Surat Ke-86 : 17 Ayat
001. (Demi langit dan yang datang pada malam hari) lafal Ath-Thaariq pada
asalnya berarti segala sesuatu yang datang pada malam hari, antara lain ialah
bintang-bintang, karena bintang-bintang baru muncul bila malam tiba.
002. (Tahukah kamu) artinya apakah kamu mengetahui (apakah yang datang pada
malam hari itu?) lafal Maa adalah Mubtada sedangkan lafal Ath-Thaariq adalah
Khabarnya, kedua lafal tersebut berkedudukan menjadi Maf'ul kedua dari lafal
Adraa. Lafal Maa yang kedua juga menjadi Khabar dari lafal Maa yang pertama, di
dalamnya terkandung makna yang menjelaskan kedudukan Ath-Thaariq yang agung
itu; selanjutnya pengertian Ath-Thaariq dijelaskan oleh firman berikutnya.
003. (Yaitu bintang) yakni bintang Tsurayya, atau semua bintang (yang
cahayanya menembus) kegelapan malam. Yang menjadi Jawab Qasam ialah:
004. (Tidak ada suatu jiwa pun melainkan ada penjaganya) jika dibaca Lamaa
tanpa memakai Tasydid, berarti huruf Maa adalah huruf Zaidah, dan In adalah
bentuk Takhfif dari Inna sedangkan Isimnya tidak disebutkan, dan huruf Lamnya
adalah huruf Fariqah. Artinya sesungguhnya setiap diri itu ada penjaganya. Jika
dibaca Lammaa dengan memakai Tasydid, berarti In adalah bermakna Nafi,
sedangkan Lammaa bermakna Illaa; artinya tiada suatu jiwa pun melainkan ada
penjaganya, yakni penjaga yang terdiri dari malaikat; malaikat penjaga itu
bertugas untuk mencatat amal baik dan amal buruknya.
005. (Maka hendaklah manusia memperhatikan) dengan perhatian yang dibarengi
dengan mempelajarinya (dari apakah dia diciptakan?) artinya berasal dari apakah
dia tercipta?
006. (Dia diciptakan dari air yang terpancar) yakni yang dipancarkan oleh
laki-laki ke dalam rahim wanita.
007. (Yang keluar dari antara tulang sulbi) laki-laki (dan tulang dada)
perempuan.
008. (Sesungguhnya Dia) yakni Allah swt. (untuk mengembalikannya) atau
menghidupkan kembali manusia setelah mati (benar-benar kuasa) maka apabila
manusia itu benar-benar memperhatikan asal mula kejadiannya, niscaya dia akan
menyimpulkan, bahwasanya Yang Maha Kuasa menciptakan demikian, berkuasa pula
untuk menghidupkannya kembali.
009. (Pada hari ditampakkan) maksudnya, diuji dan dibuka (segala rahasia)
yaitu hal-hal yang terkandung di dalam kalbu berupa keyakinan-keyakinan dan
niat-niat.
010. (Maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu) yaitu bagi orang yang
tidak mempercayai adanya hari berbangkit (suatu kekuatan pun) yang dapat
melindunginya dari azab (dan tidak pula seorang penolong pun) yang dapat
menolak azab Allah.
011. (Demi langit yang mengandung hujan) hujan dinamakan Ar-Raj'u karena
berulang datang pada musimnya.
012. (Dan demi bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan) maksudnya retak-retak
karena daripadanya keluar tumbuh-tumbuhan.
013. (Sesungguhnya Alquran itu) yakni wahyu Alquran (benar-benar firman
yang memutuskan) yang memisahkan antara perkara yang hak dan perkara yang
batil.
014. (Dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau) atau mainan dan kebatilan.
015. (Sesungguhnya mereka) yakni orang-orang kafir (merencanakan tipu daya
yang jahat dengan sebenar-benarnya) yaitu mereka melakukan tipu daya yang jahat
terhadap diri Nabi saw.
016. (Dan Aku pun membuat rencana pula dengan sebenar-benarnya) maksudnya,
Aku biarkan mereka bersenang-senang sesuka hatinya, tanpa mereka sadari bahwa
hal itu merupakan Istidraj dari Aku, yang kelak Aku akan mengazab mereka dengan
sepedih-pedihnya.
017. (Karena itu beri tangguhlah) hai Muhammad (orang-orang kafir itu, beri
tangguhlah mereka) lafal Amhilhum mengukuhkan makna yang terkandung di dalam
lafal Famahhil; dianggap baik karena lafalnya berbeda dengan yang pertama,
artinya tangguhkanlah mereka itu (barang sebentar) dalam waktu yang singkat.
Lafal Ruwaidan adalah mashdar yang mengukuhkan makna 'Amilnya. Ia adalah bentuk
Tashghir dari lafal Rawdun atau Arwaadun yang mengandung makna Tarkhiim. Dan
Allah swt. benar-benar mengazab orang-orang kafir itu dalam perang Badar. Akan
tetapi ayat penangguhan ini dinasakh oleh ayat perang, yakni Allah
memerintahkan Nabi-Nya supaya berjihad memerangi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar