Surat Ke-61 :
14 Ayat
001. (Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa
saja yang ada di bumi) yakni semuanya memahasucikan-Nya. Huruf lam yang terdapat
pada lafal lillaah adalah huruf zaidah; dan di sini dipakai lafal maa, karena
lebih memprioritaskan yang mayoritas (dan Dialah Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya.
002. (Hai orang-orang yang beriman mengapa kalian mengatakan) sewaktu
kalian meminta berjihad (apa yang tidak kalian perbuat) karena ternyata kalian
mengalami kekalahan atau mundur dalam perang Uhud.
003. (Amat besar) yakni besar sekali (kebencian) lafal maqtan berfungsi
menjadi tamyiz (di sisi Allah bahwa kalian mengatakan) lafal an taquuluu menjadi
fa'il dari lafal kabura (apa-apa yang tiada kalian kerjakan).
004. (Sesungguhnya Allah menyukai) artinya selalu menolong dan
memuliakan (orang-orang yang berperang di jalannya dalam barisan yang teratur)
lafal shaffan merupakan hal atau kata keterangan keadaan, yakni dalam keadaan
berbaris rapi (seakan-akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh) yakni
sebagian di antara mereka menempel rapat dengan sebagian yang lain lagi
kokoh.
005. (Dan) ingatlah (ketika Musa berkata kepada kaumnya, "Hai kaumku!
Mengapa kalian menyakitiku?) mereka mengatakan bahwa Nabi Musa itu orang yang
besar buah pelirnya atau berpenyakit burut, padahal kenyataannya tidaklah
demikian, dan mereka pun mendustakannya (padahal sesungguhnya) lafal qad di sini
menunjukkan makna tahqiq (kalian mengetahui, bahwa aku adalah utusan Allah
kepada kalian.") Kalimat wa qad ta`lamuuna dan seterusnya berkedudukan menjadi
hal atau kata keterangan keadaan. Dan seorang yang menjadi rasul itu seharusnya
kalian hormati. (Maka tatkala mereka berpaling) maksudnya menyimpang dari
kebenaran, karena mereka telah menyakitinya (Allah memalingkan hati mereka) dari
jalan petunjuk, sesuai dengan apa yang telah ditetapkan-Nya di zaman azali (dan
Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang fasik) yakni orang-orang yang
kafir, menurut ilmu dan pengetahuan-Nya.
006. (Dan) ingatlah (ketika Isa putra Maryam berkata, "Hai Bani Israel!)
di sini Nabi Isa tidak mengatakan hai kaumku, karena sesungguhnya dia tidak
mempunyai kerabat di kalangan mereka (Sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepada kalian, membenarkan kitab sebelumku) kitab yang diturunkan sebelumku
(yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan datangnya seorang rasul yang akan
datang sesudahku, namanya Ahmad.") Allah berfirman: (Maka tatkala rasul itu
datang kepada mereka) yakni Ahmad alias Muhammad kepada orang-orang kafir
(dengan membawa bukti-bukti yang nyata) yakni ayat-ayat dan tanda-tanda (mereka
berkata, "Ini) maksudnya, apa yang didatangkannya itu (adalah sihir) menurut
suatu qiraat lafal sihrun dibaca saahirun artinya orang yang datang ini adalah
penyihir (yang nyata") yang jelas.
007. (Dan siapakah) artinya tiada seseorang pun (yang lebih zalim)
maksudnya lebih besar kezalimannya (daripada orang yang mengada-adakan dusta
terhadap Allah) yakni dengan cara menisbatkan adanya sekutu bagi-Nya,
menyebutkan-Nya bahwa Dia mempunyai anak dan mengatakan ayat-ayat-Nya sebagai
sihir (sedangkan dia diajak kepada agama Islam? Dan Allah tiada memberi petunjuk
kepada orang-orang yang zalim) kepada orang-orang yang kafir.
008. (Mereka hendak memadamkan) lafal liyuthfi'uu dinashabkan oleh an
yang keberadaannya diperkirakan, sedangkan huruf lam-nya adalah zaidah (cahaya
Allah) yakni syariat dan bukti-bukti-Nya (dengan mulut mereka) melalui
ucapan-ucapan mereka bahwa Alquran itu adalah sihir, syair dan ramalan atau
tenungan (dan Allah tetap menyempurnakan) artinya memenangkan atau menampakkan
(cahaya-Nya) menurut suatu qiraat dibaca mutimmu nuurihi dengan dimudhafkan
(meskipun orang-orang kafir benci) akan hal tersebut.
009. (Dialah Yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama
yang benar agar Dia memenangkannya) maksudnya menjadikannya berada di (atas
segala agama-agama) yakni di atas semua agama yang bertentangan dengannya
(meskipun orang-orang musyrik benci) akan hal tersebut.
010. (Hai orang-orang yang beriman, sukakah kalian Aku tunjukkan suatu
perniagaan yang dapat menyelamatkan kalian) dapat dibaca tunjiikum dan
tunajjiikum, yakni tanpa memakai tasydid dan dengan memakainya (dari azab yang
pedih) yang menyakitkan; mereka seolah-olah menjawab, mengiyakan. Lalu Allah
melanjutkan firman-Nya:
011. (Yaitu kalian beriman) artinya kalian tetap beriman (kepada Allah
dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa kalian. Itulah
yang lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui) bahwasanya hal ini lebih
baik bagi kalian, maka kerjakanlah.
012. (Niscaya Allah akan mengampuni) menjadi jawab dari syarat yang
diperkirakan keberadaannya; lengkapnya, jika kalian mengerjakannya, niscaya Dia
akan mengampuni (dosa-dosa kalian dan memasukkan kalian ke dalam surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai dan memasukkan kalian ke tempat-tempat
tinggal yang baik di dalam surga Adn) sebagai tempat menetap. (Itulah
keberuntungan yang besar).
013. (Dan) Dia memberikan kepada kalian nikmat (yang lain yang kalian
sukai, yaitu pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat waktunya. Dan
sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman) yaitu berita
tentang mendapat pertolongan dan kemenangan.
014. (Hai orang-orang yang beriman jadilah kalian penolong-penolong
Allah) yakni agama-Nya; menurut suatu qiraat dibaca anshaarallah, artinya dengan
dimudhafkan (sebagaimana telah dikatakan) dan seterusnya; makna yang dimaksud
ialah sebagaimana yang telah dikatakan oleh kaum Hawariyyun. Pengertian ini
disimpulkan dari ayat selanjutnya, yaitu (oleh Isa putra Maryam kepada
pengikut-pengikutnya yang setia, "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku
untuk menegakkan agama Allah?") di antara orang-orang yang bersamaku.
(Pengikut-pengikut yang setia itu berkata, "Kami-lah penolong-penolong agama
Allah") penolong-penolong atau Hawariyyun adalah teman-teman pilihan Nabi Isa,
mereka adalah orang-orang yang paling pertama dan paling dahulu beriman kepada
Nabi Isa, dan jumlah mereka ada dua belas orang laki-laki. Lafal Hawariyyun ini
diambil dari asal kata al-hur yang artinya putih cemerlang. Akan tetapi menurut
suatu pendapat yang lain dikatakan, adalah terdiri dari orang-orang yang pendek
dan pakaian mereka dicelup dengan warna putih (lalu segolongan dari Bani Israel
beriman) kepada Nabi Isa, dan mereka mengatakan, bahwa Nabi Isa itu adalah hamba
Allah yang kemudian diangkat naik ke langit (dan segolongan yang lain kafir)
karena mereka telah mengatakan, bahwasanya Nabi Isa itu adalah anak Allah, yang
kemudian diangkat ke langit ke sisi-Nya. Akhirnya kedua golongan tersebut
berperang (maka Kami berikan kekuatan) Kami jadikan kuat (orang-orang yang
beriman) di antara dua golongan tersebut (terhadap musuh-musuh mereka) yakni
golongan yang kafir (lalu mereka menjadi orang-orang yang menang) memperoleh
kemenangan atas golongan yang kafir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar