Surat Ke-45 :
37 Ayat
001. (Ha Mim) hanya Allah sajalah yang mengetahui arti
dan maksudnya.
002. (Diturunkannya Kitab ini) yakni Alquran; lafal ayat
ini berkedudukan menjadi Mubtada (dari Allah) menjadi Khabar dari Mubtada (Yang
Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya.
003. (Sesungguhnya pada langit dan bumi) pada penciptaan
keduanya (benar-benar terdapat tanda-tanda) yang menunjukkan kepada kekuasaan
dan keesaan Allah swt. (bagi orang-orang yang beriman.)
004. (Dan pada penciptaan kalian) penciptaan masing-masing
di antara kalian, yaitu mulai dari air mani, lalu berupa darah kental, kemudian
segumpal daging, lalu menjadi manusia (dan) penciptaan (apa yang bertebaran) di
muka bumi (berupa makhluk-makhluk yang melata) arti kata Ad-Daabbah adalah
makhluk hidup yang melata di permukaan bumi, yaitu berupa manusia dan
lain-lainnya (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah dan keesaan-Nya bagi kaum
yang meyakini) adanya hari berbangkit.
005. (Dan) pada (pergantian malam dan siang) yaitu datang
dan perginya kedua waktu itu (dan rezeki yang diturunkan Allah dari langit)
berupa hujan, dikatakan rezeki karena hujan itu merupakan penyebab rezeki (lalu
dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya, dan pada pertukaran
angin) atau pergantiannya, terkadang bertiup ke arah selatan, terkadang bertiup
ke arah utara, terkadang datang membawa udara dingin, dan terkadang datang
membawa udara panas (terdapat tanda-tanda pula bagi kaum yang berakal) yaitu
tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan dan keesaan Allah, karenanya mereka
beriman.
006. (Itulah) yakni tanda-tanda yang telah disebutkan itu
(ayat-ayat Allah) maksudnya, hujah-hujah-Nya yang menunjukkan kepada
keesaan-Nya (yang Kami membacakannya) yang Kami ceritakan (kepadamu dengan
sebenarnya) lafal Bil haqqi ber-ta'aluq kepada lafal Natluuhaa (maka dengan
perkataan mana lagi sesudah Allah) sesudah firman-Nya, yang dimaksud adalah
Alquran (dan keterangan-keterangan-Nya) atau hujah-hujah-Nya (mereka beriman)
orang-orang kafir Mekah itu mereka tidak beriman. Menurut suatu qiraat lafal
Yu'minuuna dibaca Tu'minuuna.
007. (Kecelakaan yang besarlah) lafal Al-Wail menunjukkan
kalimat azab (bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta) atau pendusta (lagi
banyak berdosa) banyak dosanya.
008. (Dia mendengar ayat-ayat Allah) yakni Alquran
(dibacakan kepadanya kemudian dia tetap) atas kekafirannya (menyombongkan diri)
takabur tidak mau beriman (seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka beri kabar
gembiralah dia dengan azab yang pedih) azab yang menyakitkan.
009. (Dan apabila dia mengetahui tentang ayat-ayat Kami)
yakni Alquran (barang sedikit, maka ayat-ayat itu dijadikannya olok-olok) yakni
menjadi bahan ejekan mereka. (Merekalah) orang-orang yang banyak mendustakan
ayat-ayat Kami itu (yang memperoleh azab yang menghinakan) artinya, siksaan
yang mengandung kehinaan.
010. (Di hadapan mereka) di sini diartikan di hadapan
mereka sekalipun lafalnya mengatakan Min Waraa-ihim yakni di belakang mereka,
hal ini mengingat mereka masih hidup di dunia (neraka Jahanam dan tidak akan
berguna bagi mereka apa yang telah mereka upayakan) berupa harta benda dan
hasil-hasil kerja mereka (barang sedikit pun, dan tidak pula berguna apa yang
mereka jadikan selain dari Allah) yang dimaksud adalah berhala-berhala (sebagai
sesembahan-sesembahan. Dan bagi mereka azab yang besar.)
011. (Ini) Alquran ini (adalah petunjuk) dari kesesatan.
(Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Rabbnya bagi mereka azab) yakni
bagian (yaitu siksa) atau azab (yang sangat pedih) sangat menyakitkan.
012. (Allahlah yang menundukkan lautan untuk kalian
supaya bahtera-bahtera dapat berlayar) yaitu perahu-perahu (padanya dengan
perintah-Nya) dengan seizin-Nya (dan supaya kalian dapat mencari) melalui
berdagang (sebagian karunia-Nya dan mudah-mudahan kalian bersyukur.)
013. (Dan Dia menundukkan untuk kalian apa yang ada di
langit) berupa matahari bulan bintang-bintang, air hujan dan lain-lainnya (dan
apa yang ada di bumi) berupa binatang-binatang, pohon-pohonan, tumbuh-tumbuhan,
sungai-sungai dan lain-lainnya. Maksudnya, Dia menciptakan kesemuanya itu untuk
dimanfaatkan oleh kalian (semuanya) lafal Jamii'an ini berkedudukan menjadi
Taukid, atau mengukuhkan makna lafal sebelumnya (dari-Nya) lafal Minhu ini
menjadi Hal atau kata keterangan keadaan, maksudnya semuanya itu ditundukkan
oleh-Nya. (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
kekuasaan dan keesaan Allah bagi kaum yang berpikir) mengenainya, karena itu
lalu mereka beriman.
014. (Katakanlah kepada orang-orang yang beriman
hendaklah mereka memaafkan orang-orang yang tiada mengharapkan) mereka yang
tidak takut (akan hari-hari Allah) yaitu hari-hari di waktu Allah menimpakan
azab kepada mereka. Maksudnya, maafkanlah orang-orang kafir atas perlakuan
mereka terhadap diri kalian yang menyakitkan itu. Ayat ini diturunkan sebelum
ada perintah untuk berjihad melawan mereka (karena Dia akan membalas) Allah
akan membalas; menurut suatu qiraat dibaca Linajziya, artinya: karena Kami akan
membalas (sesuatu kaum terhadap apa yang telah mereka kerjakan) atas
pemaafannya terhadap orang-orang kafir yang telah menyakiti mereka.
015. (Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka
itu adalah untuk dirinya sendiri) (dan barang siapa mengerjakan kejahatan, maka
itu akan menimpa dirinya sendiri) (kemudian kepada Rabb kalianlah kalian
dikembalikan) kalian akan dikembalikan kemudian orang yang berbuat baik dan
orang yang berbuat jahat akan menerima balasannya masing-masing.
016. (Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Bani
Israel Alkitab) yakni Taurat (dan hukum) yakni kitab Taurat sebagai sumber
hukum untuk memutuskan perkara di antara orang-orang Bani Israel (dan kenabian)
kepada Musa dan Harun, di antara mereka (dan Kami berikan kepada mereka
rezeki-rezeki yang baik) atau rezeki-rezeki yang halal, yaitu manna dan salwa (dan
Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa) atas orang-orang pandai di zamannya.
017. (Dan Kami berikan kepada mereka
keterangan-keterangan yang nyata tentang urusan) agama, menyangkut masalah
halal dan haram, serta berita tentang akan diutusnya Nabi Muhammad saw. (maka
mereka tidak berselisih) tentang diutusnya Nabi Muhammad (melainkan sesudah
datang kepada mereka pengetahuan karena permusuhan di antara mereka) karena
permusuhan yang ada di antara mereka sebab mereka dengki kepada Nabi Muhammad.
(Sesungguhnya Rabbmu akan memutuskan antara mereka pada hari kiamat terhadap
apa yang mereka selalu berselisih padanya.)
018. (Kemudian Kami jadikan kamu) hai Muhammad (berada di
atas suatu syariat) yakni peraturan (dari urusan itu) dari urusan agama (maka
ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak
mengetahui) untuk menyembah kepada selain Allah.
019. (Sesungguhnya mereka sekali-kali tidak akan dapat
memberikan manfaat) mereka tidak akan dapat menolak (atas kamu dari siksaan Allah)
yakni azab-Nya (barang sedikit pun. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim
itu) orang-orang kafir itu (sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang
lain dan Allah adalah Pelindung orang-orang yang bertakwa.)
020. (Inilah) Alquran ini (adalah pedoman bagi manusia)
artinya, sebagai pedoman yang dijadikan sumber bagi mereka dalam masalah
hukum-hukum dan hudud (petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini) adanya hari
berbangkit.
021. (Apakah) lafal Am di sini maknanya sama dengan
Hamzah yang menunjukkan makna ingkar (berprasangka orang-orang yang
mengerjakan) orang-orang yang melakukan (kejahatan) kekafiran dan kemaksiatan
(bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal yang saleh, yaitu sama) lafal Sawaa-an ini menjadi Khabar
(antara kehidupan dan kematian mereka?) menjadi Mubtada dan Ma'thuf, sedangkan
Jumlah kalimat ini menjadi Badal dari huruf Kaf yang ada pada lafal
Kalladziina, dan kedua Dhamirnya kembali kepada orang-orang kafir. Makna ayat,
apakah mereka berprasangka bahwasanya Kami menjadikan mereka di akhirat sama
dengan orang-orang mukmin, yaitu mereka hidup dalam kesejahteraan yang sama
dengan kehidupan mereka sewaktu di dunia. Karena mereka telah mengatakan kepada
orang-orang mukmin: "Sungguh jika kami dibangkitkan hidup kembali, niscaya
kami akan diberi kebaikan seperti apa yang diberikan kepada kalian." Lalu
Allah berfirman menyangkal dugaan mereka sesuai dengan pengertian ingkar yang
terkandung di dalam permulaan ayat. (Amat buruklah apa yang mereka sangka itu)
maksudnya, perkara yang sebenarnya tidaklah demikian, karena sesungguhnya
mereka di akhirat berada di dalam azab, berbeda dengan keadaan kehidupan mereka
sewaktu di dunia. Sedangkan orang-orang mukmin di akhirat, mereka mendapatkan
pahala yang berlimpah disebabkan amal perbuatan mereka sewaktu di dunia, yaitu
berupa amal salat, amal zakat, amal puasa dan amal-amal lainnya. Huruf Maa pada
ayat ini adalah Mashdariyah, yakni, seburuk-buruknya keputusan adalah keputusan
mereka itu.
022. (Dan Allah menciptakan langit dan) menciptakan (bumi
dengan tujuan yang benar) lafal Bil haqqi ber-ta'alluq kepada lafal Khalaqa;
penciptaan langit dan bumi itu dimaksud untuk menunjukkan kekuasaan dan
keesaan-Nya (dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya)
yaitu kemaksiatan dan ketaatan yang dilakukannya, maka tidaklah sama balasan
yang diterima orang kafir dan orang mukmin (dan mereka tidak akan dirugikan.)
023. (Apakah kamu pernah melihat) maksudnya ceritakanlah
kepadaku (orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya) maksudnya, yang
disukai oleh hawa nafsunya, yaitu batu demi batu ia ganti dengan yang lebih
baik sebagai sesembahannya (dan Allah membiarkan-Nya sesat berdasarkan
ilmu-Nya) berdasarkan pengetahuan Allah swt. Dengan kata lain Dia telah
mengetahui, bahwa orang itu termasuk orang yang disesatkan sebelum ia
diciptakan (dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya) maka, karena
itu ia tidak dapat mendengar petunjuk dan tidak mau memikirkannya (dan
meletakkan tutupan atas penglihatannya) mengambil kegelapan hingga ia tidak
dapat melihat petunjuk. Pada ayat ini diperkirakan adanya Maf'ul kedua bagi
lafal Ra-ayta, yaitu lafal ayat tadi, yang artinya; apakah ia mendapat
petunjuk? (Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah)
membiarkannya sesat? Maksudnya, tentu saja ia tidak dapat petunjuk. (Maka
mengapa kalian tidak mengambil pelajaran?) atau mengapa kalian tidak mau
mengambilnya sebagai pelajaran buat kalian. Lafal Tadzakkaruuna asalnya salah
satu dari huruf Ta-nya diidgamkan kepada huruf Dzal.
024. (Dan mereka berkata) yaitu orang-orang yang ingkar
akan adanya hari berbangkit, ("Kehidupan ini) kehidupan yang sebenarnya
(tiada lain hanyalah kehidupan kita) yang kita alami (di dunia saja, kita mati
dan kita hidup) sebagian dari kita mati kemudian sebagian yang lain hidup
karena mereka dilahirkan (dan tiada yang membinasakan kita selain masa")
atau berlalunya masa. Lalu Allah berfirman menyangkal perkataan mereka melalui
firman-Nya: (dan mereka tidak mempunyai mengenai hal itu) mengenai perkataan
mereka yang demikian tadi (pengetahuan sedikit pun, tiada lain) tidak lain
(mereka hanyalah menduga-duga saja.)
025. (Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami)
dari Alquran yang menunjukkan akan kekuasaan Kami yang mampu membangkitkan
makhluk menjadi hidup kembali (yang jelas) yang keadaannya jelas sekali (tidak
ada bantahan mereka selain dari mengatakan, "Datangkanlah nenek moyang
kami) dalam keadaan hidup (jika kalian adalah orang-orang yang benar") bahwasanya
kami benar-benar akan dibangkitkan menjadi hidup kembali sesudah kami mati.
026. (Katakanlah, "Allahlah yang menghidupkan
kalian) sewaktu kalian masih dalam bentuk air mani (kemudian mematikan kalian,
setelah itu mengumpulkan kalian) dalam keadaan hidup (pada hari kiamat yang
tidak ada keraguan padanya) tidak diragukan lagi kedatangannya (akan tetapi
kebanyakan manusia) yang dimaksud adalah mereka yang telah mengatakan apa yang
telah disebutkan tadi (tidak mengetahui.")
027. (Dan hanya kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan
bumi. Dan pada hari terjadinya kiamat) kemudian dijelaskan maksud sebenarnya
oleh firman berikutnya, yaitu: (akan rugilah pada hari itu orang-orang yang
mengerjakan kebatilan) yakni orang-orang kafir. Maksudnya, kerugian mereka akan
tampak jelas karena mereka dimasukkan ke dalam neraka.
028. (Dan pada hari itu kamu lihat tiap-tiap umat)
tiap-tiap pemeluk suatu agama (berlutut) mereka berdiri pada lututnya, atau
mereka membentuk kumpulan. (Tiap-tiap umat dipanggil untuk melihat kitabnya)
untuk melihat catatan amalnya, lalu dikatakan kepada mereka, ("Pada hari
ini kalian diberi balasan terhadap apa yang telah kalian kerjakan")
sebagai pembalasannya.
029. (Inilah kitab catatan Kami) yakni kitab catatan
malaikat pencatat amal perbuatan manusia (yang menuturkan terhadap kalian
dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat) menulis dan
mengarsipkan (apa yang telah kalian kerjakan.)
030. (Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal yang saleh maka Rabb mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya) yakni
surga-Nya. (Itulah keberuntungan yang nyata) nyata lagi jelas keuntungannya.
031. (Dan adapun orang-orang yang kafir) dikatakan kepada
mereka: ("Maka apakah belum ada ayat-ayat-Ku) yakni Alquran (yang
dibacakan kepada kalian lalu kalian menyombongkan diri) bersifat takabur
terhadapnya (dan kalian jadi kaum yang berbuat dosa?") jadi orang-orang
yang kafir.
032. (Dan apabila dikatakan) kepada kalian hai
orang-orang kafir, ("Sesungguhnya janji Allah itu) mengenai hari berbangkit
(adalah benar dan hari kiamat itu) dapat dibaca Was Saa'atu atau Was Saa'ata
(tidak ada keraguan) tidak ada keragu-raguan (padanya," niscaya kalian
menjawab, "Kami tidak tahu apakah hari kiamat itu, tidak lain) tiada lain
(kami hanya menduga-duga saja) menurut Iman Mubarrad, bahwa asal dari lafal In
Nazhunnu Illaa Zhannan adalah In Nahnu Illaa Nazhunnu Zhannan, yang artinya:
kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja (dan Kami sekali-kali
tidak meyakini") bahwa hari kiamat itu benar-benar akan datang.
033. (Dan nyatalah) jelaslah (bagi mereka) di akhirat
nanti (keburukan-keburukan dari apa yang mereka kerjakan) sewaktu di dunia,
yang dimaksud adalah pembalasannya (dan menimpalah) turunlah (kepada mereka apa
yang mereka selalu memperolok-olokkannya) yaitu, azab yang dahulu mereka selalu
memperolok-olokkannya.
034. (Dan dikatakan kepada mereka, "Pada hari ini
Kami melupakan kalian) Kami membiarkan kalian berada di dalam neraka
(sebagaimana kalian telah melupakan pertemuan dengan hari kalian ini) yaitu
kalian tidak mau beramal sebagai bekal untuk menghadapinya (dan tempat tinggal
kalian ialah neraka dan kalian sekali-kali tidak memperoleh penolong")
yang dapat mencegah diri kalian dari azab neraka.
035. (Yang demikian itu, karena sesungguhnya kalian
menjadikan ayat-ayat Allah) Alquran (sebagai olok-olokan dan kalian telah
ditipu oleh kehidupan dunia) sehingga kalian berani mengatakan bahwa tidak ada
hari berbangkit dan tidak ada hari hisab (maka pada hari ini mereka tidak
dikeluarkan) dapat dibaca Yukhrajuuna dan Yakhrujuuna, kalau dibaca Yakhrujuuna
artinya mereka tidak dapat keluar (daripadanya) dari neraka (dan tidak pula
mereka diberi kesempatan untuk bertobat) tidak dituntut untuk membuat amal
keridaan terhadap Rabbnya, yaitu berupa tobat dan ketaatan kepada-Nya, karena
pada hari itu hal-hal tersebut sudah tidak bermanfaat lagi.
036. (Maka bagi Allahlah segala puji) sanjungan yang baik
atas ketepatan ancaman-Nya terhadap orang-orang yang mendustakan-Nya (Rabb
langit dan bumi, Rabb semesta alam) Pencipta hal-hal yang telah disebutkan
tadi. Pengertian kata Al-'Aalam adalah semua yang selain Allah, diungkapkan
dalam bentuk jamak mengingat jenisnya yang bermacam-macam dan lafal Rabb adalah
Badal.
037. (Dan bagi-Nyalah keagungan) kebesaran (di langit dan
bumi) lafal Fis Samaawaati Wal Ardhi ini berkedudukan menjadi Hal atau kata
keterangan keadaan; yakni keagungan yang ada pada keduanya. (Dialah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana) sebagaimana yang telah dijelaskan pada
penafsiran-penafsiran sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar