Surat Ke-55 :
78 Ayat
001. (Yang Maha Pemurah) yakni Allah swt.
002. (Telah mengajarkan) kepada siapa yang dikehendaki-Nya
(Alquran).
003. (Dia menciptakan manusia) jenis manusia.
004. (Mengajarinya pandai berbicara) atau dapat berbicara.
005. (Matahari dan bulan menurut perhitungan) maksudnya, keduanya
beredar menurut perhitungan.
006. (Dan tumbuh-tumbuhan) jenis tumbuh-tumbuhan yang tidak mempunyai
batang (dan pohon-pohonan) jenis tumbuh-tumbuhan yang memiliki batang
(kedua-duanya tunduk kepada-Nya) keduanya tunduk kepada apa yang
dikehendaki-Nya.
007. (Dan Dia telah meninggikan langit dan meletakkan neraca) yaitu
menetapkan keadilan.
008. (Supaya kalian jangan melampaui batas) agar kalian jangan berbuat
curang (dalam timbangan itu) maksudnya dalam menimbang sesuatu dengan
mempergunakan timbangan itu.
009. (Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil) artinya tidak curang
(dan janganlah kalian mengurangi timbangan itu) maksudnya mengurangi barang yang
ditimbang itu.
010. (Dan bumi telah diletakkan-Nya) telah dimantapkan-Nya (untuk semua
makhluk) untuk manusia, jin, dan lain-lainnya.
011. (Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma) yang ditanam dan
dipelihara (yang mempunyai kelopak mayang) memiliki kelopak-kelopak di bagian
atasnya.
012. (Dan biji-bijian) seperti gandum dan jawawut (yang berbulir) yang
ada merangnya (dan daun-daunan yang harum baunya) wangi baunya.
013. (Maka manakah nikmat-nikmat) atau karunia-karunia (Rabb kamu
berdua) hai manusia dan jin (yang kamu dustakan?) ayat ini disebutkan di dalam
surah ini sebanyak tiga puluh satu kali. Istifham atau kata tanya yang terdapat
dalam ayat ini mengandung makna taqrir atau menetapkan, demikian itu karena ada
sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Hakim melalui Jabir r.a. yang telah
menceritakan, bahwa Rasulullah saw. membacakan kepada kami surah Ar Rahman
hingga selesai. Kemudian beliau bersabda, "Mengapa kalian ini diam saja?"
Sungguh jin lebih baik jawabannya daripada kalian. Karena sesungguhnya tiada
sekali-kali aku bacakan kepada mereka ayat ini, "Maka manakah nikmat-nikmat Rabb
kamu berdua yang kamu dustakan?" (Q.S. Ar Rahman, 13) melainkan mereka
menjawabnya, "Wahai Rabb kami, tiada satu pun nikmat-Mu yang kami dustakan,
bagi-Mu segala puji."
014. (Dia menciptakan manusia) yakni Nabi Adam (dari tanah kering) tanah
kering yang apabila diketuk akan mengeluarkan suara berdenting (seperti
tembikar) seperti tanah liat yang dibakar.
015. (Dan Dia menciptakan jin) yakni bapak moyang jin, yaitu iblis (dari
nyala api) yaitu nyala api yang tidak berasap
016. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
017. (Rabb yang memelihara kedua tempat terbit matahari) yaitu tempat
terbitnya di waktu musim dingin dan tempat terbitnya di waktu musim panas (dan
Rabb yang memelihara kedua tempat terbenamnya) penafsirannya seperti pada yang
pertama tadi.
018. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
019. (Dia membiarkan) atau melepaskan (dua laut) yang airnya tawar dan
yang asin (saling bertemu) menurut pandangan mata.
020. (Antara keduanya ada batas) ada penghalang yang membatasi keduanya
dari kekuasaan Allah swt. (yang tidak dilampaui oleh masing-masing) yang satu
melampaui yang lainnya sehingga bercampur.
021. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
022. (Keluarlah) dapat dibaca Yakhruju. dan Yukhraju (daripada keduanya)
dari pertemuan di antara keduanya, yakni dari bagian yang airnya asin (mutiara
dan marjan) marjan artinya batu yang berwarna merah atau yang dimaksud adalah
mutiara yang kecil.
023. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
024. (Dan kepunyaan-Nyalah bahtera-bahtera) perahu-perahu (yang
dibangun) yang dibuat (di lautan laksana gunung-gunung) lautan besar yang
tingginya bagaikan gunung-gunung.
025. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
026. (Semua yang ada di bumi itu) yakni semua makhluk hidup yang ada
padanya (akan binasa) akan mati; di sini diungkapkan semua makhluk hidup dengan
memakai kata Man, karena memprioritaskan makhluk yang berakal.
027. (Dan tetap kekal Zat Rabbmu) yakni Zat-Nya (Yang mempunyai
kebesaran) atau keagungan (dan kemuliaan) Yang Maha Dermawan kepada orang-orang
mukmin dengan melimpahkan nikmat-nikmat-Nya kepada mereka.
028. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
029. (Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya)
baik melalui ucapan mereka atau pun perbuatan mereka, yaitu meminta apa-apa yang
mereka perlukan berupa kekuatan untuk menjalankan ibadah, rezeki, ampunan dan
lain sebagainya. (Setiap hari) setiap waktu (Dia dalam suatu perkara) yaitu
perkara yang hendak dilahirkan-Nya sesuai dengan apa yang telah ditentukan-Nya
sejak zaman Azali antara lain, menghidupkan, mematikan, memuliakan, menghinakan,
memberikan kecukupan, memiskinkan, mengabulkan doa dan memenuhi yang
meminta.
030. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
031. (Kami akan menyelesaikan kamu sekalian) artinya, Kami hendak
menghisab kalian semuanya (hai manusia dan jin) hai jenis manusia dan jenis
jin.
032. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
033. (Hai semua jin dan manusia, jika kalian sanggup menembus) melintasi
(penjuru) atau kawasan-kawasan (langit dan bumi, maka lintasilah) perintah di
sini mengandung makna yang menunjukkan ketidakmampuan mereka untuk melakukan hal
tersebut (kalian tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan) dan kalian
tidak akan mempunyai kekuatan untuk itu.
034. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
035. (Kepada kamu berdua akan dilepaskan nyala api) yakni nyala api yang
tidak berasap atau nyala api yang berasap (dan asap) yaitu asap murni yang tidak
ada nyala apinya (maka kamu berdua tidak akan dapat menyelamatkan diri)
daripadanya, bahkan kalian kelak akan digiring ke padang Mahsyar.
036. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
037. (Maka apabila langit telah terbelah) artinya, terbuka
pintu-pintunya karena turunnya malaikat-malaikat (dan menjadi merah mawar)
memerah seperti warna bunga mawar (seakan-akan kilapan minyak) bagaikan minyak
yang berwarna merah berbeda keadaannya dengan yang biasa. Di dalam ungkapan ayat
ini terkandung jawabannya, yakni apabila saat itu datang, betapa dahsyatnya
kengerian dan ketakutan melihatnya.
038. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?).
039. (Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya)
tetapi mereka akan ditanya mengenai dosanya di lain waktu, karena ini merupakan
suatu janji sebagaimana yang diungkapkan di dalam firman lainnya, yaitu, "Maka
demi Rabbmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua." (Q.S. Al Hijr, 92) Lafal Al
Jaan di sini sebagaimana yang akan dijelaskan nanti adalah bermakna jin, dan
lafal Al Insu artinya manusia.
040. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
041. (Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandanya) yakni,
mukanya berwarna hitam dan matanya berwarna biru (lalu dipegang ubun-ubun dan
kaki mereka).
042. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?)
Keadaan orang-orang yang berdosa pada saat itu, kedua telapak kaki mereka
disatukan dengan ubun-ubunnya dari arah belakang, yaitu dilipat lalu mereka
dilemparkan ke dalam neraka dan dikatakan kepada mereka,
043. ("Inilah neraka Jahanam yang didustakan oleh orang-orang yang
berdosa").
044. (Mereka berkeliling) yakni berjalan dengan cepat (di antaranya dan
di antara air yang mendidih yaitu air panas (yang memuncak panasnya) panasnya
tak terperikan, lalu mereka diberi minum air panas tersebut apabila mereka
meminta tolong karena panasnya api neraka; lafal Anin termasuk Isim Manqush,
sama halnya dengan lafal Qaadhin.
045. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
046. (Dan bagi orang yang takut) bagi masing-masing dari mereka atau
bagi mereka semuanya (akan saat menghadap Rabbnya) yaitu takut manakala ia
berdiri di hadapan Rabbnya untuk menjalani hisab. Oleh karena itu, maka ia tidak
mau berbuat durhaka kepada-Nya (ada dua taman).
047. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
048. (Kedua taman itu mempunyai) lafal Dzawaata adalah bentuk Tatsniyah
dari lafal Dzawaat sesuai dengan bentuk asalnya; dan Lam fi'ilnya pada asalnya
adalah huruf Ya (pohon-pohon yang rindang) banyak tangkainya; merupakan bentuk
jamak dari lafal Fananun yang wazannya sama dengan lafal Thalalun.
049. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
050. (Di dalam kedua taman surga itu ada dua buah mata air yang
mengalir).
051. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
052. (Di dalam kedua taman surga itu terdapat segala macam buah-buahan)
di dunia atau semua yang dianggap sebagai buah-buahan (yang berpasang-pasangan)
yakni dua jenis-dua jenis, ada yang basah dan ada yang kering. Buah Hanzhal yang
di dunia terasa amat pahit, tetapi di surga akan terasa manis.
053. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
054. (Mereka bersandarkan) menjadi Hal atau kata keterangan keadaan dari
'Amilnya yang tidak disebutkan, yakni mereka bersenang-senang seraya
bersandarkan (di atas permadani yang bagian dalamnya terbuat dari sutera) yaitu
sutera yang tebal lagi kasar, sedangkan bagian luarnya yang diduduki terbuat
dari sutera yang halus sekali. (Dan buah-buahan kedua surga itu) semua
buah-buahannya (dapat dipetik dari dekat) artinya, dekat sekali letaknya
sehingga mudah dipetik, baik oleh orang yang sedang berdiri maupun yang duduk
dan yang sedang berbaring.
055. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
056. (Di dalam surga itu) maksudnya, dalam kedua surga itu dan pada
gedung-gedung dan istana-istana yang ada di dalamnya (ada bidadari-bidadari yang
selalu menundukkan pandangan matanya) artinya, pandangan mereka terbatas hanya
kepada suami-suami mereka saja yang terdiri dari manusia dan jin (tidak pernah
disentuh) mereka belum pernah digauli; mereka terdiri dari bidadari-bidadari
atau wanita-wanita dunia yang masuk surga (oleh manusia sebelum mereka
-penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka dan tidak pula oleh
jin).
057. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
058. (Seakan-akan bidadari-bidadari itu permata yaqut) dalam hal
beningnya (dan marjan) maksudnya, putihnya bagaikan permata.
059. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
060. (Tidak ada) tiada (balasan kebaikan) atau ketaatan (kecuali
kebaikan pula) atau kenikmatan.
061. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
062. (Dan selain dari kedua surga itu) yakni kedua surga yang telah
disebutkan tadi (ada dua surga lagi) yaitu bagi orang yang takut akan saat
menghadap kepada Rabbnya.
063. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
064. (Kedua surga itu hijau tua warnanya) kelihatan hijau pekat karena
sangat hijaunya.
065. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
066. (Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar) bagaikan
air mancur.
067. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
068. (Di dalam keduanya ada buah-buahan dan kurma serta delima) buah
kurma dan delima itu menurut suatu pendapat adalah sebagaimana aslinya, tetapi
menurut pendapat yang lain tidak seperti bentuk aslinya.
069. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
070. (Di dalam surga-surga itu) di kedua surga dan apa-apa yang ada di
dalamnya itu (ada bidadari-bidadari yang baik-baik) akhlaknya (lagi
cantik-cantik) rupanya.
071. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
072. (Bidadari-bidadari itu-sangat jelita) mata mereka sangat jelita
(mereka dipingit) tertutup (di dalam kemah-kemah) yang terbuat dari permata yang
dilubangi, keadaan mereka diserupakan dengan gadis-gadis yang dipingit di dalam
kemahnya.
073. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
074. (Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka) sebelum
oleh suami-suami mereka (dan tidak pula oleh jin).
075. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
076. (Mereka bersandarkan) suami-suami mereka bertelekan; I'rab lafal
ayat ini sama dengan sebelumnya (pada bantal-bantal yang hijau) merupakan bentuk
jamak dari lafal Rafrafatun, artinya permadani atau bantal (dan bergelarkan pada
permadani-permadani yang indah) merupakan bentuk jamak dari lafal 'Abqariyyah,
artinya permadani.
077. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
078. (Maha Agung nama Rabbmu Yang mempunyai kebesaran dan Karunia)
penafsirannya sebagaimana sebelumnya, dan lafal Ismi pada ayat ini merupakan
Isim Zaaid atau Isim yang ditambahkan.
001. (Yang Maha Pemurah) yakni Allah swt.
002. (Telah mengajarkan) kepada siapa yang dikehendaki-Nya
(Alquran).
003. (Dia menciptakan manusia) jenis manusia.
004. (Mengajarinya pandai berbicara) atau dapat berbicara.
005. (Matahari dan bulan menurut perhitungan) maksudnya, keduanya
beredar menurut perhitungan.
006. (Dan tumbuh-tumbuhan) jenis tumbuh-tumbuhan yang tidak mempunyai
batang (dan pohon-pohonan) jenis tumbuh-tumbuhan yang memiliki batang
(kedua-duanya tunduk kepada-Nya) keduanya tunduk kepada apa yang
dikehendaki-Nya.
007. (Dan Dia telah meninggikan langit dan meletakkan neraca) yaitu
menetapkan keadilan.
008. (Supaya kalian jangan melampaui batas) agar kalian jangan berbuat
curang (dalam timbangan itu) maksudnya dalam menimbang sesuatu dengan
mempergunakan timbangan itu.
009. (Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil) artinya tidak curang
(dan janganlah kalian mengurangi timbangan itu) maksudnya mengurangi barang yang
ditimbang itu.
010. (Dan bumi telah diletakkan-Nya) telah dimantapkan-Nya (untuk semua
makhluk) untuk manusia, jin, dan lain-lainnya.
011. (Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma) yang ditanam dan
dipelihara (yang mempunyai kelopak mayang) memiliki kelopak-kelopak di bagian
atasnya.
012. (Dan biji-bijian) seperti gandum dan jawawut (yang berbulir) yang
ada merangnya (dan daun-daunan yang harum baunya) wangi baunya.
013. (Maka manakah nikmat-nikmat) atau karunia-karunia (Rabb kamu
berdua) hai manusia dan jin (yang kamu dustakan?) ayat ini disebutkan di dalam
surah ini sebanyak tiga puluh satu kali. Istifham atau kata tanya yang terdapat
dalam ayat ini mengandung makna taqrir atau menetapkan, demikian itu karena ada
sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Hakim melalui Jabir r.a. yang telah
menceritakan, bahwa Rasulullah saw. membacakan kepada kami surah Ar Rahman
hingga selesai. Kemudian beliau bersabda, "Mengapa kalian ini diam saja?"
Sungguh jin lebih baik jawabannya daripada kalian. Karena sesungguhnya tiada
sekali-kali aku bacakan kepada mereka ayat ini, "Maka manakah nikmat-nikmat Rabb
kamu berdua yang kamu dustakan?" (Q.S. Ar Rahman, 13) melainkan mereka
menjawabnya, "Wahai Rabb kami, tiada satu pun nikmat-Mu yang kami dustakan,
bagi-Mu segala puji."
014. (Dia menciptakan manusia) yakni Nabi Adam (dari tanah kering) tanah
kering yang apabila diketuk akan mengeluarkan suara berdenting (seperti
tembikar) seperti tanah liat yang dibakar.
015. (Dan Dia menciptakan jin) yakni bapak moyang jin, yaitu iblis (dari
nyala api) yaitu nyala api yang tidak berasap
016. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
017. (Rabb yang memelihara kedua tempat terbit matahari) yaitu tempat
terbitnya di waktu musim dingin dan tempat terbitnya di waktu musim panas (dan
Rabb yang memelihara kedua tempat terbenamnya) penafsirannya seperti pada yang
pertama tadi.
018. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
019. (Dia membiarkan) atau melepaskan (dua laut) yang airnya tawar dan
yang asin (saling bertemu) menurut pandangan mata.
020. (Antara keduanya ada batas) ada penghalang yang membatasi keduanya
dari kekuasaan Allah swt. (yang tidak dilampaui oleh masing-masing) yang satu
melampaui yang lainnya sehingga bercampur.
021. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
022. (Keluarlah) dapat dibaca Yakhruju. dan Yukhraju (daripada keduanya)
dari pertemuan di antara keduanya, yakni dari bagian yang airnya asin (mutiara
dan marjan) marjan artinya batu yang berwarna merah atau yang dimaksud adalah
mutiara yang kecil.
023. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
024. (Dan kepunyaan-Nyalah bahtera-bahtera) perahu-perahu (yang
dibangun) yang dibuat (di lautan laksana gunung-gunung) lautan besar yang
tingginya bagaikan gunung-gunung.
025. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
026. (Semua yang ada di bumi itu) yakni semua makhluk hidup yang ada
padanya (akan binasa) akan mati; di sini diungkapkan semua makhluk hidup dengan
memakai kata Man, karena memprioritaskan makhluk yang berakal.
027. (Dan tetap kekal Zat Rabbmu) yakni Zat-Nya (Yang mempunyai
kebesaran) atau keagungan (dan kemuliaan) Yang Maha Dermawan kepada orang-orang
mukmin dengan melimpahkan nikmat-nikmat-Nya kepada mereka.
028. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
029. (Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya)
baik melalui ucapan mereka atau pun perbuatan mereka, yaitu meminta apa-apa yang
mereka perlukan berupa kekuatan untuk menjalankan ibadah, rezeki, ampunan dan
lain sebagainya. (Setiap hari) setiap waktu (Dia dalam suatu perkara) yaitu
perkara yang hendak dilahirkan-Nya sesuai dengan apa yang telah ditentukan-Nya
sejak zaman Azali antara lain, menghidupkan, mematikan, memuliakan, menghinakan,
memberikan kecukupan, memiskinkan, mengabulkan doa dan memenuhi yang
meminta.
030. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
031. (Kami akan menyelesaikan kamu sekalian) artinya, Kami hendak
menghisab kalian semuanya (hai manusia dan jin) hai jenis manusia dan jenis
jin.
032. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
033. (Hai semua jin dan manusia, jika kalian sanggup menembus) melintasi
(penjuru) atau kawasan-kawasan (langit dan bumi, maka lintasilah) perintah di
sini mengandung makna yang menunjukkan ketidakmampuan mereka untuk melakukan hal
tersebut (kalian tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan) dan kalian
tidak akan mempunyai kekuatan untuk itu.
034. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
035. (Kepada kamu berdua akan dilepaskan nyala api) yakni nyala api yang
tidak berasap atau nyala api yang berasap (dan asap) yaitu asap murni yang tidak
ada nyala apinya (maka kamu berdua tidak akan dapat menyelamatkan diri)
daripadanya, bahkan kalian kelak akan digiring ke padang Mahsyar.
036. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
037. (Maka apabila langit telah terbelah) artinya, terbuka
pintu-pintunya karena turunnya malaikat-malaikat (dan menjadi merah mawar)
memerah seperti warna bunga mawar (seakan-akan kilapan minyak) bagaikan minyak
yang berwarna merah berbeda keadaannya dengan yang biasa. Di dalam ungkapan ayat
ini terkandung jawabannya, yakni apabila saat itu datang, betapa dahsyatnya
kengerian dan ketakutan melihatnya.
038. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?).
039. (Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya)
tetapi mereka akan ditanya mengenai dosanya di lain waktu, karena ini merupakan
suatu janji sebagaimana yang diungkapkan di dalam firman lainnya, yaitu, "Maka
demi Rabbmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua." (Q.S. Al Hijr, 92) Lafal Al
Jaan di sini sebagaimana yang akan dijelaskan nanti adalah bermakna jin, dan
lafal Al Insu artinya manusia.
040. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
041. (Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandanya) yakni,
mukanya berwarna hitam dan matanya berwarna biru (lalu dipegang ubun-ubun dan
kaki mereka).
042. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?)
Keadaan orang-orang yang berdosa pada saat itu, kedua telapak kaki mereka
disatukan dengan ubun-ubunnya dari arah belakang, yaitu dilipat lalu mereka
dilemparkan ke dalam neraka dan dikatakan kepada mereka,
043. ("Inilah neraka Jahanam yang didustakan oleh orang-orang yang
berdosa").
044. (Mereka berkeliling) yakni berjalan dengan cepat (di antaranya dan
di antara air yang mendidih yaitu air panas (yang memuncak panasnya) panasnya
tak terperikan, lalu mereka diberi minum air panas tersebut apabila mereka
meminta tolong karena panasnya api neraka; lafal Anin termasuk Isim Manqush,
sama halnya dengan lafal Qaadhin.
045. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
046. (Dan bagi orang yang takut) bagi masing-masing dari mereka atau
bagi mereka semuanya (akan saat menghadap Rabbnya) yaitu takut manakala ia
berdiri di hadapan Rabbnya untuk menjalani hisab. Oleh karena itu, maka ia tidak
mau berbuat durhaka kepada-Nya (ada dua taman).
047. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
048. (Kedua taman itu mempunyai) lafal Dzawaata adalah bentuk Tatsniyah
dari lafal Dzawaat sesuai dengan bentuk asalnya; dan Lam fi'ilnya pada asalnya
adalah huruf Ya (pohon-pohon yang rindang) banyak tangkainya; merupakan bentuk
jamak dari lafal Fananun yang wazannya sama dengan lafal Thalalun.
049. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
050. (Di dalam kedua taman surga itu ada dua buah mata air yang
mengalir).
051. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
052. (Di dalam kedua taman surga itu terdapat segala macam buah-buahan)
di dunia atau semua yang dianggap sebagai buah-buahan (yang berpasang-pasangan)
yakni dua jenis-dua jenis, ada yang basah dan ada yang kering. Buah Hanzhal yang
di dunia terasa amat pahit, tetapi di surga akan terasa manis.
053. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
054. (Mereka bersandarkan) menjadi Hal atau kata keterangan keadaan dari
'Amilnya yang tidak disebutkan, yakni mereka bersenang-senang seraya
bersandarkan (di atas permadani yang bagian dalamnya terbuat dari sutera) yaitu
sutera yang tebal lagi kasar, sedangkan bagian luarnya yang diduduki terbuat
dari sutera yang halus sekali. (Dan buah-buahan kedua surga itu) semua
buah-buahannya (dapat dipetik dari dekat) artinya, dekat sekali letaknya
sehingga mudah dipetik, baik oleh orang yang sedang berdiri maupun yang duduk
dan yang sedang berbaring.
055. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
056. (Di dalam surga itu) maksudnya, dalam kedua surga itu dan pada
gedung-gedung dan istana-istana yang ada di dalamnya (ada bidadari-bidadari yang
selalu menundukkan pandangan matanya) artinya, pandangan mereka terbatas hanya
kepada suami-suami mereka saja yang terdiri dari manusia dan jin (tidak pernah
disentuh) mereka belum pernah digauli; mereka terdiri dari bidadari-bidadari
atau wanita-wanita dunia yang masuk surga (oleh manusia sebelum mereka
-penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka dan tidak pula oleh
jin).
057. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
058. (Seakan-akan bidadari-bidadari itu permata yaqut) dalam hal
beningnya (dan marjan) maksudnya, putihnya bagaikan permata.
059. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
060. (Tidak ada) tiada (balasan kebaikan) atau ketaatan (kecuali
kebaikan pula) atau kenikmatan.
061. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
062. (Dan selain dari kedua surga itu) yakni kedua surga yang telah
disebutkan tadi (ada dua surga lagi) yaitu bagi orang yang takut akan saat
menghadap kepada Rabbnya.
063. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
064. (Kedua surga itu hijau tua warnanya) kelihatan hijau pekat karena
sangat hijaunya.
065. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
066. (Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar) bagaikan
air mancur.
067. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
068. (Di dalam keduanya ada buah-buahan dan kurma serta delima) buah
kurma dan delima itu menurut suatu pendapat adalah sebagaimana aslinya, tetapi
menurut pendapat yang lain tidak seperti bentuk aslinya.
069. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
070. (Di dalam surga-surga itu) di kedua surga dan apa-apa yang ada di
dalamnya itu (ada bidadari-bidadari yang baik-baik) akhlaknya (lagi
cantik-cantik) rupanya.
071. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
072. (Bidadari-bidadari itu-sangat jelita) mata mereka sangat jelita
(mereka dipingit) tertutup (di dalam kemah-kemah) yang terbuat dari permata yang
dilubangi, keadaan mereka diserupakan dengan gadis-gadis yang dipingit di dalam
kemahnya.
073. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
074. (Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka) sebelum
oleh suami-suami mereka (dan tidak pula oleh jin).
075. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
076. (Mereka bersandarkan) suami-suami mereka bertelekan; I'rab lafal
ayat ini sama dengan sebelumnya (pada bantal-bantal yang hijau) merupakan bentuk
jamak dari lafal Rafrafatun, artinya permadani atau bantal (dan bergelarkan pada
permadani-permadani yang indah) merupakan bentuk jamak dari lafal 'Abqariyyah,
artinya permadani.
077. (Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu
dustakan?)
078. (Maha Agung nama Rabbmu Yang mempunyai kebesaran dan Karunia)
penafsirannya sebagaimana sebelumnya, dan lafal Ismi pada ayat ini merupakan
Isim Zaaid atau Isim yang ditambahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar