Surat Ke-51 :
60 Ayat
001. (Demi yang menerbangkan debu) yakni angin dan
lain-lainnya (dengan sekuat-kuatnya) adalah Mashdar, yang diambil dari kata:
Tudzriihi Dzaryan, artinya angin itu menerbangkannya.
002. (Dan demi awan yang mengandung) awan yang membawa
air (hujan) yakni beban berupa air hujan, berkedudukan menjadi Maf'ul dari
lafal Al Haamiaat.
003. (Dan demi yang berlayar) yakni kapal-kapal yang
berlayar di atas permukaan air (dengan mudah) dengan sangat mudahnya. Kalimat
ini adalah Mashdar yang berkedudukan menjadi Hal, yakni Muyassaratan.
004. (Dan demi yang membagi-bagi urusan) demi
malaikat-malaikat yang membagi-bagi rezeki, hujan dan lain-lainnya ke berbagai
negeri dan kepada semua hamba-hamba Allah.
005. (Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepada kalian)
huruf Maa pada lafal Innamaa adalah Mashdariyah; yakni janji Allah kepada
mereka, yaitu tentang hari berbangkit dan lain-lainnya (pasti benar) artinya
sungguh merupakan janji yang benar.
006. (Dan Sesungguhnya pembalasan itu) yakni pembalasan
sesudah hisab (pasti terjadi) pasti akan terjadi.
007. (Demi langit yang mempunyai jalan-jalan) lafal Al
Hubuk adalah bentuk jamak dari Habiikah, sama halnya dengan lafal Thariiqah
yang bentuk jamaknya Thuruq, yakni sejak ia diciptakan mempunyai jalan-jalan,
sebagaimana jalan di padang pasir.
008. (Sesungguhnya kalian) hai penduduk Mekah terhadap
Nabi saw. dan Alquran (benar-benar dalam keadaan berbeda-beda pendapat)
terkadang mengatakannya sebagai penyair, dan terkadang penyihir, dan terkadang
peramal, dan terhadap Alquran terkadang mereka mengatakannya sebagai syair;
terkadang sebagai sihir dan terkadang dianggap sebagai ramalan.
009. (Dipalingkan) dijauhkan (daripadanya) dari Nabi saw.
dan Alquran; maksudnya dipalingkan dari beriman kepadanya (orang yang
dipalingkan) dari jalan petunjuk, menurut ilmu Allah swt.
010. (Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta) amat
terkutuklah orang-orang yang berdusta, yaitu orang-orang yang mempunyai
pendapat yang berbeda-beda.
011. (Yaitu -orang-orang yang terbenam di dalam
kebodohannya) di dalam kebodohan yang menutupi akal mereka (lagi lalai) akan
perkara akhirat.
012. (Mereka bertanya) kepada nabi dengan nada
memperolok-olokkan, ("Bilakah hari pembalasan?") kapan datangnya hari
pembalasan itu. Jawaban yang patut buat mereka ialah, "Memang Kiamat pasti
datang,
013. (Yaitu pada hari ketika mereka di azab di dalam
neraka") yakni sewaktu mereka diazab di dalamnya, lalu dikatakan kepada
mereka ketika mereka sedang diazab,
014. ("Rasakanlah azab kalian) siksaan kalian.
(Inilah) azab (yang dahulu kalian minta supaya disegerakan") di dunia
dengan nada mengejek.
015. (Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di
dalam surga) di taman-taman surga (dan di mata air-mata air) yang mengalir di
dalam surga.
016. (Sambil mengambil) menjadi Hal dari Dhamir yang
terkandung di dalam Khabarnya Inna (apa yang didatangkan kepada mereka) apa
yang diberikan kepada mereka (oleh Rabb mereka) yaitu berupa pahala-pahala.
(Sesungguhnya mereka sebelum itu) sebelum mereka masuk surga (adalah
orang-orang yang berbuat baik) di dunia.
017. (Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam) lafal
Yahja'uuna artinya mereka tidur, dan lafal Maa adalah Zaidah, sedangkan lafal
Yahja'uuna adalah Khabar dari Kaana, dan lafal Qaliilan adalah Zharaf. Yakni,
mereka tidur di malam hari hanya sedikit, karena kebanyakan dipakai untuk
salat.
018. (Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun)
mereka berdoa dengan mengucapkan, "Allaahumaghfir Lanaa", Ya Allah
ampunilah kami.
019. (Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang
miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta-minta) karena ia
memelihara dirinya dari perbuatan itu.
020. (Dan di bumi itu) yakni gunung-gunung, tanahnya,
lautan, pohon-pohonan, buah-buahan, dan tumbuh-tumbuhannya serta lain-lainnya
(terdapat tanda-tanda) yang menunjukkan akan kekuasaan Allah swt. dan
keesaan-Nya (bagi orang-orang yang yakin).
021. (Dan juga pada diri kalian sendiri) terdapat pula
tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan dan keesaan-Nya, yaitu mulai dari
permulaan penciptaan kalian hingga akhirnya, dan di dalam susunan penciptaan
kalian terkandung pula keajaiban-keajaiban. (Maka apakah kalian tidak
memperhatikan?) akan hal tersebut yang karena itu lalu kalian dapat
menyimpulkan akan Penciptanya dan kekuasaan-Nya yang Maha Besar.
022. (Dan di langit terdapat rezeki kalian) yaitu hujan
yang menyebabkan tumbuhnya tumbuh-tumbuhan sebagai rezeki (dan terdapat pula
apa yang dijanjikan kepada kalian) yakni tempat kembali, pahala, dan siksaan.
Catatan mengenai hal tersebut terdapat di langit.
023. (Maka demi Rabb langit dan bumi, sesungguhnya ia)
yakni apa yang dijanjikan kepada kalian (adalah benar seperti perkataan yang
kalian ucapkan) di-rafa-kannya lafal Mitslu karena menjadi sifat, sedangkan
huruf Maa yang sesudahnya adalah Zaidah. Bila dibaca Mitsla maka tulisannya
disatukan dengan Maa. Maknanya, kenyataannya seperti perkataan yang kalian
ucapkan, yakni pengetahuan mengenai hal itu sudah dimaklumi oleh kalian, dan
hal itu justru timbul dari diri kalian sendiri.
024. (Sudahkah sampai kepadamu) khithab ini ditujukan
kepada Nabi saw. (cerita tamu Ibrahim yang dimuliakan) mereka adalah
malaikat-malaikat yang jumlahnya ada dua belas atau sepuluh atau tiga malaikat;
di antara mereka terdapat malaikat Jibril.
025. (Ketika) lafal Idz di sini berkedudukan menjadi
Zharaf bagi lafal Hadiitsu Dhaifi Ibraahiima (mereka masuk ke tempatnya lalu
mengucapkan, "Salaaman") tamu-tamu itu mengucapkan perkataan
tersebut. (Ibrahim menjawab, "Salaamun") menjawab dengan ucapan yang
sama (mereka adalah orang-orang yang tidak dikenal) maksudnya, kami tidak
mengenal mereka, Nabi Ibrahim mengatakan ucapan ini di dalam hatinya. Kalimat
ini berkedudukan menjadi Khabar dari Mubtada yang keberadaannya diperkirakan,
yaitu lafal Haa`ulaa`i yang artinya mereka.
026. (Maka dia pergi) yakni ia beranjak dari situ
(menemui keluarganya) dengan diam-diam (kemudian dibawanya daging anak sapi
yang gemuk). Di dalam surah Hud telah disebutkan pula melalui firman-Nya,
"...dengan membawa daging anak sapi yang dipanggang." (Q.S. Hud, 69)
yakni daging anak sapi gemuk itu sudah dipanggang.
027. (Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim berkata,
"Silakan kalian makan") Nabi Ibrahim mempersilakan mereka untuk
makan, tetapi mereka tidak mau memakannya.
028. (Maka Ibrahim memendam) di dalam hatinya (rasa takut
terhadap mereka. Mereka berkata, "Janganlah kamu takut") sesungguhnya
kami adalah utusan-utusan Rabbmu (dan mereka memberi kabar gembira dengan
kelahiran seorang anak yang alim) yakni anak yang mempunyai ilmu banyak yaitu,
Nabi Ishak sebagaimana yang telah disebutkan di dalam surah Hud.
029. (Kemudian istrinya datang) yakni Siti Sarah (seraya
memekik) karena tercengang, berkedudukan menjadi Hal; yakni Siti Sarah datang
seraya memekik karena kaget (lalu menepuk mukanya sendiri) menampar mukanya
sendiri (seraya berkata, "Aku adalah seorang perempuan tua yang
mandul") yang tidak dapat melahirkan anak sama sekali, pada saat itu umur
Sarah mencapai sembilan puluh sembilan tahun, sedangkan Nabi Ibrahim seratus
tahun; atau umur Nabi Ibrahim pada saat itu seratus dua puluh tahun, sedangkan
umur Siti Sarah sembilan puluh tahun.
030. (Mereka berkata, "Demikianlah) sebagaimana
perkataan kami tentang berita gembira ini (Rabbmu memfirmankan".
Sesungguhnya Dialah Yang Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya (lagi Maha
Mengetahui) tentang makhluk-Nya.
031. (Ibrahim bertanya, "Apakah urusan kalian)
maksudnya, kepentingan kalian (hai para utusan?");
032. (Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami diutus
kepada kaum yang berdosa) kaum yang kafir, mereka adalah kaum Nabi Luth.
033. (Agar kami timpakan kepada mereka batu-batu dari
tanah yang keras) yang dibakar oleh api.
034. (Yang ditandai) yang diberi tanda padanya nama
orang-orang yang akan dilemparkan (di sisi Rabbmu) menjadi Zharaf dari lafal
yang sebelumnya (untuk orang-orang yang melampaui batas") karena mereka
gemar melakukan homosex, dan kekafiran mereka.
035. (Lalu Kami keluarkan orang-orang yang berada di
negeri itu) kampung-kampung Nabi Luth (yakni orang-orang yang beriman) karena
orang-orang kafirnya akan dibinasakan.
036. (Dan Kami tidak mendapati di negeri itu, kecuali
sebuah rumah dari orang-orang yang berserah diri) mereka adalah Nabi Luth dan
kedua orang putrinya, mereka dinamakan sebagai orang-orang yang beriman dan
berserah diri, karena mereka adalah orang-orang yang beriman dengan sepenuh
kalbu serta mengamalkan ketaatan dengan semua anggota tubuh mereka.
037. (Dan Kami tinggalkan pada negeri itu) sesudah semua
orang-orang kafir dibinasakan (suatu tanda) yakni tanda yang menunjukkan bahwa
mereka telah dibinasakan (bagi orang-orang yang takut kepada siksa yang pedih)
hingga hal itu dijadikan sebagai peringatan buat mereka, supaya mereka tidak
melakukan perbuatan yang sama.
038. (Dan juga pada Musa) di-'athaf-kan kepada lafal
Fiihaa. Maknanya, Dan Kami jadikan pada kisah Musa suatu tanda (ketika Kami
mengutusnya kepada Firaun) (dengan membawa bukti yang nyata) yakni hujjah yang
jelas dan terang.
039. (Maka dia berpaling) yakni Firaun tidak mau beriman
(bersama tentaranya) bersama dengan pasukannya; di sini bala tentara dinamakan
Ar Rukn yang arti asalnya adalah pilar karena memang bala tentara itu adalah
pilar atau penopang bagi pemimpinnya (dan berkata) kepada Nabi Musa, bahwa (dia
adalah seorang tukang sihir atau seorang gila).
040. (Maka Kami siksa dia dan bala tentaranya lalu Kami
lemparkan mereka) Kami campakkan mereka (ke dalam laut) hingga tenggelamlah
mereka (sedangkan dia) yakni Firaun (melakukan pekerjaan yang tercela) yaitu
mendustakan rasul-rasul dan mengaku-ngaku menjadi Tuhan.
041. (Dan juga pada) kisah pembinasaan kaum (Ad) terdapat
tanda yang dijadikan sebagai pelajaran (ketika Kami kirimkan kepada mereka
angin yang membinasakan) yaitu angin yang sama sekali tidak membawa kebaikan,
karena tidak membawa air hujan dan tidak dapat menyerbukkan pohon-pohon, angin
ini dinamakan angin puting beliung.
042. (Angin itu tidak membiarkan sesuatu pun) baik jiwa
atau harta benda (yang dilandanya, melainkan dijadikannya seperti serbuk) yakni
sebagai barang rongsokan yang tercabik-cabik.
043. (Dan pada) kisah pembinasaan kaum (Tsamud) terdapat
tanda yang dijadikan sebagai pelajaran (ketika dikatakan kepada mereka) sesudah
mereka menyembelih unta, ("Bersenang-senanglah kalian sampai suatu
waktu") yakni sampai habisnya ajal kalian, dan di dalam ayat lain
disebutkan, "Bersukarialah kamu sekalian di rumah kalian selama tiga,
hari." (Q.S. Hud, 65)
044. (Maka mereka berlaku angkuh) bersikap sombong
(terhadap perintah Rabb mereka) yaitu mereka tidak mau mengerjakannya (lalu
mereka disambar petir) yakni teriakan yang membinasakan mereka, hal ini terjadi
setelah tiga hari sejak mereka menyembelih unta itu (sedangkan mereka
melihatnya) karena azab itu terjadi di siang hari.
045. (Maka mereka sama sekali tidak dapat bangun) mereka
tidak mampu bangkit sewaktu azab turun kepada mereka (dan tiadalah mereka
orang-orang yang dapat mengalahkan) yang membinasakan mereka.
046. (Dan kaum Nuh) kalau dibaca Qaumi Nuuh, dibaca Jar,
berarti di-'athaf-kan kepada lafal Tsamuuda; yakni di dalam pembinasaan mereka
dengan azab yang turun dari langit dan azab dari bumi terdapat pelajaran. Kalau
dibaca Nashab yakni Qauma Nuuh artinya, kami telah membinasakan kaum Nuh
(sebelum itu) sebelum dibinasakan orang-orang yang telah disebutkan tadi.
(Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik).
047. (Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan Kami)
dengan kekuatan Kami (dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa) dikatakan
Adar Rajulu Ya-idu Qawiyyu artinya lelaki itu menjadi kuat. Dikatakan Awsa'ar
Rajulu, artinya ia menjadi orang yang memiliki pengaruh dan kekuatan.
048. (Dan bumi itu Kami hamparkan) Kami buat terhampar,
menurut pandangan mata (maka sebaik-baik yang menghamparkan) adalah Kami.
049. (Dan segala sesuatu) ber-ta'alluq kepada lafal
Khalaqnaa (Kami ciptakan berpasang-pasangan) yakni dari dua jenis, yaitu jenis
pria dan wanita; ada langit dan ada bumi; ada matahari dan ada bulan; ada
dataran rendah dan ada dataran tinggi, ada musim panas dan ada musim dingin,
ada rasa manis dan ada rasa masam, ada gelap dan ada terang (supaya kalian
berfikir) asal kata Tadzakkaruuna adalah Tatadzakkaruuna, lalu salah satu huruf
Ta-nya dibuang sehingga jadilah Tadzakkaruuna. Karena itu kalian mengetahui
bahwa Pencipta pasangan-pasangan itu adalah Esa, lalu kalian menyembah-Nya.
050. (Maka segeralah kembali kepada Allah) larilah kalian
kepada pahala-Nya dari siksaan-Nya, yaitu dengan jalan menaati-Nya dan tidak
mendurhakai-Nya. (Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari
Allah untuk kalian) aku adalah seorang pemberi peringatan yang jelas lagi
gamblang.
051. (Dan Janganlah kalian mengadakan tuhan Yang lain di
samping Allah. Sesunguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah
untuk kalian) sebelum firman-Nya, "Fafirruu" diperkirakan ada lafal
Qul Lahum artinya, "Katakanlah kepada mereka."
052. (Demikianlah tidak seorang rasul pun yang datang
kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan,) "Dia
(adalah seorang tukang sihir atau orang gila") sebagaimana mereka
mendustakanmu melalui perkataan mereka, bahwa sesungguhnya kami adalah seorang
tukang sihir atau kamu adalah orang gila. Maka umat-umat terdahulu pun pernah
mengatakan hal yang serupa sewaktu mereka mendustakan rasul-rasulnya.
053. (Apakah mereka saling berpesan) mereka semuanya
(tentang hal itu) Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna Nafi.
(Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas) sikap kelewat batas
merekalah yang mendorong mereka semuanya mengatakan perkataan tersebut.
054. (Maka berpalinglah kamu) palingkanlah dirimu (dari
mereka dan kamu sekali-kali tidak tercela) karena sesungguhnya kamu telah
menyampaikan risalahmu kepada mereka.
055. (Dan tetaplah memberi peringatan) maksudnya,
tetaplah memberi nasihat dengan Alquran (karena sesungguhnya peringatan itu
bermanfaat bagi orang-orang yang beriman) hal ini termasuk ilmu Allah swt. yang
telah mengetahui, bahwa orang yang bersangkutan adalah orang yang beriman.
056. (Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka menyembah-Ku) pengertian dalam ayat ini sama sekali tidak
bertentangan dengan kenyataan, bahwa orang-orang kafir tidak menyembah-Nya.
Karena sesungguhnya tujuan dari ayat ini tidaklah memastikan keberadaannya.
Perihalnya sama saja dengan pengertian yang terdapat di dalam perkataanmu,
"Aku runcingkan pena ini supaya aku dapat menulis dengannya." Dan
kenyataannya terkadang kamu tidak menggunakannya.
057. (Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari
mereka) untuk-Ku dan untuk mereka serta untuk selain mereka (dan Aku tidak
menghendaki supaya mereka memberi Aku makan) baik dari diri mereka atau pun
dari selain mereka.
058. (Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang
mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh) yakni Sangat Perkasa.
059. (Maka sesungguhnya untuk orang-orang yang aniaya)
terhadap diri mereka sendiri karena melakukan kekafiran, yaitu dari kalangan
penduduk Mekah dan lain-lainnya (ada bagian) bagian siksaan (seperti bagian)
yakni sebagaimana bagian siksa yang diterima oleh (teman-teman mereka) yang
telah binasa sebelum mereka (maka janganlah mereka meminta kepada-Ku
menyegerakannya) meminta azab disegerakan atas mereka bila Aku menangguhkannya
sampai hari kiamat nanti.
060. (Maka kecelakaanlah) artinya, azab yang amat
keraslah (bagi orang-orang yang kafir pada) (hari yang diancamkan kepada
mereka) pada hari kiamat nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar