Surat Ke-43 : 89 Ayat
001. (Ha Mim) hanya Allah sajalah yang mengetahui arti
dan maksudnya.
002. (Demi Alkitab) demi Alquran (yang menerangkan) yang
menonjolkan jalan petunjuk beserta dengan sarana yang diperlukannya yaitu
berupa syariat.
003. (Sesungguhnya Kami menjadikan Alquran) maksudnya,
Kami adakan Alkitab ini (bacaan yang berbahasa Arab) atau memakai bahasa Arab
(supaya kalian) hai penduduk Mekah (memahaminya) memahami makna-maknanya.
004. (Dan sesungguhnya Alquran itu) telah ditetapkan
(dalam induk Alkitab) asal Kitab, yaitu Lohmahfuz (di sisi Kami) lafal ayat ini
menjadi Badal dari lafal 'Indana (adalah benar-benar tinggi) yang jauh lebih
tinggi daripada Kitab-kitab sebelumnya (dan amat banyak mengandung hikmah)
artinya sangat padat dengan hikmah-hikmah.
005. (Maka apakah Kami akan berhenti) akan menahan
(menurunkan Adz-Dzikr kepada kalian) yakni Alquran (dengan sebenar-benarnya)
maksudnya Kami benar-benar menahan Alquran dan tidak menurunkannya kepada
kalian, karena itu kalian tidak lagi terkena amar makruf dan nahi mungkar,
demikian itu hanya (karena kalian adalah kaum yang melampaui batas?) kaum yang
musyrik tentu tidak.
006. (Berapa banyak nabi-nabi yang telah Kami utus kepada
umat-umat yang terdahulu.)
007. (Dan tiada) (yang datang kepada mereka) atau tiba
kepada mereka (seorang nabi pun melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya)
sebagaimana kaummu memperolok-olokkan kamu, ayat ini merupakan penghibur bagi
Nabi saw.
008. (Maka telah Kami binasakan orang-orang yang lebih
hebat daripada mereka) daripada kaummu (kekuatannya) maksudnya daya dan
kekuatan mereka lebih kuat daripada kaummu (dan telah terdahulu) telah
disebutkan di dalam ayat-ayat yang lain (perumpamaan umat-umat yang terdahulu)
yaitu mengenai dibinasakannya mereka, maka akibat yang akan dialami oleh kaummu
sama saja.
009. (Dan sungguh jika) huruf Lam di sini bermakna Qasam
(kamu tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan
bumi?" Niscaya mereka akan menjawab,) dari lafal Layaquulunna terbuang Nun
alamat Rafa'nya, karena jika masih ada, maka akan terjadilah huruf Nun yang
berturut-turut, dan hal ini dinilai jelek oleh orang-orang Arab. Sebagaimana
dibuang pula daripadanya Wawu Dhamir jamak, tetapi 'Illatnya bukan karena
bertemunya dua huruf yang disukunkan ("Semuanya diciptakan oleh Yang Maha
Perkasa lagi Maha Mengetahui") jawaban terakhir mereka adalah, "Allah
Yang Maha Perkasa dan Maha Mengetahuilah yang menciptakan kesemuanya itu."
Selanjutnya Allah swt. menambahkan:
010. (Yang menjadikan bumi untuk kalian sebagai tempat
menetap) sebagai hamparan yang mirip dengan ayunan bayi (dan Dia membuat
jalan-jalan di atas bumi untuk kalian) dilalui (supaya kalian mendapat
petunjuk) untuk mencapai tujuan-tujuan di dalam perjalanan kalian.
011. (Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar)
yang diperlukan oleh kalian, dan Dia tidak menurunkannya dalam bentuk hujan
yang sangat besar yang disertai dengan angin topan (lalu Kami hidupkan dengan
air itu negeri yang mati, seperti itulah) sebagaimana cara menghidupkan itulah
(kalian akan dikeluarkan) dari dalam kubur kalian lalu kalian menjadi hidup
kembali.
012. (Dan Yang menciptakan makhluk yang
berpasang-pasangan) berbagai jenis makhluk berpasang-pasangan (semuanya, dan
menjadikan untuk kalian kapal) atau perahu-perahu (dan binatang ternak)
misalnya unta (yang kalian tunggangi) di dalam lafal ayat ini dibuang
daripadanya Dhamir yang kembali kepada lafal Ma demi untuk meringkas, Dhamir
tersebut adalah lafal Fihi maksudnya, yang dapat kalian kendarai.
013. (Supaya kalian dapat duduk) tetap (di atas
punggungnya) Dhamir yang ada pada ayat ini dimudzakkarkan, dan lafal Zhahr
dikemukakan dalam bentuk jamak sehingga menjadi Zhuhur; hal ini karena
memandang makna yang terkandung di dalam lafal Ma (kemudian kalian ingat nikmat
Rabb kalian apabila kalian telah duduk di atasnya dan supaya kalian mengatakan,
"Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami
sebelumnya tidak mampu menguasainya) tidak dapat menguasainya.
014. (Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb
kami") kami akan dikembalikan kepada-Nya.
015. (Dan mereka menjadikan sebagian dari hamba-hamba-Nya
sebagai bagian daripada-Nya) karena mereka telah mengatakan, bahwa
malaikat-malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah. Dikatakan Juz'an atau
bagian, karena anak itu adalah bagian dari orang tuanya; padahal hakikatnya
malaikat-malaikat itu adalah hamba-hamba Allah swt. (Sesungguhnya manusia) yang
telah mengatakan perkataan tadi (benar-benar pengingkar yang nyata) yang jelas
dan nyata kekafirannya.
016. (Patutkah) lafal Am di sini bermakna Istifham
Inkari, sedangkan lafal Al Qaulu diperkirakan keberadaannya sesudah itu, yakni
Ataquluna: Apakah kalian patut mengatakan (Dia mengambil anak perempuan dari
yang diciptakan-Nya) untuk diri-Nya sendiri (dan Dia mengkhususkan buat kalian)
memilihkan buat kalian (anak laki-laki) yang hal ini disimpulkan daripada
perkataan kalian yang tadi itu; jumlah kalimat ini merupakan kalimat yang
diinkari oleh Istifham tadi.
017. (Padahal apabila salah seorang di antara mereka
diberi kabar gembira dengan apa yang dijadikan sebagai misal bagi Allah Yang
Maha Pemurah) maksudnya, dijadikan baginya hal serupa dengan apa yang ia
nisbatkan kepada Allah, yaitu diberi anak-anak perempuan. Atau dengan kata
lain, apabila ia diberi berita gembira tentang kelahiran anak perempuannya
(jadilah) maka menjadi berubahlah (mukanya hitam) artinya, roman mukanya tampak
berubah menjadi kelabu (sedangkan dia amat menahan sedih) penuh dengan
kedukaan, maka mengapa mereka berani menisbatkan anak-anak perempuan kepada
Allah swt.?
018. (Dan apakah patut) Hamzah atau kata tanya di sini
mengandung pengertian ingkar, sedangkan Wawu 'Athafnya menunjukkan 'Athaf
jumlah kepada jumlah yang lain. Maksudnya, apakah patut mereka menjadikan bagi
Allah (orang yang dibesarkan dalam perhiasan) maksudnya selalu berhias diri
(sedangkan dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran) tidak
pernah menang di dalam adu argumentasi karena kelemahan akalnya sebagai
perempuan.
019. (Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka
itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan.
Apakah mereka menyaksikan) apakah mereka hadir menyaksikan (penciptaan
malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka) yang menyatakan
bahwa malaikat-malaikat itu adalah orang-orang perempuan (dan mereka akan
dimintai pertanggungjawaban) di akhirat kelak tentang perkataan itu, karenanya
mereka akan menerima siksaan yang pedih.
020. (Dan mereka berkata, "Jika Allah Yang Maha
Pemurah menghendaki tentulah kami tidak menyembah mereka") tidak menyembah
malaikat; maka ibadah atau penyembahan kami kepada mereka berdasarkan kehendak
dari-Nya, Dia rela kami melakukan hal itu. Lalu Allah berfirman,
"(Tiadalah bagi mereka tentang hal itu) yakni dugaan mereka yang
mengatakan bahwa Allah rela mereka menyembah malaikat (suatu pengetahuan pun,
tidak lain) tiada lain (mereka hanya menduga-duga belaka) hanya berdusta belaka
tentang itu, karenanya mereka harus menerima siksaan.
021. (Atau adakah Kami memberikan sebuah Kitab kepada
mereka sebelumnya) sebelum Alquran yang di dalamnya terdapat anjuran untuk
menyembah selain Allah (lalu mereka berpegang dengan kitab itu?) hal tersebut
tentu saja tidak akan terjadi.
022. (Bahkan mereka berkata, 'Sesungguhnya kami mendapati
bapak-bapak kami menganut suatu agama) yang diyakininya (dan sesungguhnya kami)
berjalan atau mengikuti (jejak-jejak mereka sebagai petunjuk kami')" dan
bapak-bapak kami itu menyembah selain Allah.
023. (Dan demikianlah Kami tidak mengutus sebelum kamu
seorang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang
hidup mewah di negeri itu berkata) yakni mereka yang bergelimang di dalam
kemewahan hidup pasti mengatakan sebagaimana apa yang telah dikatakan oleh
kaummu, ("Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu
agama) suatu tuntunan (dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak
mereka") mengikuti jejak-jejak mereka.
024. (Rasul itu berkata) kepada mereka, ("Apakah)
kalian akan mengikutinya juga (sekalipun aku membawa untuk kalian agama yang
lebih nyata memberi petunjuk daripada apa yang kalian dapati bapak-bapak kalian
menganutnya?" Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami terhadap agama yang
kamu diutus untuk menyampaikannya) yaitu yang disampaikan oleh kamu dan oleh
rasul-rasul yang sebelum kamu (adalah orang-orang yang ingkar") maka Allah
berfirman seraya mengancam mereka melalui firman selanjutnya:
025. (Maka Kami binasakan mereka) orang-orang yang
mendustakan rasul-rasul sebelum kamu itu (maka perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang mendustakan itu)
026. (Dan) ingatlah (ketika Ibrahim berkata kepada
bapaknya dan kaumnya, "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab) atau
berlepas diri (terhadap apa yang kalian sembah.)
027. (Tetapi aku menyembah Tuhan Yang menjadikanku)
menyembah Allah yang telah menciptakan aku (karena sesungguhnya Dia akan
memberi taufik kepadaku") artinya Dia pasti membimbingku kepada agama-Nya.
028. (Dan Ibrahim menjadikannya) kalimat tauhid, yang
tersimpul dari perkataannya, sebagaimana yang disitir oleh firman-Nya,
"Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Rabbku, dan Dia akan memberi
petunjuk kepadaku..." (Q.S. Ash shaffat, 99). (sebagai kalimat yang kekal
pada keturunannya) pada anak cucunya, maka tetap akan ada orang-orang yang
mengesakan Allah di antara keturunannya itu (supaya mereka) penduduk Mekah
(kembali) meninggalkan apa yang biasa mereka lakukan, yaitu menyembah berhala,
kemudian memeluk agama bapak moyang mereka, yakni Nabi Ibrahim.
029. (Tetapi Aku telah memberikan kenikmatan hidup kepada
mereka) kepada orang-orang musyrik itu (dan bapak-bapak mereka) dan Aku tidak
menyegerakan hukuman-Ku kepada mereka (sehingga datanglah kebenaran kepada
mereka) Alquran yang membawa kebenaran (dan seorang rasul yang memberi
penjelasan) yang menampakkan kepada mereka hukum-hukum syariat, yaitu Nabi
Muhammad saw.
030. (Dan tatkala kebenaran itu datang kepada mereka)
yakni Alquran (mereka berkata, "Ini adalah sihir dan sesungguhnya kami
adalah orang-orang yang mengingkarinya.")
031. (Dan mereka berkata, "Mengapa tidak) kenapa tidak
(diturunkan Alquran ini kepada seorang besar dari) kalangan penduduk (da
negeri) yakni Mekah dan Madinah, maksudnya dari salah satu antara keduanya
(yang besar ini?") yang dimaksud oleh mereka adalah Al Walid Ibnu Mughirah
di Mekah, atau Urwah ibnu Mas'ud Ats Tsaqafi di Thaif.
032. (Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Rabbmu?)
yang dimaksud dengan rahmat adalah kenabian (Kami telah menentukan antara
mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia) maka Kami jadikan sebagian
dari mereka kaya dan sebagian lainnya miskin (dan Kami telah meninggikan
sebagian mereka) dengan diberi kekayaan (atas sebagian yang lain beberapa
derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan) golongan orang-orang yang
berkecukupan (sebagian yang lain) atas golongan orang-orang yang miskin
(sebagai pekerja) maksudnya, pekerja berupah; huruf Ya di sini menunjukkan
makna Nasab, dan menurut suatu qiraat lafal Sukhriyyan dibaca Sikhriyyan yaitu
dengan dikasrahkan huruf Sin-nya (Dan rahmat Rabbmu) yakni surga Rabbmu (lebih
baik daripada apa yang mereka kumpulkan) di dunia.
033. (Dan sekiranya bukan karena hendak menghindari
manusia menjadi umat yang satu) dalam kekafiran (tentulah Kami buatkan bagi
orang-orang yang kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah bagi rumah-rumah mereka)
lafal Libuyutihim menjadi Badal dari lafal Liman (loteng-loteng) dapat dibaca
Saqfan atau Suqfan keduanya adalah bentuk jamak (dari perak dan juga
tangga-tangga) dari perak pula (yang mereka menaikinya) yang dapat mereka naiki
untuk mencapai atap rumah-rumah mereka.
034. (Dan Kami buatkan pula -pintu-pintu bagi rumah-rumah
mereka) yang juga terbuat dari perak (dan) begitu pula Kami buatkan untuk
mereka (dipan-dipan) yang terbuat dari perak; lafal Sururan adalah bentuk jamak
dari lafal Sarirun artinya, ranjang atau dipan (yang mereka bertelekan
atasnya.)
035. (Dan Kami buatkan pula perhiasan-perhiasan) dari
emas untuk mereka. Makna ayat, seandainya tidak karena khawatir orang mukmin
akan menjadi kafir, bila Kami anugerahkan kepadanya hal-hal tersebut sebagaimana
yang telah Kami berikan kepada orang kafir, tentulah Kami akan memberikan
kepada orang mukmin hal-hal itu. Karena keduniaan itu tidak ada artinya di sisi
Kami, dan kelak di akhirat tidak berharga sama sekali bila dibandingkan dengan
nikmat surga. (Dan sesungguhnya) lafal In di sini adalah bentuk Takhfif dari
Inna yang Tsaqilah; artinya sesungguhnya (semuanya itu tiada lain) jika dibaca
Lama dengan cara Takhfif, maka huruf Ma adalah Zaidah, jika dibaca Lamma dengan
memakai Tasydid pada huruf Mim maknanya sama dengan lafal Illa, dan lafal In
bermakna Nafi. Menurut bacaan pertama arti ayat ini ialah, "Dan
sesungguhnya semuanya itu hanyalah. " Menurut bacaan kedua artinya
menjadi, "Dan tiadalah semuanya itu melainkan (kesenangan kehidupan dunia)
yang dapat dipakai untuk bersenang-senang kemudian lenyap sesudah itu (dan
kehidupan di akhirat itu) yakni di surga (di sisi Rabbmu bagi orang-orang yang
bertakwa.)
036. (Barang siapa yang berpaling) yaitu memalingkan diri
(dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah) dari Alquran (Kami adakan) Kami
jadikan (baginya setan, maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu
menyertainya) yakni tidak pernah berpisah darinya.
037. (Dan sesungguhnya mereka) setan-setan itu
(benar-benar menghalangi mereka) menghalangi orang-orang yang berpaling itu
(dari jalan yang benar) atau jalan petunjuk (dan mereka menyangka bahwa mereka
mendapat petunjuk) disebutkannya Dhamir dengan memakai kata jamak karena
memandang segi makna yang dikandung lafal Man.
038. (Sehingga apabila orang yang berpaling itu datang
kepada Kami) bersama dengan temannya atau setannya di hari kiamat kelak (dia
berkata,) orang yang berpaling itu kepada temannya atau setannya ("Aduhai)
huruf Ya di sini menunjukkan makna Tanbih (seandainya jarak antara aku dan kamu
seperti jarak antara masyriq dan Magrib) yakni sejauh jarak antara timur dan
barat (maka sejelek-jelek teman) bagiku adalah kamu." Lalu Allah
berfirman:
039. (Sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepada
kalian) angan-angan dan penyesalan kalian itu, hai orang-orang yang berpaling
(di hari ini karena kalian telah berbuat aniaya) maksudnya telah jelaslah
kelaliman kalian dengan sebab menyekutukan Allah sewaktu di dunia. Lafal Idz
merupakan Badal dari lafal Al Yaumu. (Bahwasanya kalian) bersama dengan
teman-teman kalian (bersekutu dalam azab ini) adanya illat dalam ayat ini
diperkirakan keberadaannya, tidak disebutkan karena kurang penting.
040. (Maka apakah kamu dapat menjadikan orang yang pekak
dapat mendengar, atau dapatkah kamu memberi petunjuk kepada orang yang buta
hatinya dan kepada orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata?) jelas
sesatnya, maksudnya mereka tidak beriman.
041. (Sungguh, jika) lafal Imma asalnya adalah gabungan
antara Syarthiyyah dan Ma Zaidah (Kami mewafatkan kamu) sebelum Kami mengazab
mereka (maka sesungguhnya Kami akan menyiksa mereka) di akhirat.
042. (Atau kami memperlihatkan kepadamu) sewaktu kamu
masih hidup (apa yang telah Kami ancamkan kepada mereka) yakni azab yang Kami
ancamkan itu (maka sesungguhnya Kami atas mereka) maksudnya, untuk mengazab
mereka (berkuasa) sangat berkuasa atau sangat mampu.
043. (Maka berpegang teguhlah kamu kepada apa yang telah
diwahyukan kepadamu) yakni Alquran. (Sesungguhnya kamu berada di atas jalan)
atau tuntunan (yang lurus.)
044. (Dan sesungguhnya Alquran itu benar-benar adalah
suatu kemuliaan besar) benar-benar merupakan kemuliaan yang besar (bagimu dan
bagi kaummu) karena diturunkan dengan memakai bahasa mereka (dan kelak kalian
akan diminta pertanggungan jawab) tentang pengamalannya.
045. (Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah
Kami utus sebelum kamu, "Adakah Kami menentukan selain Allah Yang Maha
Pemurah) (sebagai tuhan-tuhan untuk disembah), menurut suatu pendapat bahwa hal
ini memang berdasarkan kenyataan, yaitu seumpamanya Allah mengumpulkan
rasul-rasul itu pada malam sewaktu nabi diisra-kan. Menurut pendapat yang lain
bahwa yang dimaksud adalah umat-umat dari kalangan ahli kitab. Kedua pendapat
tadi tidak usah diselidiki kebenarannya, karena makna yang dimaksud dari
perintah menanyakan ini ialah untuk menetapkan terhadap orang-orang musyrik
Quraisy, bahwasanya tiada seorang utusan pun dari Allah dan tiada pula suatu
kitab pun yang diturunkan-Nya yang memerintahkan untuk menyembah kepada selain
Allah.
046. (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan
membawa mukjizat-mukjizat Kami kepada Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya) yaitu
bangsa Kobtik, (maka Musa berkata, "Sesungguhnya aku adalah utusan dari
Rabb seru sekalian alam.")
047. (Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan
membawa mukjirat-mukjizat Kami) yang menunjukkan kebenaran risalah-Nya (dengan
serta merta mereka menertawakannya.)
048. (Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka sesuatu
tanda) yang menunjukkan azab Kami seperti banjir, topan, yaitu berupa air bah
yang melanda rumah-rumah mereka yang ketinggiannya mencapai leher orang yang
sedang duduk, hal ini berlangsung selama. tujuh hari, dan juga
belalang-belalang yang memusnahkan tanaman-tanaman mereka (melainkan tanda atau
azab itu lebih besar daripada azab-azab lainnya) yang sebelumnya. (Dan Kami
timpakan kepada mereka azab supaya mereka kembali) sadar dari kekafirannya.
049. (Dan mereka berkata) kepada Musa tatkala mereka
melihat adanya azab itu, ("Hai ahli sihir!) maksudnya, hai orang yang alim
lagi sempurna ilmunya! Dikatakan demikian karena menurut mereka ilmu sihir itu
adalah ilmu yang paling diagungkan di kalaagan mereka (Berdoalah kepada Rabbmu
untuk kami, sesuai dengan apa yang telah dijanjikan-Nya kepadamu) yakni Dia
akan melepaskan kami dari azab ini jika kami beriman (sesungguhnya kami
benar-benar akan menjadi orang-orang yang mendapat petunjuk") atau mau
beriman.
050. (Maka tatkala Kami hilangkan) berkat doa Musa (azab
itu dari mereka, dengan serta merta mereka memungkiri) janjinya, bahkan mereka
masih tetap melaju di dalam kekafirannya.
051. (Dan Firaun berseru) dengan nada penuh kesombongan
(kepada kaumnya seraya berkata, "Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini
kepunyaanku dan sungai-sungai ini) yaitu sungai Nil dan anak-anaknya (mengalir
di bawahku) di bawah keraton-keratonku, adalah kepunyaanku juga (maka apakah
kalian tidak melihat) keagungan dan kebesaranku?
052. (Bukankah) kalian telah melihat sesudah kesemuanya
itu (aku lebih baik dari orang ini) dari Nabi Musa (yang dia adalah orang hina)
lemah lagi hina (dan yang hampir tidak dapat berbicara dengan jelas) tidak
dapat menjelaskan perkataannya, karena sewaktu kecil ia pernah memakan bara
api, hingga lisannya pelan atau tidak fasih.
053. (Mengapa tidak) kenapa tidak dipakaikan kepadanya
jika memang ia orang yang benar di dalam pengakuannya (gelang dari emas) lafal
Asawirah adalah bentuk jamak dari lafal Aswiratun yang wazannya sama dengan
lafal Aghribatun, dan lafal Aswiratun ini merupakan bentuk jamak pula dari
lafal Siwarun. Maksud Firaun, mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari
emas sebagaimana kebiasaan orang-orang yang diberi kekuasaan olehnya, yaitu
orang tersebut diberi pakaian kebesaran yang terbuat dari emas dan pula
dipakaikan kepadanya gelang emas sebagai tanda kedudukannya (atau malaikat
datang bersama-sama dia mengiringkannya") datang berturut-turut kepadanya
seraya menyatakan kebenaran kerasulannya.
054. (Maka Firaun mempengaruhi) berupaya menanamkan
pengaruhnya kepada (kaumnya, lalu mereka patuh kepadanya) mematuhi apa yang
dikehendaki oleh Firaun, yaitu mendustakan Musa (karena sesungguhnya mereka
adalah kaum yang fasik.)
055. (Maka tatkala mereka membuat Kami murka) (Kami
menghukum mereka lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya di laut.)
056. (Dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran) lafal
Salafan merupakan bentuk jamak dari lafal salifun, wazannya sama dengan lafal
Khadimun atau pelayan, yang jamaknya adalah Khadamun; yakni orang-orang
terdahulu yang dijadikan sebagai pelajaran (dan contoh bagi orang-orang yang
kemudian) sesudah mereka, di mana orang-orang yang sesudah mereka itu dapat
mengambil contoh dari keadaan mereka, karena itu mereka tidak berani melakukan
hal-hal serupa.
057. (Dan tatkala dijadikan) dibuat (putra Maryam sebagai
perumpamaan) yaitu ketika Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Sesungguhnya
kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah adalah makanan neraka
Jahanam.." (Q.S. Al Anbiya, 98). Seketika itu juga orang-orang musyrik
mengatakan, "Kami rela bila ternyata tuhan-tuhan sesembahan kami bersama dengan
Isa, karena ia pun menjadi sesembahan selain Allah pula (tiba-tiba kaummu)
yakni mereka yang musyrik (terhadap perumpamaan itu) terhadap misal tersebut
(menertawakannya) karena gembira mendengar perumpamaan itu.
058. (Dan mereka berkata, 'Manakah yang lebih baik
tuhan-tuhan kami atau dia?') yakni nabi Isa, maka karenanya kami rela
tuhan-tuhan kami bersama dia (Mereka tidak memberikan perumpamaan itu) atau
misal tersebut (kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja) atau
menyanggah kamu dengan cara yang batil, karena mereka telah mengetahui, bahwa
berhala-berhala yang tidak berakal itu tidak akan dapat menyamai Nabi Isa a.s.
(sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar") sangat gemar
bertengkar.
059. (Bukankah) tidak lain (dia) yakni Nabi Isa itu
(hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat) kenabian (dan Kami
jadikan dia) yaitu kelahirannya dengan tanpa ayah (sebagai perumpamaan untuk
Bani Israel) maksudnya, sebagai bukti yang menunjukkan akan kekuasaan Allah
swt. yang mampu menciptakan apa yang dikehendaki-Nya.
060. (Dan kalau Kami kehendaki benar-benar Kami jadikan
sebagai ganti kalian) untuk mengganti kalian (di muka bumi malaikat-malaikat
yang turun temurun) misalnya, kalian Kami binasakan terlebih dahulu, lalu Kami
jadikan malaikat sebagai ganti kalian.
061. (Dan sesungguhnya dia) Nabi Isa itu (benar-benar
merupakan pengetahuan tentang hari kiamat) artinya, dengan diturunkannya dia
maka diketahuilah dekatnya hari kiamat. (Karena itu janganlah kalian ragu-ragu
tentang kiamat itu) atau janganlah kalian meragukannya. Lafal Tamtarunna
asalnya Tamtarunanna, kemudian dibuang daripadanya Nun alamat rafa' karena
dijazmkan, dan dibuang pula daripadanya Wawu Dhamir jamak tetapi bukan karena
Illat bertemunya dua huruf yang disukunkan, sehingga jadilah Tamtarunna. (Dan)
katakanlah kepada mereka, ("Ikutilah aku) yakni ajaran tauhid ini.
(Inilah) apa yang kuperintahkan kalian menjalankannya (jalan) atau tuntunan
(yang lurus.)
062. (Dan janganlah kalian sekali-kali dipalingkan) dapat
dipalingkan dari agama Allah (oleh setan; sesungguhnya setan itu musuh yang
nyata bagi kalian") nyata permusuhannya.
063. (Dan tatkala Isa datang dengan membawa
keterangan-keterangan) mukjizat-mukjizat dan syariat-syariat (dia berkata,
"Sesungguhnya aku datang kepada kalian dengan membawa hikmah) kenabian dan
syariat Injil (dan untuk menjelaskan kepada kalian sebagian dari apa yang
kalian berselisih tentangnya) yakni tentang hukum-hukum Taurat, yaitu
menyangkut masalah agama dan masalah-masalah lainnya, Nabi Isa menjelaskan
kepada mereka perkara agama yang sebenarnya (maka bertakwalah kepada Allah dan
taatlah kepadaku.")
064. (Sesungguhnya Allah Dialah Rabbku dan Rabb kalian,
maka sembahlah Dia, ini adalah jalan) tuntunan (yang lurus.)
065. (Maka berselisihlah golongan-golongan di antara
mereka) tentang perkara Nabi Isa ini, apakah dia anak Allah atau Allah, atau
tuhan yang ketiga (maka kecelakaan yang besarlah) lafal Al Wail menunjukkan
kalimat azab (bagi orang-orang yang lalim) bagi orang-orang kafir, karena
perkataan yang mereka ucapkan mengenai Nabi Isa (yaitu siksaan hari yang pedih)
atau azab yang menyakitkan.
066. (Mereka tidak menunggu) orang-orang kafir Mekah
tidak menunggu-nunggu (kecuali kedatangan hari kiamat kepada mereka) lafal An
Ta-tiyahum menjadi Badal dari lafal As Sa'ah (dengan tiba-tiba) atau
sekonyong-konyong (sedangkan mereka tidak menyadarinya) tidak menyadari
kedatangannya sebelum itu.
067. (Teman-teman akrab) dalam hal maksiat sewaktu di
dunia (pada hari itu) pada hari kiamat itu lafal Yaumaidzin berta'alluq kepada
firman selanjutnya (sebagian dari mereka menjadi musuh bagi sebagian yang lain
kecuali orang-orang yang bertakwa) terkecuali orang-orang yang saling kasih
mengasihi di dalam ketaatan kepada Allah swt., mereka itulah yang sebenarnya
berteman, kemudian dikatakan kepada mereka yang bertakwa itu,
068. ("Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekuatiran terhadap
kalian pada hari ini dan tidak pula kalian bersedih hati.")
069. (Yaitu orang-orang yang beriman) lafal ayat ini
menjadi Na'at atau sifat bagi lafal 'Ibaadi' pada ayat di atas (kepada
ayat-ayat Kami) yakni Alquran (dan adalah mereka dahulu orang-orang yang
berserah diri.)
070. (Masuklah kalian ke dalam surga, kalian) lafal Antum
berkedudukan menjadi Mubtada (dan pasangan-pasangan kalian) yakni istri-istri
kalian (digembirakan) dibahagiakan dan dimuliakan, lafal Tuhbaruuna menjadi
Khabar dari Mubtada.
071. (Diedarkan kepada mereka piring-piring) yang
besar-besar (dari emas, gelas-gelas) tempat untuk minum yang tidak ada
pengikatnya hingga si peminum dapat meminum dari sebelah mana saja; lafal
Akwaabun adalah bentuk jamak dari lafal Kuubun (dan di dalam surga itu terdapat
segala apa yang diingini oleh hati) untuk dinikmati kelezatannya (dan sedap
dipandang mata) artinya, sangat menyejukkan bila dipandang (dan kalian kekal di
dalamnya.)
072. (Dan itulah surga yang diwariskan kepada kalian
disebabkan amal-amal yang dahulu kalian kerjakan.)
073. (Di dalam surga itu ada buah-buahan yang banyak
untuk kalian yang sebagiannya) sebagian daripadanya (kalian makan) dan setiap
apa yang telah dimakan secara langsung mendapat penggantinya yang baru.
074. (Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di
dalam azab neraka Jahanam.)
075. (Tidak dihenti-hentikan) maksudnya, tidak
diringankan (azab itu dari mereka sedangkan mereka di dalamnya berputus asa)
yakni dalam keadaan diam berputus asa.
076. (Dan tidaklah Kami menganiaya mereka tetapi
merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.)
077. (Mereka berseru, "Hai Malik!) dia adalah
malaikat penjaga neraka (Biarlah Rabbmu membunuh kami saja") maksudnya,
mematikan kami. (Dia menjawab) seruan mereka setelah seribu tahun kemudian,
("Kalian akan tetap tinggal") di dalam azab yang abadi untuk
selama-lamanya.
078. Allah swt. berfirman: (Sesungguhnya Kami benar-benar
telah membawa kepada kalian) hai penduduk Mekah (kebenaran) melalui lisan rasul
(tetapi kebanyakan di antara kalian benci pada kebenaran itu.)
079. (Bahkan mereka telah menetapkan) yaitu orang-orang
kafir Mekah telah memutuskan (suatu tipu daya) kejahatan untuk mencelakakan
Nabi Muhammad (maka sesungguhnya Kami menetapkan pula) keputusan Kami untuk
membuat tipu muslihat guna membinasakan mereka.
080. (Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar
rahasia dan bisikan-bisikan mereka) yakni apa-apa yang mereka rahasiakan dari
orang lain dan apa-apa yang mereka perlihatkan dengan terang-terangan di antara
sesama mereka sendiri. (Sebenarnya) Kami mendengar hal tersebut (dan
utusan-utusan Kami) yakni malaikat-malaikat pencatat amal perbuatan (di sisi
mereka) di sisi orang-orang kafir (selalu mencatat) hal tersebut.
081. (Katakanlah! Jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah
mempunyai anak) seumpamanya (maka akulah orang yang mula-mula menyembahnya)
menyembah anak Tuhan itu, akan tetapi telah ditetapkan, bahwa tiada anak
bagi-Nya, sehingga tiada pula penyembahan itu.
082. (Maha Suci Rabb Yang empunya langit dan bumi, Rabb
Yang empunya Arasy) yakni Al-Kursi (dari apa yang mereka sifatkan) dari apa
yang telah mereka katakan itu, berupa kedustaan terhadap-Nya, yaitu menisbatkan
kepada-Nya mempunyai anak.
083. (Maka biarlah mereka tenggelam) dalam kesesatannya
atau dalam kebatilannya (dan bermain-main) di dalam dunia mereka (sampai mereka
menemui hari yang dijanjikan kepada mereka) yaitu azab yang dijanjikan kepada
mereka pada hari kiamat nanti.
084. (Dan Dialah Tuhan yang disembah di langit) lafal Fis
Samaa-i Ilaahun kedua huruf Hamzahnya dapat dibaca Tahqiq dan Tas-hil, yakni
Tuhan yang disembah di langit (dan Tuhan yang disembah di bumi) kedua Zharaf
yang ada dalam ayat ini berta'alluq kepada lafal sesudahnya (dan Dialah Yang
Maha Bijaksana) di dalam mengatur makhluk-Nya (lagi Maha Mengetahui)
kemaslahatan-kemaslahatan mereka.
085. (Dan Maha Besar) Maha Agung (Tuhan Yang mempunyai
kerajaan langit dan bumi; dan apa yang ada di antara keduanya; dan di
sisi-Nyalah pengetahuan tentang hari kiamat) yakni kapan ia akan terjadi (dan
hanya kepada-Nyalah kalian dikembalikan) lafal Turja'uuna dapat pula dibaca
Yurja`uuna; berdasarkan qiraat kedua maka artinya: Dan hanya kepada-Nyalah
mereka dikembalikan.
086. (Dan tidaklah memiliki apa-apa yang mereka seru)
yang mereka sembah, dimaksud adalah orang-orang kafir pelakunya (selain Dia)
selain Allah (suatu syafaat pun) bagi seseorang (tetapi yang dapat memberi
syafaat ialah orang yang mengakui yang hak) yakni orang yang telah mengatakan,
"Laa Ilaaha Illallaah"/tiada Tuhan selain Allah (dan mereka
mengetahui) apa yang mereka akui dengan kalbunya, yaitu yang telah diucapkan
oleh lisannya. Yang dimaksud antara lain ialah Nabi Isa, Nabi Uzair dan
malaikat-malaikat, sesungguhnya mereka dapat memberi syafaat kepada orang-orang
yang beriman.
087. (Dan sungguh jika) huruf Lam di sini bermakna Qasam
(kamu bertanya kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan mereka?"
Niscaya mereka menjawab, "Allah") lafal Layaquulunna dibuang
daripadanya Nun alamat Rafa' dan Wawu Dhamir jamak, karena asalnya adalah
Layaquuluunanna (maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan) sehingga mereka
tidak mau menyembah Allah?
088. (Dan ucapannya) ucapan Nabi Muhammad; dinashabkannya
lafal Qiilihi karena menjadi Mashdar yang dinashabkan oleh Fi'ilnya yang
Muqaddar atau diperkirakan keberadaannya; yakni, dan berkatalah dia, ("Ya
Rabbku! Sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman.")
089. Lalu Allah swt. berfirman: (Maka berpalinglah)
artinya palingkanlah dirimu (dari mereka dan katakanlah, "Salam")
selamat tinggal bagi kalian. Ayat ini diturunkan sebelum diperintah untuk
memerangi mereka (Kelak mereka akan mengetahui) ayat ini mengandung ancaman
buat mereka; dan dapat dibaca Ya'lamuuna atau Ta'lamuuna, kalau dibaca
Ta'lamuuna artinya, kelak kalian akan mengetahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar