Surat Ke-31 : 34 Ayat
001. (Alif lam mim) hanya Allah saja yang mengetahui arti
dan maksud ayat ini.
002. (Inilah) yakni ayat-ayat ini (ayat-ayat Alkitab)
yakni Alquran (yang mengandung hikmah) idhafah lafal aayatu kepada lafal
al-kitaabi mengandung makna min, maksudnya sebagian dari Alquran.
003. Dia, yakni Alquran (menjadi petunjuk dan rahmat)
lafal rahmatun dibaca rafa' (bagi orang-orang yang berbuat kebaikan) pada
umumnya qiraat lafal rahmatun dibaca nashab sehingga bacaannya menjadi hudan wa
rahmatan. Kedudukannya menjadi hal atau kata keterangan keadaan dari lafal
aayatul kitaabi dan 'amilnya adalah makna isyarat yang terkandung dalam lafal
tilka. Maksudnya, ayat-ayat Alquran ini sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang
yang berbuat kebaikan.
004. (Yaitu orang-orang yang mendirikan salat) lafal ayat
ini berkedudukan menjadi bayan atau penjelasan bagi lafal muhsiniin, maksudnya
orang-orang yang berbuat kebaikan itu adalah orang-orang yang mendirikan salat
(menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya hari akhirat) lafal hum yang
kedua merupakan pengukuh makna bagi lafal hum yang pertama.
005. (Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat
petunjuk dari Rabbnya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung) yakni
orang-orang yang memperoleh keberuntungan.
006. (Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan
perkataan yang tidak berguna) maksudnya (untuk menyesatkan) manusia; lafal ayat
ini dapat dibaca liyadhilla dan liyudhilla (dari jalan Allah) dari jalan Islam
(tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu) kalau dibaca nashab yaitu wa
yattakhidzahaa berarti diathafkan kepada lafal yudhilla, dan jika dibaca rafa'
yaitu wa yattakhidzuhaa, berarti diathafkan kepada lafal yasytarii
(olok-olokan) menjadi objek ejekan dan olokan mereka. (Mereka itu akan
memperoleh azab yang menghinakan) azab yang hina sekali.
007. (Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami)
ayat-ayat Alquran (dia berpaling dengan menyombongkan diri) dengan rasa sombong
(seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbatan di kedua
telinganya) artinya kedua telinganya tersumbat; dan kedua jumlah tasybih
menjadi hal atau kata keterangan keadaan dari dhamir yang terkandung di dalam
lafal walla, atau tasybih yang kedua menjadi bayan atau penjelasan bagi tasybih
yang pertama (maka beri kabar gembiralah dia) beritahukanlah kepadanya (dengan
azab yang pedih) azab yang menyakitkan. Disebutkannya lafal al-bisyaarah
dimaksudkan sebagai tahakkum atau ejekan, dan orang yang dimaksud adalah Nadhr
bin Harits. Dia datang ke negeri Al-Hairah dengan tujuan berniaga, lalu ia
membeli kitab-kitab cerita orang-orang Ajam. Setelah itu ia menceritakan isinya
kepada penduduk Mekah seraya mengatakan, "Sesungguhnya Muhammad telah
menceritakan kepada kalian kisah-kisah kaum Ad dan kaum Tsamud, dan sekarang
saya akan menceritakan kepada kalian kisah-kisah tentang kerajaan Romawi dan
kerajaan Persia." Ternyata mereka menyenangi kisah Nadhr itu, karenanya
mereka meninggalkan Alquran serta tidak mau mendengarkannya lagi.
008. (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka surga-surga yang penuh kenikmatan).
009. (Kekal mereka di dalamnya) lafal ayat ini menjadi
hal atau kata keterangan keadaan bagi lafal muqaddarah. Maksudnya telah
dipastikan mereka kekal di dalamnya bila mereka memasukinya (sebagai janji
Allah yang benar) Allah swt. telah menjanjikan hal tersebut kepada mereka
dengan janji yang sebenar-benarnya. (Dan Dialah Yang Maha Perkasa) yang tidak
ada sesuatu pun dapat mengalahkan-Nya sehingga Dia tidak akan menunaikan janji
dan ancaman-Nya (lagi Maha Bijaksana) yang tiada meletakkan sesuatu melainkan
pada tempatnya.
010. (Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kalian
melihatnya) lafal 'amadin adalah bentuk jamak dari lafal 'imaadun yaitu pilar
penyangga, dan memang langit itu tidak ada pilar yang menyangganya sejak
diciptakannya (dan Dia meletakkan gunung-gunung di permukaan bumi) yakni
gunung-gunung yang tinggi dan besar-besar supaya (jangan) tidak (menggoyangkan)
tidak bergerak-gerak sehingga mengguncang (kalian dan mengembangbiakkan padanya
segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan) di dalam ungkapan ayat ini
terkandung iltifat dari ghaibah, seharusnya wa anzala (air hujan dari langit,
lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik) dari jenis
tumbuh-tumbuhan yang baik.
011. (Inilah ciptaan Allah) yakni makhluk-Nya (maka
perlihatkanlah oleh kalian kepadaku) ceritakanlah kepadaku, hai penduduk Mekah
(apa yang telah diciptakan oleh sesembahan-sesembahan kalian selain Allah) yang
telah diciptakan oleh selain-Nya, yang dimaksud adalah sesembahan-sesembahan
kalian, sehingga kalian menyekutukannya dengan Allah swt. Kata tanya maa
menunjukkan makna ingkar, berkedudukan sebagai mubtada, sedangkan lafal dzaa
yang berarti sama dengan lafal al-ladzii berikut dengan shilahnya menjadi
khabar. Lafal aruuni tidak diberlakukan pengamalannya, sedangkan lafal-lafal
yang sesudahnya menempati kedudukan sebagai kedua maf`ulnya. (Sebenarnya) akan
tetapi (orang-orang yang lalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata)
disebabkan mereka menyekutukan Allah dan kalian adalah sebagian dari mereka.
012. (Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Luqman
hikmah) antara lain ilmu, agama dan tepat pembicaraannya, dan kata-kata mutiara
yang diucapkannya cukup banyak serta diriwayatkan secara turun-temurun. Sebelum
Nabi Daud diangkat menjadi rasul dia selalu memberikan fatwa, dan dia sempat
mengalami zaman kenabian Nabi Daud, lalu ia meninggalkan fatwa dan belajar menimba
ilmu dari Nabi Daud. Sehubungan dengan hal ini Luqman pernah mengatakan,
"Aku tidak pernah merasa cukup apabila aku telah dicukupkan." Pada
suatu hari pernah ditanyakan oleh orang kepadanya, "Siapakah manusia yang
paling buruk itu?" Luqman menjawab, "Dia adalah orang yang tidak
mempedulikan orang lain yang melihatnya sewaktu dia mengerjakan
kejahatan." (Yaitu) dan Kami katakan kepadanya, hendaklah (bersyukurlah
kamu kepada Allah) atas hikmah yang telah dilimpahkan-Nya kepadamu. (Dan barang
siapa yang bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya
sendiri) karena pahala bersyukurnya itu kembali kepada dirinya sendiri (dan
barang siapa yang tidak bersyukur) atas nikmat yang telah dilimpahkan-Nya
kepadanya (maka sesungguhnya Allah Maha Kaya) tidak membutuhkan makhluk-Nya
(lagi Maha Terpuji) Maha Terpuji di dalam ciptaan-Nya.
013. (Dan) ingatlah (ketika Luqman berkata kepada
anaknya, di waktu ia menasihatinya, "Hai anakku) lafal bunayya adalah
bentuk tashghir yang dimaksud adalah memanggil anak dengan nama kesayangannya
(janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan) Allah itu
(adalah benar-benar kelaliman yang besar.") Maka anaknya itu bertobat
kepada Allah dan masuk Islam.
014. (Dan Kami wasiatkan kepada manusia terhadap kedua
orang ibu bapaknya) maksudnya Kami perintahkan manusia untuk berbakti kepada
kedua orang ibu bapaknya (ibunya telah mengandungnya) dengan susah payah (dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah) ia lemah karena mengandung, lemah sewaktu
mengeluarkan bayinya, dan lemah sewaktu mengurus anaknya di kala bayi (dan
menyapihnya) tidak menyusuinya lagi (dalam dua tahun. Hendaknya) Kami katakan
kepadanya (bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya
kepada Akulah kembalimu) yakni kamu akan kembali.
015. (Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan
dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu) yakni pengetahuan
yang sesuai dengan kenyataannya (maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan cara yang makruf) yaitu dengan berbakti
kepada keduanya dan menghubungkan silaturahmi dengan keduanya (dan ikutilah
jalan) tuntunan (orang yang kembali) orang yang bertobat (kepada-Ku) dengan
melakukan ketaatan (kemudian hanya kepada Akulah kembali kalian, maka
Kuberitakan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan) Aku akan membalasnya
kepada kalian. Jumlah kalimat mulai dari ayat 14 sampai dengan akhir ayat 15
yaitu mulai dari lafal wa washshainal insaana dan seterusnya merupakan jumlah
i'tiradh, atau kalimat sisipan.
016. ("Hai anakku, sesungguhnya) perbuatan yang
buruk-buruk itu (jika ada sekalipun hanya sebesar biji sawi, dan berada dalam
batu atau di langit atau di bumi) atau di suatu tempat yang paling tersembunyi
pada tempat-tempat tersebut (niscaya Allah akan mendatangkannya) maksudnya Dia
kelak akan menghisabnya. (Sesungguhnya Allah Maha Halus) untuk mengeluarkannya
(lagi Maha Waspada) tentang tempatnya.
017. (Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah manusia
mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan mungkar serta
bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu) disebabkan amar makruf dan nahi
mungkarmu itu. (Sesungguhnya yang demikian itu) hal yang telah disebutkan itu
(termasuk hal-hal yang ditekankan untuk diamalkan) karena mengingat hal-hal
tersebut merupakan hal-hal yang wajib.
018. (Dan janganlah kamu memalingkan) menurut qiraat yang
lain dibaca wa laa tushaa`ir (mukamu dari manusia) janganlah kamu
memalingkannya dari mereka dengan rasa takabur (dan janganlah kamu berjalan di
muka bumi dengan angkuh) dengan rasa sombong. (Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong) yakni orang-orang yang sombong di dalam
berjalan (lagi membanggakan diri) atas manusia.
019. (Dan sederhanalah kamu dalam berjalan) ambillah
sikap pertengahan dalam berjalan, yaitu antara pelan-pelan dan berjalan cepat,
kamu harus tenang dan anggun (dan lunakkanlah) rendahkanlah (suaramu.
Sesungguhnya seburuk-buruk suara) suara yang paling jelek itu (ialah suara
keledai.") Yakni pada permulaannya adalah ringkikan kemudian disusul oleh
lengkingan-lengkingan yang sangat tidak enak didengar.
020. (Tidaklah kalian perhatikan) hai orang-orang yang
diajak bicara, tidakkah kalian ketahui (bahwa Allah telah menundukkan untuk
kepentingan kalian apa yang di langit) yaitu matahari, bulan dan
bintang-bintang supaya kalian mengambil manfaat daripadanya (dan apa yang di
bumi) berupa buah-buahan, sungai-sungai dan binatang-binatang (dan
menyempurnakan) artinya meluaskan dan menyempurnakan (untuk kalian nikmat-Nya
lahir) yaitu diberi bentuk yang baik, anggota yang paling sempurna dan lain
sebagainya (dan batin) berupa pengetahuan dan lain sebagainya. (Dan di antara
manusia) yakni penduduk Mekah (ada yang membantah tentang keesaan Allah tanpa
ilmu pengetahuan atau petunjuk) dari Rasul (dan tanpa Kitab yang memberi
penerangan) yang telah diturunkan oleh Allah, melainkan dia melakukan hal itu
hanya secara taklid atau mengikut saja.
021. (Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Ikutilah
apa yang diturunkan Allah." Mereka menjawab, "Tidak, tapi kami hanya
mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya.") Maka
Allah berfirman, " (Apakah) mereka mengikuti bapak-bapak mereka (walaupun
setan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala nyala?") yakni
kepada hal-hal yang menjerumuskan mereka ke dalamnya, tentu saja tidak bukan?
022. (Dan barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada
Allah) yakni mau menaati-Nya (sedangkan dia orang yang berbuat kebaikan)
mengesakan-Nya (maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang
kokoh) yakni bagian dari tali yang paling kuat sehingga tidak dikhawatirkan
akan putus. (Dan hanya kepada Allah lah kesudahan segala urusan) maksudnya
segala urusan itu akan kembali kepada-Nya.
023. (Dan barang siapa yang kafir maka janganlah
membuatmu sedih) hai Muhammad (kekafirannya itu) janganlah kamu
menghiraukannya. (Hanya kepada Kami lah mereka kembali, lalu Kami beritakan
kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui segala isi hati) yakni apa yang terkandung di dalamnya, maka Dia
akan membalasnya kelak.
024. (Kami berikan mereka bersenang-senang) di dunia
(sebentar) hanya selama mereka hidup di dalamnya (kemudian Kami paksa mereka)
di akhirat (masuk ke dalam siksa yang keras) yaitu siksaan neraka yang mereka
tidak menemui jalan keselamatan darinya.
025. (Dan sesungguhnya jika) huruf lam menunjukkan makna
qasam (kamu tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan
bumi?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah.") Dari lafal
layaqulunanna terbuang daripadanya nun alamat rafa' karena berturut-turutnya
nun, dan terbuang pula daripadanya wawu dhamir jamak bukan karena 'illat
bertemunya dua huruf yang disukunkan. (Katakanlah, "Segala puji bagi
Allah") atas menangnya hujah tauhid atas mereka. (Tetapi kebanyakan mereka
tidak mengetahui) apa yang seharusnya mereka lakukan, yaitu mentauhidkan-Nya.
026. (Kepunyaan Allah lah apa yang di langit dan yang di
bumi) sebagai milik, makhluk dan hamba-hamba-Nya, maka tidak ada yang patut
disembah di langit dan di bumi selain-Nya. (Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha
Kaya) tidak membutuhkan makhluk-Nya (lagi Maha Terpuji) yakni terpuji di dalam
ciptaan-Nya.
027. (Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan
laut) lafal al-bahru diathafkan kepada isimnya anna (ditambahkan kepadanya
tujuh laut sesudahnya) sebagai tambahannya sesudah keringnya laut (niscaya
tidak akan habis-habisnya kalimat Allah) yang mengungkapkan tentang
pengetahuan-pengetahuan-Nya dengan menuliskannya dengan memakai pena-pena itu
dan berikut tambahan tujuh laut sebagai tintanya, serta tidak pula dengan
tambahan yang lebih banyak dari itu, karena pengetahuan Allah tiada batasnya.
(Sesungguhnya Allah Maha Perkasa) tidak ada sesuatu pun yang dapat
menghalang-halangi-Nya (lagi Maha Bijaksana) tidak ada sesuatu pun yang
terlepas dari pengetahuan dan kebijaksanaan-Nya.
028. (Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kalian
dari dalam kubur itu melainkan hanya seperti menciptakan dan membangkitkan satu
jiwa saja) artinya sebagaimana menciptakan dan membangkitkan satu jiwa, karena
kesemuanya itu akan ada hanya dengan kalimat kun fayakuun. (Sesungguhnya Allah
Maha Mendengar) mendengar semua apa yang dapat didengar (lagi Maha Melihat)
mengetahui semua apa yang dapat dilihat, dan tiada sesuatu pun yang
menyibukkan-Nya dari yang lain.
029. (Tidakkah kamu memperhatikan) artinya melihat, hai
orang yang diajak bicara (bahwa sesungguhnya Allah memasukkan) mempergantikan
(malam ke dalam siang dan memasukkan siang) mempergantikannya (ke dalam malam)
maka Dia menambahkan pada masing-masing apa yang dikurangi dari yang lainnya
(dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing) dari matahari dan bulan
itu (berjalan) beredar pada garis edarnya (sampai kepada waktu yang ditentukan)
yaitu hari kiamat (dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian
kerjakan).
030. (Demikianlah) hal yang telah disebutkan itu (karena
sesungguhnya Allah Dialah yang hak) yang tetap. (Dan sesungguhnya apa saja yang
mereka seru) yang mereka sembah; lafal ayat ini dapat dibaca ya'buduuna dan
ta'buduuna (selain dari Allah, itulah yang batil) yang lenyap (dan sesungguhnya
Allah Dialah Yang Maha Tinggi) atas semua makhluk-Nya dengan keperkasaan-Nya
yang mengalahkan mereka semua (lagi Maha Besar) yakni Maha Agung.
031. (Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya
bahtera itu) kapal itu (berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya
diperlihatkan-Nya kepada Kamu sekalian) hai orang-orang yang diajak bicara
dalam hal ini (sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda) yaitu pelajaran-pelajaran (bagi
semua orang yang sangat bersabar) di dalam menahan diri dari
perbuatan-perbuatan maksiat yang dilarang oleh Allah (lagi banyak bersyukur)
atas nikmat-nikmat-Nya.
032. (Dan apabila mereka tertutup) yakni orang-orang
kafir itu oleh (ombak yang besar seperti gunung) bagaikan bukit besarnya,
hingga menutupi apa yang ada di bawahnya (mereka menyeru Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya) mereka berdoa hanya kepada-Nya, semoga Dia
menyelamatkan mereka dari amukan gelombang itu. (Maka tatkala Allah
menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh
jalan pertengahan) yakni pertengahan antara ingkar dan iman, dan sebagian di
antara mereka ada yang masih tetap pada kekafirannya. (Dan tidak ada yang
mengingkari ayat-ayat Kami) yang antara lain ialah diselamatkannya mereka dari
amukan gelombang (selain orang-orang yang tidak setia) yaitu pengkhianat (lagi
ingkar) kepada nikmat-nikmat Allah swt.
033. (Hai manusia) penduduk Mekah (bertakwalah kalian
kepada Rabb kalian dan takutilah suatu hari yang pada hari itu tidak dapat
mencukupi) tidak dapat menolong (seorang bapak terhadap anaknya) barang sedikit
pun (dan seorang anak tidak dapat pula menolong bapaknya) pada hari itu (barang
sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar) adanya hari berbangkit itu
(maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kalian) hingga kalian
meninggalkan Islam (dan jangan pula kalian diperdayakan terhadap Allah) yakni
terhadap penyantunan-Nya dan penangguhan azab-Nya (oleh godaan yang membujuk)
kalian, yaitu godaan setan.
034. (Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah
pengetahuan tentang hari kiamat) yakni kapan kiamat itu akan terjadi (dan
Dialah yang menurunkan) dapat dibaca wa yunzilu dan wa yunazzilu (hujan) dalam
waktu-waktu yang Dia ketahui (dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim)
apakah laki-laki atau perempuan; tidak ada seorang pun yang mengetahui salah
satu dari tiga perkara itu melainkan hanya Allah swt. (Dan tiada seorang pun
yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok) apakah
kebaikan ataukah keburukan, tetapi Allah swt. mengetahuinya. (Dan tiada seorang
pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati) hanya Allah swt. sajalah
yang mengetahui hal ini. (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui) segala sesuatu
(lagi Maha Mengenal) pada yang tersembunyi sebagaimana mengenal-Nya pada yang
tampak. Imam Bukhari telah meriwayatkan sebuah hadis melalui sahabat Ibnu Umar
r.a. bahwasanya kunci-kunci kegaiban itu ada lima perkara, antara lain
sesungguhnya Allah hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat,
dan seterusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar