kembali semua urusan) semua
urusan dikembalikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar