FAATHIR (PENCIPTA)


Surat Ke-35 : 45 Ayat

001. (Segala puji bagi Allah) Allah memuji diri-Nya dengan kalimat tersebut, sebagaimana keterangan yang telah disebutkan dalam awal surah As-Saba (Pencipta langit dan bumi) yang menciptakan keduanya tanpa konsep terlebih dahulu (Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan) kepada para nabi (yang mempunyai sayap, masing-masing ada yang dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya) yakni menciptakan malaikat dan lain-lainnya (apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.)

002. (Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat) seperti rezeki dan hujan (maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah) dari hal-hal tersebut (maka tidak seorang pun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu) sesudah Allah menahannya. (Dan Dialah Yang Maha Perkasa) Maha Menang atas perkara-Nya (lagi Maha Bijaksana) dalam perbuatan-Nya.

003. (Hai manusia!) penduduk Mekah (Ingatlah akan nikmat Allah kepada kalian) yang telah menempatkan kalian di tanah suci dan yang mencegah serangan-serangan dari luar terhadap kalian. (Adakah sesuatu pencipta) huruf Min di sini adalah Zaidah atau tambahan, lafal Khaaliqin sebagai Mubtada (selain Allah) kalau dibaca Ghairu berarti menjadi Na'at atau sifat secara Mahall dari lafal Khaaliqin, kalau dibaca Ghairi berarti di'athafkan kepada lafal Khaaliqin secara Lafzhan, dan Khabar Mubtadanya adalah (yang dapat memberikan rezeki kepada kalian dari langit) yakni berupa hujan (dan) dari (bumi?) berupa tumbuh-tumbuhan. Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna Taqrir, yakni tidak ada pencipta dan tidak ada pemberi rezeki selain Allah. (Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kalian berpaling) dari mentauhidkan-Nya? Padahal kalian telah mengakui, bahwa Dia adalah Yang Maha Pencipta dan Maha Pemberi rezeki.

004. (Dan jika mereka mendustakan kamu) hai Muhammad, tentang ajaran tauhid yang engkau bawa dan berita adanya hari kebangkitan yang kamu sampaikan serta adanya hari penghisaban dan pembalasan amal perbuatan (maka sungguh telah didustakan pula rasul-rasul sebelum kamu) dalam hal tersebut maka bersabarlah kamu sebagaimana mereka bersabar. (Dan hanya kepada Allahlah dikembalikan segala urusan) di akhirat. Dia kelak akan mengazab orang-orang yang mendustakan dan menolong orang-orang yang berserah diri atau orang-orang muslim.

005. (Hai manusia! Sesungguhnya janji Allah) tentang adanya hari berbangkit dan lain-lainnya (adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kalian) sehingga kalian tidak mau beriman kepada adanya hari berbangkit dan lain-lainnya (dan sekali-kali janganlah memperdayakan kalian tentang Allah) tentang sifat dan Penyantun-Nya dan sifat Sabar-Nya yang menangguhkan kalian tidak diazab (orang yang pandai menipu) yakni setan.

006. (Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagi kalian, maka anggaplah ia musuh) dengan cara taat kepada Allah dan tidak menaati setan (karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya) yakni pengikut-pengikutnya yang sama-sama kafir dengannya (supaya menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala) yakni neraka yang keras siksaannya.

007. (Orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras. Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh bagi mereka ampunan dan pahala yang besar) ini penjelasan tentang nasib orang-orang yang menuruti kemauan setan dan orang-orang yang menentangnya, kelak di akhirat.

008. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abu Jahal dan orang-orang sepertinya. (Maka apakah orang yang dihiasi pekerjaannya yang buruk) karena setan telah menyulapnya (lalu ia menganggapnya baik?) lafal Man adalah Mubtada, sedangkan Khabarnya ialah, sebagaimana orang yang mendapat petunjuk dari Allah. Tentu saja tidak sama. Khabar ini disimpulkan dari ayat selanjutnya, yaitu, (Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa sebab ulah mereka itu) yaitu atas orang-orang yang menganggap baik perbuatannya yang buruk itu (karena kesedihan) yaitu kamu merasa sedih karena mereka tidak mau beriman (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat) kelak Dia akan membalasnya kepada mereka.

009. (Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin) menurut qiraat yang lain dibaca Ar Riih dalam bentuk Mufrad (lalu angin itu menggerakkan awan) lafal Mudhari' di sini untuk menceritakan keadaan di masa lalu, maksudnya angin itu menggerakkannya (lalu Kami halau awan itu) di dalam ungkapan ayat ini terkandung Iltifat dari dhamir Gaib (ke suatu negeri yang mati) tanah yang tandus yang tidak ada tumbuh-tumbuhannya. Dapat dibaca Mayyitin atau Mayitin (lalu Kami hidupkan dengan hujan itu bumi) yang dikenainya (setelah matinya) setelah ia mengalami kekeringan, yaitu Kami tumbuhkan padanya tumbuh-tumbuhan dan rumput-rumputan. (Demikianlah kebangkitan itu) cara membangkitkan yang mati menjadi hidup kembali.

010. (Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allahlah kemuliaan itu semuanya) di dunia dan di akhirat, maka kemuliaan itu tidak akan dapat diraih melainkan dengan jalan taat kepada-Nya, oleh karenanya taatlah kepada-Nya. (Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik) yang telah dipermaklumkan oleh-Nya, yaitu kalimat "Laa Ilaaha Illallaah", artinya, "Tidak ada Tuhan selain Allah", dan kalimat-kalimat yang baik lainnya (dan amal saleh dinaikkan-Nya) diterima oleh-Nya. (Dan orang-orang yang merencanakan) membuat rencana makar (kejahatan) terhadap diri Nabi di Darun Nadwah, yaitu untuk mengikatnya, atau membunuhnya atau mengusirnya, sebagaimana keterangan yang telah disebutkan dalam surah Al-Anfal (bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur) yakni akan berantakan.

011. (Dan Allah menciptakan kalian dari tanah) yaitu menciptakan Adam dari tanah liat (kemudian dari air mani) lalu Dia menciptakan anak cucunya dari air mani (kemudian Dia menjadikan kalian berpasang-pasang) terdiri dari kaum pria dan wanita. (Dan tidak ada seorang perempuan pun mengandung dan tidak pula melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya) lafal Bi'ilmihi berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan, yakni telah diketahui oleh-Nya. (Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang) tidak diperpanjang (dan tidak pula dikurangi umurnya) yakni orang yang diberi umur panjang itu (melainkan tercatat dalam Kitab) di Lohmahfuz (Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah) amat gampang.

012. (Dan tiada sama -antara- dua laut; yang ini tawar, segar) sangat tawar (sedap diminum) sedap rasanya (dan yang lain asin lagi pahit) karena terlalu asin. (Dan dari masing-masing) kedua laut itu (kalian dapat memakan daging yang segar) yaitu ikan (dan kalian dapat mengeluarkan) dari laut yang asin, menurut pendapat yang lain dari laut yang tawar juga (perhiasan yang dapat kalian memakainya) yaitu berupa mutiara dan batu Marjan (dan kamu lihat) kamu dapat menyaksikan (bahtera) perahu (padanya) yakni pada masing-masing dari keduanya (dapat berlayar) dapat membelah airnya karena dapat melaju di atasnya; baik maju atau pun mundur hanya dengan satu arah angin (supaya kalian dapat mencari) berupaya mencari (karunia-Nya) karunia Allah swt. melalui berniaga dengan memakai jalan laut (dan supaya kalian bersyukur) kepada Allah atas hal tersebut.

013. (Dia memasukkan) Allah memasukkan (malam ke dalam siang) sehingga bertambah panjanglah siang (dan memasukkan siang) (ke dalam malam) sehingga waktu malam bertambah panjang (dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing) dari matahari dan bulan itu (berjalan) beredar pada garis edarnya (menurut waktu yang ditentukan) yakni sampai hari kiamat. (Yang -berbuat- demikian itulah Allah Rabb kalian, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kalian seru) yang kalian sembah (selain-Nya) yang dimaksud adalah berhala-berhala (tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari) yakni kulit yang melapisi biji.

014. (Jika kalian menyeru mereka, tiada mendengar seruanmu, dan kalau mereka mendengar) seumpamanya (mereka tidak dapat memperkenankan permintaan kalian) mereka tidak dapat memenuhi permintaan kalian. (Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikan kalian) disebabkan kalian menyekutukan Allah bersama mereka. Maksudnya, mereka tidak bertanggung jawab terhadap penyembahan kalian kepada mereka (dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepada kalian) tentang keadaan dua negeri yaitu dunia dan akhirat (sebagaimana yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui) yaitu Allah swt. sendiri.

015. (Hai manusia! Kalianlah yang berkehendak kepada Allah) dalam keadaan bagaimana pun (dan Allah, Dialah Yang Maha Kaya) tidak membutuhkan makhluk-Nya (lagi Maha Terpuji) atas perbuatan-Nya terhadap mereka.

016. (Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kalian dan mendatangkan makhluk yang baru) sebagai ganti daripada kalian.
017. (Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah) tidak sukar bagi-Nya.

018. (Dan tidaklah menanggung) setiap diri (Yang telah berbuat dosa) yakni ia tidak akan menanggung (dosa) diri (orang lain. Dan jika memanggil) seseorang yang (diberati) oleh dosanya (untuk memikul dosa itu) yaitu memanggil orang lain untuk ikut memikul sebagian dari dosanya (tiadalah akan dipikul untuknya sedikit pun) orang yang dipanggil itu tidak akan mau memikulnya walau sedikit pun (meskipun -yang dipanggil itu- kaum kerabatnya) seperti ayah dan anaknya; tidak adanya penanggungan dosa dari kedua belah pihak ini berdasarkan keputusan dari Allah. (Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Rabbnya -sekalipun mereka tidak melihat-Nya) mereka tetap takut kepada-Nya sekalipun mereka tidak melihat-Nya, sebab hanya merekalah orang-orang yang dapat mengambil manfaat dari adanya peringatan itu (dan mereka mendirikan salat) mereka melestarikannya (Dan barang siapa yang menyucikan dirinya) dari kemusyrikan dan dosa-dosa lainnya (sesungguhnya ia menyucikan diri untuk kebaikan dirinya) karena kemaslahatannya akan kembali kepada dirinya sendiri. (Dan kepada Allahlah kembali kalian) kelak di alam akhirat Dia akan membalas amal perbuatan kalian.

019. (Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat) orang kafir dan orang mukmin.

020. (Dan tidak pula sama gelap gulita) yaitu kekafiran (dengan cahaya) yakni keimanan.

021. (Dan tidak pula sama yang teduh dengan yang panas) yakni surga dan neraka.

022. (Dan tidak pula sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati) orang-orang beriman dengan orang-orang kafir; ditambahkannya lafal Laa pada ketiga ayat di atas untuk mengukuhkan makna tidak sama. (Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya) untuk mendapat hidayah, karena itu tidak beriman (dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar) yakni orang-orang kafir; mereka diserupakan dengan orang-orang yang telah mati, maksudnya kamu tidak akan sanggup menjadikan mereka mendengar, kemudian mereka mau menerima seruanmu.

023. (Tiada lain) (kamu hanyalah seorang pemberi peringatan) terhadap mereka.

024. (Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran) yakni petunjuk (sebagai pembawa berita gembira) bagi orang yang mau menerima kebenaran itu (dan sebagai pemberi peringatan) kepada orang yang tidak mau menerimanya. (Dan tidak ada) (suatu umat pun melainkan telah ada) telah lewat (padanya seorang pemberi peringatan) nabi yang memberi peringatan kepada mereka.


025. (Dan jika mereka mendustakan kamu) yakni penduduk Mekah (maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan -rasul-rasul-Nya-; kepada mereka telah datang rasul-rasul-Nya dengan membawa bukti-bukti yang nyata) yakni mukjizat-mukjizat (zubur) seperti shuhuf Nabi Ibrahim (dan Kitab yang memberi penjelasan yang sempurna) yaitu kitab Taurat dan Injil, oleh karenanya bersabarlah kamu sebagaimana mereka bersabar.

026. (Kemudian Aku azab orang-orang yang kafir) disebabkan kedustaan mereka (maka -lihatlah- bagaimana hebatnya akibat kemurkaan-Ku) keingkaran-Ku terhadap mereka, yaitu hukuman dan kebinasaan yang menimpa mereka, hal itu benar-benar pada tempatnya.

027. (Tidakkah kamu melihat) mengetahui (bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan) di dalam ungkapan ayat ini terkandung Iltifat dari dhamir Gaib (dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka ragam jenisnya) ada yang berwarna hijau, merah dan kuning dan warna-warna lainnya. (Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis) Judadun adalah bentuk jamak dari lafal Juddatun, artinya jalan yang terdapat di gunung dan lainnya (putih, merah) dan kuning (yang beraneka macam warnanya) ada yang tua dan ada yang muda (dan ada -pula yang hitam pekat) di'athafkan kepada lafal Judadun, artinya ialah batu-batu yang besar yang hitam pekat warnanya. Dikatakan Aswadu Gharbiibu, hitam pekat; tetapi sangat sedikit dikatakan Gharabiibu Aswadu.

028. (Dan demikian pula di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya) sebagaimana beraneka ragamnya buah-buahan dan gunung-gunung. (Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama) berbeda halnya dengan orang-orang yang jahil seperti orang-orang kafir Mekah. (Sesungguhnya Allah Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Pengampun) terhadap dosa hamba-hamba-Nya yang mukmin.

029. (Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca) selalu mempelajari (kitab Allah dan mendirikan salat) yakni mereka melaksanakannya secara rutin dan memeliharanya (dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan) berupa zakat dan lain-lainnya (mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi) tidak bangkrut.

030. (Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka) pahala amal-amal mereka yang telah disebutkan itu (dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun) terhadap dosa-dosa mereka (lagi Maha Mensyukuri) ketaatan mereka.

031. (Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Alkitab) yakni Alquran (itulah yang benar, membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya) yang diturunkan sebelumnya. (Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat -keadaan- hamba-hamba-Nya) Dia mengetahui apa yang tersimpan di dalam kalbu mereka dan apa yang mereka lahirkan.

032. (Kemudian Kami wariskan) Kami berikan (Kitab itu) yakni Alquran (kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami) mereka adalah umatmu (lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri) karena sembrono di dalam mengamalkannya (dan di antara mereka ada yang pertengahan) dalam mengamalkannya (dan di antara mereka ada -pula- yang lebih cepat berbuat kebaikan) di samping mengamalkan Alquran, juga mempelajarinya, mengajarkannya dan membimbing orang lain untuk mengamalkannya (dengan izin Allah) dengan kehendak-Nya. (Yang demikian itu) yakni diwariskannya Alquran kepada mereka (adalah karunia yang amat besar.)

033. (Bagi mereka surga Adn) sebagai tempat tinggalnya (mereka masuk ke dalamnya) yakni ketiga golongan tersebut; lafal ayat ini dapat dibaca Yadkhuluunahaa atau Yudkhaluunahaa, berkedudukan menjadi Khabar dari Mubtada yaitu lafal Jannaatu 'Adnin (mereka diberi perhiasan) kalimat ayat ini menjadi Khabar yang kedua (di dalamnya dengan) lafal Min di sini menunjukkan makna Ba'dh atau sebagian (gelang-gelang dari emas dan dengan mutiara) yang berbingkai emas (dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera.)

034. (Dan mereka berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami.) yakni semua duka cita. (Sesungguhnya Rabb kami benar-benar Maha Pengampun) terhadap dosa-dosa kami (lagi Maha Mensyukuri) ketaatan kami.

035. (Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal) sebagai tempat tinggal kami (dari karunia-Nya; di dalamnya kami tidak merasa lelah) yakni tiada merasa payah (dan tiada pula merasa lesu") karena kecapekan, sebab di dalam surga tidak ada lagi yang namanya taklif. Disebutkannya lafal yang kedua padahal maknanya sama dengan yang pertama, dimaksud untuk lebih menegaskan kenafiannya atau ketiadaannya.

036. (Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahanam; mereka tidak dibinasakan) dengan dimatikan (sehingga mereka mati) yakni terbebas dari rasa sakit (dan tidak -pula- diringankan dari mereka azabnya) walau barang sekejap pun. (Demikianlah) sebagaimana Kami berikan balasan azab kepada mereka. (Kami membalas setiap orang yang sangat kafir) lafal Najziy dapat pula dibaca Yajziy; arti lafal Kafuur adalah orang kafir.

037. (Dan mereka berteriak di dalam neraka itu) meminta tolong dengan suara yang sangat keras dan jeritan-jeritan kesakitan, seraya mengatakan, ("Ya Rabb kami! Keluarkanlah kami) dari dalam neraka (niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan") lalu dikatakan kepada mereka, ("Dan apakah Kami tidak memanjangkan umur kalian dalam masa) waktu (yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir dan apakah tidak datang kepada kalian pemberi peringatan?") yakni rasul tetapi kalian tidak memenuhi seruannya (maka rasakanlah -azab Kami- dan tidak ada bagi orang yang lalim) orang kafir (seorang penolong pun) yang dapat menolak azab dari diri mereka.

038. (Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati) yang tersimpan di dalam kalbu, ini berarti bahwa pengetahuan Allah tentang hal ikhwal manusia yang lahir lebih mengetahui.

039. (Dialah yang menjadikan kalian khalifah-khalifah di muka bumi) lafal Khalaa-if adalah bentuk jamak dari Khaliifah, yakni Dia mengganti sebagian di antara kalian dengan sebagian yang lain, yaitu generasi demi generasi. (Barang siapa yang kafir) di antara kalian (maka kekafirannya menimpa dirinya sendiri.) (Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Rabbnya) Dia akan bertambah murka kepadanya (dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka) di akhirat kelak.

040. (Katakanlah! "Terangkanlah kepadaku tentang sekutu-sekutu kalian yang kalian seru) yang kalian sembah (selain Allah) mereka adalah berhala-berhala yang diduga oleh para pengabdinya, bahwa mereka adalah sekutu-sekutu Allah swt. (Perlihatkanlah kepadaku) terangkanlah kepadaku (bagian manakah dari bumi ini yang telah mereka ciptakan ataukah mereka mempunyai saham) yakni andil bersama Allah (di dalam) menciptakan (langit atau adakah Kami memberi kepada mereka sebuah kitab sehingga mereka mendapatkan keterangan-keterangan yang jelas) yakni hujah-hujah yang jelas (daripadanya) seumpamanya disebutkan di dalamnya, bahwa mereka adalah sekutu-sekutu-Ku yang ikut andil bersama-Ku? Tentu saja tidak. (Sebenarnya tidaklah) (orang-orang yang lalim itu menjanjikan) yakni orang-orang yang kafir (sebagian dari mereka kepada sebagian yang lain, melainkan tipuan belaka.") kebatilan belaka, melalui perkataan mereka, bahwa berhala-berhala itu dapat memberikan syafaat kepada mereka.

041. (Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap) mencegah keduanya agar tidak lenyap (dan sungguh jika) huruf Lam di sini bermakna Qasam (keduanya akan lenyap tidak ada yang dapat menahan keduanya seorang pun selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun) oleh karenanya Dia menangguhkan azab-Nya atas orang-orang kafir.

042. (Dan mereka bersumpah) yakni orang-orang kafir Mekah (dengan nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah) sumpah yang sungguh-sungguh (sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan) yakni seorang rasul (niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat-umat yang lain) yaitu umat Yahudi, Nasrani dan umat-umat beragama lainnya. Maksudnya mereka lebih mendapat petunjuk daripada umat mana pun, karena mereka melihat adanya perselisihan di antara mereka, yaitu sebagian dari mereka mendustakan sebagian yang lain. Karena orang-orang Yahudi mengatakan, "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan." Demikian pula orang-orang Nasrani mengatakan, "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai suatu pegangan." (Tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan) yaitu Nabi Muhammad saw. (maka tidaklah menambah kepada mereka) kedatangan pemberi peringatan itu (melainkan jauhnya mereka dari petunjuk) mereka makin bertambah jauh dari petunjuk.

043. (Karena kesombongan -mereka- di muka bumi) terhadap keimanan, mereka tidak mau beriman karena sombong. Lafal ayat ini menjadi Maf'ul Lah (dan karena rencana) pekerjaan mereka (yang jahat) berupa kemusyrikan dan lain-lainnya. (Dan tidaklah menimpa) tidak menggilas (rencana jahat itu selain orang yang merencanakannya sendiri) yaitu orang yang mengadakan makar itu sendiri. Lafal Al Makru diberi sifat As Sayyi-u adalah bentuk asal tetapi di-mudhaf-kan-nya lafal Al Makru kepada lafal As Sayyi-u, menurut suatu pendapat merupakan cara pemakaian yang lain tetapi dengan memperkirakan adanya Mudhaf yang lain supaya jangan langsung di-mudhaf-kan kepada sifat. (Tiadalah yang mereka nanti-nantikan) (melainkan ,berlakunya, sunah, Allah yang telah berlaku, kepada orang-orang yang dahulu) yaitu diturunkannya azab atas mereka sebab mereka mendustakan rasul-rasul-Nya. (Maka sekali-kali kamu tidak akan menemui perubahan bagi sunah Allah dan sekali-kali tidak pula akan menemui penyimpangan bagi sunah Allah itu) azab itu tidak dapat diganti dengan yang lain dan tidak ditimpakan kepada orang-orang yang tidak berhak menerimanya.

044. (Dan apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka, sedangkan orang-orang itu adalah lebih besar kekuatannya dari mereka?) maka Allah tetap membinasakan mereka karena mereka telah mendustakan rasul-rasul mereka. (Dan tiada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah) yang dapat mendahului-Nya dan dapat meloloskan diri dari azab-Nya (baik di langit maupun di bumi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui) segala sesuatu (lagi Maha Kuasa) atas semuanya.

045. (Dan kalau sekiranya Allah swt. menyiksa manusia disebabkan usahanya) karena maksiat-maksiat yang telah dikerjakannya (niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi (suatu makhluk pun) yang hidup merayap di atasnya (akan tetapi Allah menangguhkan penyiksaan mereka, sampai waktu yang tertentu) yakni hari kiamat (maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat keadaan hamba-hamba-Nya) Dia kelak akan membalas amal perbuatan mereka, yaitu dengan memberi pahala kepada orang-orang yang beriman dan menghukum orang-orang yang kafir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar