Surat Ke-39 :
75 Ayat
001. (Turunnya Kitab ini) yakni Alquran; berkedudukan
sebagai Mubtaba (dari Allah) berkedudukan sebagai Khabar dari Mubtada (Yang
Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) dalam tindakan-Nya.
002. (Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu) hai Muhammad
(Kitab Alquran dengan membawa kebenaran) lafal Bilhaqqi berta'alluq kepada
lafal Anzalnaa. (Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya)
yakni dari kemusyrikan, maksudnya mentauhidkan-Nya.
003. (Ingatlah, hanya kepada Allahlah ketaatan yang murni
itu) tiada seorang pun yang berhak menerimanya selain-Nya. (Dan orang-orang
yang mengambil selain-Nya) yang mengambil berhala-berhala (sebagai pelindung)
mereka adalah orang-orang kafir Mekah yang mengatakan, ("Kami tidak
menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan
sedekat-dekatnya.") yakni untuk mendekatkan diri kami kepada-Nya. Lafal
Zulfaa adalah Mashdar yang maknanya sama dengan lafal Taqriiban/mendekatkan
diri. (Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka) dan kaum Muslimin
(tentang apa yang mereka berselisih padanya) tentang masalah agama, maka kelak
orang-orang yang beriman akan masuk surga dan orang-orang yang kafir akan masuk
neraka. (Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang yang pendusta) yaitu orang
yang mengatakan terhadap Allah, bahwa Dia mempunyai anak (lagi sangat ingkar)
karena menyembah kepada selain-Nya.
004. (Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak)
seperti apa yang mereka katakan, yaitu sebagaimana yang disitir oleh
firman-Nya, "Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai)
anak..." (Q.S. Al-Anbiya, 26) (tentu Dia akan memilih apa yang
dikehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang diciptakan-Nya) untuk
dijadikan-Nya anak; bukan seperti apa yang telah mereka katakan, bahwa para
malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah, Uzair itu putra Allah dan juga
Al-Masih adalah putra Allah (Maha Suci Allah) kalimat ini memahasucikan-Nya
dari mengambil anak (Dialah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan) semua
makhluk-Nya.
005. (Dia menciptakan langit dan bumi dengan -tujuan-
yang benar) lafal Bilhaqqi berta'alluq kepada lafal Khalaqa (Dia menutupkan)
yakni memasukkan (malam atas siang) sehingga waktu malam bertambah. (dan
menutupkan siang) memasukkannya (atas malam) sehingga waktu siang bertambah
(dan Dia menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan) pada garis
edarnya (hingga waktu yang ditentukan) yakni hari kiamat. (Ingatlah Dialah Yang
Maha Perkasa) Yang Maha Menang atas semua perkara-Nya dan Yang Maha Membalas
terhadap musuh-musuh-Nya (lagi Maha Pengampun) kepada kekasih-kekasih-Nya.
006. (Dia menciptakan kalian dari seorang diri) yaitu
dari Nabi Adam (kemudian Dia jadikan daripadanya istrinya) yaitu Siti Hawa (dan
Dia menurunkan untuk kalian binatang ternak) yakni unta, sapi, kambing, domba
dan biri-biri (sebanyak delapan ekor yang berpasang-pasangan) yakni dari setiap
jenis sepasang, yaitu jantan dan betina sebagaimana yang telah dijelaskan dalam
surah Al-An'am (Dia menjadikan kalian dalam perut ibu kalian kejadian demi
kejadian) yaitu mulai dari air mani, kemudian menjadi segumpal darah, lalu
menjadi segumpal daging (dalam tiga kegelapan) yaitu gelapnya perut, gelapnya
rahim dan gelapnya selaput pelindung bayi. (Yang berbuat demikian itu adalah
Allah, Rabb kalian, Rabb Yang mempunyai kerajaan; tidak ada Tuhan selain Dia,
maka bagaimanakah kalian dapat dipalingkan?) dari menyembah kepada-Nya,
kemudian kalian menyembah yang lain-Nya.
007. (Jika kalian kafir maka sesungguhnya Allah tidak
memerlukan kalian dan Dia tidak meridai kekafiran bagi hamba-hamba-Nya)
sekalipun ada di antara hamba-hamba-Nya yang menghendakinya (dan jika kalian
bersyukur) kepada Allah, karenanya lalu kalian beriman (niscaya Dia meridai
tasyakur) dapat dibaca Yardhah atau Yardhahu, artinya Dia pasti meridai
tasyakur (kalian itu; dan tidaklah akan menanggung dosa) yakni seseorang (yang
telah berbuat dosa akan dosa) orang (yang lain) maksudnya, seseorang yang berdosa
tidak akan memikul dosa orang lain. (Kemudian kepada Rabb kalianlah kembali
kalian lalu Dia memberitakan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan.
Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam dada) dalam kalbu
kalian.
008. (Dan apabila manusia itu ditimpa) yakni orang yang
kafir (kemudaratan, dia memohon -pertolongan- kepada Rabbnya) yakni merintih
kepada-Nya meminta pertolongan (dengan kembali) maksudnya, bertobat
(kepada-Nya; kemudian apabila Rabb memberikan nikmat kepadanya) Dia memberinya
nikmat (dari-Nya lupalah dia) artinya, dia meninggalkan (akan apa yang pernah
ia serukan) yaitu lupa akan rintihannya (kepada-Nya sebelum itu) lupa kepada
Allah. Lafal Maa di sini bermakna Man (dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu
bagi Allah) tandingan-tandingan bagi-Nya (untuk menyesatkan) manusia; lafal
liyudhilla dapat dibaca liyadhilla (dari jalan-Nya) dari agama Islam
(Katakanlah, "Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu)
selama sisa hidupmu (sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka.")
009. (Apakah orang) dibaca Amman, dan dapat dibaca Aman
(yang beribadah) yang berdiri melakukan amal ketaatan, yakni salat (di
waktu-waktu malam) di saat-saat malam hari (dengan sujud dan berdiri) dalam
salat (sedangkan ia takut kepada hari akhirat) yakni takut akan azab pada hari
itu (dan mengharapkan rahmat) yakni surga (Rabbnya) apakah dia sama dengan
orang yang durhaka karena melakukan kekafiran atau perbuatan-perbuatan dosa
lainnya. Menurut qiraat yang lain lafal Amman dibaca Am Man secara terpisah,
dengan demikian berarti lafal Am bermakna Bal atau Hamzah Istifham (Katakanlah,
"Adakah sama orang-orang yong mengetahui dengan orang-orang yong tidak
mengetahui?") tentu saja tidak, perihalnya sama dengan perbedaan antara
orang yang alim dan orang yang jahil. (Sesungguhnya orang yang dapat menerima
pelajaran) artinya, man menerima nasihat (hanyalah orang-orang yang berakal)
yakni orang-orang yang mempunyai pikiran.
010. (Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman,
bertakwalah kalian kepada Rabb kalian") takutlah kalian akan azab-Nya,
yaitu dengan jalan menaati-Nya. (Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini
memperoleh) melalui jalan ketaatan kepada Rabbnya (kebaikan) yakni surga. (Dan
bumi Allah itu adalah luas) maka hijrahlah ke negeri yang lain meninggalkan
orang-orang kafir demi menghindarkan diri dari menyaksikan hal-hal yang
mungkar. (Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan) yang sabar
di dalam menjalankan ketaatan dan sabar di dalam menahan ujian yang menimpa diri
mereka (pahala mereka tanpa batas) yakni tanpa memakai neraca dan timbangan
lagi.
011. (Katakanlah sesungguhnya aku diperintahkan supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya) dari perbuatan syirik.
012. (Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang
pertama-tama berserah diri) dari kalangan umat ini.
013. (Katakanlah, "Sesungguhnya aku takut akan
siksaan hari yang besar jika aku durhaka kepada Rabbku").
014. (Katakanlah, "Hanya Allah saja yang aku sembah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya") dari perbuatan syirik atau
menyekutukan Allah.
015. (Maka sembahlah oleh kalian apa yang kalian
kehendaki selain Dia) selain-Nya. Di dalam ungkapan ayat ini terkandung makna
ancaman bagi orang-orang musyrik dan sekaligus sebagai pemberitahuan, bahwa
mereka tidak menyembah Allah swt. (Katakanlah, "Sesungguhnya orang-orang
yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya
pada hari kiamat") karena mereka akan menjadi penghuni neraka yang abadi,
dan karena mereka tidak memperoleh bidadari-bidadari yang disediakan buat
mereka, jika mereka beriman.- (Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang
nyata) jelas sekali ruginya.
016. (Bagi mereka gumpalan-gumpalan di atas mereka)
lapisan-lapisan (dari api dan di bawah mereka pun gumpalan-gumpalan)
lapisan-lapisan dari api. (Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya
dengan azab itu) yakni hamba-hamba-Nya yang beriman, supaya mereka bertakwa
kepada-Nya; pengertian ini disimpulkan dari firman selanjutnya, yaitu, (Maka bertakwalah
kepada-Ku hai hamba-hamba-Ku).
017. (Dan orang-orang yang menjauhi thaghut) yakni
berhala-berhala (yaitu tidak menyembahnya dan kembali) menghadap (kepada Allah,
bagi mereka berita gembira) yaitu mendapatkan surga (sebab itu sampaikanlah berita
itu kepada hamba-hamba-Ku).
018. (Yaitu, orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu
mengikuti apa yang paling baik di antaranya) mengikuti sesuatu yang mengandung
kemaslahatan bagi mereka. (Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah
petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal) yang mempunyai
pikiran.
019. (Apakah orang yang telah pasti ketentuan azab
atasnya?) termasuk orang-orang yang digolongkan oleh firman-Nya,
"Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka jahanam..." (Q.S. As-Sajdah,
13). (Apakah kamu akan menyelamatkan) maksudnya, mengeluarkan (orang yang
berada dalam neraka) kalimat ayat ini menjadi Jawab Syarath, kemudian di
dalamnya terdapat Isim Zhahir yaitu lafal Man yang menduduki tempat Isim
Mudhmar; dan Hamzah Istifham di sini menunjukkan makna ingkar, yakni, kamu
tidak akan mampu memberikan hidayah kepadanya sehingga ia dapat kamu selamatkan
dari neraka.
020. (Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Rabbnya)
yaitu bertakwa melalui jalan taat kepada-Nya (mereka mendapat tempat-tempat
yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi, di bawahnya
mengalir sungai-sungai) artinya sungai-sungai yang mengalir, baik di bawah
tempat-tempat yang teratas maupun di tempat-tempat yang terbawah (sebagai janji
Allah) lafal Wa'dallaahi dinashabkan oleh Fi'il yang diperkirakan keberadaannya
pada sebelumnya (Allah tidak akan memungkiri janji-Nya) atau mengingkarinya.
021. (Apakah kamu tidak memperhatikan) maksudnya tidak
mengetahui (bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka
diatur-Nya menjadi sumber-sumber) yakni, dia memasukkan air itu ke
tempat-tempat yang dapat menjadi sumber air (di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya
dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi
kering) menjadi layu dan kering (lalu kamu melihatnya) sesudah hijau menjadi
(kekuning-kuningan kemudian dijadikan-Nya hancur berderai) yakni rontok
(Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran) peringatan
(bagi orang-orang yang mempunyai akal) bagi orang-orang yang mau mengambil
pelajaran darinya untuk menyimpulkan keesaan dan kekuasaan Allah swt.
022. (Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah
hatinya untuk menerima Islam) sehingga ia mendapat petunjuk (lalu ia mendapat
cahaya dari Rabbnya) sama dengan orang yang hatinya dikunci mati; pengertian
ini tersimpul dari firman selanjutnya (Maka kecelakaan yang besarlah) artinya,
azab yang besarlah (bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat
Allah) maksudnya, untuk menerima Alquran. (Mereka itu dalam kesesatan yang
nyata) nyata sekali sesatnya.
023. (Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik
yaitu Kitab) Alquran; lafal Kitaaban menjadi Badal lafal Ahsanal Hadiitsi (yang
serupa) satu sama lainnya sama dalam hal Nuzhum dan hal-hal lainnya (lagi
berulang-ulang) diulang-ulang di dalamnya janji dan ancaman serta hal-hal
lainnya (gemetarlah karenanya) yakni gemetar karena takut di kala disebutkan
ancaman-Nya (kulit orang-orang yang takut) yang merasa takut (kepada Rabbnya,
kemudian menjadi tenang kulit dan kalbu mereka di waktu mengingat Allah)
sewaktu ingat akan janji-Nya. (Itulah) kitab Alquran itu (petunjuk Allah,
dengan Kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa
yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemberi petunjuk.)
024. (Maka apakah orang yang menghindarkan) supaya jangan
dilemparkan (dirinya ke dalam azab yang paling buruk di hari kiamat), azab yang
paling keras, seumpamanya ia dicampakkan ke dalam neraka dalam keadaan
terbelenggu tangannya disatukan dengan kepalanya, sama dengan orang yang
beriman kepadanya yang dimasukkan ke dalam surga? (Dan dikatakan kepada
orang-orang yang aniaya) yakni orang-orang kafir Mekah ("Rasakanlah oleh
kalian balasan apa yang telah kalian kerjakan") sebagai pembalasannya.
025. (Orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan)
rasul-rasulnya yang mengatakan bahwa azab pasti datang (maka datanglah kepada
mereka azab dari arah yang tidak mereka sangka) yang tidak mereka duga sedikit
pun.
026. (Maka Allah merasakan kepada mereka kehinaan)
artinya, mereka dihina dan direndahkan dengan berupa kutukan, pembunuhan dan
lain sebagainya (pada kehidupan dunia. Dan sesungguhnya azab pada hari akhirat
lebih besar kalau mereka) yakni orang-orang yang mendustakannya (mengetahui)
azab akhirat, dan niscaya kalau mereka mengetahuinya maka mereka tidak akan
mendustakannya.
027. (Sesungguhnya telah Kami buatkan) telah Kami jadikan
(bagi manusia dalam Alquran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat
pelajaran) maksudnya, supaya mereka mau menerima nasihatnya.
028. (Ialah Alquran dalam bahasa Arab) ayat ini
berkedudukan menjadi Hal Muakkidah atau kata keterangan yang mengukuhkan (yang
tidak ada kebengkokan di dalamnya) tidak ada kekeliruan dan pertentangan
(supaya mereka bertakwa) maksudnya, menghindarkan diri dari kekafiran.
029. (Allah telah membuat) bagi orang yang musyrik dan
orang yang bertauhid (perumpamaan yaitu seorang laki-laki) lafal Rajulan ini
menjadi Badal dari lafal Matsalan (yang menjadi budak milik beberapa orang yang
berserikat dalam perselisihan) yaitu mereka terlihat di dalam persengketaan dan
akhlak mereka sangat buruk (dan seorang budak laki-laki yang menjadi milik
penuh) milik sepenuhnya (dari seorang laki-laki saja; adakah kedua budak itu
sama halnya?) lafal Matsalan berkedudukan menjadi Tamyiz maksudnya, tentu saja
tidak sama antara seorang budak yang menjadi milik suatu kelompok dengan
seorang budak yang menjadi milik penuh seorang saja. Sesungguhnya, budak yang
pertama tadi apabila disuruh oleh masing-masing dari pemilik dirinya secara
sekaligus; ia bingung, siapakah yang harus ia layani di antara mereka. Ini
adalah perumpamaan orang yang musyrik sedangkan budak yang kedua adalah
perumpamaan bagi orang yang bertauhid. (Segala puji bagi Allah) semata (tetapi
kebanyakan mereka) penduduk Mekah (tidak mengetahui) azab apakah yang akan
menimpa mereka akibat kemusyrikannya, oleh karena itu mereka berbuat
kemusyrikan.
030. (Sesungguhnya kamu) khithab ini ditujukan kepada
Nabi saw. (akan mati dan mereka akan mati pula) kelak kamu akan mati dan mereka
kelak akan mati pula, maka tidak usah ditunggu-tunggu datangnya mati itu. Ayat
ini diturunkan sewaktu mereka merasa lambat akan kematian Nabi saw.
031. (Kemudian sesungguhnya kalian) hai manusia tentang kelaliman-kelaliman
yang telah terjadi di antara kalian (pada hari kiamat akan berbantah-bantahan
di hadapan Rabb kalian.)
032. (Maka siapakah) artinya, tiada seorang pun (yang
lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah) dengan cara
menisbatkan kepada-Nya mempunyai sekutu dan anak (dan mendustakan kebenaran)
Alquran (ketika datang kepadanya. Bukankah di neraka Jahanam tersedia tempat
tinggal) yakni tempat menetap (bagi orang-orang yang kafir?) tentu saja
disediakan.
033. (Dan orang yang membawa kebenaran) yaitu Nabi saw.
(dan membenarkannya) orang-orang mukmin. Lafal Al-Ladzii di sini bermakna
Al-Ladziina, yakni jamak (mereka itulah orang-orang yang bertakwa) maksudnya,
yang menghindarkan diri dari kemusyrikan.
034. (Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada
sisi Rabb mereka. Demikianlah balasan orang-orang yang berbuat baik) untuk diri
mereka sendiri, berkat keimanan mereka.
035. (Agar Allah menutupi mengampuni bagi mereka
perbuatan buruk yang mereka kerjakan dan membalas mereka dengan upah yang baik
dari apa yang telah mereka kerjakan) lafal Aswa-a dan Ahsana bermakna As-Sayyi
dan Al-Hasan.
036. (Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-Nya)
yakni Nabi saw. tentu saja, (Dan mereka mempertakuti kamu) khithab ini ditujukan
kepada Nabi saw. sendiri (dengan sesembahan-sesembahan yang selain Allah)
yakni, berhala-berhala; maksud mereka, bahwa berhala-berhala itu akan
membunuhnya atau akan membuatnya cacat. (Dan siapa yang disesatkan Allah maka
tidak seorang pun pemberi petunjuk baginya.)
037. (Dan barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah,
maka tidak seorang pun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa)
Maha Menang atas semua perkara-Nya (lagi mempunyai pembalasan) terhadap
musuh-musuh-Nya. Tentu benar.
038. (Dan sungguh jika) huruf Lam bermakna qasam (kamu
tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?"
Niscaya mereka menjawab, "Allah." Katakanlah, "Maka terangkanlah
kepadaku tentang apa yang kalian seru) yang kalian sembah (selain Allah) yakni
berhala-berhala (jika Allah hendak mendatangkan kemudaratan kepadaku, apakah
berhala-berhala kalian itu dapat menghilangkan kemudaratan itu) tentu saja
tidak (atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat
menahan rahmat-Nya?) tentu saja tidak pula. Menurut suatu qiraat dibaca
Kaasyifaati Dhurrihii dan Mumsikaati rahmatihii (Katakanlah, "Cukuplah
Allah bagiku. Kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri")
yaitu orang-orang yang percaya hanya kepada-Nya.
039. (Katakanlah, "Hai kaumku, bekerjalah sesuai
dengan keadaan kalian) kondisi kalian (sesungguhnya aku akan bekerja pula)
sesuai dengan keadaanku (maka kelak kalian akan mengetahui)
040. (siapa) lafal Man adalah Isim Maushul (yang akan
mendapat siksa yang menghinakannya dan lagi ditimpa) yakni ia ditimpa (oleh
azab yang kekal") yang abadi, yaitu azab neraka; dan sungguh Allah telah
menghinakan mereka di dalam perang Badar.
041. (Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Alkitab untuk
manusia dengan membawa kebenaran) lafal Bil haqqi berta'alluq kepada lafal
Anzalnaa (siapa yang mendapat petunjuk maka untuk dirinya sendiri) yakni
hidayahnya itu untuk dirinya sendiri (dan siapa yang sesat maka sesungguhnya
dia semata-mata sesat buat kerugian dirinya sendiri, dan kamu sekali-kali
bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka) lalu karenanya kamu
dapat memaksa mereka untuk menerima hidayah.
042. (Allah mematikan jiwa orang ketika matinya dan)
memegang (jiwa orang yang belum mati di waktu tidurnya) artinya Allah
memegangnya di waktu ia tidur (maka Dia tahan jiwa orang yang telah Dia
tetapkan kematiannya dan melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang
ditentukan) bagi kematiannya. Jiwa yang dilepaskan itu hanyalah dimatikan
perasaannya saja, tetapi ia masih hidup, berbeda dengan jiwa yang benar-benar
dimatikan. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) pada hal-hal yang telah
disebutkan itu (terdapat tanda-tanda) yang menunjukkan akan kekuasaan Allah
(bagi kaum yang berpikir) maka karenanya mereka mengetahui, bahwa yang berkuasa
melakukan hal tersebut berkuasa pula untuk membangkitkannya; dan orang-orang
kafir Quraisy tidak memikirkan hal ini.
043. (Bahkan) tetapi (mereka mengambil selain Allah)
yaitu berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan (pemberi syafaat) di hadapan Allah
nanti, menurut dugaan mereka. (Katakanlah) kepada mereka, ("Apakah) mereka
dapat memberikan syafaat (meskipun mereka tidak memiliki sesuatu pun) daripada
syafaat itu dan tidak memiliki hal-hal lainnya pula (dan tidak berakal")
yakni, kalian hanya menyembah mereka tidak ada alasan lain, hal ini tentu saja
tidak patut bagi kalian.
044. (Katakanlah, "Hanya kepunyaan Allahlah syafaat
itu semua) maksudnya, syafaat itu khusus bagi Dia, maka tiada seorang pun yang
dapat memberikannya melainkan dengan seizin Dia. (Kepunyaan-Nya kerajaan langit
dan bumi. Kemudian kepada-Nya pulalah kalian dikembalikan.")
045. (Dan apabila disebutkan nama Allah semata) tanpa
menyebut nama tuhan-tuhan mereka kesal) mendongkol dan anti pati (hati
orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, dan apabila nama-nama
sembahan-sembahan selain Allah yang disebut) yakni berhala-berhala (tiba-tiba
mereka bergirang hati.)
046. (Katakanlah, "Wahai Allah) lafal Allaahumma
maknanya sama dengan Yaa Allah (Pencipta langit dan bumi) yakni yang mengadakan
keduanya (Yang mengetahui barang yang gaib dan yang nyata) yakni apa-apa yang
gaib dan apa-apa yang nyata dapat disaksikan (Engkaulah Yang memutuskan antara
hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka perselisihkan") mengenai
masalah agama, berilah aku petunjuk kepada yang benar dari apa yang mereka
perselisihkan.
047. (Dan sekiranya orang-orang yang zalim mempunyai apa
yang ada di bumi semuanya dan -ada pula- sebanyak itu besertanya, niscaya
mereka akan menebus dirinya dengan itu dari siksa yang buruk pada hari kiamat.
Dan jelaslah) tampaklah dengan jelas (bagi mereka azab Allah yang belum pernah
mereka perkirakan) yang tidak pernah mereka duga.
048. (Dan jelaslah bagi mereka akibat buruk dari apa yang
telah mereka perbuat dan menimpa) mengenai (kepada mereka apa yang mereka
dahulu selalu memperolok-olokkannya) yakni azab.
049. (Maka apabila manusia ditimpa) yang dimaksud adalah
jenis manusia (bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya)
Kami anugerahkan kepadanya (nikmat) yakni pemberian nikmat (dari Kami ia
berkata, "Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah atas sepengetahuan)
dari Allah bahwasanya aku adalah orang yang pantas untuk mendapatkannya."
Atau dengan kata lain, karena kepintaranku. (Sebenarnya itu) maksudnya, ucapan
itu (adalah ujian) cobaan yang ditimpakan kepada seorang hamba (tetapi
kebanyakan mereka itu tidak mengetahui) bahwasanya pemberian nikmat itu
merupakan Istidraj dan ujian baginya.
050. (Sungguh orang-orang yang sebelum mereka juga
mengatakan itu pula) yakni umat-umat sebelum mereka, seperti apa yang telah
dikatakan oleh Qarun dan kaumnya yang mengatakan hal yang serupa (maka tiadalah
berguna bagi mereka apa yang dahulu mereka usahakan.)
051. (Maka mereka ditimpa oleh akibat buruk dari apa yang
mereka usahakan) yakni menerima pembalasannya. (Dan orang-orang yang lalim di
antara mereka) yakni orang-orang Quraisy (akan ditimpa akibat buruk dari
usahanya dan mereka tidak dapat melepaskan diri) dari azab Kami; maka Kami timpakan
kepada mereka paceklik selama tujuh tahun, sesudah itu mereka dimudahkan lagi
rezekinya.
052. (Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah
melapangkan rezeki) meluaskannya (bagi siapa yang dikehendaki-Nya) sebagai
ujian baginya (dan menyempitkannya?) membatasinya bagi siapa yang
dikehendaki-Nya sebagai cobaan baginya. (Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman) kepada-Nya.
053. (Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui
batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa) dapat dibaca
Laa Taqnithuu atau Laa Taqnathuu; sebagian ahli qiraat ada yang membacanya Laa
Taqnuthuu; artinya janganlah kalian putus asa (dari rahmat Allah. Sesungguhnya
Allah mengampuni dosa-dosa semuanya) bagi orang yang bertobat dari kemusyrikan.
(Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.)
054. (Dan kembalilah kalian) bertobatlah kalian (kepada
Rabb kalian, dan berserah dirilah) ikhlaskanlah di dalam beramal (kepada-Nya
sebelum datang kepada kalian azab kemudian kalian tidak dapat ditolong lagi)
yakni azab itu tidak dapat dicegah jika kalian tidak bertobat kepada-Nya.
055. (Dan ikutilah sebaik-baik apa yang diturunkan kepada
kalian dari Rabb kalian) yaitu Alquran (sebelum datang azab kepada kalian
dengan tiba-tiba, sedang kalian tidak menyadari) akan kedatangannya.
056. Maka bersegeralah kalian sebelum tiba waktunya
(seseorang mengatakan, "Alangkah menyesalnya aku) lafal Yaa Hasrataa pada
asalnya adalah Yaa Hasratii, artinya amat menyesallah aku (atas kelalaianku
terhadap Allah) yaitu karena tidak taat kepada-Nya (dan sesungguhnya) lafal In
adalah bentuk Takhfif dari Inna, asalnya Innii yakni sesungguhnya aku (aku
adalah termasuk orang-orang yang benar-benar memperolok-olokan") agama-Nya
dan Kitab-Nya.
057. (Atau datang saatnya seseorang berkata, "Kalau
sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku) untuk mengerjakan ketaatan sehingga
aku mendapat petunjuk (tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa")
yakni orang-orang yang takut akan azab-Nya.
058. (Atau datang saatnya seseorang berkata ketika ia
melihat azab, "Kalau sekiranya aku dapat kembali) ke dunia (niscaya aku
akan termasuk orang-orang yang berbuat baik.") yakni, orang-orang yang
beriman. Maka, dikatakan kepada mereka oleh Allah swt.:
059. ("Benar, sesungguhnya telah datang ayat-ayat-Ku
kepadamu) yakni, Alquran yang dapat memberikan hidayah kepadamu (lalu kamu
mendustakannya dan kamu menyombongkan diri) yaitu tidak mau beriman kepada
ayat-ayat-Ku (dan adalah kamu termasuk orang-orang yang kafir.")
060. (Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang
yang berbuat dusta terhadap Allah) yaitu mereka yang menisbatkan sekutu dan
anak kepada-Nya (mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahanam itu ada
tempat) yakni tempat tinggal (bagi orang-orang yang menyombongkan diri?)
artinya, tidak mau beriman; memang benar.
061. (Dan Allah menyelamatkan) dari neraka Jahanam
(orang-orang yang bertakwa) orang-orang yang memelihara diri dari kemusyrikan
(karena kemenangan mereka) karena mereka memperoleh tempat kemenangan, yaitu
surga yang menjadi tempat tinggal mereka (mereka tidak disentuh oleh keburukan
dan tidak pula mereka berduka cita.)
062. (Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara
segala sesuatu) Dia mengatur dan menguasainya menurut apa yang dikehendaki-Nya.
063. (Kepunyaan-Nyalah kunci-kunci perbendaharaan langit
dan bumi) yakni berupa air hujan tumbuh-tumbuhan dan lain sebagainya (Dan
orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah) yaitu Alquran (mereka itulah
orang-orang yang merugi) ayat ini berhubungan langsung dengan firman-Nya,
"Dan Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa..." (Q.S.
Az-Zumar, 61) dan ayat yang ada di antara keduanya merupakan jumlah I'tiradh
atau kalimat sisipan.
064. (Katakanlah, "Maka apakah kalian menyuruh aku
menyembah selain Allah, hai orang-orang yang tidak berpengetahuan?") lafal
Ghaira dinashabkan oleh lafal A'budu yang juga menjadi Ma'mul dari lafal
Ta-muruunnii atau Ta-muruunanii dengan memperkirakan adanya huruf An sebelumnya.
065. (Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan
kepada nabi-nabi sebelummu) demi Allah ("Jika kamu mempersekutukan Allah)
hai Muhammad, seumpamanya (niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi.)
066. (Karena itu, maka hendaklah Allah) saja (kamu sembah
dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur") atas nikmat-Nya
kepadamu.
067. (Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan
pengagungan yang semestinya) yakni mereka tidak mengenal Allah dengan pengenalan
yang sebenarnya; atau, mereka tidak mengagungkan-Nya dengan pengagungan yang
sesungguhnya sewaktu mereka menyekutukan-Nya dengan selain-Nya (padahal bumi
seluruhnya) lafal ayat ini menjadi Hal dan maksud dari lafal Jamii'an ialah
bumi yang berlapis tujuh itu (dalam genggaman kekuasaan-Nya) maksudnya berada
di dalam kekuasaan dan tasharuf-Nya (pada hari kiamat dan langit digulung)
dilipat menjadi satu (dengan tangan kanan-Nya) yakni dengan kekuasaan-Nya (Maha
Suci dan Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan) bersama-Nya.
068. (Dan ditiuplah sangkakala) pada tiupan yang pertama
(maka matilah) artinya mati mendadaklah (siapa yang di langit dan di bumi
kecuali siapa yang dikehendaki Allah) yaitu para bidadari, para pelayan surga
dan selain keduanya. (Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba
mereka) yakni semua makhluk yang telah mati itu (berdiri seraya menunggu) apa
yang bakal diputuskan terhadap diri mereka.
069. (Dan terang-benderanglah bumi) menjadi terang
benderanglah ia (dengan Nur Rabbnya) sewaktu Dia menampilkan kekuasaan-Nya
untuk memutuskan perkara peradilan di antara makhluk-Nya (dan diberikanlah
kitab) yakni buku catatan amal perbuatan untuk menjalani perhitungan (dan
didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi) yaitu Nabi Muhammad saw. dan umatnya
untuk memberikan persaksian, bahwa para rasul benar-benar telah menyampaikan
risalah-Nya (dan diberi keputusan di antara mereka dengan hak) yakni secara
adil (sedangkan mereka tidak dirugikan) barang sedikit pun.
070. (Dan disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa apa yang
telah dikerjakannya) yakni balasannya (dan Dia lebih mengetahui) (apa yang
mereka kerjakan) maka Dia tidak membutuhkan saksi lagi.
071. (Dan orang-orang kafir dibawa) dengan secara keras
dan paksa (ke neraka Jahanam berombong-rombongan) secara bergelombang lagi
terpisah-pisah. (Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah
pintu-pintunya) ayat ini menjadi Jawab dari lafal Idzaa (dan berkatalah kepada
mereka penjaga-penjaganya, "Apakah belum pernah datang kepada kalian
rasul-rasul di antara kalian yang membacakan kepada kalian ayat-ayat Rabb
kalian) yakni Alquran dan kitab-kitab lainnya (dan memperingatkan kepada kalian
akan pertemuan dengan hari ini?" Mereka menjawab, "Benar telah datang."
Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab) yakni sebagaimana yang diungkapkan
oleh firman-Nya yang lain, yaitu, "Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka
Jahanam..." (Q.S. As-Sajdah, 13) (terhadap orang-orang yang kafir).
072. (Dikatakan kepada mereka, "Masukilah pintu-pintu
Jahanam itu, sedangkan kalian kekal di dalamnya") yakni kalian telah
ditetapkan untuk menjadi penghuni yang abadi. (Maka seburuk-buruk tempat)
maksudnya, tempat tinggal (orang-orang yang menyombongkan diri) adalah Jahanam.
073. (Dan orang-orang yang bertakwa kepada Rabbnya
dibawa) dengan lemah lembut (ke dalam surga berombong-rombongan pula, sehingga
apabila mereka sampai ke surga itu pintu-pintunya telah dibuka) huruf Wau dalam
ayat ini menunjukkan makna Hal dengan diperkirakan adanya lafal Qad sesudahnya
(dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya, "Kesejahteraan atas
kalian, berbahagialah kalian) lafal Thibtum menjadi Hal (maka masukilah surga
ini, sedangkan kalian kekal di dalamnya") telah ditetapkan untuk menjadi
penghuni yang abadi di dalamnya. Jawab lafal Idzaa diperkirakan keberadaannya,
yakni lalu mereka memasukinya. Dan dibawanya orang-orang yang bertakwa ke dalam
surga serta dibukakannya pintu-pintu surga sebelum mereka datang, hal ini
sebagai penghormatan buat mereka. Sedangkan digiringnya orang-orang kafir serta
dibukakannya pintu-pintu neraka Jahanam sewaktu mereka datang dimaksud sebagai
hinaan buat mereka agar panas neraka Jahanam itu dapat dirasakan oleh mereka
sebelum memasukinya
074. (Dan mereka mengucapkan) sewaktu mereka memasukinya;
lafal ayat ini diathafkan kepada lafal Dukhuuluhaa yang diperkirakan
keberadaannya tadi pada ayat sebelumnya, ("Segala puji bagi Allah yang
telah memenuhi janji-Nya kepada kami) yakni memasukkan kami ke dalam surga (dan
telah memberikan kepada kami tempat ini) surga ini (sedangkan kami
diperkenankan menempati) menghuni (tempat dalam surga di mana saja kami
kehendaki) karena surga itu semuanya bukanlah tempat yang dipilih antara yang
satu dengan yang lainnya, karena semuanya indah (maka sebaik-baik balasan bagi
orang-orang yang beramal) adalah surga.
075. (Dan kamu akan melihat malaikat-malaikat berlingkar)
lafal Haaffiina ini menjadi Hal (di sekeliling 'Arasy) yakni dari segala
penjurunya (bertasbih) menjadi Hal dari dhamir Haaffiina (seraya memuji Rabb
mereka) yaitu sambil mengucapkan kalimah, Subhaanallaah Wa Bihamdihi, artinya,
Maha Suci Allah dan Kami memuji kepada-Nya (dan diberi putusan di antara
mereka) di antara semua makhluk (dengan hak) dengan adil, maka orang-orang yang
beriman dimasukkan ke dalam surga, dan orang-orang kafir dimasukkan ke dalam
neraka (dan diucapkan, "Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.")
yaitu setelah kedua golongan itu telah selesai pemutusannya, lalu para malaikat
mengakhirinya dengan memuji kepada Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar