Zina menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah Persetubuhan yang
dilakukan oleh bukan suami istri, menurut Kamus Islam zina artinya hubungan
kelamin antara laki-laki dan perempuan di luar perkawinan; tindakan pelacuran
atau melacur, dan menurut Ensiklopedia Alkitab Masa Kini zina artinya hubungan
seksual yang tidak diakui oleh masyarakat.
Zina merupakan perbuatan
amoral, munkar dan berakibat sangat buruk bagi pelaku dan masyarakat, sehingga
Allah mengingatkan agar hambanya terhindar dari perzinahan :
Dan
janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji. Dan suatu jalan yang buruk. QS. 17:32
Allah juga memberikan
jalan untuk menghindari perzinahan yaitu dengan berpuasa, menjaga pandangan dan
memakai Jilbab bagi perempuan, dan Allah juga memberikan ancaman yang luar biasa
bagi pelaku zina agar hambanya takut untuk melakukan zina :
Perempuan
yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari
keduanya seratus kali dera. QS. 24:2
Maka ketika hukum Islam
dijalankan, hasilnya sangat fantastis, perbuatan zina dan amoral betul-betul
sangat minim dan masyarakatnya menjadi masyarakat yang baik. Amatilah dengan
teliti dan obyektif sejak pemerintahan Rasulullah SAW hingga saat ini, ketika
diterapkan hukum Islam secara utuh, maka terciptalah masyarakat yang
baik.
Tetapi bila kita menengok hukum zina dalam Alkitab, yang tampak
adalah adanya kontradiksi antara keras hukumannya dan tidak
dihukum.
Dalil 1 : Yesus Melarang Berzina
Yesus bersabda
Jangan berzina, yang di-kutip dari sepuluh (10) perintah Tuhan dalam kitab
Taurat tepatnya Keluaran 20:14, kemudian Yesus juga memberikan peringatan agar
umatnya tidak berbuat zina :
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap
orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia
di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan
buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa,
dari pada tubuhmu de-ngan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Matius
5:28-29
Peringatan Yesus tersebut memberikan arti kuat bahwa betapa
sangat dilarangnya perbuatan zina, seseorang yang memandang perempuan dan
tertarik maka oleh Yesus dikatakan sudah berbuat zina di dalam hatinya, dan
menurut beberapa tafsir Alkitab, berkeinginan untuk berbuat zina sudah sama
sifatnya dengan berzina.
Masih menurut sabda Yesus, bahwa mencungkil mata
dan membuangnya adalah jauh lebih baik daripada mata kita menyebabkan kita
memandang perempuan yang kemudian berkeinginan untuk berbuat zina, karena mata
adalah salah satu pintu masuk bagi pikiran jahat. Mencungkil mata adalah
simbolik agar kita mencegah untuk memandang perempuan yang bisa mencampakkan
seluruh tubuh kita ke neraka.
Saya kira peringatan Yesus tersebut senada
dengan peringatan dalam Al-Qur’an agar kita tidak berbuat zina, namun Al-Qur’an
lebih realistis agar manusia tidak terjerumus ke dalam perbuatan zina, Allah
memperingatkan jangan dekati zina dan bagi perempuan diperintahkan menutup
auratnya, agar mata laki-laki tidak tersesat memandangnya, harus diakui bahwa
banyak sekali kejahatan seksual bermula dari mata, entah melihat wanita
berpakaian minim dan seksi ataupun melihat VCD porno.
Dalil 2 : Yesus
Membiarkan Pezina
Suatu ketika ahli-ahli taurat dan orang-orang
Farisi datang menemui Yesus untuk menyerahkan seorang wanita yang tertangkap
basah berbuat zina :
"Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia
se-dang berbuat zinah. Yohanes 8:4
Mereka terus mendesak Yesus agar
menghukum wanita tersebut sesuai hukum Taurat yaitu dilempari batu sampai mati,
namun Yesus menolak dan balik berkata kepada mereka :
"Barangsiapa di
antara kamu tidak berdosa, hendak-lah ia yang pertama melemparkan batu kepada
perempuan itu.” Yohanes 8:7
mendengar perkataan Yesus tersebut,
satu-per-satu mereka mulai meninggalkan Yesus dan wanita pelacur tersebut,
karena mereka merasa tidak seorangpun yang tidak berdosa. Maka tinggallah berdua
Yesus dan wanita pezina itu, lalu Yesus berkata kepadanya :
"Hai
perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau.
Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." Yohanes
8:10
Sikap Yesus tidak melaksanakan hukuman sesuai hukum Taurat
melahirkan tanda tanya besar, karena Yesus sendiri pernah bersabda :
"
Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat
batal.” Matius 5:17
dan hukum Taurat yang dimaksud adalah
:
Ulangan 17:5
Apakah Yesus tidak konsisten dengan
ucapannya sendiri ? tidak mungkin, atau karena Yesus merasa dirinya sebagai
orang yang berdosa sehingga ia tidak mau menghukum wanita itu ? tidak mungkin
juga, karena hal ini berarti menuduh Yesus mempunyai dosa (karena menurut iman
KristenYesus adalah manusia suci tanpa dosa), kalau semua itu tidak mungkin,
lalu mana yang mungkin ? apakah kisah tersebut palsu ?? mungkin saja, tetapi
sementara ini kita menganggap kisah tersebut asli.
Dalil 3 : Yesus
Berduaan Dengan Pezina
Suatu ketika Yesus duduk di sebuah pinggiran
sumur dari perjalanan yang meletihkan, dan murid-muridnya pergi ke kota untuk
membeli makanan. Kira-kira pukul dua belas siang datanglah seorang wanita untuk
mengambil air di sumur itu, lalu berkatalah Yesus kepadanya :
"Berilah
Aku minum." Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang
Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" Yohanes 4:7,9
pembicaraanpun berlanjut cukup lama antara Yesus dan wanita tersebut
yang tidak disertai murid-muridnya, mereka hanya berdua di sumur yang jauh dari
rumah penduduk. Dan ternnyata wanita tersebut adalah seorang pelacur yang
mempunyai lima (5) orang suami dan sedang menjalin hubungan dengan seorang
laki-laki yang bukan suaminya :
Kata perempuan itu: "Aku tidak
mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak
mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang
padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata bena. Yohanes
4:17-18
Tentu saja wanita tersebut sangat menarik secara seksual, karena
wanita tersebut sampai mempunyai lima (5) orang suami di tambah lagi dia mampu
menjalin asmara dengan laki-laki lain yang bukan suaminya. Lalu yang menjadi
pertanyaan besar adalah, mungkinkah Yesus berdua-duaan dengan wanita pezina ?
Dan apakah mungkin Yesus tidak memandang wanita yang sedang bercakap-cakap
dengannya ? Tentu ti-dak mungkin, karena Yesus pernah bersabda
:
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan
serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika
matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu. Matius
5:28-29
Apakah Yesus lupa akan sabdanya ? tentu tidak mungkin, atau Yesus
tidak konsisten dengan sabdanya ? tidak mungkin, atau Yesus tidak mau menjaga
pandangannya ? tidak mungkin.
Dalil 4 : Yesus Diciumi Kakinya oleh
Pezina
Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di
rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Lukas
7:36
Lalu datanglah seorang perempuan pelacur terkenal yang penuh dosa
dari kota itu menemui Yesus dengan membawa buli-buli pualam yang berisi minyak
wangi, sambil menangis wanita itu bersimpuh dekat Yesus, dan membasahi kaki
Yesus dengan air matanya dan menyeka dengan rambutnya, kemudian wanita tersebut
menciumi kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak yang dibawanya, lalu Yesus
berkata kepada Simon orang yang mengundangnya :
"Engkau lihat
perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk
membasuh kakiKu, tetapi dia membasahi kakiKu dengan air mata dan menyekanya
dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada
henti-hentinya mencium kakiKu. Engkau tidak meminyaki kepalaKu dengan minyak,
tetapi dia meminyaki kakiKu dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu:
Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih.
Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih. Lukas
7:44-47
Pertanyaan besar yang muncul, mungkinkah Yesus mau diciumi
kakinya oleh seorang pelacur, diseka kakinya dengan rambut pelacur tersebut dan
diminyaki rambutnya oleh seorang pelacur, sebagai bukti pertobatan pelacur
tersebut dari dosa perzinahan ??
Hal ini jauh lebih membahayakan dari
pada hanya sekedar memandang, apakah mungkin Yesus tidak ada ketertarikan pada
wanita tersebut ketika diciumi kakinya ? Katakanlah tidak ada, mengapa Yesus
memberikan contoh demikian ? Bolehkah muridnya atau umatnya melakukan hal yang
sama asal tidak terangsang ? Mungkinkah kisah ini sebagai kisah yang tidak
pernah dialami oleh Yesus dengan kata lain kisah tersebut adalah kisah palsu ?
menurut hemat saya, kisah tersebut sangat kontradiktif dengan ajaran Yesus yang
melarang memandang perempuan apalagi diciumi kakinya.
Bagaimana
Al-Kitab Mengatasi Perzinahan ?
Dalil 1, Yesus mengajarkan
agar seseorang menghindari perzinahan, bahkan secara simbolik Yesus
memerintahkan mencungkil mata dan membuangnya bila matanya mengakibatkan
tertarik pada seorang perempuan dan mempunyai keinginan untuk melakukannya,
memang banyak kejahatan seksual bermula dari pandangan mata. Islam memberikan
solusi yang lebih indah :
Katakanlah kepada laki-laki yang
beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang
demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang mereka perbuat". QS. 24:30
Kemudian Allah memberikan
petunjuknya, agar kita mendapatkan kemudahan menghindari pan-dangan yang
mengundang hasrat seksual :
Hai Nabi katakanlah kepada
isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min :"
Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian
itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.
Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS.
33:59
Dalil 2, Pada dalil kedua Yesus membiarkan seseorang yang
tertangkap basah berbuat Zinah, yang semestinya Yesus harus menghukumnya sesuai
hukum Taurat, karena Yesus dan umatnya tunduk di bawah hukum Taurat, tetapi
Yesus membiarkannya dengan alasan tidak ada orang yang berhak untuk
menghukuminya, karena yang boleh menghukumi seorang pezinah adalah orang yang
tidak berdosa. Tentu saja sikap ini memberikan peluang yang sangat lebar bagi
pezina untuk berbuat zina, karena tidak ada seorangpun yang dapat menghukumi
pezina kecuali orang yang tidak berdosa. Dan memang tidak ada orang yang tidak
berdosa.
Dalil 3, Pada dalil ini Yesus memberikan contoh yang
sangat tidak baik, yaitu berdua-duaan dengan seorang perempuan pelacur, padahal
Yesus sebelumnya bersabda, untuk memandang saja jangan sampai dilakukan dan
harus mencungkil matanya, lalu kalau berdua-duaan apakah mungkin untuk tidak
memandang ? tidak mungkin bisa, apalagi perempuan tersebut memang seorang
pelacur yang sangat digandrungi oleh laki-laki, suaminya lima dan dia mempunyai
laki-laki lain yang bukan suaminya. Rasulullah SAW telah bersabda agar manusia
terhindar dari zina :
“Maka janganlah seorang laki-laki berduaan
dengan seorang wanita yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya adalah
Syetan” HR. Tirmidzi dan Ahmad
Dalil 4, Yesus kembali
memberikan contoh yang tidak baik, yaitu membiarkan seorang pelacur menciumi
kakinya dan membiarkan rambutnya diminyaki oleh wanita tersebut. Tentu perbuatan
Yesus ini justru lebih mendekatkan kepada perzinaan daripada pandangan
mata.
Dari ke-4 dalil tersebut, tidak mungkin ajaran Alkitab dapat mengatasi
kehancuran moral karena perzinahan, anjuran baik perlu contoh yang baik dan
hukuman untuk mencegahnya.
Rujukan :
1. Tafsir Injil Matius –
Penerbit Kanisius
2. Tafsir Alkitab Perjanjian Baru – Lembaga Biblika
Indonesia - Penerbit Kanisius
3. Tafsiran Alkitab Masa Kini – Penerbit
Yayasan Bina Kasih / OMF
4. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini – Penerbit Yayasan
Bina Kasih / OMF
kurang paham dg alkitab
BalasHapus